Anda di halaman 1dari 27

(LAPORAN AKHIR)

PENGAWAS PEMILIHAN UMUM


KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG
DIVISI HUKUM PENANGANAN PELANGGARAN
PADA PEMILIHAN UMUM 2019

Visi

Terwujudnya Panwaslu sebagai Lembaga Pengawal Terpercaya dalam


Penyelenggaraan Pemilu Demokratis, Bermartabat, dan Berkualitas.

Misi

1. Membangun aparatur dan kelembagaan pengawas pemilu yang


kuat, mandiri dan solid;
2. Mengembangkan pola dan metode pengawasan yang efektif dan
efisien;
3. Memperkuat sistem kontrol nasional dalam satu manajemen
pengawasan yang terstruktur, sistematis, dan integratif berbasis
teknologi;
4. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan peserta pemilu, serta
meningkatkan sinergi kelembagaan dalam pengawasan pemilu
partisipatif;
5. Meningkatkan kepercayaan publik atas kualitas kinerja
pengawasan berupa pencegahan dan penindakan, serta
penyelesaian sengketa secara cepat, akurat dan transparan;
6. Membangun Panwaslu sebagai pusat pembelajaran pengawasan
pemilu baik bagi pihak dari dalam negeri maupun pihak dari luar
negeri.

“Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan


Pemilu”

1
KATA PENGANTAR

Terucap puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa

atas kuasanya sehingga dapat menyusun Laporan Akhir Panwascam

Samarinda Seberang ini dengan baik dan lancar tanpa suatu kendala

apapun. Kami juga berterimakasih kepada setiap pihak yang telah terlibat

dan membantu kami dalam Pengawasan Pemilihan Umum untuk DPR RI,

DPD RI, DPRD Provinsi, DPRD Kan/Kota, Presiden dan Wakil Presiden

2019. Penyusunan Laporan Akhir Pengawasan yang mencangkup hasil

pengawasan, penaganan pelanggaran dan laporan kinerja organisasi

Panwascam Samarinda Seberang kali ini sebagai kewajiban yang telah

dimandatkan oleh UU nomor 07 tahun 2017 tentang Penyelenggara Pemilu.

Laporan ini kami susun sesuai pedoman Pelaporan Panitia Pengawas

Pemilu Pemilihan Umum untuk DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, DPRD

Kan/Kota, Presiden dan Wakil Presiden 2019. Kami memohon maaf yang

sebsar-besarnya jika terdapat kesalahan dalam penyusunan dan penulisan

laporan ini. Demikian laporan ini kami buat sebagai wujud tanggung jawab

atas kerja yang kami lakukan, kami akhiri. Wassalam.

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mekanisme Pemilihan Umum merupakan salah satu hal terpenting

dalam menciptakan kedamaian dan ketertiban untuk memfasilitasi

kompetisi politik dengan tujuan menghasilkan pemerintahan yang

memiliki legitimasi. Hali ini karena pemilu merupakan instrumen politik

paling spesifik yang dapat dibentuk dan dimodifikasi untuk mencapai

tujuan tersebut dan sebagai salah satu negara yang menganut paham

demokratis maka diantara cirinya adalah adanya Pemilihan Umum.

Dengan kata lain, pemilu dapat direncanakan sedemikian rupa untuk

mencapai tujuan tertentu, sehingga dapat memberikan

ganjaran (reward) bagi tipe tindakan-tindakan tertentu dan mengekang

tindakan-tindakan lainnya.

Dalam UUD 1945 Pasal 22 E Ayat 1 telah dituangkan tentang

pemilu yang berbunyi “Pemilu dilaksanakan secara langsung, umum,

bebas, dan rahasia”. Demikian juga pada Undang-undang Nomor 7

Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, Pemilihan Umum Presiden dan

Wakil Presiden.

Undang - undang telah memberikan amat yang sangat besar

kepada Pengawas Pemilu dalam rangka mengawasi pelaksanaan pemilu,

apalagi pada tahun 2019 proses Pemilu berbeda dengan tahun 2014,

yang mana proses Pemilu Legislatif dan Eksekutif digabung menjadi 1

proses Pemilu, demi terwujudnya Pemilu demokratis. Dengan amanah

3
yang begitu besar ditaruh dipundak pengawas pemilu dalam mengawal

proses Pemilu sehingga pengawas pemilu perlu bekerja ekstra dalam

mengawasi setiap kegiatan dan gerak gerik yang dilakukan oleh

pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden dan calon DPR RI, DPD RI,

DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota, tim pemenangan, simpatisan,

masyarakat, agar terciptanya Pemilu yang tertib, aman dan berjalan

secara demokratis.

