Disusun oleh :
Kelompok 9
1. Desta Juranti
2. Fhebi Rahmayanti
3. Gerhan L. D.
4. Yuliana
Kelas : XI IPA 7
Mata Pelajaran :
Pend. Agama Islam dan Budi Pekerti
Guru Pembimbing :
Bpk. Wahid Zuriyandhi, S. Pd. I.
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Sultan Mahmud II " dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Agama Islam. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang pentingnya kerja keras dan tanggung jawab bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Wahid Zuriyandhi, S. Pd. I. selaku guru
Mata Pelajaran Agama Islam dan Budi Pekerti. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
(Penyusun)
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................................................3
BAB 3 PENUTUP................................................................................................................................8
A. Kesimpulan...............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, sebagai berikut:
1. Bagaimana biografi Sultan Mahmud II secara singkat?
2. Bagaimana pembaruan-pembaruan Sultan Mahmud II dalam bidang militer, tradisi,
organisasi pemerintahan, pendidikan, publikasi, dan ekonomi.?
C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui Bagaimana biografi Sultan Mahmud II secara singkat.
2. Untuk mengetahui Bagaimana pembaruan-pembaruan Sultan Mahmud II dalam bidang
militer, tradisi, organisasi pemerintahan, pendidikan, publikasi, dan ekonomi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Pembaruan-Pembaruan Sultan Mahmud II
Setelah kekuasaannya sebagai pusat pemerintahan kerajaan Usmani bertambah kuat,
Sultan Mahmud II melihat bahwa telah tiba waktunya untuk memulai usaha-usaha
pembaharuan yang telah lama ada dalam pikirannya. Dan pembaharuan yang dilakukannya
secara sungguh-sungguh, seperti dalam bidang militer, tradisi, pendidikan, hukum, dan
ekonomi. Berikut akan dijelaskan secara terinci pembaharuan yang dilakukan oleh Sultan
Mahmud II.
4
Timbullah anggapan mereka bukan manusia biasa dan pembesar-pembesar Negara pun tidak
berani duduk ketika menghadap Sultan.
Tradisi aristokrasi ini dilanggar oleh Mahmud II. Ia mengambil sikap demokratis dan
selalu muncul di muka umum untuk bicara atau menggunting pita pada upacara-upacara resmi.
Menteri dan pembesar-pembesar negara lainnya ia biasakan uduk bersama jika datang
menghadap. Pakaian kerajaan yang ditentukan untuk Sultan dan pakaian kebesaran yang biasa
dipakai menteri dan pembesar-pembesar lain ia tukar dengan pakaian yang lebih sederhana.
Tanda-tanda kebesaran hilang, rakyat biasa ia anjurkan pula supaya meniggalkan pakaian
tradisional dan menukarnya dengan pakaian barat. Perubahan pakaian ini menghilangkan
perbedaan status sosial yang nyata kelihatan pada pakaian tradisional.
Kekuasaan-kekuasaan luar biasa yang menurut tradisi dimiliki oleh penguasa-penguasa
Usmani ia batasi. Kekuasaan Pasya atau gubenur untuk menjatuhkan hukuman mati dengan
isyarat tangan dihapuskan. Hukuman mati untuk selanjutnya hanya dapat dikeluarkan oleh
hakim. Penyitaan negara terhadap harta orang yang dibuang atau dihukum mati juga
dihapuskan. Kekuasaan kepala-kepala feodal (karakteristik hidup suatu masyarakat dengan
corak dipengaruhi oleh sifat kebangsawanan) untuk mengangkat pengganti dengan sekehendak
hati juga dihilangkan.
3. Pembaharuan dalam Organisasi Pemerintahan
Aspek terpenting yang dilaksanakan Mahmud II dalam bidang pemerintahan adalah
merombak sistem kekuasaan di tingkat penguasa puncak. Dalam tradisi krajaan Usmani,
sultan memiliki dua bentuk kekuasaan, yakni kekuasaan temporal (duniawi) dan kekuasaan
spiritual (rohani). Sebagai penguasa dunia ia disebut Sultan dan sebagai penguasa rohani
disebut khalifah.
Dalam pelaksanaannya untuk urusan pemerintahan, sultan dibantu Sadrazam, sedangkan
untuk keagamaan dibantu Syaikh al-Islam. Jabatan Sadrazam yang sering menggantikan
sultan apabila sultan berhalangan dihapuskan Mahmud II. Sebagai gantinya dibentuk jabatan
perdana menteri yang membawahi menteri untuk urusan dalam negeri, luar negeri, keuangan,
dan pendidikan dengan departemennya masing-masing. Para menteri memiliki kekuasaan
semi otonomi dan perdana menteri dan sultan.
Tugas perdana menteri sangat berkurang apabila dibandingkan dengan Sadrazam
sebelumnya. Selain itu Mahmud II juga memindahkan kekuasaan Yudikatif dari tangan
Sadrazam ke Syaikh al-Islam. Dalam sistem baru ini Mahmud II membentuk lembaga hukum
sekuler disamping hukum syariat. Kekuasaan Syaikh al-Islam menjadi sedikit karena hanya
menangani masalah syariat, sedangkan hukum sekuler diserahkan kepada Dewan Perancang
5
Hukum untuk mengaturnya. Sepanjang sejarah kerajaan Usmani, Mahmud II yang secar5a
tegas mengdakan perbedaan antara urusan agama dan urusan dunia. Pada 1838 ia
mengeluarkan hukum dan ketentuan menyangkut kewajiban para hakim dan pegawainegeri.
Ditegaskan pula ktentuan yang berlaku bagi seorang hakim maupun pegawai yang korupsi dan
melalaikan tugasnya.
