Anda di halaman 1dari 15

KEBANGKITAN DAN KEMAJUAN DUNIA ISLAM PADA ABAD

PERTENGAHAN MELALUI TIGA KERAJAN BESAR


( Turki Utsmani, Safari dan Mughal)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mandiri


Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam

Dosen : Nelly Yusra, Dr., S.Ag, M.Ag.

Disusun Oleh :

Mega Rahmawati
(NIM. 12310723096)
Juliana Zahwa
(NIM.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS
UIN SUSKA RIAU
2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang dengan rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Tak lupa,
shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah memberikan inspirasi dan petunjuk hidup bagi umat
Islam. Karya tulis ilmiah ini merupakan hasil dari upaya mendalam untuk
memahami dan merinci kebangkitan dan kemajuan dunia Islam pada abad
pertengahan melalui tiga kerajaan besar: Turki Utsmani, Safawi, dan Mughal.
Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada
keluarga, dosen pembimbing, teman-teman, dan semua pihak yang telah
memberikan dukungan, bimbingan, serta motivasi selama proses penelitian ini.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan kontribusi bermanfaat dan
wawasan baru bagi pembaca, serta menjadi bagian dari warisan pengetahuan yang
memperkaya pemahaman sejarah dunia Islam. Terima kasih atas segala doa dan
dukungan yang diberikan.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Perkembangan Ekonomi di Bawah Pemerintahan Turki Utsmani, Safawi,
dan Mughal...........................................................................................................3
2.1.1 Kerajaan Turki Utsmani..............................................................................3
2.1.2 Kerajaan Safawi..........................................................................................4
2.1.3 Kerajaan Mughal.........................................................................................5
2.2 Dinamika Politik dan Administratif dalam Pembentukan Kekuasaan...........6
2.3. Interaksi dan Dampak Antara Ketiga Kerajaan dan Pengaruhnya Terhadap
Kebangkitan Dunia Islam.....................................................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
5.1 Kesimpulan...................................................................................................10
5.2 Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kebangkitan dan kemajuan dunia Islam pada abad pertengahan merupakan


suatu babak sejarah yang penuh dengan kejayaan dan pencapaian gemilang
melalui tiga kerajaan besar: Kesultanan Utsmaniyah, Kesultanan Safawi, dan
Kekaisaran Mughal. Masing-masing kerajaan ini memainkan peran penting dalam
mengubah wajah dunia Islam dan memberikan sumbangan signifikan dalam
bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan 1. Kesultanan Utsmaniyah, yang berdiri
pada awal abad ke-14, menjadi salah satu kekuatan terbesar di dunia Islam.
Dengan ibu kota mereka yang megah di Istanbul, Utsmaniyah berhasil
menaklukkan sejumlah wilayah luas di Timur Tengah, Balkan, dan sebagian besar
wilayah Arab. Sistem pemerintahan yang canggih, militer yang kuat, dan
kebijakan toleransi terhadap berbagai suku dan agama, membuat Kesultanan
Utsmaniyah menjadi pusat kegiatan ekonomi dan kebudayaan yang berkembang
pesat 2.

Safawi, yang muncul pada abad ke-16 di wilayah Persia, menjadi kekuatan
yang tak kalah penting. Kesultanan Safawi mengukuhkan kekuasaannya di bawah
pimpinan Shah Ismail I, yang berhasil menyatukan sebagian besar wilayah Persia.
Salah satu ciri khas Safawi adalah penganut agama Syiah, yang dijadikan sebagai
landasan identitas mereka. Safawi mengalami masa keemasan di bawah
kepemimpinan Shah Abbas yang Agung, dengan membangun infrastruktur kota-
kota megah seperti Isfahan yang menjadi pusat seni dan arsitektur yang sangat
dihargai 3.

Di sisi lain, Kekaisaran Mughal di India abad pertengahan menjadi pusat


keagamaan, ekonomi, dan seni. Didirikan oleh Babur pada awal abad ke-16,
1
Zahid Hussain, Frontline Pakistan: The Path to Catastrophe Amd the Killing of Benazir Bhutto
(Penguin Books India, 2008),
2
H. Moh Yahya Obaid, “Konstribusi Islam Terhadap Kebangkitan Barat,” Shautut Tarbiyah 16,
no. 1 (2010): 19–33.
3
Matthew Wilson, The Hidden Language of Symbols (Thames & Hudson, 2022), 8.

