Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA

INDONESIA DI ERA MODERN

Nama Penulis
Instansi
Email

ABSTRAK
Dalam era globalisasi ini, bahasa Indonesia mengalami perubahan yang signifikan
sebagai hasil dari interaksi yang semakin intensif dengan budaya global. Artikel ini
bertujuan untuk menggali dampak globalisasi terhadap perkembangan bahasa Indonesia
di era modern. Dengan mengadopsi pendekatan kualitatif dan studi literatur, penelitian
ini memeriksa perubahan kosakata, struktur kalimat, dan gaya komunikasi masyarakat
Indonesia melalui media sosial, film, dan musik. Hasil penelitian ini memberikan
pemahaman mendalam tentang bagaimana bahasa Indonesia terus beradaptasi dengan
tren global dan menciptakan dinamika baru dalam gaya komunikasi. Kesimpulan artikel
ini menekankan bahwa sementara tantangan melestarikan identitas bahasa nasional tetap
ada, pengaruh globalisasi membuka peluang baru bagi bahasa Indonesia untuk menjadi
lebih dinamis dan relevan di panggung global.
Kata Kunci: Bahasa Indonesia, globalisasi, kosakata, struktur kalimat, gaya
komunikasi, media sosial.
ABSTRACT
In this era of globalization, Indonesian language has undergone significant changes as a
result of increasingly intensive interactions with global culture. This article aims to
explore the impact of globalization on the development of the Indonesian language in
the modern era. Adopting a qualitative approach and literature review, this research
examines changes in vocabulary, sentence structure, and communication styles of
Indonesian society through social media, film, and music. The findings provide an in-
depth understanding of how the Indonesian language continues to adapt to global trends,
creating new dynamics in communication styles. The conclusion emphasizes that while
challenges in preserving the national language identity persist, the influence of
globalization opens new opportunities for the Indonesian language to become more
dynamic and relevant on the global stage.
Keywords: Indonesian Language, Globalization, Language Development, Vocabulary,
Sentence Structure

PENDAHULUAN

Pada era modern ini, fenomena globalisasi telah menjadi kekuatan yang mendominasi
berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam dunia linguistik. Globalisasi
membawa perubahan yang signifikan dalam interaksi antarnegara, perdagangan
internasional, dan transfer teknologi. Salah satu dampak paling mencolok dari
globalisasi adalah perubahan dalam pola komunikasi, termasuk perkembangan bahasa.
Dalam konteks Indonesia, bahasa Indonesia, sebagai bahasa nasional, tidak terlepas dari
pengaruh globalisasi yang begitu kuat. (Saragih, 2022) Dalam beberapa dekade terakhir,
Indonesia telah mengalami transformasi besar-besaran, baik dalam bidang ekonomi,
teknologi, maupun budaya. Globalisasi telah membuka pintu lebar-lebar bagi arus
informasi, media, dan budaya dari seluruh penjuru dunia. Perubahan ini tidak hanya
terbatas pada sektor ekonomi atau teknologi, tetapi juga secara signifikan memengaruhi
evolusi bahasa Indonesia. Bahasa, sebagai alat utama komunikasi, menjadi medium
yang merefleksikan perubahan dalam masyarakat dan mencerminkan adaptasi terhadap
tren global (Hudaa, n.d.).

Dalam globalisasi, bahasa Indonesia telah mengalami perubahan yang signifikan dalam
penggunaan kosakata dan struktur kalimat. Pengaruh bahasa asing, terutama dari bahasa
Inggris, telah merambah ke dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, istilah-istilah
baru, frasa, dan idiom yang berasal dari bahasa Inggris kini semakin sering digunakan
dalam percakapan sehari-hari masyarakat Indonesia. Hal ini mencerminkan adaptasi
bahasa Indonesia terhadap perkembangan global dan tren linguistik yang sedang
berlangsung. Globalisasi juga memainkan peran penting dalam mengubah gaya
komunikasi masyarakat Indonesia. Penggunaan media sosial, seperti Instagram, Twitter,
dan Facebook, telah memberikan platform baru bagi masyarakat untuk berinteraksi
secara global (Saputra & Aida, 2019). Gaya penulisan yang singkat, padat, dan
seringkali menggunakan singkatan atau akronim mencerminkan tren global dalam
komunikasi daring. Fenomena ini menciptakan gaya komunikasi yang lebih dinamis,
cepat, dan terkadang informal.

