Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH POLITIK PEMERINTAHAN ISLAM

Imperialisme Modern dalam Menghancurkan Khilafah Turki Usmani


Dosen pengampu : H. Faisyal Rani, S.IP, MA

Oleh kelompok 6

FAJAR KHOIRURRIZAL FAHRI 1601121658


SHALIQ KHALIQ GHALIB 1601117511

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Imperialisme Modern dalam
Menghancurkan Khilafah Turki Usmani” ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi nilai pada
mata kuliah Politik Pemerintahan Islam. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis
butuhkan demi kesempurnaan makalah yang akan datang. Penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Pekanbaru, 09 Desember 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ......................................................................... 1
1.3 Tujuan penuilisan ......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Kashmir ........................................................................... 2
2.2 Arti penting Kashmir bagi India dan Pakistan ......................... 2
2.3 Keinginan serta harapan India dan Pakistan ............................ 3
2.4 Masalah-masalah yang terjadi di Kashmir ................................ 3
2.5 Usaha-usaha menyelesaikan konflik Kashmir ........................... 5
2.6 Sri Lanka ....................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Umat Islam mengalami puncak kejayaan kedua pada masa tiga kerajaan Besar
berkuasa, yakni kerajaan Usmani, Safawi dan Mughal. Namun, seperti pada masa
kekuasaan Islam terdahulu, lambat laun kekuatan Islam menurun. Bersamaan dengan
kemunduran tiga kerajaan tersebut, bangsa Barat mulai menunjukkan usaha
kebangkitannya. Periode tiga kerajaan tersebut (1503-1789) bahkan disebutkan sebagai
periode-periode kejayaan peradaban Islam, setelah sebelumnya mengalami
kemunduran pasca jatuhnya dinasti Abbasiyah.
Kebangkitan bangsa Barat bermuara pada semangat keilmuan yang begitu
tinggi, yang telah membawa bangsa Barat menuju penemuan-penemuan baru dan
penjelajahan samudra, serta revolusi industri hingga berujung pada imperialisme
terhadap wilayah-wilayah Islam pada khususnya.
Dengan organisasi dan persenjataan modern, pasukan perang Eropa mampu
melancarkan pukulan telak terhadap daerah-daerah kekuasaan Islam. Kekuatan-
kekuatan Eropa menjajah satu demi satu negara Islam. Perancis menduduki Aljazair
pada tahun 1830, dan merebut Aden dari Inggris sembilan tahun kemudian. Tunisia
ditaklukkan pada tahun 1881, Mesir pada tahun 1882, Sudan pada 1889. Sementara itu,
wilayah Islam di Asia Tengah juga tak luput dari penjajahan Barat. Umat Islam di Asia
Tengah menjadi sasaran pendudukan Uni Soviet.
Kerajaan Turki Usmani yang pernah mencapai puncak kejayaannya pada abad
ke-19 terus mengalami kemunduran sampai akhirnya mendapat julukan The Sick Man.
Kelemahan Turki kemudian dimanfaatkan oleh negara-negara imperialisme Barat
untuk menguasai jajahan Turki atau menghancurkan Turki sekaligus. Adanya
perbenturan kepentingan antara negara -negara Barat mengenai status Turki dan daerah
jajahan inilah yang menimbulkan “Masalah Timur” (The Eastren Question ).

3
1.2 Rumusan Masalah
♠ Bagaimana bentuk imperialisme dunia Barat atas Turki Usmani?
♠ Bagaimana usaha Turki Usmani bangkit dari keterpurukan?
♠ Bagaimana dampak penjajahan bangsa barat atas Turki Usmani?
♠ Bagaimana keadaan Turki saat ini?
1.3 Tujuan Penulisan
Penulis menulis makalah ini dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah penulis yang telah dosen penulis berikan.

