Abstrak
Era globalisasi menjadi tantangan bagi eksistensi bahasa Indonesia. Masuknya beragam
bahasa asing sebagai konsekuensi kemajuan zaman membuat penggunaan bahasa Indonesia
mengalami pergeseran. Di dunia pendidikan, posisi bahasa Indonesia yang dulunya
menjadi sentral, mulai mengalami perubahan. Sebab, seiring dengan tuntutan zaman yang
mengharuskan masyarakat menguasai bahasa asing (terutama bahasa Inggris) membuat
banyak sekolah menerapkan sistem bilingual. Menurut fungsinya, bahasa Indonesia dan
bahasa asing seharusnya dapat berbagi peran untuk menunjang kemajuan di bidang
pendidikan dan ilmu pengetahuan. Namun, pada faktanya, kedua bahasa tersebut seperti
mengalami kompetisi. Sebagian masyarakat menganggap penguasaan bahasa asing lebih
penting daripada penguasaan bahasa Indonesia. Padahal kedua bahasa tersebut memiliki
peran yang seharusnya saling melengkapi satu sama lain.
Abstract
The era of globalization is a challenge for the existence of Indonesian. The entry of various
foreign languages as a consequence of the progress of the times made the use of Indonesian
language experience a shift. In the world of education, the position of the Indonesian
language which was once central, began to change. Because, along with the demands of the
times that require people to master foreign languages (especially English) makes many
schools implement a bilingual system. According to its function, Indonesian and foreign
languages should be able to share roles to support progress in education and science.
However, in fact, both languages are like experiencing competition. Some people consider
mastery of a foreign language more important than mastering Indonesian. Even though
both languages have roles that should complement each other.
Keywords: Indonesian, foreign languages, globalization, education, science