Makalah
Oleh :
IMELDA MARSHELYNA
NIM. 742352022107
AYU PARAMITA ARDIANTI
NIM. 742352022118
MUH. HEDRIANSYAH
NIM. 742352022125
M. REZA FAHREZY
NIM. 742352022126
Puji syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah swt kepada Rasulullah
saw atas berbagai nikmat, rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penyusun
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah
Politik Islam Modern. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami cara kerja
dari apa yang telah kami buat. Dengan ini kami berharap agar materi kami buat dapat
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen, kami meminta masukan demi perbaikan
pembuatan makalah kami dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak. Semoga hal yang
telah kami sampaikan bisa bermanfaat bagi pembaca serta memberikan inspirasi baru
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan ....................................................................................................15
B. Saran...........................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
antara Eropa dan Asia. Secara geografis berbatasan langsung dengan 900 km bagian
Tenggara Suriah dan Yunani sebagai batas wilayah Barat sehingga memiliki akses
yang strategis antara gerbang Timur dan Barat. Turki merupakan salah satu Negara dari
sekian banyak Negara Islam di dunia. Turki memiliki banyak peninggalkan sejarah
kejayaan peradaban Islam dimasa lalu, ketika negara tersebut masih berbentuk
Kesultanan atau sering disebut dengan kesultanan Turki Usmani. Pada 1923, Mustafa
Kemal Ataturk berhasil merubah sistem pemerintahan Turki menjadi Republik dan
Kemal Ataturk, Turki memiliki ideologi yang biasa disebut dengan Kemalis. Kemalis
sendiri terdiri dari enam bagian dalam ideologi ini, yaitu Republicanism, Nationalism,
antara negara dan agama.2 Dalam sejarah perjalanan Islam, kondisi politik
pemerintahan Islam mengalami pasang surut. Kadang maju kadang pula mundur,
1
Hashem N, Islam, Sekularisme, dan Demokasi Liberal (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2010), h. 67.
2
Ali Mukti, Islam dan Sekulerisme di Turki Modern (Jakarta: Djambatan, 2010), h. 36.
1
2
Islam terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan-kerajaan kecil yang satu dengan lainnya
Sejarah kerajaan Turki Usmani yang ditulis di dalam buku-buku tarikh Islam
sering tidak mendapat porsi sebanyak yang diperoleh Dinasti Umayyah dan Abbasiyah.
Melihat dari hasil budaya yang dipersembah- kannya dipermukaan, Turki Usmani ini
tidaklah bisa disamakan dengan kedua Dinasti sebelumnya di atas, tetapi melihat
ketimur, maka dengan ini ia tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kajiansejarah
tentang kerajaan Islam yang sampaikini pemerintahannya masih terwariskan, dan telah
berubah menjadinegara Republik Turki atau Republic of Turkey, sebuah negeri tua
yang menyimpan aneka ragam kemegahan karya budaya Islam masa silam, dan di masa
itu perkembangan Islam cukup signifikan, dan terus ber-lanjut sampai sekarang, era
3
Fathur Rahman, “Sejarah Perkembangan Islam Di Turki”, Tasamuh, Vol. 10, No. 2 (2018),
h. 290.
3
kontermporer, yakni ketika bangsa Turki memasuki masa reformasi. Republik Turki
yang dewasa ini ibu kotanya Angkara, tercatat sebagai negara muslim yang tetap
Islami yang beradab. Negara Turki ini terletak di antara dua benua, yaitu EropaI Utara
dan Asia di Selatan. Wilayahya berbatasan dengan Yunani dan Bulgaria di Barat dan
Utara, Azerbaijan di Timur Laut, Suriah dan Irakdi Selatan serta Iran di Tenggara.
Sebagai negara bekas jantung tempat salah satu kekhalifahan terbesar Islam, maka
keterikatan Turki terhadap Islam berlangsung sangat kuat sebab mereka adalah bangsa
terkemuka di dunia Islam selama beratus-ratus tahun lamanya. Ini berarti bahwa
perkembangan Islam di Turki dalam perspektif sejarah sangat menarik untuk diuraikan
4
Fathur Rahman, “Sejarah Perkembangan Islam…, h. 191.