4
BAB II
ISI
Imperialisme Barat Terhadap Turki Usmani
Periode modern dalam sejarah Islam bermuladari tahun 1800 M dan
berlangsung sampai sekarang. Di awal periode ini kondisi Dunia Islam secara politis
berada di bawah penetrasi kolonialisme Baru pada pertengahan abad ke-20 M Dunia
Islam bangkit memerdekakan negerinya dari penjajahan Barat. Periode ini memang
merupakan zaman kebangkitan kembali Islam, setelah mengalami kemunduran di
periode pertengahan. Pada periode ini mulai bermunculan pemikiran pembaharuan
dalamIslam. Gerakan pemabaharuan ini muncul karena dua hal:
1. Timbulnya kesadaran dikalangan ulama Bahwa banyak ajaran-ajaran “asing” yang
masuk dan diterima sebagai ajaran Islam. Ajaran-ajaran ini bertentangan dengan
semangat ajaran Islam yang sebenarnya, seperti bid’ah, khurafat dan tahyul. Oleh
karena itu mereka bangkit untuk membersihkan Islam dari ajaran atau paham seperti
itu. Gerakan ini dikenal sebagai gerakan reformasi.
2. Pada periode ini Barat mendominasi Dunia di bidang politik dan peradaban.
Persentuhan dengan Barat menyadarkan tokoh-tokoh Islam akan ketinggalan
mereka. Karena itu, mereka berusaha bangkit dengan mencontoh Barat dalam
masalah-masalah politik dan peradaban untuk menciptakan balance of power
(Yatim, 2003:173-174).
Sebagaimana telah disebutkan, ketika tiga kerajaan besar Islam sedang mengalami
kemunduran di abad ke-18, Eropa Barat mengalami kemajuan dengan pesat. Kerajaan
Safawiyah mengalami kemunduran, karena tidak hanya mendapat serangan dari
kerajaan Turki, tetapi juga mendapat serangan dari kalangan Dinasti yang tunduk
pada Safawiyah yang ingin merdeka, yaitu berturut-turut Raja Afganistan, sehingga
pada tahun 1722 M berhasil menduduki Asfahan, kemudian disusul oleh serangan
Dinasti Zand yang pada tahun 1750 M berhasil menguasai seluruh Persia. Maka
berakhirlah kekuasaan kerajaan Safawi di pertengahan abad ke-18. Di belahan
kerajaan Mughal juga dilanda kemunduran, tepatnya pada pemerintahan setelah
Aurangzeb, yaitu mendapat serangan dari masyarakat Hindu. Diantaranya
pemberontakan Sikh yang dipimpin
oleh Guru
Tegh Mahabur Dean, guru Gobind
Singh.
Pada
awal paro kedua abad
ke-19 M kerajaan Mughal
hancur di tangan
Inggris
yang

5
kemudian m
engambil
alih kekuasaa
n di anak benua India.
Kekuatan Islam terakhir yang masih
disegani oleh lawan tinggal
kerajaan Usmani
di
Turki.
Akan
tetapi yang terakhir ini pun terus mengalami
kemunduran-de
mi kemunduran,
sehingga dijuluki
sebagai
t
he
sick
m
a
n
o
f
Europe,
orang sakit
dari Eropa.
Dalam
periode
kerajaan Usmani
peradaban
Islam mendapat
perlawanan dari dua arah,
yaitu
dari dalam,
berupa perlawan
an dari orang Islam sendiri, dan dari luar, berupa serangan
balik
dari
Eropa
khususnya

6
kerajaan
K
RISTEN
.
Dari dalam,
kerajaan Usmani
dilanda
konflik antara
penguasa Turki
dan perlawa
nan
dari daerah kekuasa
annya
yang
menuntut merdeka, seperti Mesir dan negara Arab
lainnya. Karena pada
waktu
itu Turki
dipanda
ngnya
buka
n sebagai Khalifah
yang
melindungi
Islam, tetapi tidak
lebih sebagai
kerajaan yang
hanya
mementingkan
kekuasa
an, bahkan
kehidupan
dalam
Istana tidak
kelihatan corak
keislamanya,
yang ada
hanyalah
kemewahan. Sehingga dengan demikia
n pecahlah peperangan

