Anda di halaman 1dari 10

SULTAN MAHMUD II

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah perkembangan pemikiran dalam islam

Dosen Pengampu: Hanafi, S.Ag., M.A.

Penyusun :

Navisa Noor Ramadhini (11220331000071)

JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya tercurah kepada Allah Subhanahu Wata’ala Dzat yang Maha Agung
yang kekuasaanNya meliputi langit dan bumi serta isinya yang membukakan jalan yang terang pada kami
sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Filsafat Manusia Sebagai Mesin”.
Keberhasilan kami menuntaskan mata kuliah Filsafat Mnusia dengan sebuah karya berbentuk makalah
sederhana ini merupakan bentuk campur tangan dari Allah SWT berupa Rahmat, Taufik, dan HidayahNya.
Untaian puspita salam semoga selalu tercurah kepada Nabiullah Muhammad Shallallahu Alayhi Wasallam
Nabi yang telah mengantarkan ilmu dan pengetahuan bagi kita manusia sehingga dapat mengantarkan
manusia menuju jenjang kehidupan yang lebih mulia. Salawat juga disampaikan kepada para keluarga, para
sahabat dan orang-orang yang tetap istiqomah dijalanNya. Sebagaimana manusia itu sendiri yang tidak bisa
lepas dari bentuk kesalahan dan lupa, makalah di hadapan pembaca juga mengandung hal tersebut. Semoga
makalah ini dapat digunakan sebagai suatu acuan dalam pembelajaran.
Jakarta, 23 April 2024
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.............................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................3
1.3 Tujuan.................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................................................4
2.1 Biografi Sultan Mahmud II................................................................................................................4
2.2 Sejarah Masa Pemerintahan Sultan Mahmud II.................................................................................5
2.3 Pembaruan dan Karya Sultan Mahmud II..........................................................................................6
PENUTUP...................................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................11
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sultan Mahmud II naik tahta di masa penuh gejolak bagi Kesultanan Utsmaniyah. Kekaisaran ini
mengalami kemunduran di berbagai bidang, mulai dari militer yang lemah, pemberontakan internal,
hingga intervensi asing. Faktor-faktor ini mengancam kelangsungan hidup Kesultanan Utsmaniyah dan
mendorong Sultan Mahmud II untuk melakukan reformasi besar-besaran.
Sebelum masa pemerintahannya, Kesultanan Utsmaniyah mengalami kemunduran militer yang
signifikan. Kekalahan dalam berbagai pertempuran melawan negara-negara Eropa, seperti Rusia dan
Austria, menunjukkan kelemahan militer Kesultanan Utsmaniyah. Selain itu, korupsi dan nepotisme
merajalela dalam institusi militer, semakin memperparah situasi.
Di dalam negeri, Kesultanan Utsmaniyah juga menghadapi berbagai pemberontakan.
Pemberontakan lokal sering terjadi di berbagai wilayah, seperti Yunani, Serbia, dan Mesir.
Pemberontakan ini didorong oleh keinginan untuk merdeka dan ketidakpuasan terhadap pemerintahan
pusat.
Intervensi asing juga menjadi masalah besar bagi Kesultanan Utsmaniyah. Negara-negara Eropa,
terutama Inggris dan Prancis, berusaha untuk memperluas pengaruh mereka di wilayah Kesultanan
Utsmaniyah. Intervensi ini sering dilakukan melalui diplomasi, tetapi juga melalui kekuatan militer.
Menghadapi berbagai tantangan ini, Sultan Mahmud II bertekad untuk menyelamatkan Kesultanan
Utsmaniyah. Ia menyadari bahwa reformasi besar-besaran diperlukan untuk memperkuat kekaisaran
dan membuatnya mampu bersaing dengan negara-negara Eropa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Uraikan Biografi Sultan Mahmud II?
2. Jelaskan sejarah pada masa pemerintahan Sultan Mahmud II?
3. Apa saja pembaharuan yang di bentuk Sultan Mahmud II?
4. Sebutkan karya-karya Sultan Mahmud II?

