PENDAHULUAN
Stunting, atau kekerdilan pertumbuhan anak, telah menjadi salah satu tantangan
serius dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia di seluruh dunia, terutama di
negara-negara berkembang. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stunting terjadi
ketika anak mengalami pertumbuhan yang terhambat dan tidak mencapai potensinya secara
penuh (Naftalin, Ayuningtyas, and Nadjib 2020). Hal ini disebabkan oleh defisiensi gizi
kronis yang dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun, yang merupakan periode
kritis dalam pembentukan tubuh dan otak anak.
Data dari Global Nutrition Report 2020 mengungkapkan bahwa prevalensi stunting
di negara-negara berkembang masih menjadi permasalahan serius, dengan sekitar 149 juta
anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting pada tahun 2020. Stunting sendiri
merupakan kondisi yang terjadi ketika anak mengalami pertumbuhan yang terhambat
akibat kekurangan gizi kronis dan tidak seimbang dalam jangka waktu yang panjang.
Dampak dari stunting tidak hanya terbatas pada aspek fisik, tetapi juga memiliki
konsekuensi serius terhadap kesehatan dan perkembangan anak, serta berpotensi
berdampak pada produktivitas dan kesejahteraan ekonomi suatu negara. Meskipun telah
dilakukan berbagai upaya oleh pemerintah, lembaga internasional, dan organisasi
kesehatan masyarakat untuk mengatasi masalah stunting, tantangan dalam menurunkan
prevalensi stunting tetap menjadi kompleks dan memerlukan pendekatan yang menyeluruh
serta berkelanjutan (Purba 2019). Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tingginya
prevalensi stunting antara lain ketidakcukupan asupan gizi, sanitasi yang buruk, praktik
pemberian makan yang tidak optimal, akses terbatas terhadap layanan kesehatan dan
sanitasi, serta ketidakmampuan dalam menghadapi situasi ekonomi yang sulit. Oleh karena
itu, penanganan stunting bukan hanya sekadar peningkatan akses terhadap makanan
bergizi, tetapi juga melibatkan berbagai aspek seperti pemberdayaan perempuan,
peningkatan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, peningkatan sanitasi dan
hygiene, serta pendidikan tentang pola makan yang sehat dan gizi yang baik bagi ibu hamil
dan anak-anak (Setyowati and Rosemary 2020).
Salah satu tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah memastikan kesehatan yang baik dan
kesejahteraan bagi semua, termasuk di dalamnya upaya untuk mengakhiri stunting pada
anak. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan pendekatan yang holistik dan
berkelanjutan dalam pencegahan stunting, yang melibatkan berbagai sektor dan
memanfaatkan teknologi modern. Pendekatan preventif dan promotif menjadi kunci dalam
menangani masalah stunting, dengan fokus pada pencegahan defisiensi gizi sejak awal
kehidupan anak. Namun, implementasi pendekatan ini seringkali dihadapkan pada
tantangan dalam hal akses, pengawasan, dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat,
terutama di daerah-daerah terpencil dan kurang berkembang.
Dalam era digitalisasi yang semakin berkembang, pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) dapat menjadi solusi potensial dalam memperluas jangkauan dan
meningkatkan efektivitas program pencegahan stunting. Salah satu inovasi yang
menjanjikan adalah pengembangan aplikasi mobile atau web yang memungkinkan
pemantauan kesehatan anak dan ibu secara real-time, serta memberikan informasi dan
konseling secara langsung kepada pengguna. Dalam hal ini, implementasi aplikasi inovatif
seperti E-STARE (Electronic Stunting Care) menjadi relevan dan penting. E-STARE
adalah sebuah aplikasi yang dirancang khusus untuk memfasilitasi pencegahan stunting
melalui pendekatan preventif dan promotif (Raiyan and Eppirta 2023). Dengan
memanfaatkan teknologi digital, E-STARE memiliki potensi untuk meningkatkan
kesadaran, pengetahuan, dan praktek ibu terkait gizi dan perawatan anak, serta mengurangi
risiko stunting secara signifikan.
Dalam artikel ini, peneliti akan menguraikan implementasi dan efektivitas E-
STARE dalam pencegahan stunting, serta relevansinya dalam mendukung pencapaian
SDGs nomor 3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi
semua orang di segala usia. Melalui analisis yang mendalam, kami akan menyoroti peran
penting teknologi informasi dalam memperkuat upaya pencegahan stunting, serta implikasi
dan rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut dalam konteks global.