Lahirnya Pemilu langsung membuat masyarakat Kalimantan Timur

mengalami pro dan kontra, banyak masyarakat yang menyambut baik

pilkada dengan alasan kebebasan memilih seorang pemimpin

(Gubernur,Bupati,Walikota) dengan hati nurani, disisi lain banyak

masyarakat yang kurang begitu menyambut pilkada langsung, dengan

alasan bahwa pilkada hanya ceremony panggung sandiwara atau seperti

hiburan wayang golek yang dimainkan oleh satu dalang saja, Bahkan

yang lebih miris lagi banyak masyarakat yang acuh dalam menyambut

pilkada, alasannya apakah tidak mengerti atau kurang informasi, hal

tersebut dengan tingginya angka golput di Kalimantan Timur yang

mencapai 40% .

Pertengahan tahun 2018, tepatnya tanggal 27 Juni 2018, telah

dilaksanakan perhelatan akbar pilkada serentak hampir diseluruh

wilayah yang ada di Indonesia salah satunya adalah Provinsi

Kalimantan Timur yang ikut dalam perhelatan Pilkada serentak. Setelah

adanya pengumuman dan tahapan pilkada yang digelar 2018, banyak

putra-putra Kalimantan Timur yang mencoba memberanikan diri untuk

maju dalam penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur

4
Kalimantan Timur, baik yang nantinya diusung melaui partai politik

maupun inpenden, hal ini menujukan bahwa Kalimantan Timur sudah

menujukan perkembangan nya dalam kancah demokrasi dan politik di

Indonesia.

Dalam proses pilkada Kalimantan Timur tahun 2018, Panwas

Kecamatan Samarinda Seberang juga ikut andil dalam mengawasi

segala bentuk proses pilkada dari penyusunan DPT hingga pemungutan

suara di TPS pada tanggal 27 Juni 2018, bahkan setiap tahapan yang

diawasi selalu dilakukan evaluasi sebagai bentuk perbaikan dalam

sistem pengawasan.

Kemudian dalam perhelatan ini, melalui proses tahapan –tahapan

yang sudah dilaksanakan oleh para penyelenggara, maka pilkada

Provinsi Kalimantan Timur yang digelar tanggal 27 Juni 2018 lalu

diikuti oleh 4 (empat) pasangan calon yaitu : Bapak Andi Sofyan

Hasdam dan Bapak Nusirwal Ismail yang kemudian digantikan oleh

bapak Rizal Effendi dengan nomor urut 1, Bapak Syahari Ja’ang dan

Bapak Awang Ferdian Hidayat dengan nomor urut 2, Bapak Isran Noor

dan Bapak Hadi Mulyadi dengan nomor urut 3 dan Bapak Rusmadi

Wongso dan Bapak Syafruddin dengan nomor urut 4. Pada akhir

rekapitulasi ditingkat KPU Provinsi, ditetapkan Bapak Isran Noor dan

Bapak Hadi Mulyadi dengan nomor urut 3 sebagai pemenang.

1. Dasar Hukum Penyusunan Laporan

5
Dalam Pelaksanaan Pengawasan Panwaslu Kecamatan

Samarinda Seberang berpedoman dan mengacu kepada ketentuan

Perundang – Undangan sebagai berikut :

a. Undang - Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;

b. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan gubernur

dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, wali kota dan wakil

wali kota;

c. Peraturan KPU Nomor 2 tahun 2018, perubahan atas Peraturan

KPU Nomor 1 tahun 2017 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal

Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati

dan Wakil Bupati, dan/ atau Walikota dan Wakil Walikota;

d. Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 2 tahun 2017

tentang pelaksanaan DPT Pemilihan gubernur dan wakil gubernur,

bupati dan wakil bupati, wali kota dan wakil wali kota;

e. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 tahun 2017 tentang

Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun

2017 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan / atau Walikota dan Wakil Walikota;

f. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2017 tentang

Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, dan / atau Walikota dan Wakil Walikota;

g. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2017 tentang

Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan / atau Walikota dan Wakil Walikota;

