Anda di halaman 1dari 7

EKSISTENSI BAHASA INDONESIA DALAM MENUNJANG ILMU

PENGETAHUAN DI TENGAH MARAKNYA PENGGUNAAN BAHASA


ASING DI ERA GLOBALISASI

THE EXISTENCE OF INDONESIAN LANGUAGE IN SUPPORTING SCIENCE AMID


THE RISE OF THE USE OF FOREIGN LANGUAGES IN THE GLOBALIZATION ERA

Dilla Fitri Widowati


Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami No.36 , Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
dillafitri08@gmail.com

Abstrak
Era globalisasi menjadi tantangan bagi eksistensi bahasa Indonesia. Masuknya beragam
bahasa asing sebagai konsekuensi kemajuan zaman membuat penggunaan bahasa Indonesia
mengalami pergeseran. Di dunia pendidikan, posisi bahasa Indonesia yang dulunya
menjadi sentral, mulai mengalami perubahan. Sebab, seiring dengan tuntutan zaman yang
mengharuskan masyarakat menguasai bahasa asing (terutama bahasa Inggris) membuat
banyak sekolah menerapkan sistem bilingual. Menurut fungsinya, bahasa Indonesia dan
bahasa asing seharusnya dapat berbagi peran untuk menunjang kemajuan di bidang
pendidikan dan ilmu pengetahuan. Namun, pada faktanya, kedua bahasa tersebut seperti
mengalami kompetisi. Sebagian masyarakat menganggap penguasaan bahasa asing lebih
penting daripada penguasaan bahasa Indonesia. Padahal kedua bahasa tersebut memiliki
peran yang seharusnya saling melengkapi satu sama lain.

Kata-Kata Kunci: Indonesian, foreign languages, globalization, education, science

Abstract

The era of globalization is a challenge for the existence of Indonesian. The entry of various
foreign languages as a consequence of the progress of the times made the use of Indonesian
language experience a shift. In the world of education, the position of the Indonesian
language which was once central, began to change. Because, along with the demands of the
times that require people to master foreign languages (especially English) makes many
schools implement a bilingual system. According to its function, Indonesian and foreign
languages should be able to share roles to support progress in education and science.
However, in fact, both languages are like experiencing competition. Some people consider
mastery of a foreign language more important than mastering Indonesian. Even though
both languages have roles that should complement each other.
Keywords: Indonesian, foreign languages, globalization, education, science