BAB II
PEMBAHASAN
Negara Turki yang kita kenal dewasa ini, Republik Turki, keberadaannya telah
mengalami babakan sejarah yang cukup panjang, bermula dari berdirinya Kerajaan
Turki Usmani pada periode pertengahan. Masa kemajuannya dihitung dari mulai
ukuran untuk menentukan kemajuan Turki dan sejarah perkembangan Islam di Turki.5
Pendiri Turki adalah bangsa Turki sendiri dari kabilah Qayigh Oghus salah satu
anak suku Turki yang mendiami sebelah barat gurun Gobi, atau daerah Mongol dan
daerah utara negeri Cina, yang dipimpin oleh Sulaiman. Dia mengajak anggota
sukunya untuk menghindari ser- buan bangsa Mongol yang menyerang dunia Islam
yang berada di bawah kekuasaan Dinasti Khawarizm pada tahun 1219-1220. Sulaiman
dan anggota sukunya kemudian pindah ke arah barat dan meminta perlindungan
kecelakaan. Mereka hanyut di sungai Efrat yang tiba-tiba pasang karena banjir besar
pada tahun 1228. Akhirnya mereka terbagi menjadi 2 kelompok, yang pertama ingin
5
Fathur Rahman, “Sejarah Perkembangan Islam…, h. 292.
6
Fathur Rahman, “Sejarah Perkembangan Islam…, h. 292.
4
5
pulang ke negeri asalnya dan yang kedua meneruskan perjalanannya ke Asia Kecil.
Kelompok kedua ini berjumlah 400 kepala keluarga yang dipimpin oleh Ertugril
Alauddin II dari Dinasti Saljuk Rum yang pusat pemerintahannya di Kuniya, Anatolia
Asia Kecil. Pada saat itu, Sultan Alauddin II sedang menghadapi bahaya peperangan
Dengan bantuan dari bangsa Turki pimpinan Erthogrol, Sultan Alauddin II dapat
mencapai kemenangan. Atas jasa baik tersebut Sultan menghadiahkan sebidang tanah
yang perbatasan dengan Bizantium. Sejak itu Erthogrol terus membina wilayah
Pada tahun 1288 Erthogrol meninggal dunia, dan meninggalkan putranya yang
bernama Usman, yang diperkirakan lahir pada 1258 M. Usman inilah yang ditunjuk
oleh Erthogrol untuk meneruskan kepemimpinannya dan disetujui serta didukung oleh
Sultan Saljuk pada saat itu. Nama 'Usman' inilah yang nanti diambil sebagai nama
untuk Kerajaan Turki Usmani. Usman ini pula yang dianggap sebagai pendiri Dinasti
Usmani. Sebagaimana ayahnya, Usman banyak berjasa kepada Sultan Alauddin II.
dengan Broessa dapat ditaklukkan. Keberhasilan Usman ini membuat Sultan Alauddin
II semakin simpati dan banyak memberi hak istimewa pada Usman. Bahkan Usman
diangkat menjadi gubernur dengan gelar Bey, dan namanya selalu disebut dalam doa
setiap khutbah Jumat. Penyerangan bangsa Mongol pada tahun 1300 ke wilayah
kekuasaan Saljuk Rum mengakibatkan terbunuhnya Sultan Saljuk tanpa meninggalkan
Dengan jatuhnya jazirah Arab, maka imperium Turki Usmani mem- punyai
wilayah yang luas sekali, terbentang dari Budapest di pinggir sungai Thauna, sampai
ke Aswan dekat hulu sungai Nil, dan dari sungai Efrat serta pedalaman Iran, sampai
Babel-Mandeb di selatan jazirah Arab.7 Selama masa kesultanan Turki Usmani (1299-
1942 M) sekitar 625 tahun berkuasa tidak kurang dari 38 Sultan. Dalam hal ini, Mughni
sampai Sulaiman I.
kemunduran segera terjadi dari masa pemerintahan Salim II sampai Mustafa II.
4. Periode keempat (1699-1838), Periode ini ditandai degan berangsur-angsur
penguasa wilayah, dari masa pemerintahan Ahmad III sampai Mahmud II.
7
Fathur Rahman, “Sejarah Perkembangan Islam…, h. 293.