1
Mughal mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Kaisar Akbar,
Jahangir, dan Shah Jahan. Arsitektur megah Taj Mahal yang menjadi simbol cinta
abadi adalah salah satu bukti kemegahan kekaisaran ini. Mughal juga dikenal
sebagai pengekang pemerintahan yang relatif toleran dan menyatukan berbagai
kelompok agama dan etnis di bawah panji kekaisaran.

Melalui peran aktif dan kontribusi besar dari ketiga kerajaan ini, dunia Islam
pada abad pertengahan mengalami kebangkitan luar biasa. Perdagangan, ilmu
pengetahuan, seni, dan sastra berkembang pesat di bawah perlindungan dan
dorongan dari pemerintahan yang stabil dan inovatif. Kekuatan dan kemajuan
ketiga kerajaan besar ini tidak hanya memberikan warisan bersejarah bagi dunia
Islam, tetapi juga meninggalkan jejak penting dalam perjalanan peradaban
manusia secara keseluruhan.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana kebangkitan dan kemajuan dunia Islam pada abad pertengahan


tercermin dalam perkembangan ekonomi, sosial, dan kebudayaan di bawah
pemerintahan tiga kerajaan besar: Turki Utsmani, Safawi, dan Mughal?
2. Apa peran utama yang dimainkan oleh kebijakan politik, militer, dan
administratif dalam membentuk kejayaan ketiga kerajaan tersebut, dan sejauh
mana dampaknya terhadap perkembangan dunia Islam pada periode tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mendeskripsikan kebangkitan dan kemajuan dunia Islam pada abad


pertengahan dalam perkembangan ekonomi, sosial, dan kebudayaan di bawah
pemerintahan tiga kerajaan besar: Turki Utsmani, Safawi, dan Mughal?
2. Untuk mengetahui peran utama yang dimainkan oleh kebijakan politik,
militer, dan administratif dalam membentuk kejayaan ketiga kerajaan tersebut,
dan sejauh mana dampaknya terhadap perkembangan dunia Islam pada
periode tersebut

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Ekonomi di Bawah Pemerintahan Turki Utsmani, Safawi,
dan Mughal

2.1.1 Kerajaan Turki Utsmani

Perkembangan ekonomi di bawah pemerintahan Turki Utsmani pada abad


pertengahan memegang peran sentral dalam menciptakan fondasi kejayaan
mereka. Salah satu aspek utama yang memperlihatkan kemajuan ekonomi adalah
sistem pajak yang relatif canggih dan efektif. Pada masa pemerintahan Turki
Utsmani, sistem pajak tidak hanya mengenakan beban pajak pada para petani,
tetapi juga melibatkan sektor perdagangan dan industri. Penerimaan pajak dari
wilayah yang luas membantu membiayai proyek-proyek infrastruktur dan
pengembangan ekonomi lainnya4.

Selain itu, Turki Utsmani menjadi pusat perdagangan yang vital,


menghubungkan Timur dan Barat melalui jalur perdagangan yang strategis.
Keberhasilan Istanbul (dulu Konstantinopel) sebagai pusat perdagangan
terkemuka membawa keuntungan besar bagi perekonomian Utsmani. Pelabuhan-
pelabuhan seperti Salonika dan Smyrna menjadi pusat aktivitas perdagangan,
menjadikan kekaisaran ini sebagai pemain utama dalam perdagangan rempah-
rempah, sutra, dan barang-barang mewah lainnya.

Pengembangan sektor pertanian juga menjadi fokus penting bagi ekonomi


Utsmani. Sistem irigasi yang canggih dan peningkatan teknologi pertanian
meningkatkan produktivitas di wilayah agraris mereka. Pada saat yang sama,
pemerintah Utsmani mendorong perkembangan industri manufaktur dan
kerajinan, menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan diversifikasi
ekonomi. Selain itu, pengelolaan sumber daya alam, terutama tambang dan hasil
bumi, menjadi bagian integral dari strategi ekonomi Utsmani. Pemerintah
mengelola sumber daya ini secara efisien, yang mendukung pertumbuhan sektor
industri dan perdagangan. Keberhasilan ekonomi Utsmani juga dipengaruhi oleh

4
Amaliya Fitri Nasution et al., “Peradaban Islam Masa Kebangkitan Kembali,” Jurnal Pendidikan
Dan Konseling (JPDK) 5, no. 1 (2023): 2321–27.