6
h. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 9 Tahun 2017 Tentang

Pengawasan DPT pada Pemilihan Gubernur dan wakil gubernur,

bupati dan wakil bupati, wali kota dan wakil wali kota;

i. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 12 Tahun 2017 Tentang

Pengawasan Kampanye pada Pemilihan Gubernur dan wakil

gubernur, bupati Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum

Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Badan

Pengawas Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2014 tentang

Pengawasan Pemilihan Umum; dan wakil bupati, wali kota dan wakil

wali kota;

j. Perbawaslu Nomor 14 tahun 2017 tentang Penanganan Pelanggaran

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

Walikota dan Wakil Walikota;

k. Perbawaslu Nomor 15 tahun 2017 tentang Tata Cara Penyelesaian

Sengketa Pemilihan;

l. Perbawaslu 13 tahun 2017 tentang Tata Cara Penanganan

Pelanggaran Administrasi Terkait Larangan Memberikan atau

Menjanjikan Uang atau Materi Lainnya yang Dilakukan Secara

Terstruktur, Sistematis dan Massif.

m. Instruksi bawaslu Nomor 0099/K.Bawaslu/ot.B/III/2018 tentang

Instruksi Mengedepankan Penegakan Integritas bagi jajaran

Pengawas Pemilu se Indonesia

n. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Timur Nomor :

130/PL/02.33-Kpt/64/Prov/IV/2018 Tentang Perubahan Surat

Keputusan Nomor :122/PL.02.3-Kpt/64/Prov/IV/2018 tentang

7
Penetapan Jadwal Kampanye Pasangan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur di Tingkat Kabupaten/Kota se Kalimantan Timur Dalam

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Tahun

2018;

o. Peraturan daerah (Perda) Kota Samarinda Nomor 5 Tahun 2012

tentang Tugas pokok dan fungsi satuan polisi pamong praja (Satpol

PP);

2. Ruang Lingkup

Dalam menjalankan tugas dalam pegawasan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur tahun

2018. Tentunya Panwascam Samarinda Seberang harus memahami

dan menguasai wilayah kerjanya, yaitu wilayah Kecamatan

Samarinda Seberang, yang mana merupakan salah satu kecamatan di

Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Samarinda Seberang

merupakan pintu gerbang menuju Kota Samarinda dari

arah Balikpapan, yang memiliki batasan sebagai berikut:

Sungai Mahakam (seberangnya kecamatan Sungai


Utara
Kunjang dan Samarinda Ulu)

Kecamatan Loa Janan Ilir dan Kabupaten Kutai


Selatan
Kartanegara

Sungai Mahakam (seberangnya kecamatan Sungai


Barat
Kunjang)

Kecamatan Palaran dan Sungai


Timur
Mahakam (seberangnya kecamatan Samarinda Ilir)

8
Kecamatan Samarinda Seberang terdiri dari 6 kelurahan , yaitu:

a. Kelurahan Gunung Panjang

b. Kelurahan Sungai Keledang

c. Kelurahan Baqa

d. Kelurahan Tenun

e. Kelurahan Mesjid

f. Kelurahan Mangkupalas

Dengan Jumlah TPS secara Keseluruhan 127 TPS.

B. Maksud

Berdasarkan latar belakang diatas, Kami Panitia Pengawas

Pemilihan Kecamatan Samarinda Seberang dalam Pilkada Gubernur

dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Tahun 2018 menyusun Laporan

Akhir hasil pengawasan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur

Kalimantan Timur Tahun 2018 di wilayah kecamatan Samarinda

Seberang, Kota Samarinda. sehingga kita bisa memberikan penilaian

terhadap pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Kalimantan Timur Tahun 2018 yang dilaksanakan pada tanggal 27 Juni

2018.

C. Tujuan

Penyusunan laporan akhir hasil pangawasan Pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Tahun 2018 ini bertujuan :

9
1. Sebagai bahan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

tugas sebagai Panitia Pengawas Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur Kalimantan Timur Tahun 2018 atas keseluruhan

pelaksanaan tugas selama masa bakti.