8
Fathur Rahman, “Sejarah Perkembangan Islam…, h. 295.
7
dan administrasi dari negara di bawah pengaruh ide-ide Barat, dari masa
Pada periode yang terakhir ini, disebut sebagai periode era kon- temporer di
mana Turki menjadi negara republik, dan tidak lagi sistem pemerintahannya berdasar
pada kerajaan, dinasti, atau kekhalifahan sebagaimana yang telah berlangsung berabad-
abad lamanya.
Sistem politik negara Turki adalah salah satu contoh proses perubahan sebuah
ideologi. Awalnya, peradaban Islam dengan pengaruh Arab dan Persia menjadi warisan
yang mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. Islam di
masa kekhalifahan diterapkan sebagai agama yang mengatur hubungan antara manusia
sebagai makhluk dengan Allah sebagai Khalik, Sang Pencipta dan juga suatu sistem
Posisi geografi Turki yang terletak dia antara dua benua berbeda yaituAsia dan
Turki sebagai jembatan antara Timur dan Barat. Peradaban Islamyang dianut Turki
sebelum tersentuh dunia Barat menjadikan Sultan sebagaikhalifah. Artinya sebagai
pemegang hukum syariah dan kekuatan tentara,yang dikenal dengan sebutan tentara
Janisssari.10
9
Tabrani ZA, “Perubahan Ideologi Keislaman Turki : Analisis Geo-Kultur Islam dan Politik
Pada Kerajaan Turki Usmani, Jurnal Edukasi, Vol. 2, No. 2 (2016), h. 131.
10
Tabrani ZA, “Perubahan Ideologi Keislaman…, h. 131.
8
unsur budaya Barat yang dianggap modern. Campuran peradaban Turki, Islam dan
Barat, inilah yang telah mewarnai identitas masyarakat Turki. Yang membawa
perubahan adalah ketika terjadi revolusi Turki di bawah pimpinan Mustafa Kemal pada
saatpertama kali berhubungan dengan Eropa, dari masa Sultan Salim III, Mustafa
IV, Mahmud II, Abdul Madjid hingga Abdul Hamid tahun 1908. Pada masa inilah
muncul fase baru dalam perkembangan Turki. Periode dari pertengahan 1870-an
lebih lamban, paling tidak sampai akhir abad itu, namun juga merupakan periode
dimana pengaruh asing terlibat secara langsung dan serius untuk pertama kalinya
dalam kerajaan itu. Saat itu berlangsung reformasi di bidang administrasi dan
Istana diganti lagi menjadi pusat kekuasaan oleh birokrasi. Menjelang akhir abad
bergejolak lagi.12
11
Tabrani ZA, “Perubahan Ideologi Keislaman…, h. 132.
12
Tabrani ZA, “Perubahan Ideologi Keislaman…, h. 133.
9
mencerminkan situasi baru dalam kerajaan, yang lebih menjadi lebih asiatis dari
segi teritorial dan lebih Muslim dari segi populasinya sebagai akibat dari kekalahan
perang khususnya tahun 1878. Islam yang didukung oleh Sultan adalah Islam yang
dianut oleh para ulama dan para syeikh sufi yang lebih konservatif yang selalu
berada di sekitar Sultan. Kaum modernis Islam tampaknya tidak memiliki banyak
dukungan. Monumen terbesar bagi kebijakan Islami Abdul Hamid adalah jalan
kereta api Hizaj dari Damaskus ke Madinah, yang sebagian besar dibangun dari
berbeda dari era Tanzimat. Pada era sebelumnya, di bawah para Sultan yang lemah,
dan para pasha yang kuat, pusat kekuasaan berada di Porte dan istana tak pernah
dijelaskan secara memadai, dengan Sultan yang tegas di puncak, pusat kekuasaan
penting. Untuk menilai karakter dan pencapaian era Hamid, terlebih dulu perlu
untuk menyadari bahwa era itu dalam kurun waktu yang lama merupakan satu
periode pemulihan dari krisis yang nyaris mengakhiri Kerajaan Usmani. Peristiwa-
peristiwa tahun 1877-1878 merupakan malapetaka bagi kerajaan itu. Imigrasi umat
Muslim ke kerajaan itu telah merupakan ciri khas kehidupan Usmani sejak akhir
` 13
Tabrani ZA, “Perubahan Ideologi Keislaman…, h. 134.