13. Tujuan
1. Memahami kehidupan dan kepemimpinan Sultan Mahmud II
2. Menganalisis sejarah masa pemerintahan Sultan Mahmud II
3. Mengetahui pembaharuan pada masa Sultan Mahmud II
4. Mengetahui karya-karya yang di buat oleh Sultan Mahmud II
PEMBAHASAN

A. Biografi Sultan Mahmud II

Sultan Mahmud II lahir di Konstantinopel, Istanbul pada 13 Ramadhan 1199 H / 20 Juli 1785 M,
merupakan sultan ke-33 Kesultanan Utsmaniyah yang memerintah dari tahun 1808 hingga kematiannya
pada 1 Juli 1839. Masa pemerintahannya diwarnai dengan berbagai pemberontakan dan kekacauan, namun
dia tidak gentar dan bertekad untuk memodernisasi dan memperkuat negaranya.
Mahmud II melakukan berbagai reformasi di berbagai bidang, termasuk mendirikan tentara modern,
menghapuskan korps Janissary, membangun sistem administrasi modern, mendirikan sekolah dan
universitas, serta melakukan reformasi ekonomi. Reformasi ini membawa perubahan besar bagi
kesultanan Utsmaniyah dan menjadi dasar bagi modernisasi Turki di kemudian hari.
Meskipun menghadapi banyak tantangan, Mahmud II berhasil memodernisasi negara,
memperkuat militer, meningkatkan ekonomi, dan meningkatkan pendidikan rakyat. Dia
dikenang sebagai salah satu sultan paling penting dalam sejarah Kesultanan Utsmaniyah. Pada
tahun 1807, Sultan Selim III digulingkan oleh para pemberontak Janissari. Sultan Mustafa IV
kemudian naik tahta, tetapi ia tidak mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi
Kesultanan Utsmaniyah. Pada tahun 1808, Sultan Mustafa IV digulingkan dan Sultan Mahmud
II naik tahta. Saat itu, Sultan Mahmud II berusia 23 tahun dan Kesultanan Utsmaniyah berada
dalam kondisi yang sangat kritis.

B. Sejarah Pemerintahan Sulan Mahmud II

Masa awal pemerintahan Sultan Mahmud II diwarnai dengan berbagai pemberontakan dan
intervensi asing. Ia berhasil mengatasi pemberontakan di Rumelia dan Serbia, tetapi
pemberontakan di Yunani terus berlanjut.
Pada tahun 1821, Yunani mendeklarasikan kemerdekaannya. Sultan Mahmud II meminta
bantuan dari negara-negara Eropa untuk menekan Yunani, tetapi mereka menolak.
Pada tahun 1824, terjadi pertempuran laut Navarino antara armada gabungan Inggris, Prancis,
dan Rusia melawan armada Utsmaniyah. Pertempuran ini dimenangkan oleh armada gabungan
Eropa dan menandai berakhirnya dominasi maritim Kesultanan Utsmaniyah di Laut
Mediterania.Setelah mengalami kekalahan dalam pertempuran Navarino, Sultan Mahmud II
menyadari bahwa Kesultanan Utsmaniyah harus melakukan reformasi besar-besaran untuk
dapat bersaing dengan negara- negara Eropa. Ia memulai dengan memodernisasi angkatan
bersenjata, membangun industri militer, dan mereformasi sistem pendidikan. Ia juga
mereformasi sistem pemerintahan, membangun birokrasi yang modern dan efisien, dan
memodernisasi ekonomi. Reformasi yang dilakukan oleh Sultan Mahmud II sangatlah ambisius
dan penuh tantangan. Ia harus menghadapi tentangan dari berbagai pihak, termasuk para ulama,
aristokrat, dan Janissari.Pada tahun 1831, Sultan Mahmud II berhasil membubarkan Janissari,
yang telah menjadi kekuatan militer yang konservatif dan reaksioner. Pembubaran Janissari
merupakan salah satu reformasi paling penting yang dilakukan oleh Sultan Mahmud II.
Namun, pada tahun 1831, Muhammad Ali, Pasha Mesir, memberontak dan menyerang Suriah.
Sultan Mahmud II meminta bantuan dari negara-negara Eropa, tetapi mereka kembali menolak.
Pada tahun 1839, Sultan Mahmud II meninggal dunia di Istanbul dalam usia 54 tahun. Ia
meninggalkan kesultanan Utsmaniyah dalam kondisi yang jauh lebih baik daripada saat ia naik
tahta. Meskipun reformasi yang di lakukannya belum sepenuhnya berhasil, Sultan Mahmud II
telah meletakkan dasar bagi modernisasi kesultanan Utsmaniyah. Ia di kenang sebagai salah
satu pemimpin paling penting dalam sejarah kesultanan Utsmaniyah.