1.Pendahuluan untuk lebih menyempurnakan dan


Era globalisasi yang ditandai dengan meningkatkan semua sektor yang
arus komunikasi yang begitu dahsyat berhubungan dengan masalah
menuntut para pengambil kebijakan di pembinaan bahasa. Globalisasi telah
bidang bahasa bekerja lebih keras menembus batas-batas budaya melalui
jangkauan luas perjalanan udara, dengan adanya bahasa yang sesuai
semakin luasnya komunikasi, dan dengan bidang ilmu, sesuai profesi,
meningkatnya turis (wisatawan) ke dan sesuai pekerjaan (Musaba,
berbagai negara. 2011:12).
Bahasa sering dianggap sebagai Mahasiswa yang belajar di
produk sosial atau produk budaya Indonesia (termasuk mahasiswa asing)
(Saddhono, 2012:17). Melihat dituntut untuk menguasai bahasa
perkembangan bahasa Indonesia di Indonesia sebagai bahasa kedua
dalam negeri yang cukup pesat, mereka (Saddhono, 2012:177).
perkembangan di luar negeri pun Mayoritas karya ilmiah di Indonesia
cukup menggembirakan. Data terakhir tentu saja menggunakan bahasa
menunjukkan setidaknya 52 negara Indonesia. Maka dari itu, penguasaan
asing telah membuka program bahasa bahasa Indonesia oleh semua orang
Indonesia (Indonesian Language sangat penting demi menunjang
Studies). Bahkan perkembangan ini proses pendidikan. Pilihan bahasa
akan semakin meningkat setelah yang dilakukan oleh masyarakat yang
terbentuknya Badan Asosiasi multilingual ditentukan oleh berbagai
Kelompok Bahasa Indonesia Penutur faktor dan mempunyai makna sosial
Asing di Bandung tahun 1999. tertentu (Saddhono, 2007:472-473).
Walaupun perkembangan bahasa Keberadaan bahasa Indonesia
Indonesia semakin pesat di satu sisi, di sebagai bahasa resmi sudah tidak
sisi lain peluang dan tantangan diragukan lagi kebermanfaatanya.
terhadap bahasa Indonesia semakin Namun, seiring dengan
besar pula. perkembangan zaman, tantangan
Menurut Gorys Keraf (1997:1), eksternal berupa masuknya bahasa
bahasa adalah alat komunikasi antara asing juga memengaruhi eksistensi
anggota masyarakat berupa simbol bahasa Indonesia di bidang
bunyi yang dihasilkan alat ucap pendidikan dan ilmu pengetahuan.
manusia. Menurut Felicia (2001:1) , Berdasarkan hal tersebut penulis
dalam berkomunikasi sehari-hari, mengambil judul Eksistensi Bahasa
salah satu alat yang paling sering Indonesia dalam Menunjang Ilmu
digunakan adalah bahasa, baik bahasa Pengetahuan di Tengah Maraknya
lisan maupun bahasa tulis. Muslich Penggunaan Bahasa Asing di Era
(2010:10) mengatakan bahwa sebagai Globalisasi.
bahasa resmi, bahasa Indonesia
dipakai sebagai bahasa pengantar di 2.Hasil dan Pembahasan
lembaga-lembaga pendidikan, mulai Menurut Muslich (2010:4) kedudukan
dari taman kanak-kanak sampai dan fungsi bahasa Indonesia dapat
dengan perguruan tinggi. Bahasa dibagi menjadi dua, yaitu (1) fungsi
Indonesia memiliki banyak ragam dan kedudukan bahasa Indonesia
khusus yang disesuaikan dengan sebagai bahasa nasional, dan (2)
bidang-bidang tertentu, termasuk kedudukan dan fungsi bahasa
bidang pendidikan dan ilmu Indonesia sebagai bahasa
pengetahuan. Bahasa mulai negara/resmi. Menurut “Hasil
menempatkan fungsi-fungsi khusus Perumusan Seminar Politik Bahasa
sebagai sarana untuk mengungkapkan Nasional” yang diselenggarakan di
berbagai konsep, pemikiran, dan hasil Jakarta pada tanggal 25-28 Februari
karya manusia. Salah satunya adalah 1975 antara lain menegaskan bahwa
dalam kedudukannya sebagai bahasa merupakan bagian penting dari
nasional, bahasa Indonesia berfungsi peradaban bangsa Indonesia yang
sebagai: (1) lambang kebanggaan harus terus dijaga eksistensinya.
nasional, (2) lambang identitas 2.1 Jati Diri Bahasa Indonesia di Era
nasional, (3) alat pemersatu Globalisasi
masyarakat yang berbeda-beda latar Menghadapi era globalisasi, jati diri
belakang sosial budaya dan bahasa Indonesia perlu dibina dan
bahasanya, dan (4) alat perhubungan dimasyarakatkan oleh setiap warga
antarbudaya antardaerah. negara Indonesia. Hal ini diperlukan
Kedudukan bahasa Indonesia agar bangsa Indonesia tidak terbawa
sebagai bahasa negara/resmi adalah arus oleh pengaruh dan budaya asing