Pengaruh globalisasi juga tercermin dalam penggunaan slang atau bahasa gaul di
kalangan masyarakat Indonesia. Slang sering kali merupakan campuran dari berbagai
bahasa, menciptakan kosakata yang khas dan unik. Masyarakat, terutama generasi
muda, mengadopsi slang baru dari budaya pop global, film, musik, dan media sosial.
Hal ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia tidak hanya merupakan entitas statis,
tetapi dapat bertransformasi sesuai dengan perkembangan budaya global (Budiarta,
2019). Dengan semakin terbukanya akses terhadap informasi dan budaya global, bahasa
Indonesia mengalami integrasi unsur-unsur asing. Penggunaan kata atau ungkapan yang
berasal dari bahasa asing, seperti bahasa Jepang, Korea, atau Mandarin, menjadi lebih
umum. Integrasi ini menciptakan kekayaan dalam bahasa Indonesia, tetapi juga
menantang upaya pelestarian identitas bahasa dan budaya nasional.

Dalam memahami perubahan bahasa Indonesia di era globalisasi, beberapa teori


linguistik dapat memberikan pemahaman yang mendalam. Teori konvergensi linguistik
menyatakan bahwa dalam konteks globalisasi, bahasa-bahasa cenderung saling
memengaruhi dan berkonvergensi, menciptakan fenomena perubahan dan adaptasi.
Sementara itu, teori peminjaman bahasa atau "language borrowing" menjelaskan
bagaimana bahasa-bahasa dapat meminjam kosakata atau struktur sintaksis dari bahasa
lain. Selain itu, teori sosiolinguistik membantu dalam memahami bagaimana
penggunaan bahasa mencerminkan dinamika sosial dan budaya (Ibda, 2019). Dalam
globalisasi, analisis sosiolinguistik dapat mengungkap pola interaksi bahasa dalam
masyarakat yang semakin terkoneksi secara global. Sehingga, pemahaman terhadap
teori-teori ini dapat membantu merinci dan mendalami transformasi bahasa Indonesia di
tengah era modern yang dipengaruhi oleh globalisasi.

Oleh karena itu, artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang pengaruh
globalisasi terhadap perkembangan bahasa Indonesia di era modern. Dengan
menganalisis transformasi dalam kosakata, gaya komunikasi, dan penggunaan bahasa
dalam konteks global, kita dapat memahami bagaimana bahasa Indonesia terus
beradaptasi dan berkembang dalam menghadapi tantangan globalisasi. Selain itu, artikel
ini juga akan menggali potensi dampak positif dan negatif globalisasi terhadap
keberlanjutan bahasa Indonesia sebagai identitas nasional yang unik.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dengan fokus pada studi literatur untuk
mendalami dampak globalisasi terhadap perkembangan bahasa Indonesia di era modern.
Pemilihan sumber literatur dilakukan secara teliti dan inklusif, mencakup buku-buku
akademis, jurnal ilmiah, artikel, dan publikasi resmi terkait dengan linguistik,
sosiolinguistik, serta globalisasi bahasa.

Data untuk penelitian ini diperoleh melalui analisis mendalam terhadap literatur-
literatur yang relevan dengan topik penelitian. Proses analisis melibatkan identifikasi
pola perubahan dalam kosakata, struktur kalimat, gaya komunikasi, penggunaan slang,
dan integrasi unsur-unsur asing dalam bahasa Indonesia. Selain itu, pendekatan
kualitatif memungkinkan penyelidikan terhadap nuansa dan yang mungkin terlewatkan
dalam pendekatan kuantitatif. Hasil analisis kemudian diinterpretasikan untuk
menyusun pemahaman yang mendalam tentang bagaimana globalisasi memengaruhi
bahasa Indonesia di era modern.

PEMBAHASAN

A. Perubahan Kosakata dan Struktur Kalimat di Era Globalisasi

Dalam menghadapi era globalisasi, bahasa Indonesia tidak hanya menjadi sarana
komunikasi lokal, tetapi juga mengalami perubahan signifikan dalam kosakata dan
struktur kalimat sebagai respons terhadap interaksi yang semakin intensif dengan
budaya global. Perubahan ini mencerminkan adaptasi bahasa Indonesia terhadap
pengaruh luar yang tidak dapat dihindari, seiring dengan kemajuan teknologi,
pertumbuhan media massa, dan pertukaran informasi yang semakin cepat. Perubahan
kosakata dalam bahasa Indonesia di era globalisasi mencerminkan dinamika adaptasi
terhadap tren dan perkembangan global. Peminjaman kata-kata asing menjadi salah satu
wujud konkret dari interaksi yang semakin erat dengan budaya internasional. Bahasa
Inggris, sebagai bahasa global dominan, memberikan kontribusi signifikan terhadap
kosakata bahasa Indonesia (Saputra & Aida, 2019). Sejumlah kata dan frasa dalam
bahasa Inggris diintegrasikan ke dalam bahasa Indonesia untuk menggambarkan konsep
atau fenomena baru yang muncul di era modern.