C. Pembaharuan

1. Bidang Militer
Sultan Mahmud II melakukan modernisasi besar-besaran di bidang militer. Ia mendirikan
sekolah militer baru, melatih tentara dengan menggunakan metode modern, dan membeli
persenjataan baru dari negara- negara Eropa.
Ia juga membangun industri militer untuk memproduksi senjata dan amunisi secara mandiri.
Reformasi di bidang militer ini berhasil meningkatkan kekuatan militer Kesultanan
Utsmaniyah.
2. Bidang Pemerintahan
Sultan Mahmud II mereformasi sistem pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah. Ia
mendirikan Dewan Negara yang terdiri dari para menteri yang kompeten dan profesional. Ia
juga membangun birokrasi yang modern dan efisien.
Reformasi di bidang pemerintahan ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah.
3. Bidang Ekonomi
Sultan Mahmud II memodernisasi ekonomi Kesultanan Utsmaniyah. Ia mendorong
perdagangan dan investasi, membangun infrastruktur, dan mendirikan bank.
Ia juga melakukan reformasi agraria untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Reformasi di bidang ekonomi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
Kesultanan Utsmaniyah.
4. Bidang Sosial dan Budaya
Sultan Mahmud II memodernisasi ekonomi Kesultanan Utsmaniyah. Ia mendorong
perdagangan dan investasi, membangun infrastruktur, dan mendirikan bank.
Ia juga melakukan reformasi agraria untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Reformasi di bidang ekonomi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
Kesultanan Utsmaniyah.

D. Karya-Karya

Selain melakukan reformasi di berbagai bidang, Sultan Mahmud II juga meninggalkan


beberapa karya yang masih dapat dilihat hingga saat ini, yaitu:

1. Dolmabahçe Palace: Istana megah ini dibangun pada tahun 1842 dan merupakan salah satu
contoh terbaik arsitektur Ottoman-Barok. Istana ini digunakan sebagai kediaman resmi Sultan
Utsmaniyah hingga tahun 1924.
2. Ortaköy Mosque: Masjid ini dibangun pada tahun 1825 dan merupakan salah satu masjid
paling ikonik di Istanbul. Masjid ini terkenal dengan arsitekturnya yang indah dan lokasinya
yang strategis di tepi Bosphorus.
3. Tanzimat Fermanı: Dekrit ini dikeluarkan pada tahun 1839 dan merupakan salah satu
dokumen terpenting dalam sejarah Kesultanan Utsmaniyah. Dekrit ini menandai dimulainya era
Tanzimat, yang
merupakan periode reformasi dan modernisasi di Kesultanan Utsmaniyah.
4. Tanzimat Reformları: Reformasi Tanzimat adalah serangkaian reformasi yang dilakukan
selama era Tanzimat. Reformasi ini mencakup bidang politik, hukum, ekonomi, dan sosial.
Reformasi Tanzimat bertujuan untuk memodernisasi Kesultanan Utsmaniyah dan membuatnya
sejajar dengan negara-negara Eropa.
5. Nizamiye Mektepleri: Sekolah-sekolah ini didirikan pada tahun 1831 dan merupakan sekolah
modern pertama di Kesultanan Utsmaniyah. Sekolah-sekolah ini mengajarkan mata pelajaran
modern seperti matematika, sains, dan bahasa asing.
6. Askeri Nizamname: Kode militer ini dikeluarkan pada tahun 1826 dan merupakan salah satu
upaya awal Sultan Mahmud II untuk memodernisasi angkatan bersenjata Kesultanan
Utsmaniyah. Kode militer ini mengatur organisasi, pelatihan, dan disiplin angkatan bersenjata.
7. Mülkiye Mektebi: Sekolah ini didirikan pada tahun 1837 dan merupakan sekolah administrasi
publik
pertama di Kesultanan Utsmaniyah. Sekolah ini melatih para pejabat pemerintah yang
kompeten dan profesional.
8. Tercüme Odası: Kantor penerjemahan ini didirikan pada tahun 1828 dan bertugas
menerjemahkan buku- buku dari bahasa Eropa ke bahasa Turki. Kantor ini bertujuan untuk
menyebarkan pengetahuan dan
teknologi modern di Kesultanan Utsmaniyah.
9. Osmanlı Bankası: Bank ini didirikan pada tahun 1863 dan merupakan bank modern pertama
di Kesultanan Utsmaniyah. Bank ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi Kesultanan
Utsmaniyah dan membuatnya lebih kompetitif di pasar global.
10. Telgraf: Sultan Mahmud II memperkenalkan teknologi telegraf ke Kesultanan Utsmaniyah
pada tahun 1855. Teknologi ini memungkinkan komunikasi yang lebih cepat dan efisien antara
berbagai wilayah di Kesultanan Utsmaniyah.