2. Memberikan gambaran umum hasil pengawasan pada setiap

tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan

Timur Tahun 2018 di wilayah kecamatan Samarinda Seberang.

3. Sebagai bahan analisis dan evaluasi terhadap proses

pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan

Timur Tahun 2018.

4. Sebagai tuntunan normatif peraturan perundang-undangan

tentang Pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2018 mengenai laporan

pertanggungjawaban.

5. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pelaksanaan tugas

Panitia Pengawas Pemilihan di masa yang akan datang

10
BAB II

PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI

KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2018

KOTA SAMARINDA

KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG

A. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur

tahun 2018

Pilkada Serentak yang dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2018

lalu telah banyak memberikan pembelajaran bagi penyelenggaraan

Pilkada Serentak selanjutnya. Sebagai sebuah kebijakan baru dalam

penyelenggaraan Pilkada Serentak yang melibatkan 17 Provinsi, 115

Kabupaten, dan 39 kota.

Sesuai Peraturan KPU Nomor 2 tahun 2018, perubahan atas

Peraturan KPU Nomor 1 tahun 2017 tentang Tahapan, Program, dan

Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/ atau Walikota dan Wakil Walikota.

Tahapan Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan

Timur tahun 2018 dimulai sejak Oktober 2017 ditandai dengan

Pembentukan PPK dan PPS, dan berakhir hingga 9 Juli 2018 yaitu pada

saat Rekapitulasi, Penetapan dan Pengumuman hasil Penghitungan

Suara Tingkat Provinsi untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

11
Pemungutan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Kalimantan Timur 2018 dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2018 untuk

menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur periode

2018–2023. Ini merupakan pemilihan kepada daerah ketiga bagi Kaltim

yang dilakukan secara langsung menggunakan sistem

pencoblosan.Jadwal pemilihan periode ini mengikuti jadwal pilkada

serentak gelombang ketiga pada Juni 2018.

Berdasarkan peraturan, hanya partai politik yang memiliki 20

persen kursi atau lebih di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi

Kalimantan Timur yang dapat mengajukan kandidat. Partai politik yang

memiliki kursi kurang dapat mengajukan calon hanya jika mereka telah

memperoleh dukungan dari partai politik lainnya;

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Timur secara

resmi menetapkan empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur

yang menjadi peserta Pilkada Kaltim 2018 pada Senin 12 Februari 2018

dalam Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan

Wakil Gubernur Kalimantan Timur tahun 2018 ,empat pasang calon

tersebut telah dinyatakan memenuhi syarat pencalonan melalui jalur

partai politik dan persyaratan lain, sehingga disahkan sebagai peserta

Pilkada 2018. Kemudian para pasangan calon mengikuti pengundian

pada tanggal 13 Februari 2018;

Berikut adalah nama pasangan calon Gubernur dan Wakil

Gubernur Kalimantan Timur tahun 2018

12
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur

tahun 2018

Nomo Nama pasangan Partai Juml Jabatan Terakhir

r urut calon Pengusu ah

ng Kursi

DPRD

1 Andi Sofyan Nasdem 17 Calon Gubernur: Wali Kota

Hasdam - Golkar Bontang Periode 2001-

Nusyirwan Ismail 2011

Calon Wakil

Gubernur: Wakil Wali

Kota Kota Samarinda

Periode 2010-2021

2 Syaharie Ja’ang - Demokra 11 Calon Gubernur: Wali Kota

Awang Ferdian t Samarinda Periode 2010-

Hidayat PPP 2021

PKB Calon Wakil Gubernur:

Anggota DPR-RI Periode

2014-2019

3 Isran Noor - Hadi PKS 14 Calon Gubernur: Bupati

Mulyadi PAN Kutai Timur Periode 2009–

Gerindra 2015

Calon Wakil Gubernur:

13
Anggota DPR-RI Periode

2014–2019

4 Rusmadi - HANURA 14 Calon

Safaruddin PDI-P Gubernur: Sekretaris

Daerah Provinsi

Kalimantan Timur Periode

2016–2018

Calon Wakil

Gubernur:Kapolda

Kalimantan Timur Periode

2015–2018

Namun pada hari selasa, tanggal 27 Februari 2018, Calon Wakil

Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Nomor Urut 1 meninggal dunia

dikarenakan sakit,

Bahwa berdasarkan Undang - Undang Nomor 10 tahun 2016

tentang Pemilihan Gubernur, Walikota dan Bupati khususnya Pasal 54

yang menerangkan bahwa Dalam hal pasangan calon atau salah satu

calon dari pasangan calon meninggal dunia dalam jangka waktu sejak

penetapan pasangan calon sampai dengan hari pemungutan suara,

Partai Politik atau gabungan Partai Politik dapat mengusulkan pasangan

calon atau salah satu calon dari pasangan calon pengganti paling

lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum hari pemungutan suara.

14
Partai Politik atau gabungan Partai Politik mengusulkan pasangan

calon atau salah satu calon dari pasangan calon pengganti sebagaimana

dimaksud ayat (1) paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak pasangan

calon atau salah satu calon dari pasangan calon meninggal dunia.

Sehingga, Partai Pengusung dari Pasangan Calon Nomor Urut 1

yaitu Nasdem dan Golkar, bersepakat untk mengusung Rizal Effendi

yang merupakan Walikota Balikpapan, yang kemudian Wali Kota

Balikpapan Rizal Effendi akhirnya ditetapkan sebagai peserta Pilkada

2018 oleh Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Timur pada tanggal 7

Maret 2018. Rizal maju sebagai calon wakil gubernur Kaltim

menggantikan Nusyirwan Ismail.

Berikut nama pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur

Kaliamantan Timur setelah ada penggantian:

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan

Timur tahun 2018 Setelah Penggantian

No Nama pasangan Partai Jumlah Jabatan Terakhir


urut calon Kursi
DPRD
1 Andi Sofyan Nasdem 17 Calon Gubernur: Wali
Hasdam - Rizal Golkar Kota Bontang Periode
Effendi 2001-2011
Calon Wakil
Gubernur: Wakil Wali
Kota Balikpapan
2 Syaharie Ja’ang - Demokrat 11 Calon Gubernur: Wali
Awang Ferdian PPP Kota Samarinda
Hidayat PKB Periode 2010-2021
Calon Wakil
Gubernur: Anggota
DPR-RI Periode 2014-
2019

15
3 Isran Noor - Hadi PKS 14 Calon
Mulyadi PAN Gubernur: Bupati
Gerindra Kutai Timur Periode
2009–2015
Calon Wakil
Gubernur: Anggota
DPR-RI Periode 2014–
2019
4 Rusmadi - HANURA 14 Calon
Safaruddin PDI-P Gubernur: Sekretaris
Daerah Provinsi
Kalimantan
Timur Periode 2016–
2018
Calon Wakil
Gubernur:Kapolda
Kalimantan
Timur Periode 2015–
2018

B. Organisasi Pengawas Pemilihan

Sesuai dengan Pedoman yang ada, Panitia Pengawas Pemilihan Umum

Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur tahun 2018

Kecamatan Samarinda Seberang, adalah sebagai berikut :

a. Unsur Pimpinan yang terdiri dari tiga orang Komisioner sebagai berikut :

1. Dino Ahmed Suminar, A. Md (Ketua dan Divisi Pengawasan

2. Ahmad Chomaini Chairil, S.H.I, (Anggota dan Divisi SDM)

3. Hefni Efendi, S.H.I., M.H. (Anggota dan Divisi HPP).

b. Unsur Kesekretariatan yang terdiri dari Satu Orang Kepala Sekretariat,

Satu orang Bendahara dan Dua Orang Staf Sekretariat sebagai berikut :

1. Ida Purnamawati, S. Sos (Kepala Sekretariat)

2. Indah Fitrianti, SE (Bendahara)

3. Fitriansyah, S. Pd (Staf)

16
4. Rusdi (Staf)

5. Dian Arif, S. Pd (Staf)

6. Supriyadi (Tenaga Pendukung)

7. Surahmad (Tenaga Pendukung)

Struktur Organisasi yang dimaksud di atas dapat dilihat

sebagaimana bagan di bawah ini:

17
BAB III

PENINGKATAN KAPASITAS PENANGANAN PELANGGARAN

Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM dan infrastruktur dalam

pelaksanaan penanganan pelanggaran, Panwaslu Kecamatan Samarinda

Seberang mengadakan beberapa kegiatan, seperti Rakernis agar antara

Panwaslu Kecamatan Samarinda Sebernag, Kesekretariatan Panwaslu

Kecamatan Samarinda Seberang, Panwaslu Kelurahan se-Kecamatan

Samarinda Seberang, dan Pengawas TPS se-Kecamatan Samarinda

Seberang mempunyai persepsi yang sama, pola penanganan yang sama

dalam menangani pelanggaran, sebab apabila sekretariat tidak memiliki

kapasitas yang cukup untuk mendukung pimpinan baik itu dukungan

teknis dan administrasi maka itu bisa menjadi salah satu kontribusi negatif

dalam penanganan pelanggaran. Kemudian sosialisasi ke tokoh masyarakat

dan masyarakat awam lainnya;

Kegiatan rakernis yang sudah dilaksanakan oleh Panwaslu Kecamatan

Samarinda Seberang yaitu:

a) Rakernis Pengawasan Pemilu pada Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur Tahun 2018, yang dilaksanakan pada hari minggu tanggal 3

Juni 2018, bertempat di Hotel Grand Barumbai Samarinda Seberang,

sebagai Pemateri adalah Komisioner Panwaslu Kecamatan Samarinda

18
Seberang dengan materi yang disampaikan yaitu Penyelesaian

Sengketa Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota, Pembentukan

Pengawas TPS, serta tugas dan Wewenang Pengawas TPS, dan Prosedur

Penanganan Pelanggaran Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota.

Peserta kegiatan ialah Sekretariat Panwaslu Kecamatan Samarinda

Seberang dan Panwaslu Kelurahan se-Kecamatan Samarinda Seberang.

b) Rakernis dengan pengawas TPS pada pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur Provinsi Kalimantan Timur tahun 2018, yang dilaksanakan

pada hari minggu, senin dan selasa tanggal 10, 11 dan 12 Juni 2018,

bertempat di Cafe Wak Jon, Kecamatan Samarinda Seberang Kota

Samarinda, sebagai Pemateri adalah Komisioner Panwaslu Kecamatan

Samarinda Seberang dan seluruh PPL Se Kecamatan Samarinda

Seberang dengan materi yang disampaikan yaitu Indikator TPS Rawan,

Alat Kerja Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara, Panduan

Pengawasan Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara, dan cara

pengisian AKP PTPS dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati dan/ atau Walikota dan Wakil Walikota tahun

2018

Kegiatan Sosialisasi yang sudah dilaksanakan oleh Panwaslu Kecamatan

Samarinda Seberang yaitu Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Panwaslu

Kecamatan Samarinda Seberang bertempat di Hotel Grand Barumbai

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2018,

a) Pemutakhiran Data Pemilih Pemungutan dan Penghitungan Suara

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2018 sebagai Pemateri

19
ialah Bapak Dwi yang merupakan Komisioner KPU Kota Samarinda dan

Bapak Abdul Muin Ketua Panwas Kota Samarinda.

b) Potensi Dugaan Pelanggaran Pemilihan atas Kegiatan Pemutakhiran

Data dan Kampanye pada Pemilihan Gubernur tahun 2018 sebagai

Pemateri ialah Bapak Mu’in yang merupakan Ketua Panwaslu Kota

Samarinda

peserta kegiatan : masyarakat umum, PPK Samarinda Seberang, Ketua

PPS se-Kecamatan Samarinda Seberang, Danramil Samarinda Seberang

dan Kapolsek Samarinda Seberang, Kesekretariatan Panwaslu Kecamatan

Samarinda Seberang.

Kemudian, Panwaslu Kecamatan Samarinda Seberang juga Selalu

melakukan koordinasi dan evaluasi pada setiap tahapan pengawasan di

tingkatan kecamatan dan tingkatan kelurahan yang ada di kecamatan

Samarinda Seberang.