sebagai berikut: (1) bahasa resmi yang kurang sesuai dengan bahasa
kenegaraan, (2) bahasa pengantar dan budaya bangsa Indonesia.
resmi di lembaga-lembaga Pengaruh dari luar atau pengaruh
pendidikan, (3) bahasa resmi di dalam asing sangat besar kemungkinannya
perhubungan pada tingkat nasional pada era globalisasi seperti saat ini.
untuk kepentingan perencanaan dan Dari segi globalisasi tidak bisa
pelaksanaan pembangunan serta dihindari bahwa aturan main dan
pemerintah, dan (4) bahasa resmi di budaya dunia sekarang ini membuat
dalam pengembangan kebudayaan mobilitas dan interasi di antara warga
pemanfaatan ilmu pengetahuan serta dunia semakin tinggi. Batas
teknologi modern. antarnegara yang sudah tidak jelas
Sesuai kedudukan dan dan tak ada lagi, serta pengaruh alat
fungsinya, bahasa Indonesia memiliki komunikasi yang begitu canggih harus
posisi yang sangat penting. Mulai dari dihadapi dengan mempertahankan jati
hal-hal bersifat kenegaraan, diri bangsa Indonesia, termasuk jati
komunikasi antarmasyarakat, hingga diri bahasa Indonesia. Sudah tentu, hal
bidang ilmu pengetahuan. Kedudukan itu semua menyangkut tentang
dan fungsi tersebut tidak didapat kedisplinan berbahasa nasional, yaitu
secara instan, melainkan melalui pematuhan aturan-aturan yang
proses panjang. berlaku dalam bahasa Indonesia
Proses dan perjalanan dengan memerhatikan situasi dan
ditemukannya bahasa Indonesia kondisi pemakaiannya (Sanjaya,
dimulai sebelum kolonial masuk ke 2017:11).
bumi Nusantara, dengan bukti-bukti Era globalisasi merupakan
prasasti yang ada, misalnya yang tantangan bagi bangsa Indonesia
didapatkan di Bukit Talang Tuwo dan untuk dapat mempertahankan diri di
Karang Brahi, serta batu nisan di Aceh, tengah-tengah pergaulan antarbangsa
sampai dengan tercetusnya inspirasi yang sangat rumit. Berkaitan dengan
persatuan pemuda-pemuda Indonesia hal tersebut, bangsa Indonesia harus
pada tanggal 28 Oktober 1928, yang menyiapkan diri dengan baik dan
kita kenal dengan sebutan Sumpah penuh perhitungan. Salah satu hal
Pemuda. yang perlu diperhatikan adalah
Melihat perjalanan sejarah dan masalah jati diri bangsa yang
kedudukan bahasa Indonesia yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa.
sangat vital, sulit rasanya menggeser Jati diri bahasa Indonesia
atau bahkan mengganti bahasa memperlihatkan bahwa bahasa
Indonesia. Sebab, bahasa Indonesia Indonesia adalah bahasa yang
sederhana, mudah dipelajari, dan Peningkatan stabilitas masih dan terus
tidak rumit. Kesederhanaan dan dilaksanakan dengan menerbitkan
ketidakrumitan inilah yang pedoman ejaan, pedoman istilah,
mempermudah bangsa asing ketika kamus, buku tata bahasa, dan buku
mempelajari bahasa Indonesia. Setiap pelajaran. Semua terbitan itu harus
bangsa asing yang mempelajari bahasa terus-menerus disempurnakan karena
Indonesia dapat menguasai dalam bahasa Indonesia cepat berkembang
waktu yang relatif singkat. Namun, sejalan dengan perkembangan
kesederhanaan dan ketidakrumitan masyarakat penuturnya, termasuk
tersebut tidak mengurangi kedudukan tuntutan akan memperoleh fasilitas
dan fungsi bahasa Indonesia dalam informasi kebahasaan yang bermutu.
pergaulan dan dunia kehidupan Sedangkan untuk pendayagunaan
bangsa Indonesia di tengah-tengah potensi ekstern, harus dilihat dari segi
pergaulan antarbangsa. Akibat kreativitas penuturnya.
pergaulan antarbangsa, 2.2 Peran Bahasa Indonesia dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan Menunjang Ilmu Pengetahuan di
teknologi akan memengaruhi kosakata Tengah Maraknya Penggunaan
bahasa Indonesia. Menurut Liliani Bahasa Asing di Era Globalisasi
dalam makalahnya, dikenalnya bahasa Di era globalisasi dunia pendidikan
Indonesia oleh masyarakat dunia pada umumnya sedang menghadapi
sebagai dampak dari globalisasi berbagai tantangan, antara lain:
adalah salah satu dampak positif yang globalisasi di bidang budaya, etika,
dihasilkan globalisasi (Susilo, 2014:6). dan moral (Rusniati, 2015:109).
Hakikat usaha pembinaan bahasa
Eksistensi bahasa Indonesia Indonesia yaitu sebagai usaha sadar
sebagai bahasa nasional dalam yang dilakukan terhadap bahasa