3
kebijakan dukungan terhadap pengusaha dan pedagang yang merangsang inovasi
dan investasi.

Namun, tentu saja, ada tantangan yang dihadapi oleh ekonomi Utsmani,
seperti tekanan dari blok perdagangan Barat dan gejolak internal. Meskipun
demikian, perkembangan ekonomi yang mencolok di bawah pemerintahan Turki
Utsmani pada abad pertengahan tidak dapat diabaikan. Fondasi ekonomi yang
kuat ini menjadi salah satu pilar keberhasilan mereka dalam mencapai puncak
kejayaan pada masa itu. Dengan demikian, melalui kebijakan-kebijakan yang
cerdas dan beragam di sektor pajak, perdagangan, pertanian, dan industri,
ekonomi Utsmani mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap kebangkitan
dan kemajuan dunia Islam pada abad pertengahan, menciptakan periode
kemakmuran yang menjadi ciri khas pemerintahan mereka.

2.1.2 Kerajaan Safawi

Perkembangan ekonomi di bawah pemerintahan Safawi pada abad


pertengahan merupakan cerminan dari kebijakan yang bijaksana dalam mengelola
sumber daya ekonomi dan membangun fondasi yang kokoh untuk kemajuan.
Salah satu aspek utama yang memainkan peran kunci adalah penguatan sektor
pertanian. Pemerintah Safawi mengadopsi kebijakan agraris yang mendukung,
termasuk program-program irigasi dan bantuan kepada petani, yang meningkatkan
produksi pangan dan menciptakan stabilitas ekonomi 5. Selain itu, Safawi
memanfaatkan posisi geografisnya yang strategis sebagai pusat perdagangan
antara Timur dan Barat. Kota Isfahan, ibu kota Safawi, menjadi pusat
perdagangan utama di wilayah tersebut. Melalui jalur perdagangan yang melintasi
wilayah Safawi, terjadi pertukaran rempah-rempah, sutra, dan barang-barang
mewah lainnya, memberikan dorongan besar pada ekonomi mereka.

Pengelolaan sumber daya alam juga menjadi fokus penting dalam


pengembangan ekonomi Safawi. Mereka mengeksploitasi tambang dan hasil bumi
dengan bijak, memastikan pemanfaatan optimal untuk mendukung kegiatan
industri dan perdagangan. Langkah ini meningkatkan pendapatan negara dan

5
Ine Musfiroh Saniyatunisa et al., “Sejarah Perkembangan Islam Di Turki,” HISTORICAL:
Journal 1, no. 1 (2022),

4
memberikan kestabilan ekonomi yang diperlukan. Pemerintahan Safawi juga
memberikan perhatian khusus pada sektor manufaktur dan kerajinan. Inovasi
dalam industri dan kerajinan, seperti pembuatan keramik, kain, dan barang-barang
seni lainnya, menjadi sumber pendapatan penting bagi masyarakat. Dukungan
kepada pengusaha lokal dan promosi inovasi teknologi memperkuat sektor ini,
menciptakan lapangan pekerjaan dan merangsang pertumbuhan ekonomi.

Meskipun ada tantangan seperti persaingan perdagangan dan konflik internal,


Safawi mampu mempertahankan stabilitas ekonomi melalui reformasi yang
bijaksana. Kebijakan fiskal yang cerdas, termasuk pengaturan pajak yang adil,
membantu menggalang dana untuk proyek-proyek pembangunan dan
infrastruktur. Pemerintahan Safawi juga membangun sistem keuangan yang
efisien, melibatkan peran bank dan lembaga keuangan untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi 6. Secara keseluruhan, perkembangan ekonomi di bawah
pemerintahan Safawi mencerminkan kombinasi kebijakan pertanian yang
progresif, eksploitasi sumber daya alam yang cerdas, peningkatan perdagangan,
dan dukungan terhadap sektor industri dan kerajinan. Fondasi ekonomi yang
dibangun oleh Safawi memberikan kontribusi besar terhadap kebangkitan dan
kemajuan dunia Islam pada abad pertengahan, menciptakan periode kejayaan
yang mengesankan.