II TELAAH PUSTAKA
2.1 Stunting
Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan anak yang disebabkan oleh kekurangan
gizi kronis, terutama pada masa kritis pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini
mengakibatkan anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak-anak sebaya
mereka. Stunting biasanya terjadi pada masa awal kehidupan, terutama sejak periode
kehamilan hingga usia 2 tahun, yang merupakan periode kritis dalam pembentukan struktur
dan fungsi tubuh manusia. Penyebab utama stunting mencakup berbagai faktor yang
kompleks dan saling terkait. Pertama, asupan gizi yang kurang menjadi salah satu
penyebab utama stunting. Anak yang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, baik dalam
jumlah maupun kualitasnya, akan mengalami pertumbuhan yang terhambat dan berisiko
mengalami stunting (Setyowati and Rosemary 2020). Kurangnya asupan gizi seringkali
terkait dengan kondisi sosio-ekonomi, seperti kemiskinan, yang membuat akses terhadap
makanan bergizi menjadi terbatas bagi keluarga yang kurang mampu secara ekonomi.
Selain itu, infeksi kronis atau berulang juga merupakan faktor penyebab stunting yang
signifikan. Anak-anak yang rentan terhadap infeksi, seperti infeksi saluran pernapasan atau
diare kronis, cenderung mengalami gangguan pada penyerapan nutrisi dan pertumbuhan
yang tidak optimal. Infeksi ini seringkali lebih sering terjadi pada anak-anak yang tinggal
di lingkungan dengan sanitasi dan kebersihan yang buruk.
Faktor sanitasi dan kebersihan yang buruk juga berkontribusi pada tingginya
prevalensi stunting. Lingkungan yang kotor dan tidak higienis meningkatkan risiko infeksi
dan penyakit, yang dapat mengganggu pertumbuhan anak. Keterbatasan akses terhadap air
bersih, sanitasi yang buruk, dan praktik kebersihan yang tidak memadai menjadi kendala
yang sering dihadapi oleh masyarakat di daerah pedesaan atau perkotaan yang kurang
berkembang. Selanjutnya, akses yang terbatas terhadap layanan kesehatan dan gizi yang
berkualitas juga menjadi faktor yang berperan dalam terjadinya stunting (Indah 2022).
Anak-anak yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki akses terbatas terhadap fasilitas
kesehatan seringkali tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal, termasuk
pemeriksaan gizi dan imunisasi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
yang sehat.
Faktor-faktor ini tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi fisik, tetapi juga oleh faktor
sosial dan ekonomi. Kemiskinan, keterbatasan akses terhadap sumber daya, serta praktek-
praktek budaya dan perilaku yang tidak mendukung pertumbuhan anak yang optimal
menjadi faktor tambahan yang memperburuk kondisi stunting. Oleh karena itu,
penanganan stunting tidak hanya memerlukan pendekatan yang bersifat medis, tetapi juga
pendekatan yang holistik yang mencakup aspek sosial, ekonomi, dan budaya dalam upaya
untuk mengatasi masalah ini secara efektif.
2.2 SDG (Sustainable Development Goals)
SDG (Sustainable Development Goals) adalah serangkaian target global yang
ditetapkan oleh PBB untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia. SDG
berfokus pada berbagai aspek pembangunan, termasuk pengentasan kemiskinan,
kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, perlindungan lingkungan, dan pemberdayaan
ekonomi. Tujuan utama SDG adalah untuk menciptakan dunia yang lebih adil,
berkelanjutan, dan sejahtera bagi semua orang, tanpa meninggalkan siapapun di belakang.
SDG Nomor 3, yaitu "Ensure healthy lives and promote well-being for all at all
ages" (Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan untuk semua pada
segala usia), secara khusus menekankan pentingnya kesehatan sebagai fondasi bagi
pembangunan berkelanjutan. Tujuan ini berfokus pada upaya untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat secara umum, memastikan akses universal terhadap layanan
kesehatan berkualitas, serta mengatasi berbagai masalah kesehatan global, seperti penyakit
menular, penyakit tidak menular, dan masalah kesehatan lainnya.
SDG No 3 memiliki beberapa target spesifik yang harus dicapai, antara lain:
1. Mengurangi angka kematian bayi dan anak di bawah usia lima tahun:
Tujuan ini bertujuan untuk menekan angka kematian bayi dan anak di bawah usia lima
tahun melalui berbagai upaya, seperti peningkatan akses terhadap layanan kesehatan
maternal dan anak, promosi praktik kesehatan yang baik, pemberian imunisasi yang
tepat waktu, serta peningkatan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi angka kematian bayi dan anak
akibat penyakit yang dapat dicegah dan diobati.
2. Mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit menular lainnya:
Tujuan ini menekankan pentingnya mengakhiri epidemi penyakit menular yang
memiliki dampak besar terhadap kesehatan masyarakat, seperti AIDS, tuberkulosis,
dan malaria. Upaya pencegahan, deteksi dini, pengobatan yang efektif, serta pemberian
vaksinasi menjadi kunci dalam mencapai tujuan ini.
3. Mengurangi angka kematian akibat penyakit tidak menular, seperti penyakit
jantung, kanker, dan diabetes:
Fokus pada penyakit tidak menular menunjukkan pentingnya pencegahan dan
pengelolaan penyakit-penyakit kronis yang menjadi penyebab utama kematian, seperti
penyakit jantung, kanker, dan diabetes. Upaya promosi gaya hidup sehat, pendeteksian
dini, pengobatan yang efektif, dan manajemen penyakit menjadi strategi yang diambil
untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit ini.
4. Mengurangi angka kematian maternal, serta memberikan akses universal terhadap
layanan kesehatan reproduksi:
Fokus pada kesehatan maternal bertujuan untuk mengurangi angka kematian ibu akibat
komplikasi kehamilan dan persalinan. Upaya ini meliputi peningkatan akses terhadap
layanan kesehatan maternal yang berkualitas, perawatan prenatal yang adekuat, akses
terhadap layanan persalinan yang aman, serta pencegahan dan penanganan komplikasi
obstetrik yang dapat mengancam nyawa ibu.
5. Mencegah, mengobati, dan mengendalikan penyakit menular dan tidak menular,
termasuk mengatasi masalah kesehatan mental:
Fokus ini mencakup upaya pencegahan, pengobatan, dan pengendalian penyakit
menular dan tidak menular secara menyeluruh. Selain itu, juga termasuk dalam upaya
ini adalah mengatasi masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan
gangguan mental lainnya, dengan menyediakan layanan kesehatan mental yang
terjangkau dan berkualitas.
6. Mengurangi risiko dan dampak bencana alam serta masalah kesehatan yang terkait
dengan polusi lingkungan:
Tujuan ini menekankan pentingnya mitigasi risiko bencana alam dan penanganan
dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Selain itu, juga memperhatikan masalah
kesehatan yang terkait dengan polusi lingkungan, seperti polusi udara, air, dan tanah,
yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan manusia. Upaya untuk
meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana dan mengurangi paparan
terhadap polusi lingkungan menjadi fokus dalam mencapai tujuan ini.
Mencapai SDG Nomor 3 membutuhkan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk
pemerintah, organisasi non-pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Upaya ini
meliputi peningkatan investasi dalam sistem kesehatan, penguatan infrastruktur kesehatan
dasar, promosi kesehatan masyarakat, edukasi tentang gaya hidup sehat, pengembangan
obat-obatan dan teknologi medis inovatif, serta perlindungan terhadap lingkungan yang
bersih dan sehat.
2.3 E-STARE
E-STARE (Electronic Stunting Care) merupakan aplikasi inovatif yang didesain
khusus untuk membantu dalam pencegahan stunting, terutama pada anak-anak balita.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, E-STARE memungkinkan
akses lebih mudah dan terjangkau terhadap layanan kesehatan dan gizi bagi masyarakat,
terutama mereka yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki akses terbatas terhadap
layanan kesehatan konvensional. Aplikasi ini memiliki tujuan utama untuk memberikan
informasi, konsultasi, dan dukungan bagi remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, dan ibu
menyusui dalam upaya mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak
(Widhiastuti 2022). E-STARE dirancang sebagai aplikasi kesehatan berbasis Internet of
Things (IoT), yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengakses berbagai
layanan kesehatan terkait dengan stunting serta strategi pencegahannya.