pergaulan pada era globalisasi perlu Indonesia agar tetap terpelihara,
diperhatikan oleh masyarakat berkembang, dan tersebar. Faktor
Indonesia. Keberadaan bahasa kesadaran merupakan faktor
Indonesia semakin lama semakin terpenting dalam pembinaan bahasa
pudar karena banyak orang Indonesia, karena kesadaran inilah yang
terutama anak muda, orang dari merupakan motor yang
kalangan bisnis, dan pejabat yang menghidupkan pembinaan bahasa itu,
menggunakan bahasa selain dan juga merupakan motivator yang
Indonesia, seperti bahasa “gaul” dan menggerakkan usaha-usaha/kegiatan-
bahasa asing (Assapari, 2014:30) kegiatan melaksanakan pembinaan
Pendayagunaan potensi intern bahasa. Selain dari itu kesadaran pula
dan ekstern bahasa sangat penting yang mengarahkan setiap pelaksanaan
dilakukan. Hal tersebut selaras dengan pembinaan bahasa ke tujuan yang
pernyataan Kridalaksana (dalam diinginkan (Rubin dan Jernudd, 1971).
Dardjowidjodjo, 1996:59-60), yang Peran bahasa Indonesia dalam
mengatakan bahwa yang dimaksud memberi tunjangan di dunia ilmu
dengan pendayagunaan potensi intern pengetahuan dan pendidikan
bahasa adalah peningkatan stabilitas sangatlah besar. Sebagai fungsi
yang luwes dan intelektualisasi pengembangan kebudayaan nasional,
terhadap struktur dan sistem bahasa, ilmu, dan teknologi, bahasa Indonesia
dan sekaligus memacu kreativitas terasa sekali manfaatnya. Kebudayaan
dalam penggunaan bahasa. nasional yang beragam itu, yang
berasal dari masyarakat Indonesia era globalisasi bahasa Indonesia
yang beragam pula, tidak mungkin dianggap tidak mampu mendukung
dapat disebarluaskan dan dinikmati ilmu pengetahuan yang kurang baik
masyarakat Indonesia dengan bahasa dibandingkan bahasa Inggris yang
lain selain bahasa Indonesia. penuturnya lebih banyak (Rahayu dan
Konsep penyebaran budaya Minto, 2007:9).
tersebut juga berlaku dalam Dewasa ini dikenal dengan era
penyebarluasan ilmu pengetahuan ‘peledakan kata’ (word explosion)
dan teknologi modern. agar jangkauan (Simatupang, 1994:3). Hal tersebut
pemakaiannya lebih luas, penyebaran terbukti dari perkembangan kosakata
ilmu dan teknologi, baik melalui buku- bahasa Indonesia yang terus
buku pelajaran, buku-buku populer, bertambah jumlahnya dari waktu ke
majalah-majalah ilmiah maupun waktu. Pertambahan kosakata tersebut
media cetak lain, hendaknya berasal dari berbagai sumber, mulai
menggunakan bahasa Indonesia. dari bahasa daerah, hingga
Pelaksaan ini mempunyai hubungan penyerapan bahasa asing.
timbal balik dengan fungsinya sebagai Perkembangan ilmu
bahasa ilmu yang dirintis lewat pengetahuan dewasa ini dikuasai oleh
lembaga-lembaga pendidikan, bangsa-bangsa barat. Merupakan hal
khususnya perguruan tinggi. yang wajar apabila bahasa bangsa
Posisi bahasa Indonesia sebagai barat pula yang menyertai penyebaran
bahasa ilmu yang bersifat dinamis, ilmu pengetahuan tersebut ke seluruh
kini terguncang dengan tantangan dari dunia. Indonesia sebagai negara yang
bahasa asing. Tantangan berupa baru berkembang tidak mustahil
eksternal linguistics tersebut datang dari menerima pengaruh tersebut.
pengaruh negatif bahasa asing Kemudian masuklah ke dalam bahasa
(terutama bahasa Inggris) berupa Indonesia istilah-istilah atau kata-kata
masuknya kosakata tanpa proses asing, karena memang pengertian dan
pembentukan istilah dan penggunaan makna yang dimaksudkan oleh kata-
struktur kalimat bahasa Inggris. kata asing tersebut belum ada dalam
Namun, di tengah era globalisasi, bahasa Indonesia (Marsudi, 2009:136).
masyarakat tidak bisa menutup mata Bahasa Indonesia memiliki sifat
bahwa kemampuan menggunakan yang mudah menerima kata-kata baru
bahasa asing (terutama bahasa Inggris) (bahasa asing). Namun, tidak serta-
sangat diperlukan. Menurut Sunaryo merta kata-kata tersebut langsung bisa
(2000:6), tanpa adanya bahasa diserap dalam bahasa Indonesia. Perlu
(termasuk bahasa Indonesia) IPTEK proses yang cukup panjang. Selama
tidak dapat tumbuh dan berkembang. masih ada padanan kata yang
Beberapa literatur ilmu memiliki makna sama dengan bahasa