10
abad ke-18. Dengan adanya ekspansi kolonial Kerajaan Rusia di pantai Laut Hitam
dan Kaukasia, banyak orang Muslim, terkadang meliputi seluruh suku lebih suka
Daerah-daerah yang lepas dari Kerajaan Turki Usmani di belahan Eropa hingga
dan nasionalisme. Begitu dominasi panggung politik sudah kuat, Mustafa Kemal
Ia tidak pernah menjadi sebuah ideologi yang koheren, mencakup segala hal, tetapi
paling-paling dapat digambarkan sebagai perangkat sikap dan opini, yang tidak
pernah didefinisikan secara jelas. Prinsip-prinsip dasar Kemalisme dicantumkan
Sekularisme dan nasionalisme tentu saja merupakan ciri khas ideologi Turki
Muda paling tidak sejak tahun 1913. Pada tahun 1930-an sekularisme dan
14
Tabrani ZA, “Perubahan Ideologi Keislaman…, h. 135.
15
Tabrani ZA, “Perubahan Ideologi Keislaman…, h. 136.
11
sebagai pemisahan antara agama dan negara, tetapi juga sebagai penyingkiran
agama dari kehidupan publik dan tegaknya pengawasan negara atas institusi-
institusi keagamaan masih ada. Satu bentuk ekstrem nasionalisme, dengan mitos-
pembinaan identitas nasional baru, dan hal demikian ini dimaksudkan untuk
satu larangan adanya aktivitas politik yang berlandaskan kelas (dan dengan
reformisme, karena para pengikut Ataturk yang lebih konservatif lebih menyukai
menafsirkan istilah Turki Inkilapcilik, berarti suatu komitmen terhadap perubahan
negara di bidang ekonomi, dan barangkali merupakan perkara yang paling banyak
dibicarakan di Turki.17
16
Tabrani ZA, “Perubahan Ideologi Keislaman…, h. 137.
17
Tabrani ZA, “Perubahan Ideologi Keislaman…, h. 137.
12
Politik dan agama tidak dapat dipisahkan, politik sebagai bagian dari negara,
sebaliknya agama juga dijadikan sebagai alat politik. Politisasi agama dalam lingkup
negara menjadi sebuah fenomena dan dialektika yang terus bergerak. Binnaz Toprak
berpandangan bahwa politik dan agama adalah dua halyang saling melengkapi antara
satu sama lain. Bila dalam perdebatan politik, agama sering kali menjadi hal yang
"sensitif" untuk diperbincangkan. Hal inilah yang membuat politik dan agama
semacam kurang begitu akur ketika dijalankan secara bersama. Agama dianggap tidak
dapat kompatibel dengan politik, sehingga keduanya bukan saling mengisi satu sama
partai yang diwarnai oleh hal-hal yang berbau agama dan perangkat pemerintah serta
masyarakat sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pengelolaan yang ada di
negara.18
Kondisi Turki melibatkan kedua hal tersebut yakni Islam dan demokrasi,
bahkan proses sekulerisasi juga tumbuh subur di Turki. Ketiga variabel, yakni Islam,
demokrasi dan sekulerisasi adalah harga mutlak bagi Negara Turki dalam menjalankan
mengatur berbagai permasalahan negara, baik sisi agama, politik, ekonomi dan aspek
lain. Sehingga negara adalah otoritas tertinggi dalam mengambil setiap kebijakan.
Dalam pandangan pos-Islamisme hal ini menjadi sebuah realita dan fenomena bahwa
18
Lutfi Rosyad Alfikri dan Ahmad Sahide, “Post Islamisme : Telaah Politik Turki Modern Era
Erdogan, JIPSI , Vol. 12, No. 1 (2022), h. 56.