III. Deskripsi Produk
3.1 Spesifikasi E-STARE
E-STARE (Electronic Stunting Care) merupakan aplikasi inovatif yang dirancang
khusus untuk membantu dalam pencegahan stunting pada anak-anak balita. Aplikasi ini
memiliki berbagai spesifikasi dan fitur yang dirancang untuk memudahkan pengguna,
terutama ibu hamil dan orang tua balita, dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan
anak serta menjaga kesehatan mereka. Berikut adalah beberapa spesifikasi utama dari E-
STARE:
1. Pemantauan Pertumbuhan Anak:
E-STARE memberikan kemudahan bagi ibu hamil dan orang tua balita untuk
secara teratur memantau pertumbuhan anak, termasuk berat badan, tinggi badan, lingkar
kepala, dan perkembangan fisik lainnya. Dengan memungkinkan pengguna untuk
memantau pertumbuhan anak secara rutin, aplikasi ini memfasilitasi pemantauan yang
berkala dan tepat waktu terhadap kesehatan dan perkembangan anak. Proses pemantauan
ini sangat penting dalam mendeteksi potensi risiko stunting atau masalah kesehatan lainnya
sejak dini, sehingga tindakan preventif dan intervensi dapat dilakukan lebih awal (Husni
2023).
Ada dua cara untuk memasukkan data pertumbuhan anak ke dalam aplikasi E-
STARE. Pertama, pengguna dapat menginput data secara manual ke dalam aplikasi. Hal
ini memungkinkan orang tua untuk mencatat hasil pengukuran yang diperoleh dari
kunjungan ke dokter atau petugas kesehatan, serta memasukkan informasi penting lainnya
mengenai perkembangan anak. Kedua, data pertumbuhan anak juga dapat diambil
langsung dari pengukuran yang dilakukan oleh petugas kesehatan, terutama pada saat
kunjungan rutin ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya. Data yang diambil langsung
oleh petugas kesehatan dapat diunggah ke dalam aplikasi, sehingga orang tua dapat dengan
mudah melihat dan memantau perkembangan anak secara real-time.
2. Edukasi dan Informasi:
Aplikasi E-STARE merupakan sebuah platform yang tidak hanya memberikan
layanan kesehatan dan pemantauan pertumbuhan anak, tetapi juga menyediakan informasi
dan edukasi yang relevan tentang gizi, kesehatan anak, perawatan bayi, dan pola hidup
sehat kepada pengguna. Fitur ini bertujuan untuk memberikan dukungan dan pengetahuan
yang diperlukan bagi orang tua dalam menjaga kesehatan dan perkembangan optimal anak-
anak mereka. Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan informasi dan edukasi
yang disediakan oleh aplikasi ini yaitu, Informasi dan edukasi yang disajikan dalam
aplikasi E-STARE disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman pengguna,
terutama untuk orang tua dan keluarga dengan anak-anak. Materi edukasi disusun dalam
format yang mudah dipahami dan diakses, sehingga pengguna dapat dengan cepat
memahami informasi yang disampaikan. Aplikasi ini menyajikan informasi yang
komprehensif tentang gizi, kesehatan anak, perawatan bayi, dan pola hidup sehat. Konten
edukatif mencakup berbagai topik, mulai dari pentingnya asupan gizi yang seimbang bagi
perkembangan anak, hingga praktek perawatan bayi yang efektif dan aman (Prastiwi,
Susanti, and Yunas 2021). Selain itu, informasi tentang pola hidup sehat, seperti
pentingnya aktivitas fisik, tidur yang cukup, dan kebersihan diri, juga disertakan untuk
meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Materi edukasi dalam aplikasi ini disesuaikan
dengan usia anak, sehingga informasi yang disajikan relevan dengan tahap perkembangan
anak tersebut. Misalnya, untuk anak-anak yang masih bayi, informasi tentang pentingnya
ASI eksklusif dan teknik menyusui yang benar dapat disampaikan, sementara untuk anak
yang lebih besar, informasi tentang pola makan yang sehat dan aktifitas fisik yang tepat
disesuaikan dengan perkembangan mereka. Selain memberikan informasi yang relevan,
tujuan utama dari penyediaan edukasi ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan
kesadaran orang tua terhadap pentingnya gizi yang seimbang dan perawatan yang baik bagi
anak-anak. Dengan pengetahuan yang diperoleh melalui aplikasi ini, diharapkan orang tua
dapat mengambil keputusan yang lebih baik terkait dengan kesehatan dan gizi anak-anak
mereka, serta meningkatkan kualitas hidup keluarga secara keseluruhan.