4. Pembaharuan Dibidang Pendidikan
Sebelum abad modern, pendidikan di kerajaan usmani tidak menjadi tanggung jawab
kerajaan melainkan ditangani ulama yang orientasinya hanya pendidikan agamaa tanpa adanya
peengetahuan umum. Sistem pendidikan seperti ini menurut Mahmud II tidak akan mampu
menjawab problem umat di abad modern. Sementara itu mengubah kurikulum ketika itu
merupakan suatu hal yang sangat sulit. Oleh sebab itu, Mahmud II mencari solusi dengan tetap
membiarkan sekolah tradisional berjalan dan mendirikan dua sekolah umum, yakni Mekteb-i
Ma’arif (sekolah pengetahuan umum) dan Mekteb-i Ulum-u Edebiye Tibbiye-i (sekolah
sastra) yang siswanya adalah lulusan terbaik dari madrasah tradisional.
Selain itu secara berturut-turut Mahmud II mendirikan Sekolah Militer, Sekoleh Teknik,
Sekolah Kedokteran, dan Sekolah Pembedahan. Pada 1838 ia menggabungkan Sekolah
Kedokteran dengan Sekolah Pembedahan menjadi Dar-ul Ulum-u Hikemiye ve Mekteb-i
Tibbiye-i Sabane dengan menjadikan bahasa Perancis sebagai bahasa pengantarnya. Mahmud
II tercatat sebagai tokoh penganjur bahasa Perancis karena menurutnya penguasaan bahasa
asing tersebut akan mempercepat laju alih ilmu modern ke Turki, khususnya ilmu kedokteran,
dan sekaligus menjadi kunci dalam penyerapan khazanah pemikiran modern seperti politik,
militer, ekonomi, sosial, sains, dan filsafat.
Selain usaha pendirian sekolah, Mahmud II juga melaksanakan kegiatan yang sangat
strategis. Ia mengirim siswa untuk belajar ke Eropa yang kelak setelah kembali diharapkan
membawa ide baru di kerajaan ini. Pada masa berikutnya usaha ini terbukti, muncullah buku-
buku yang berbahasa Turki mengenai peradaban modern Barat.
5. Pembaharuan Bidang Publikasi
Untuk menyebarluaskan gagasannya dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat,
Mahmud II mengupayakan bidang publikasi yang memadai. Tahun 1831 ia mengintruksikan
berdirinya surat kabar resmi pemerintah Takvim-i Vekayi, tiga tahun setelah terbitnya surat
kabar pemerintah Mesir al-Waqā’i’ al-Misriyyah (1828). Surat kabar ini tidak hanya memuat
berita dan pengumuman resmi pemerintah, melainkan juga memuat artikel mengenai gagasan
progresif di Eropa. Oleh sebab itu, Takvim-i Vekayi dinilai mempunyai pengaruh besar dalam
memperkenalkan ide modern kepada masyarakat Turki.
6
Salah satu redaktur surat kabar itu adalah Mustafa Sami yang telah pernah berkunjung ke
Eropa. Kemajuan Eropa, menurut pendapatnya, didasarkan antara lain atas ilmu pengetahua,
kemerdekaan dalam agama, patriotisme dan pendidikan yang merata. Ia begitu tertari dengan
peradaban Barat sehingga ia tidak segan-segan mengkritik adat istiadat timur dan dibalik itu
memuja-muja Barati
6. Pembaharuan di Bidang Ekonomi
Mahmud II melakukan perbaikan sumber ekonomi melalui sektor pertanian mengingat
daerah Turki terkenal daerah agraris yang cukup luas. Untuk itu Mahmud II menghapuskan
semua peraturan yang dibuat Amir (pemerintah, raja, gubenur, pemimpin), tuan tanah, dan
kaum feodal, kemudian menggantinya dengan peraturan tentang hak pemilikan dan
penggunaan tanah yang keamanannya dilindungi. Perubahan ini melahirkan semangat rakyat
untuk mengolah lahan pertanian.
Pembaharuan yang dilakukan oleh Sultan Mahmud II merupakan suatu hal yang dijadikan
dasar bagi pemikiran dan usaha pembaharuan selanjutnya dikerajaan Usmani abad ke-19 dan
Turki abad ke-20.
Sultan Mahmud II hanyalah salah satu contoh dari sekian banyak tokoh - tokoh
pembaharuan islam lainnya yang telah memberikan suatu kontribusi terhadap islam, beliau
banyak melakuan berbagai macam pembaharuan - pembaharuan. Terutama dalam hal
hubungan seorang Sultan dengan rakyatnya. Yang konon katanya seorang sultan tidak pernah
berhadapan (berurusan) langsung dengan rakyat maka Sultan Mahmud II merubahnya dan ia
selalu hadir ditengah-tengah rakyatnya. Semoga kita dapat mendapat suatu pelajaran dari para
tokoh - tokoh dahulu yang telah berjasa dalam islam dan kita pula mendapat berkah serta
hikmah yang dikandungnya
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada Abad ke sembilan belas di kerajaan Usmani, raja yang menjadi pelopor pembaruan
adalah Sultan Mahmud II. Ia mengubah tradisi masyarakatfeodal menuju masyarakat modern
dengan mengambil peradaban Barat/Eropa secara menyeluruh. Sultan Mahmoud II
mengadakan pembaruan penting dalam bidang militer, tradisi, organisasi pemerintahan,
pendidikan, publikasi, dan ekonomi.
Dengan adanya pembaruan yang dilakukan oleh Sultan Mahmud II tersebut, maka dunia
Islam secara umum dapat sejajar dengan kemajuan Barat, dan secara khusus di Turki Usrnani
pada jamannya. Dan yang paling mendasar dalam pembaruannya adalah memisahkan antara
urusan agama (akhirat) dan urusan dunia.
8
DAFTAR PUSTAKA
WIB).
iii