7
dengan kerajaan
Safawiyah
yang
berkepanjangan
sampai
runtuhnya Usmani
secara total. Di antara
peperangan
itu adalah peperangan yang memperebutkan wilaya
h Irak pada
abad
ke-18,
ada yang berpendapat
peperangan itu merupakan
peperangan ideologis antara
Sunni dan
Syiah.
Kemerosotan Kesultanan Turki
Usmani
semakin
cepat setelah mendapat
serangan
dari Dunia
Barat,
sehingga daerah kekuasaan
nya satu persatu
jatuh kembali
ketangan
K
RISTEN
.
Dengan demikian
dapat
disimpulkan
bahwa kelemahan kerajaan-kerajaan Islam
tersebut telah menyebabka
n Eropa
dapat
menguasai,
menduduki

8
dan menjajah negeri-
negeri Islam de
ngan mudah.
A
.
Renaisans
di
Eropa
Pada
awal kebangkitan
nya, Eropa
menghadapi
tantanga
n yang
sangat be
rat, karena ia
harus
berhadapa
n dengan kekuatan-kekuatan perang Islam yang
sulit dikalahka
n,
terutama
kerajaan Usmani
yang berpusat
di Turki.
Tidak
ada jalan lain, mereka harus
menembus lauta
n yang
dianggap
sebagai pembatas
ruang
gerak mereka (Stoddard,
1966:25)
. Setelah jalan melalui laut telah ditemukan
oleh Cristope
r Colombus
(1492
M)
menemukan

9
benua Amerika dan Vasco
da Gama menemukan
jalam
ke Timur
melalui
Tanju
ng Harapan
(1498
M) benua Amerika
dan kepulaua
n Hindia segera jatuh ke bawah
kekuasa
an Eropa,
maka
Eropa
tidak
lagi tergantung kepada
jalur lama
yang dikuasai
umat
Islam sehingga perdaga
ngan
maju
di Eropa.
Kemudian
terjadilah
perputaran
nasib
dalam
sejarah s
eluruh umat manusia (S
toddard,
1966:26)
.
Perekonomian
bangsa-bangsa
Eropa
semakin
maju,
bahka

10
n kemaju
an mereka telah
melampui
kemajuan Islam yang sejak lama mengalami
kemunduran.
Teknologi perkapalan
dan milite
r berkembang dengan pesat, sehingga Eropa
menjadi penguasa
lautan dan bebas
melakuka
n kegiatan ekonomi dan perdagangan
ke seluruh Dunia. Bahkan
, satu demi satu
negeri Islam jatu
h ke bawa
h kekuasaa
nnya se
bagai n
egeri jaja
han.
Negeri-negeri Islam yang pertama
dapat
dikuasai
Barat
adalah negeri Islam di Asia
Tenggara
dan di Anak Benua India, kemudian
negeri-negeri Islam di Timur
Tengah yang
berada di bawah kekuasaa
n Kerajaan Usmani,
karena meskipun
mengalami kemuduran,
ia
masih
disegani dan dipanda
ng masih
cukup
kuat untuk berhadapan

11
dengan kekuatan
milite
r Eropa
waktu itu.
Dengan jatuhnya
kerajaan Mughal
ketangan Hindu, maka
sempurnala
h kemunduran
Dunia
Islam. sebaliknya
Dunia Barat
makin
kuat dan suka menerkam Dunia Islam, karena
itu satu persatu Dunia Islam dikuasai
oleh Barat.
Masa
itu popul
er disebut zaman
imprialisme,
inilah masa
arus balik
pengaruh
Islam di Eropa,
sebab Islamlah
yang
menanghantarkan
Brarat
memasuki
masa
kebangkita
n kembali
(renaisans).
Sedangka
n
Islam sendiri saat itu terperangkap
dalam
kemewahan dan kekuasaan
belaka, sehingga
lalai dalam

12
mengembangkan
kebudayaan
dan peradaba
nnya,
serta penguasai
ilmu
pengetahuan dan teknologi. Karena itu dapatla
h dikatakan
bahw
a kekalahan Dunia Islam
pada
zaman
Tiga kerajaan besar itu disebabkan
oleh keadaan dimana
Dunia Islam
mengabaika
n pengembangan ilmu
pengetahuan dan t
eknologi.
B.
Imper
ialisme Barat
terhadap
Dunia
I
slam
Dengan melemahnya kekuatan politik
dan milite
r Islam maka
lahirlah
babak
baru
dalam
sejarah Dunia Islam, yaitu babak
penjajahan Barat
terhadap Dunia Islam, sebagai
coun
t
er
geraka