Karya-karya Sultan Mahmud II menunjukkan visinya untuk memodernisasi Kesultanan


Utsmaniyah dan membuatnya sejajar dengan negara-negara Eropa. Meskipun reformasi yang
dilakukannya tidak selalu berhasil, namun ia telah meletakkan dasar bagi modernisasi
Kesultanan Utsmaniyah dan meninggalkan warisan yang masih dapat dilihat hingga saat ini.
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sultan Mahmud II adalah salah satu pemimpin paling penting dalam sejarah Kesultanan Utsmaniyah. Ia
naik tahta pada masa yang penuh dengan tantangan, namun ia berhasil melakukan reformasi besar-besaran
di berbagai bidang, seperti militer, pemerintahan, ekonomi, dan sosial.

Reformasi yang dilakukannya bertujuan untuk memodernisasi Kesultanan Utsmaniyah dan membuatnya
sejajar dengan negara-negara Eropa. Meskipun reformasi yang dilakukannya tidak selalu berhasil, namun ia
telah meletakkan dasar bagi modernisasi Kesultanan Utsmaniyah dan meninggalkan warisan yang masih
dapat dilihat hingga saat ini. Warisan dan pelajaran yang dapat diambil dari Sultan Mahmud II masih relevan
dengan dunia saat ini. Keberanian, kegigihan, dan kebijaksanaannya dalam memimpin Kesultanan
Utsmaniyah dapat menjadi inspirasi bagi para pemimpin di seluruh dunia.

Pada abad kesembilan belas di Kerajaan Usmani, raja yang menjadi pelopor pembaruan adalah Sultan
Mahmud II. la mengubah tradisi masyarakat dasi tradisi feodal menuju masyarakat modern dengan
mengambil peradaban Barat/Eropa secara menyeluruh. Sultan Mahmud II mengadakan pembaruan penting
dalam bidang militer, pendidikan, hukum, pemerintahan, dan budaya.

Dengan adanya pembaruan yang dilakukan oleh Sultan Mahmud I tersebut, maka dunia Islam secara mum
dapat sejajar dengan kemajuan Barat, dan secara khusus di Turki Usmani pada jamannya. Dan yang paling
mendasar dalam pembaruannya adalah memisahkan antara urusan agama (akhirat) dan urusan dunia.
DAFTAR PUSTAKA

Darin Stephanov, "Sultan Mahmud II (1808-1839) and the First Shift in Modern Ruler Visibility in the
Ottoman Empire," Journal of the Ottoman and Turkish Studies Association, Vol. 1, No. 1-2 (2014),
pp. 129-148.

Sukardi, "Gerakan Tareqat Akmaliyah Di Banyumas Jawa Tengah. Abad XIX," Jurnal Historia Jurusan
Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia, Vol. IX, No. 2 (Desember),
pp. 87-102.

Supardin, "Sultan Mahmud II: Pembaharuannnya (Militer, Pendidikan, Hukum, Pemerintahan dan Budaya),"
Makassar: IAIN Alauddin, 2001.

Anda mungkin juga menyukai