2.1.3 Kerajaan Mughal

Perkembangan ekonomi di bawah pemerintahan Mughal pada abad


pertengahan memainkan peran penting dalam membentuk kejayaan dan kemajuan
mereka. Salah satu elemen yang mencolok adalah sistem pajak yang canggih dan
terstruktur dengan baik. Mughal berhasil mengimplementasikan sistem pajak yang
adil dan efisien, yang melibatkan berbagai sektor ekonomi seperti pertanian,
perdagangan, dan industri. Penerimaan pajak yang signifikan digunakan untuk
mendanai pembangunan infrastruktur, proyek-proyek seni, dan pemberdayaan
ekonomi.

6
Kashshaf Ghani, “The Politics of Pilgrimage: Reception of Hajj among South Asian Muslims,”
Imagining Asia (s): Networks, Actors, Sites, 2019, 251.

5
Pusat perdagangan yang strategis di bawah kendali Mughal, seperti Agra
dan Delhi, memainkan peran penting dalam mendukung perekonomian mereka.
Keberhasilan Mughal dalam mengendalikan rute perdagangan penting antara
Timur dan Barat membawa kemakmuran besar. Jalur perdagangan tersebut
menjadi pusat pertukaran rempah-rempah, sutra, barang-barang kerajinan, dan
komoditas berharga lainnya, memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian
Mughal.

Selain itu, Mughal sangat berfokus pada pengembangan sektor pertanian.


Sistem irigasi yang canggih dan teknologi pertanian inovatif diperkenalkan untuk
meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian. Pemberdayaan
petani dan pengelolaan tanah yang efisien membantu menciptakan surplus pangan
dan kekayaan agraris yang signifikan. Pengembangan industri dan kerajinan
menjadi salah satu ciri khas ekonomi Mughal7. Keterampilan tangan yang tinggi
dalam pembuatan barang-barang kerajinan, seperti kain sutra, permadani, dan
barang perak, memberikan dorongan besar bagi ekonomi mereka. Pemerintah
Mughal secara aktif mendukung para pengrajin dengan memberikan insentif dan
perlindungan, menciptakan iklim yang mendukung perkembangan sektor industri.

Manajemen sumber daya alam juga menjadi fokus utama pemerintahan


Mughal. Penelitian dan pengembangan tambang, hutan, dan hasil bumi lainnya
dilakukan dengan teliti, memastikan penggunaan optimal dan berkelanjutan dari
berbagai sumber daya tersebut. Hal ini tidak hanya mendukung pertumbuhan
ekonomi, tetapi juga memperkuat keberlanjutan alam. Meskipun Mughal
mengalami tantangan, termasuk tekanan eksternal dari invasi dan persaingan
internal, namun fondasi ekonomi yang mereka bangun tetap menjadi pilar
kejayaan mereka. Perkembangan ekonomi yang mencolok ini tidak hanya
menciptakan kekayaan dan kemakmuran bagi pemerintahan Mughal, tetapi juga
memberikan kontribusi besar terhadap kebangkitan dunia Islam pada abad
pertengahan secara keseluruhan.

2.2 Dinamika Politik dan Administratif dalam Pembentukan Kekuasaan

7
Elda Harits Fauzan and Agus Mahfudin Setiawan, “Lahirnya Tiga Kerajaan Besar Islam Pada
Abad Pertengahan (1250-1800 M),” El Tarikh 3, no. 1 (2022): 57–76.

6
Dinamika politik dan administratif memegang peran sentral dalam
membentuk kekayaan dan stabilitas pemerintahan Turki Utsmani, Safawi, dan
Mughal pada abad pertengahan. Sistem politik yang efisien dan administratif yang
kuat menjadi tulang punggung bagi pemerintahan yang berdaulat dan
kemakmuran ekonomi. Pada masa pemerintahan Turki Utsmani, sistem politik
mereka didasarkan pada prinsip kesetaraan dan pluralisme, yang memungkinkan
keberagaman etnis, agama, dan budaya untuk koeksisiti dalam kerangka negara
yang besar. Sistem administratif yang terorganisir baik, dengan pembagian
wilayah administratif yang efisien, memudahkan pemerintahan pusat dalam
menjaga kontrol dan memberikan pelayanan efektif kepada warganya 8. Pada saat
yang sama, militer yang disiplin dan terlatih dengan baik menjadi penjaga
keamanan dan stabilitas internal, memastikan kelangsungan pemerintahan.