13
n Dunia
Islam yang terwujud dalam
geraka
n sporadis
dari setiap wilayah
yang dijajah
karena ingin
merdeka, sebab kekuatan integratif maupun
kordinatif
yang
mempersatuka
n Islam sudah tidak
mendapat
legitimasi
dari masyarakat
Islam. Sementara
itu, masa
depan Islam bertumpu
pada
sejauh mana
kekuatan Islam melakukan
perlawa
nan, k
endati b
ersifat l
okal.
India ketika berada pada masa
pemerintahan Mughal
adalah
negeri yang kaya dengan
hasil pertanian. Hal itu mengunda
ng Eropa,
yang sedang mengalami
kemajua
n berdagang
kesana. Awal abad ke-17, Inggris dan Belanda mulai
menginjakkan
kaki di India. Tahun
1611
M, Inggris

14
mendapat izin menanamkan
modal,
dan tahun 1617
M Belanda mendapat
izin yang sama.
Akhirnya,
pada
tahun 1899
M kesultanan Muslim
Baluc
histan
jatuh di
bawah k
ekuasaa
n India-Inggris, yang
memang sebelumnya telah diincarnya.
Asia Tenggara,
negeri tempat Islam baru
mulai
berkembang, merupakan
daerah
rempah-r
empah te
rkenal pada
masa
itu dan me
njadi ajang
perebutan negara-n
egara Eropa.
Kekuatan Eropa
malah
lebih awal menancapkan
kekuasaa
nnya
di negeri ini. Hal ini
dimungkinkan
karena dibandi
ngkan
dengan Mughal,
kerajaan-k

15
erajaan
Islam di Asia
Tenggara le
bih lemah sehingga de
ngan mudah dapat ditaklukkan.
Kerajaan
Islam Malaka
yang berdiri pada awal abad ke-15 M di Semenanjung Malaya
yang strate
gis dan merupaka
n kerajaan Islam kedua di Asia Tenggara
setelah Samude
ra
Pasai,
di taklukkan
Portugis
tahun 1511
M. Pada
tahun 1521
M, Spanyol
datang ke
Maluku
dengan tujua
n dagang.
Spanyol berhasil
menguasai
Filipina,
termasuk di dalamnya
beberapa kerajaan Islam, seperti Kesultan
an Manguindana
o, Kesultan
an Buaya
n, dan
Kesultanan Sulu. Bahka
n, Abad
ke-19 M, Inggris
menguasai
seluruh
Indonesia untuk
jangka waktu yang tidak

16
terlalu lama.
Sebagaimana
di India, di Asia Tenggara
kekuasaan
politik
negara-n
egara Eropa
berlanjut terus sampai
pertengahan abad
ke-20 M, ketika negeri-negeri tersebut
memerdekakan diri
dari kekuasaa
n asing.
Ekspansi
Barat
ke Timur
Tengah di mulai
ketika Kerajaan Usmani
mengalami
kemundura
n sementara Barat
mengalami
kemajua
n di segala bidang,
seperti perdaga
ngan,
ekonomi, industri
perang dan teknologi militer. Meskipun
demikian,
nama besar Turki
Usmani
masih
disegani oleh Eropa
Barat
sehingga mereka tidak
melakuka
n penyerangan
ke wilayah-wilayah
kekuasaan
kerajaan

17
Islam. Namun,
kekalahan besar Kerajaan Usmani
dalam
menghadapi
serangan
Eropa
di Wina tahun 1683
M menyadarkan
Barat
bahwa
Kerajaan Usmani
telah mundur
jauh sekali. Sejak itulah Kerajaan
Usmani
berulangkali
mendapa
t serangan-s
erangan b
esar dari Barat
(Stoddard,
1966:26).

18

Anda mungkin juga menyukai