3. Konseling dan Dukungan:
E-STARE menghadirkan layanan konseling dan dukungan yang sangat berarti bagi
ibu hamil dan orang tua balita melalui fitur obrolan atau pesan langsung. Fitur ini
memungkinkan pengguna untuk berinteraksi secara langsung dengan petugas kesehatan
atau konselor yang terlatih, baik secara online maupun melalui pesan teks. Layanan
konseling dan dukungan yang disediakan oleh aplikasi E-STARE memiliki beberapa aspek
penting yang perlu diperhatikan. Pertama, layanan ini dirancang untuk memberikan
dukungan yang komprehensif bagi ibu hamil dan orang tua balita. Petugas kesehatan atau
konselor yang tersedia dapat memberikan saran, panduan, dan dukungan emosional dalam
berbagai aspek kesehatan dan perkembangan anak (Lela, Haeruddin, and Amelia 2023).
Mulai dari pemberian ASI, pola makan yang sehat, hingga manajemen stres dan
kekhawatiran sehari-hari, pengguna dapat mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
Selanjutnya, keuntungan dari layanan konseling ini adalah keterjangkauan dan aksesibilitas
yang tinggi. Dengan fitur obrolan atau pesan langsung, layanan ini menjadi lebih mudah
diakses oleh pengguna, terutama mereka yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki
akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan. Tanpa harus melakukan perjalanan jauh ke
puskesmas atau klinik kesehatan, pengguna dapat mengakses layanan ini kapan saja dan di
mana saja sesuai dengan kebutuhan mereka.
Selain itu, layanan konseling ini juga menjadi sarana penting untuk pemberian
informasi dan edukasi kepada pengguna. Petugas kesehatan atau konselor dapat
memberikan penjelasan tentang topik-topik kesehatan tertentu, menjawab pertanyaan, dan
memberikan saran praktis untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak. Hal ini
membantu pengguna untuk lebih memahami tentang perawatan dan perkembangan anak-
anak mereka. Tidak hanya itu, layanan konseling melalui fitur obrolan atau pesan langsung
ini juga menawarkan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna. Mereka dapat berbicara
dengan petugas kesehatan atau konselor tanpa harus khawatir tentang privasi atau
ketidaknyamanan yang mungkin timbul ketika berinteraksi langsung di tempat praktik.
Dengan demikian, pengguna dapat merasa lebih nyaman dan terbuka dalam berbagi
masalah atau kekhawatiran mereka.
4. Pengingat dan Jadwal:
Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur pengingat yang membantu pengguna untuk
mengingat jadwal imunisasi, pemeriksaan kesehatan rutin, atau konsumsi suplemen gizi
bagi ibu hamil. Fitur ini membantu memastikan bahwa anak-anak mendapatkan perawatan
dan perlindungan kesehatan yang diperlukan tepat waktu, serta membantu orang tua dalam
mengatur kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan kesehatan anak.
5. Monitoring dan Evaluasi:
E-STARE juga memungkinkan petugas kesehatan dan pemangku kepentingan
lainnya untuk memantau dan mengevaluasi efektivitas program pencegahan stunting yang
dilakukan melalui aplikasi ini. Data yang terkumpul dapat digunakan untuk melakukan
analisis, membuat laporan, dan membuat keputusan yang lebih baik dalam perencanaan
dan pelaksanaan program.
6. Aksesibilitas dan Kompatibilitas:
Aplikasi E-STARE dirancang untuk dapat diakses melalui berbagai jenis perangkat,
termasuk ponsel pintar (smartphone), tablet, atau komputer dengan koneksi internet. Selain
itu, aplikasi ini juga dirancang untuk kompatibel dengan berbagai sistem operasi, sehingga
dapat diakses oleh pengguna dari berbagai platform.
7. Privasi dan Keamanan Data:
Keamanan dan privasi data pengguna merupakan prioritas utama dalam
pengembangan E-STARE. Aplikasi ini dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih
untuk melindungi informasi pribadi pengguna, serta mematuhi regulasi dan standar privasi
data yang berlaku.
Dengan spesifikasi yang lengkap dan fitur yang terintegrasi, E-STARE diharapkan dapat
menjadi alat yang efektif dalam mendukung upaya pencegahan stunting, meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan anak-anak, serta berkontribusi pada pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan terutama SDG Nomor 3 mengenai kesehatan dan
kesejahteraan.
3.2 Rancangan
Aplikasi E-STARE merupakan solusi inovatif berbasis Internet of Things (IoT)
yang dirancang untuk memberikan akses mudah dan cepat kepada masyarakat terhadap
layanan kesehatan yang berkaitan dengan pencegahan stunting, serta memberikan edukasi
yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Aplikasi ini secara khusus ditujukan
kepada beberapa kelompok pengguna, termasuk remaja putri, calon pengantin, ibu hamil,
dan ibu menyusui.