Safawi, di sisi lain, menonjolkan elemen keagamaan dalam struktur politik


dan administratif mereka. Keselarasan antara kekuasaan politik dan otoritas
agama menjadi ciri khas pemerintahan mereka. Dinasti Safawi menciptakan
bentuk pemerintahan yang didasarkan pada doktrin agama Syiah, dengan ulama
memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan politik. Sistem
administratif mereka mencerminkan integrasi yang erat antara kebijakan politik
dan agama, menciptakan landasan yang kokoh untuk stabilitas kekaisaran. Pada
gilirannya, dinasti Mughal di India mengimplementasikan sistem politik yang
mencerminkan inklusivitas dan toleransi agama. Meskipun dominan dalam agama
Islam, pemerintah Mughal memberikan perlindungan dan dukungan terhadap
kelompok agama minoritas, menciptakan suasana harmonis di dalam kekaisaran.
Struktur administratif yang canggih, dengan pemberdayaan bangsawan dan
birokrat terlatih, mendukung efisiensi dan stabilitas pemerintahan di bawah
kepemimpinan Mughal.

Dalam semua tiga kerajaan, peran kunci militer sebagai penjaga keamanan
dan ekspansi wilayah sangat memengaruhi dinamika politik. Kemampuan militer
Turki Utsmani untuk mempertahankan dan memperluas wilayahnya, Safawi
dalam memerintah dengan ketegasan, dan Mughal dalam mengonsolidasikan

8
Hasyim Asy’ari, “Renaisans Eropa Dan Transmisi Keilmuan Islam Ke Eropa,” JUSPI (Jurnal
Sejarah Peradaban Islam) 2, no. 1 (2018): 1–14.

7
kekuasaannya di India, semuanya menandai kontribusi besar terhadap stabilitas
politik 9. Meskipun ada perbedaan dalam pendekatan politik dan administratif di
antara ketiga kerajaan ini, namun kesamaannya adalah bahwa sistem politik dan
administratif yang kokoh dan efisien menjadi fondasi bagi keberhasilan dan
kestabilan pemerintahan mereka. Dalam dinamika politik dan administratif inilah
kita melihat peran kunci dalam membentuk kekayaan dan kemajuan di bawah
pemerintahan Turki Utsmani, Safawi, dan Mughal pada abad pertengahan.

2.3. Interaksi dan Dampak Antara Ketiga Kerajaan dan Pengaruhnya


Terhadap Kebangkitan Dunia Islam

Interaksi dan dampak antara ketiga kerajaan besar, yaitu Turki Utsmani,
Safawi, dan Mughal, memiliki peran penting dalam membentuk dan memengaruhi
kebangkitan dunia Islam pada abad pertengahan. Melalui interaksi yang kompleks
di antara ketiga kekaisaran ini, tercipta dinamika politik, ekonomi, dan budaya
yang berdampak signifikan pada perkembangan umat Islam. Kerjasama dan
persaingan antara ketiga kerajaan tersebut menciptakan jaringan perdagangan
yang luas dan dinamis di wilayah Islam. Jalur-jalur perdagangan yang
menghubungkan Istanbul, Isfahan, dan Delhi membawa keuntungan besar bagi
ketiganya. Pertukaran komoditas seperti rempah-rempah, sutra, dan barang-barang
mewah menjadi landasan perdagangan yang makmur, memberikan kontribusi
besar terhadap kebangkitan ekonomi di dunia Islam.