13
sisi agama juga menjadi pertimbangan bagi pemerintah terkait pengambilan keputusan
menandakan apa yang dikenal dengan pos-Islamisme, yakni ketika Islam tidak lagi
menjadi sebuah agama semata, tetapi mampu masuk ke berbagai ranah publik dan
negara. Intinya praktek keagamaan Islam tidak stagnan perihal peribadatan, hanya
berada pada sisiteologis dan ideologi semata. Tetapi juga dapat dilakukan sebuah
dialektika dengan aspek nilai politik, nilai ekonomi, nilai agama dan kegiatan sosial
yang ada di masyarakat. Kesuksesan ini tidak bisa lepas dari salah satu pendiri partai
AKP yakni Erdogan. Recep Tayyib Erdoğan memimpin Turki dinilai mengalami
kemajuan yang begitu besar. Hal ini dapat diketahui ketika kebijakan yang dikeluarkan
oleh Erdoğan setelah ia menjadi walikota Istanbul, hingga menjabat Perdana Menteri
Turki, dan kemudian menjadi presiden Turki dalam kurun waktu tersebut. Keadaan
Turki mengalami siginifikansi yang terus membaik, baik dari segi politik, ekonomi,
budaya hingga aspek lain. Hal ini tentu mengejutkan kalangan barat, karena beberapa
kali partai AKP memenangkan Pemilu.20
AKP yang digawangi oleh Recep Tayyib Erdoğan dapat dikatakan sebagai
aktor "krusial" yang memberikan warna baru dalam politik Turki. Dalam pandangan
Ernest Geller, Erdoğan adalah gerakan ketiga Islamis atau yang dikenal dengan pos-
Islamisme setelah Ikhwanul Muslimin dan Quthbisme. AKP menjadi salah satu model
19
Lutfi Rosyad Alfikri dan Ahmad Sahide, “Post Islamisme : Telaah Politik Turki…, h. 57.
20
Lutfi Rosyad Alfikri dan Ahmad Sahide, “Post Islamisme : Telaah Politik Turki…, h. 57,
14
demokrasi di Negara yang memiliki konsep penegakan syariat Islam. AKP lebih lanjut
ingin menunjukkan bahwa mereka mampu berkompetisi dalam kancah politik nasional,
dan anut ditengah arus sekuler radikal yang sudah tertanam kuat di Negara Turki.21
AKP membuat sebuah konsep sekuralisme baru yaitu dengan agama seseorang
maka dapat dengan leluasa menjalankan ritual keagamaan keyakinan lain. Mereka
Islamisme dinilai dapat mewakili sebuah upaya meleburkan keagamaan dan kebebasan
hal ini semakin menunjukkan secara jelas bahwa negara Turki merupakan negara yang
penting dan strategis secara demografis. Hal ini juga dianggap sebagai upaya dalam
menangani krisis iman pada masyarakat Turki, sebab Turki sedang tahap proses
berdampingan.22
21
Lutfi Rosyad Alfikri dan Ahmad Sahide, “Post Islamisme : Telaah Politik Turki…, h. 58.
22
Lutfi Rosyad Alfikri dan Ahmad Sahide, “Post Islamisme : Telaah Politik Turki…, h. 58.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Turki masa sekarang yang dikenal dengan Republik Turki (Republic of Turkey)
adalah sebuah negara sekuler yang berawal dari warisan Turki Utsmani.
2. Campuran peradaban Turki, Islam dan Barat, inilah yang telah mewarnai
identitas masyarakat Turki. Yang membawa perubahan adalah ketika terjadi
3. AKP dianggap sebagai partai "kompetitor" baru dalam panggung politik Turki,
B. Saran
korelasi atau hubungan Islam dan negara Turki untuk memperluas khasanah
keilmuan.
kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk pembaca agar bisa menjadi
15
DAFTAR PUSTAKA
Alfikri, Lutfi Rosyad dan Ahmad Sahide. “Post Islamisme : Telaah Politik Turki
Modern Era Erdogan”. JIPSI , Vol. 12, No. 1 (2022).
Hashem N. Islam, Sekularisme, dan Demokasi Liberal. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2010.
Mukti, Ali. Islam dan Sekulerisme di Turki Modern. Jakarta: Djambatan, 2010.
Rahman, Fathur. “Sejarah Perkembangan Islam Di Turki”. Tasamuh, Vol. 10, No. 2
(2018).
ZA, Tabrani. “Perubahan Ideologi Keislaman Turki : Analisis Geo-Kultur Islam dan
Politik Pada Kerajaan Turki Usmani”. Jurnal Edukasi, Vol. 2, No. 2 (2016).
16