20
BAB IV

PELANGGARAN DAN TINDAK PIDANA PADA PEMILIHAN GUBERNUR

DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR di

KOTA SAMARINDA

KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG

A. Temuan

Temuan adalah hasil pengawasan pengawas pemilu yang

mengandung dugaan pelanggaran, dan tindak lanjut terhadap temuan

tersebut sebagai berikut:

1. Laporan hasil pengawasan yang mengandung temuan dituangkan

dalam formulir model A, dan diputuskan sebagai temuan melalui

rapat pleno pengawas pemilu.

2. Temuan diteruskan kepada bidang penindakan pelanggaran

selambat-lambatnya 7 hari setelah ditemukannya dugaan

pelanggaran.

3. Temuan dugaan pelanggaran dituangkan kedalam Formulir Model

A1

Berdasarkan hasil pengawasan di wilayah Kecamatan Samarinda

Seberang selama proses pemilihan kepala daerah Gubernur dan

Wakil Gubernur tahun 2018 di Kecamatan Samarinda Seberang

21
tidak terdapat temuan pelanggaran baik itu, pelanggaran

administrasi, kode etik maupun pidana.

B. Laporan

Laporan dugaan pelanggaran adalah laporan yang disampaikan

secara tertulis oleh pelapor kepada pengawas pemilu tentang dugaan

terjadinya pelanggaran pemilu

Pelanggaran pemilihan adalah tindakan yang bertentangan atau

tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait pemilihan

Gubernur, Bupati dan Walikota ;

Pelanggaran Pemilihan meliputi:

1. Pelanggaran Administrasi Pemilihan

2. Tindak Pidana Pemilihan

3. Pelanggaran Kode Etik

4. Sengketa Pemilihan

Untuk Panwascam hanya menangani 3 pelanggaran tersebut diatas,

selain Sengketa Pemilihan;

Tidak ada laporan pada pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur Provinsi Kaliamantan Timur tahun 2018 di Kecamatan

Samarinda Seberang Kota Samarinda

C. Pelanggaran Adminsitrasi Pemilihan

Pelanggaran administrasi pemilihan adalah pelanggaran yang

meliputi tata cara, prosedur, dan mekanisme yang berkaitan dengan

administrasi pelaksanaan pemilihan dalam setiap tahapan

22
penyelenggaraan pemilihan diluar tindak pidana pemilihan dan

pelanggaran kode etik penyelenggara pemilihan

Tidak ada temuan ataupun laporan pada pelaksanaan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kaliamantan Timur tahun 2018

di Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda

D. Tindak Pidana Pemilihan

Tindak pidana pemilihan adalah tindak pidana pelanggaran dan/

atau kejahatan terhadap ketentuan tindak pidana pemilihan

sebagaimana diatur dalam Undang - Undang tentang Pemilihan

Gubernur, Bupati dan Walikota;

Di Kecamatan Sungai Kunjang terdapat satu temuan Tindak Pidana

yang Diduga ada indikasi pelanggaran atas ketentuan larangan dalam

kampanye berupa menghasut perseorangan yang merupakan tindak

pidana sesuai dengan Undang-Undang No.1 Tahun 2015 jo. Undang -

Undang No. 10 tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota khususnya pasal 69 ayat c, namun hal ini tidak dilanjutkan ke

Panwaslu Kota Samarinda karena tidak terpenuhinya syarat formil dan

materiil dalam temuan tersebut (tidak ada saksi)

E. Pelanggaran Kode Etik

Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilihan adalah pelanggaran

terhadap etika penyelenggara Pemilihan yang berpedomankan sumpah

dan/ atau janji sebelum menjalankan tugas sebagai penyelenggara

pemilihan

Pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilihan sebagaimana

dimaksud diselesaikan oleh DKPP

23
Tidak ada temuan ataupun laporan pada pelaksanaan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kaliamantan Timur tahun 2018

di Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda

F. Pelanggaran Hukum Lainnya

G. Trend Pelanggaran (deskripsi)

1. Deskripsi trend pelanggaran

2. Deskripsi jenis pelanggaran

3. Deskripsi jenis pelaku

H. Tindak Lanjut Temuan / Laporan Pelanggaran dan Tindak Pidana

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur

tahun 2018 di Kota Samarinda, Kecamatan Samarinda Sebernag

Di Kecamatan Samarinda Seberang Tidak ada Temuan atau Laporan

pelanggaran yang terjadi selama Proses Penyelenggran Berlangsung

Ditingkat Kelurahan maupun ditingkat Kecamatan yang ada hanya

pelanggaran pemasangan Algaka yang tidak sesuai Dengan PKPU yaitu

pemasangan Algaka Dipohon Dan ditiang Listrik

Kampanye yang pernah dilakukan di Kecamatan Samarinda Seberang

1. Rusmadi – Safaruddin di rumah kediaman Safaruddin, di jalan

madu keleng, dan dirumah warga di gang langgar.