Selain itu, interaksi ini menciptakan suatu lingkungan di mana pertukaran


ilmu pengetahuan dan budaya berkembang pesat. Pusat-pusat keilmuan seperti
Istanbul, Isfahan, dan Delhi menjadi tempat berkumpulnya para ilmuwan,
seniman, dan intelektual dari berbagai lapisan masyarakat. Proses ini tidak hanya
meningkatkan tingkat pengetahuan di kalangan umat Islam, tetapi juga
memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan seni di
dunia Islam 10. Namun, tidak hanya kerjasama yang menjadi ciri khas interaksi ini,
persaingan antara ketiga kerajaan juga menciptakan dinamika politik yang

9
Abdan Rahim, “Sistem Dan Kelembagaan Pendidikan Islam Di Masa Dinasti Mughal India Serta
Relevansinya Pada Masa Sekarang,” Darul Ulum: Jurnal Ilmiah Keagamaan, Pendidikan Dan
Kemasyarakatan 10, no. 1 (2019): 27–39.
10
Kirti N. Chaudhuri, The English East India Company: The Study of an Early Joint-Stock
Company 1600-1640, vol. 4 (Taylor & Francis, 1999),

8
kompleks. Konflik-konflik militer dan persaingan geopolitik antara mereka
membentuk peta politik baru di dunia Islam. Meskipun demikian, persaingan ini
juga memicu inovasi dan kemajuan militer di wilayah tersebut, yang pada
gilirannya memberikan dampak signifikan pada kekuatan umat Islam.

Dampak politik dari interaksi ini dapat dilihat melalui perubahan


perbatasan dan pembentukan aliansi politik antara ketiga kerajaan. Perjanjian
damai dan pakta persahabatan antara mereka tidak hanya menciptakan stabilitas
regional, tetapi juga memberikan dasar bagi pertumbuhan dan kemakmuran
bersama. Kemudian, aspek budaya juga sangat dipengaruhi oleh interaksi antara
ketiga kerajaan ini. Pertukaran budaya melalui seni, arsitektur, dan bahasa
menciptakan warisan budaya yang kaya dan beragam di dunia Islam. Pengaruh
seni dan budaya Turki Utsmani, Safawi, dan Mughal saling berinteraksi dan
menciptakan gaya seni yang unik di setiap wilayah, mencerminkan kekayaan dan
keberagaman budaya Islam.

Secara keseluruhan, interaksi dan dampak antara Turki Utsmani, Safawi,


dan Mughal memiliki kontribusi besar terhadap kebangkitan dunia Islam pada
abad pertengahan. Kerjasama dan persaingan di bidang perdagangan, ilmu
pengetahuan, militer, dan budaya menciptakan dinamika yang membentuk dan
memengaruhi perkembangan umat Islam di masa tersebut. Interaksi ini tidak
hanya menciptakan jaringan ekonomi dan budaya yang kuat, tetapi juga menjadi
fondasi bagi keberlanjutan dan kemajuan dunia Islam pada abad pertengahan.

9
BAB III PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Secara keseluruhan, kebangkitan dan kemajuan dunia Islam pada abad


pertengahan melalui tiga kerajaan besar, Turki Utsmani, Safawi, dan Mughal,
menciptakan lanskap yang kaya dan beragam dalam sejarah umat Islam. Fondasi
keberhasilan ekonomi masing-masing kerajaan didasarkan pada kebijakan yang
cerdas dan beragam. Sistem pajak yang efisien, pengembangan sektor
perdagangan, pertanian, dan industri, serta manajemen sumber daya alam menjadi
faktor-faktor kunci dalam menciptakan kekayaan dan kemakmuran.

Dinamika politik dan administratif memberikan landasan bagi stabilitas


pemerintahan. Sistem politik yang efisien, militer yang kuat, dan kebijakan
inklusif terhadap berbagai kelompok agama dan budaya menciptakan lingkungan
yang mendukung keberlanjutan kekuasaan. Interaksi antara ketiga kerajaan tidak
hanya menciptakan dinamika geopolitik yang kompleks, tetapi juga menghasilkan
pertukaran ilmu pengetahuan, budaya, dan seni yang memperkaya dunia Islam.
Kerjasama dan persaingan di berbagai bidang membentuk warisan budaya dan
ilmiah yang tetap relevan hingga saat ini.