Berikut adalah deskripsi rancangan fitur-fitur utama yang terdapat dalam aplikasi E-
STARE:
1. Tampilan Awal, Form Pendaftaran, dan Menu Aplikasi: Pengguna harus membuat akun
terlebih dahulu untuk menggunakan aplikasi. Setelah terdaftar, pengguna dapat masuk ke
dalam aplikasi dan mengakses berbagai fitur yang tersedia. Menu aplikasi terdiri dari 10
bagian, termasuk Screening, Konsultasi, Edukasi, Info Terkini, Cek Gizi, Konseling,
Pesanin, dan Fitur Alarm Pengingat.
2. Fitur Screening: Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menjawab beberapa
pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka, sehingga dapat
dilakukan deteksi dini terkait risiko stunting.
3. Fitur Konsultasi: Pengguna dapat melakukan konsultasi dengan dokter spesialis
kandungan dan ahli gizi. Pengguna yang memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau BPJS
dapat memperoleh konsultasi secara gratis dengan memindai kartu mereka melalui
aplikasi.
4. Fitur Edukasi: Fitur ini menyediakan informasi terkait stunting, termasuk penyebabnya,
strategi pencegahan, dan pengendalian kasus stunting di Indonesia. Informasi disajikan
dalam berbagai format, seperti artikel, jurnal, dan video animasi.
5. Fitur Info Terkini: Pengguna dapat memperoleh informasi terbaru mengenai kasus
stunting di Indonesia melalui artikel dan video yang disajikan dalam bahasa yang mudah
dipahami.
6. Fitur Cek Gizi: Pengguna dapat mengetahui status gizi anak mereka dengan
memasukkan data seperti nama, usia, tinggi, dan berat badan anak. Aplikasi akan
memberikan hasil indeks massa tubuh (IMT) anak beserta Kurva Pertumbuhan Anak
(KMS) digital dan instruksi animasi.
7. Fitur Konseling: Fitur ini memberikan penyuluhan sesuai dengan daerah tempat tinggal
pengguna, mempertimbangkan perbedaan kondisi sosial, budaya, dan lingkungan.
8. Fitur Pesanin: Pengguna dapat memesan suplemen makanan dan vitamin melalui
aplikasi ini, yang bisa diambil gratis di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat atau diantar
langsung sesuai alamat pengguna.
Indah, Rosaria. 2022. Promosi Kesehatan Dalam Berbagai Perspektif. Syiah Kuala
University Press.
Lela, Nur, Haeruddin Haeruddin, and Andi Rizki Amelia. 2023. “Hubungan Penggunaan
Dana Desa Dengan Penurunan Kasus Stunting Di Desa Sumillan Kecamatan Alla
Kabupaten Enrekang.” Journal of Muslim Community Health 4(4):170–83.
Masan, Lea. 2021. “Penyuluhan Pencegahan Stunting Pada Balita.” Jurnal Altifani
Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat 1(1):58–62.
Prasetya, Muhammad Novan, Syahruddin Syahruddin, Umiyati Haris, and Aenal Fuad
Adam. 2024. “OPTIMALISASI PERAN PEMERINTAH DAN BPJS
KESEHATAN DALAM PENANGANAN STUNTING DI KABUPATEN
MERAUKE.” HUMANIS: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Dan Humaniora 16(1):29–38.
Prastiwi, Juwita Hayyuning, Anik Susanti, and Novy Setia Yunas. 2021. “Penyusunan
Draft Rancangan Peraturan Desa ‘Kampung Sehat’ Berbasis Partisipasi Warga Di
Desa Plosokidul Kabupaten Kediri.” Surya Abdimas 5(3):251–62.
Purba, Sri Hajijah. 2019. “Analisis Implementasi Kebijakan Penurunan Stunting Di Desa
Secanggang Kabupaten Langkat.” PhD Thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara.
Raiyan, Deka, and SKM-Ena Eppirta. 2023. Analisis Sistem Dan Kebijakan Kesehatan.
Stiletto Book.
Setyowati, Hajar Nur, and Rizanna Rosemary. 2020. “Rumah Gizi ‘aisyiyah: Komunikasi
Kesehatan Dengan Pendekatan Agama-Budaya.” Jurnal Komunikasi Global
9(1):141–61.