Contoh nyata dari perubahan ini terlihat dalam bidang teknologi, di mana istilah-istilah
seperti "internet," "download," atau "smartphone" menjadi bagian integral dari kosakata
sehari-hari. Masyarakat Indonesia secara alami mengadopsi kata-kata ini untuk
menyampaikan ide dan konsep terkait dengan perkembangan teknologi informasi.
Selain itu, dalam dunia mode, hiburan, dan gaya hidup global, terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan kosakata bahasa Indonesia. Contohnya, istilah-istilah
seperti "trendy," "vintage," atau "hipster" mencerminkan adopsi gaya hidup dan mode
dari budaya internasional. Istilah-istilah ini tidak hanya diterima, tetapi juga menjadi
bagian integral dalam bahasa Indonesia untuk menggambarkan gaya dan tren terkini
dalam dunia fashion dan gaya hidup (Fikri, 2019).
Perubahan kosakata ini bukan hanya sekadar penyertaan kata-kata baru, tetapi juga
menciptakan kekayaan dan fleksibilitas bahasa Indonesia dalam menyampaikan ide dan
konsep yang muncul dalam konteks global. Dengan adanya peminjaman kata-kata
asing, bahasa Indonesia menjadi alat yang dinamis untuk mengungkapkan realitas yang
terus berkembang, menyesuaikan diri dengan perkembangan budaya global yang terus
berubah.Globalisasi juga memberikan dampak pada struktur kalimat dalam bahasa
Indonesia (Agus & Zulfahmi, 2021). Pengaruh ini terlihat dalam perubahan cara
menyusun kalimat yang lebih mengikuti gaya komunikasi internasional, khususnya
dalam media sosial dan internet. Kalimat yang singkat, padat, dan terkadang lebih
informal menjadi tren, mencerminkan adaptasi bahasa Indonesia terhadap gaya
komunikasi global yang lebih dinamis. Contoh nyata dapat ditemukan dalam
penggunaan singkatan atau akronim dalam kalimat sehari-hari, seperti "BTW" (by the
way) atau "LOL" (laugh out loud). Struktur kalimat juga menjadi lebih fleksibel untuk
mengakomodasi penggunaan frasa atau idiom asing yang semakin umum digunakan
oleh masyarakat Indonesia(Eriyaningsih et al., 2022) .

Dalam keseluruhan, perubahan kosakata dan struktur kalimat di era globalisasi


menunjukkan bahwa bahasa Indonesia terus berkembang dan beradaptasi dengan
perubahan lingkungan global. Meskipun tantangan dalam pelestarian identitas bahasa
dan budaya nasional tetap ada, perubahan ini juga membuka peluang baru bagi bahasa
Indonesia untuk menjadi lebih dinamis dan relevan dalam komunikasi global.

B. Transformasi Gaya Komunikasi: Media Sosial, Film, dan Musik sebagai Agen
Perubahan

Di era globalisasi, transformasi gaya komunikasi masyarakat Indonesia telah menjadi


fenomena yang terasa, terutama melalui pengaruh media sosial, film, dan musik sebagai
agen perubahan. Media sosial, dengan kehadiran platform seperti Instagram, Twitter,
dan Facebook, telah membentuk cara orang berinteraksi dan menyampaikan pesan
secara dramatis. Gaya komunikasi yang cepat, singkat, dan seringkali menggunakan
gambar atau emoji mencerminkan adaptasi bahasa Indonesia terhadap tren global di
dunia digital. Media sosial juga memberikan platform bagi masyarakat Indonesia untuk
terlibat dalam pertukaran bahasa dengan berbagai budaya global (Fikri, 2019).
Penggunaan istilah dan frasa yang berasal dari bahasa asing, terutama bahasa Inggris,
menjadi semakin umum dalam status, caption, dan komentar. Contoh konkret dapat
ditemui dalam penggunaan frasa "throwback" atau singkatan "OOTD" (Outfit of the
Day) yang kini telah menjadi bagian dari bahasa sehari-hari.