2. Isran Noor - Hadi Mulyadi di Kelurahan Mesjid kampung ketupat

3. Andi Sofyan Hasdam – Rizal Effendi di Graha Mulya, jalan Bung

Tomo, Kelurahan Baqa.

24
BAB V

PROBLEMATIKA PENANGANAN PELANGGARAN

A. Hambatan dan Kendala Penanganan Pelanggaran pada Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur tahun

2018 di Kota Samarinda, Kecamatan Samarinda Seberang

Hambatan dan kendala penanganan pelanggaran pada pemilihan

gubernur dan wakil gubernur provinsi kalimantan timur tahun 2018 di

kota samarinda, kecamatan sungai kunjang ialah:

1. Rendahnya kesadaran dan peran masyarakat dalam membantu

melakukan pengawasan terhadap adanya dugaan pelanggaran yang

dilakukan oleh pasangan calon, tim pemenangan terutamanya pada

saat masa kampanye, padahal yang paling memiliki kesempatan

untuk melaporkan dugaa pelanggaran tersebut adalah masyarakat.

2. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan kepemiluan

terutama yang kaitannya dengan pelanggaran pemilu, banyak

masyarakat yang tidak mau menjadi saksi ketika terjadinya

pelanggaran, dengan alasan takut adanya tekanan atau intimidasi

dari pihak tim pemenangan.

3. Jangka waktu penanganan pelanggaran yang singkat, menjadi

kendala dalam hal pengumpulan alat bukti dan pelimpahan perkara

ke instansi yang berwenang, sehingga banyak pelanggaran yang

tidak dapat ditindaklanjuti karena kurang nya alat bukti, dan untuk

mengumpulkan alat bukti memerlukan waktu yang panjang.

25
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi

Kalimantan Timur tahun 2018 di Kecamatan Samarinda Seberang Kota

Samarinda berjalan sesuai dengan tahapan pemilu mulai dari tahap:

a) Penyusunan daftar pemilih

b) Pendaftaran dan penetapan pasangan calon

c) Kampanye

d) Masa tenang

e) Perlengkapan pemungutan suara

f) Pemungutan dan Penghitungan Suara

g) Rekapitulasi Penghitungan Suara

Dengan Demikian semua tahapan dalam pelaksanaan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur tahun 2018 di

Kecamatan Samarinda Seberang dapat terlaksana dengan baik dan telah

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini berkat

kerja saling berkomunikasi serta koordinasi yang baik antara penyelenggara

pemilu yaitu KPU dalam hal ini PPK Samarinda Seberang dan Panwaslu

Kecamatan Samarinda Seberang, Dandramil Samarinda Seberang, Kapolsek

Samarinda Seberang, Banbinkantibmas, Partai Politik dan Tim Sukses

serta semua pihak yang terkait, sehingga tetap terjaga suasana yang

kondusif serta menghasilkan Pemilihan yang demokratis dan dapat

dipertanggungjawabkan;

26
B. Rekomendasi

Panwaslu Kecamatan Samarina Seberang, untuk pemilihan umum

yang selanjutnya diharapkan KPU melalui PPK serta Panwaslu Kecamatan

dapat melakukan sosialisasi mengenai penanganan pelanggaran terhadap

masyarakat dan wilayah - wilayah yang masih kurang dalam pemahaman

pemilu dengan lebih maksimal, sehingga partisipasi masyarakat dalam

pemilihan umum yang akan datang lebih baik lagi dan Pada Akhirnya

Penegakan hukum terhadap para pelanggar pemilihan harus ditegakkan

dengan sebaik - baiknya, supaya pemilu bisa dikatakan Sukses

Penyelenggaran, Sukses tahapan-tahapan pemilunya, serta berkaulitas

hasilnya.

27

Anda mungkin juga menyukai