Dengan demikian, melalui keberhasilan ekonomi, stabilitas politik, dan


interaksi budaya, kebangkitan dunia Islam pada abad pertengahan melalui Turki
Utsmani, Safawi, dan Mughal menjadi contoh nyata bagaimana kekayaan dan
keberagaman bisa menjadi kekuatan utama dalam mencapai kemajuan dan
prestasi sejarah. Kesimpulan ini menggarisbawahi peran penting ketiga kerajaan
ini dalam membentuk perjalanan panjang dan beragam peradaban Islam pada
masa tersebut.

5.2 Saran

Sebagai saran, penting untuk terus mendalami dan menggali lebih dalam
penelitian terkait kebangkitan dan kemajuan dunia Islam pada abad pertengahan
melalui kerajaan Turki Utsmani, Safawi, dan Mughal. Lebih lanjut, penelitian
dapat memperluas cakupan untuk memahami dampak jangka panjang dari

10
interaksi antara ketiga kerajaan ini terhadap perkembangan wilayah-wilayah di
luar kekaisaran mereka, serta kontribusi mereka terhadap peradaban dunia.

11
DAFTAR PUSTAKA
Asy’ari, Hasyim. “Renaisans Eropa Dan Transmisi Keilmuan Islam Ke Eropa.”
JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam) 2, no. 1 (2018): 1–14.
Chaudhuri, Kirti N. The English East India Company: The Study of an Early
Joint-Stock Company 1600-1640. Vol. 4. Taylor & Francis, 1999.
https://books.google.com/books?
hl=id&lr=&id=Dyn3oh06ue8C&oi=fnd&pg=PA3&dq=(+Turki+Utsmani,
+Safari+dan+Mughal)++BOOK&ots=wndk-
LKl22&sig=Tz_q1NXqgyB3vsxHqxPKPHhWvbA.
Fauzan, Elda Harits, and Agus Mahfudin Setiawan. “Lahirnya Tiga Kerajaan
Besar Islam Pada Abad Pertengahan (1250-1800 M).” El Tarikh 3, no. 1
(2022): 57–76.
Ghani, Kashshaf. “The Politics of Pilgrimage: Reception of Hajj among South
Asian Muslims.” Imagining Asia (s): Networks, Actors, Sites, 2019, 251.
Hussain, Zahid. Frontline Pakistan: The Path to Catastrophe Amd the Killing of
Benazir Bhutto. Penguin Books India, 2008.
https://books.google.com/books?
hl=id&lr=&id=ma5Xx4hNF0wC&oi=fnd&pg=PR7&dq=(+Turki+Utsman
i,+Safari+dan+Mughal)+
+BOOK&ots=H4WjMmT5zB&sig=nwqoZL7aw_teqBzChOUyu78z1N4.
Nasution, Amaliya Fitri, Dinda Vinata, Lilis Hasan, and Kholdiah Nelpi Sarah
Manik. “Peradaban Islam Masa Kebangkitan Kembali.” Jurnal
Pendidikan Dan Konseling (JPDK) 5, no. 1 (2023): 2321–27.
Obaid, H. Moh Yahya. “Konstribusi Islam Terhadap Kebangkitan Barat.” Shautut
Tarbiyah 16, no. 1 (2010): 19–33.
Rahim, Abdan. “Sistem Dan Kelembagaan Pendidikan Islam Di Masa Dinasti
Mughal India Serta Relevansinya Pada Masa Sekarang.” Darul Ulum:
Jurnal Ilmiah Keagamaan, Pendidikan Dan Kemasyarakatan 10, no. 1
(2019): 27–39.
Saniyatunisa, Ine Musfiroh, Hafizha Aditya Putri, Iko Rizqonah, and Hanifah
Fikriani Dewi. “Sejarah Perkembangan Islam Di Turki.” HISTORICAL:
Journal 1, no. 1 (2022).
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=3409705&val=29918&title=History%20of%20the
%20Development%20of%20Islam%20in%20Turkey.
Wilson, Matthew. The Hidden Language of Symbols. Thames & Hudson, 2022.
https://books.google.com/books?
hl=id&lr=&id=f8GZEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PT11&dq=(+Turki+Utsm
ani,+Safari+dan+Mughal)+
+BOOK&ots=vupb9ZKIrk&sig=vp0uwRcjRsefKAy579pHlXI5SH8.

12

Anda mungkin juga menyukai