Selain media sosial, industri film dan musik memegang peran kunci dalam mengubah
gaya komunikasi masyarakat Indonesia. Film dan musik tidak hanya bertindak sebagai
hiburan, tetapi juga sebagai sarana ekspresi budaya yang memainkan peran penting
dalam membentuk cara orang berkomunikasi. Pengaruh global dari film dan musik telah
meresap dalam kehidupan sehari-hari, menciptakan perubahan dalam gaya komunikasi
yang mencerminkan adopsi berbagai pengaruh budaya. Industri film telah menjadi agen
kuat dalam membawa perubahan gaya komunikasi. Film-film dengan tema dan narasi
yang bersifat universal memungkinkan bahasa Indonesia mengambil bagian dalam
naratif global (Eriyaningsih et al., 2022). Dialog-dialog yang disampaikan dalam film
mencerminkan situasi kehidupan yang lebih seragam, menggambarkan kehidupan
sehari-hari dengan cara yang mudah dipahami oleh berbagai penonton, termasuk yang
berasal dari latar belakang budaya yang berbeda. Seiring dengan itu, kosakata dalam
dialog dapat mencakup istilah dan frase yang lebih umum dipahami di tingkat
internasional, menciptakan keberagaman dalam bahasa sehari-hari.

Industri musik, khususnya melalui berbagai genre seperti pop, hip-hop, atau EDM,
memainkan peran penting dalam memperkenalkan ungkapan-ungkapan baru dan
merubah dinamika gaya komunikasi. Lirik lagu seringkali mencerminkan situasi dan
perasaan yang bersifat universal, memungkinkan pendengar dari berbagai latar belakang
budaya untuk terhubung dengan makna lagu tersebut. Selain itu, genre musik tertentu
seperti hip-hop sering memperkenalkan istilah-istilah slang baru yang kemudian
diadopsi dalam percakapan sehari-hari (Hoerudin, 2021). Adopsi ungkapan dan frasa
dari film dan musik menciptakan variasi dalam gaya berbicara sehari-hari masyarakat
Indonesia. Orang-orang mulai mengintegrasikan kosakata baru yang mereka temui
dalam lagu-lagu atau film-film ke dalam percakapan mereka, menciptakan bahasa yang
lebih dinamis dan terbuka. Dengan demikian, budaya pop global yang terbawa melalui
film dan musik telah merancang kembali cara orang berkomunikasi, membawa nuansa
baru dan pilihan ekspresif ke dalam bahasa Indonesia sehari-hari (Subakti & Prasetya,
2022). Dalam dunia film, adaptasi terhadap gaya sinematik internasional dan tema-tema
global tidak hanya menciptakan dampak visual tetapi juga memberikan kontribusi yang
signifikan pada bahasa yang digunakan dalam dialog dan narasi. Film-film Indonesia
yang mampu menangkap esensi dan resonansi global, baik melalui cerita, karakter, atau
pesan yang disampaikan, menjadi agen penting dalam memperkenalkan bahasa
Indonesia kepada audiens internasional. Adaptasi terhadap gaya sinematik internasional
mencakup penggunaan teknik penyutradaraan, visual, dan naratif yang lebih seragam
dengan standar global. Bahasa yang digunakan dalam dialog mengikuti nuansa yang
lebih universal, memungkinkan penonton dari berbagai latar belakang budaya untuk
terhubung dengan cerita. Misalnya, penggunaan ungkapan atau frasa yang bersifat
universal dapat mengatasi batasan linguistik dan membuat film lebih mudah dipahami
oleh penonton internasional.

Selain itu, tema-tema global yang diangkat dalam film-film Indonesia, seperti isu-isu
sosial, lingkungan, atau perjuangan individu, memperkaya bahasa Indonesia dengan
kosakata yang relevan dan mengakar dalam konteks global. Dialog-dialog yang
menggambarkan realitas manusia dan kehidupan sehari-hari dengan cara yang autentik
dan mendalam dapat menciptakan hubungan emosional yang kuat dengan penonton
internasional. Film-film Indonesia yang meraih popularitas internasional membuka
pintu untuk mengangkat bahasa Indonesia ke panggung global. Ketika karya-karya
tersebut diterjemahkan atau disajikan dengan subtitel, bahasa Indonesia menjadi sebuah
jendela budaya yang memberikan pemahaman lebih mendalam tentang keanekaragaman
dan kekayaan bahasa Indonesia. Proses ini tidak hanya menciptakan apresiasi terhadap
bahasa, tetapi juga membangun pemahaman yang lebih baik terhadap identitas budaya
Indonesia secara keseluruhan.

PENUTUP

Dalam globalisasi yang terus berkembang, perubahan dalam bahasa Indonesia di era
modern telah menjadi refleksi dari interaksi yang semakin intensif dengan budaya
global. Artikel ini telah menjelajahi beberapa aspek utama dari pengaruh globalisasi
terhadap perkembangan bahasa Indonesia, termasuk perubahan dalam kosakata, struktur
kalimat, gaya komunikasi melalui media sosial, dan dampak film serta musik dalam
membentuk gaya berbicara sehari-hari. Adaptasi bahasa Indonesia terhadap tren global
tidak hanya terlihat dalam peminjaman kata-kata asing atau perubahan struktur kalimat,
tetapi juga dalam terbentuknya gaya komunikasi yang lebih dinamis dan terbuka. Media
sosial, film, dan musik menjadi agen perubahan penting, membawa bahasa Indonesia ke
panggung global, memperkenalkan kekayaan budaya kepada dunia, dan menciptakan
pemahaman yang lebih dalam terhadap identitas bahasa dan budaya Indonesia.

Meskipun tantangan melestarikan identitas bahasa dan budaya nasional tetap ada,
pengaruh globalisasi juga membuka peluang baru untuk bahasa Indonesia. Dengan
perubahan yang terjadi, bahasa Indonesia tidak hanya mempertahankan esensinya, tetapi
juga terus berkembang, menjadi lebih dinamis dan relevan dalam lingkungan global
yang terus berubah. Sebagai kesimpulan, melalui interaksi dengan budaya global,
bahasa Indonesia bukan hanya menyatu, tetapi juga ikut serta dalam membentuk wajah
komunikasi dunia. Pergeseran dan adaptasi yang terjadi menandai kemampuan bahasa
Indonesia untuk menghadapi tantangan globalisasi, sementara tetap mempertahankan
kekayaan dan identitas uniknya. Dengan demikian, bahasa Indonesia tidak hanya
menjadi bahasa nasional, tetapi juga bahasa yang berdaya saing dan mampu bersaing di
panggung global.

DAFTAR PUSTAKA

Agus, E., & Zulfahmi, Z. (2021). Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme
Generasi Muda. Iuris Studia: Jurnal Kajian Hukum, 2(1), Article 1.
https://doi.org/10.55357/is.v2i1.75

Budiarta, I. W. (2019). Eksistensi Bahasa Lokal Terkait Pemindahan Ibu Kota Negara
Ke Kalimantan Timur: Ancaman dan Strategi Pemertahanannya. Ganaya :
Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 2(2–2), Article 2–2.

Eriyaningsih, F., Hariyadi, H., & Nuryatin, A. (2022). Penggunaan Model Blended
Learning dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Era Normal Baru: Diglosia:
Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 5(1), Article 1.
https://doi.org/10.30872/diglosia.v5i1.315

Fikri, A. (2019). Pengaruh Globalisasi dan Era Disrupsi terhadap Pendidikan dan Nilai-
Nilai Keislaman. Sukma: Jurnal Pendidikan, 3(1), Article 1.
https://doi.org/10.32533/03106.2019

Hoerudin, C. W. (2021). STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN LITERASI


ANAK TERHADAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN
METODE BERCERITA. Jurnal Al-Amar: Ekonomi Syariah, Perbankan
Syariah, Agama Islam, Manajemen Dan Pendidikan, 2(2), Article 2.
Hudaa, S. (n.d.). Efektivitas Pembelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan
Pendekatan Student Active Learning di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ibda, H. (2019). Pembelajaran Bahasa Indonesia Berwawasan Literasi Baru di


Perguruan Tinggi dalam Menjawab Tantangan Era Revolusi Industri 4.0 | Ibda
| Jalabahasa. https://doi.org/10.36567/jalabahasa.v15i1.227

Saputra, N., & Aida, N. (2019). Keberadaan Penggunaan Bahasa Indonesia pada
Generasi Milenial. Prosiding SEMDI-UNAYA (Seminar Nasional Multi Disiplin
Ilmu UNAYA), 3(1), Article 1.

Saragih, D. K. (2022). Dampak Perkembangan Bahasa Asing terhadap Bahasa


Indonesia di Era Globalisasi. 6.

Subakti, H., & Prasetya, K. H. (2022). Permasalahan dalam Pembelajaran Bahasa


Indonesia Masa Pandemi Covid-19 Siswa Sekolah Dasar di Kota Samarinda.
Jurnal Basicedu, 6(6), Article 6. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i6.3029

Anda mungkin juga menyukai