pengetahuan banyak yang asing yang masuk, akan digunakan
menggunakan bahasa asing (belum padanan kata dalam bahasa Indonesia.
diterjemahkan). Maka, kemampuan Barulah setelah tidak ada kata dalam
berbahasa asing juga sangat penting bahasa Indonesia yang mampu
dalam menunjang perkembangan ilmu mewakili, maka bahasa asing tersebut
pengetahuan yang dinamis. dapat diserap dalam bahasa Indonesia
Contohnya saja ada beberapa istilah (biasanya hanya berubah penulisan
asing yang belum ditemukan padanan saja).
katanya dalam bahasa Indonesia. Di
Bahasa Indonesia masih ilmu dan teknologi, baik melalui buku-
memegang peran vital dalam dunia buku pelajaran, buku-buku populer,
keilmuan. Sebab, bahasa Indonesia majalah-majalah ilmiah maupun
merupakan bahasa nasional yang media cetak lain, hendaknya
digunakan seluruh lapisan masyarakat menggunakan bahasa Indonesia.
Indonesia. Adanya bahasa asing Pelaksaan ini mempunyai hubungan
sebagai konsekuensi dari kemajuan timbal balik dengan fungsinya sebagai
zaman keberadaannya tidak dapat bahasa ilmu yang dirintis lewat
ditepis. Justru bahasa asing tersebut lembaga-lembaga pendidikan,
akan melengkapi kekurangan yang khususnya perguruan tinggi.
masih dimiliki bahasa Indonesia,
terlebih dalam dunia keilmuan yang Daftar Pustaka
terus berkembang pesat. Sebagai Assapari, M.M. 2014. Eksistensi Bahasa
bangsa yang terbuka, hendaknya Indonesia Sebagai Bahasa
bangsa Indonesia harus siap menerima Nasional dan
kemajuan zaman dengan tetap Perkembangannya di Era
menjunjung tinggi jati diri bangsa. Globalisasi. Jurnal PRASI, 9 (18),
30.
4.Simpulan Dardjowidjodjo, S. 1996. Bahasa
Menghadapi era globalisasi, jati diri Nasional Kita: dari Sumpah
bahasa Indonesia perlu dibina dan Pemuda. Bandung: Penerbit ITB.
dimasyarakatkan oleh setiap warga Felicia. 2001. Peranan dan Fungsi
negara Indonesia. Hal ini diperlukan Bahasa. Jakarta: Rineka Cipta.
agar bangsa Indonesia tidak terbawa Keraf, G. 1997. Komposisi. Jakarta: Ikrar
arus oleh pengaruh dan budaya asing Media Mandiri.
yang kurang sesuai dengan bahasa Liliani, E. 2008. Makalah Pertemuan
dan budaya bangsa Indonesia. Ilmiah Bahasa dan Sastra
Pengaruh dari luar atau pengaruh Indonesia XXX Universitas
asing sangat besar kemungkinannya Tidar Magelang.
pada era globalisasi seperti saat ini. Marsudi. 2009. Jati Diri Bahasa
Peran bahasa Indonesia dalam Indonesia di Era Globalisasi
memberi tunjangan di dunia ilmu Teknologi Informasi. Jurnal
pengetahuan dan pendidikan Sosial Humaniora, 2 (2) :136.
sangatlah besar. Sebagai fungsi Muslich, M. 2010. Bahasa Indonesia pada
pengembangan kebudayaan nasional, Era Globalisasi. Jakarta: Bumi
ilmu, dan teknologi, bahasa Indonesia Aksara.
terasa sekali manfaatnya. Kebudayaan Rahayu & Minto. 2007. Bahasa
nasional yang beragam itu, yang Indonesia di Perguruan Tinggi:
berasal dari masyarakat Indonesia Mata Kuliah Pengembangan
yang beragam pula, tidak mungkin Kepribadian. Jakarta: PT
dapat disebarluaskan dan dinikmati Grasindo.
masyarakat Indonesia dengan bahasa Rubin, Joan and Bjorn H. Jernudd.
lain selain bahasa Indonesia. 1971. Can Language Be Planned?
Konsep penyebaran budaya Sociolinguistics Theory and
tersebut juga berlaku dalam Practice for Developing Nations.
penyebarluasan ilmu pengetahuan Honolulu: The University Press
dan teknologi modern. agar jangkauan of Hawaii.
pemakaiannya lebih luas, penyebaran
Rusniati. 2015. Pendidikan Nasional Jurnal Pendidikan dan
dan Tantangan Globalisasi: Kebudayaan, (66) : 472-473.
Kajian Kritis Terhadap Sanjaya, M.D. 2017. Bahasa Indonesia
Pemikiran A. Malik Fajar. Jurnal dan Daerah Sebagai Perekat Jati
Ilmiah DIDAKTKA, 16 (1) :109. Diri dan Martabat Bangsa Di
Saddhono, K. 2012. Pengantar Era Globalisasi. Jurnal B.Indo
Sosiolinguistik Teori dan Konsep Sastra, 1 (1) : 11.
Dasar. Surakarta: UNS Press. Simatupang, M. 1994. ‘Perkembangan
Saddhono. K. 2012. Kajian Jargon atau Istilah Asing dalam
Sosiolinguistik Pemakaian Perkembangan Khazanah Bahasa
Bahasa Mahasiswa Asing dalam Indonesia’. Makalah untuk
Pembelajaran Bahasa Indonesia Seminar Bulan Bahasa
untuk Penutur Asing (BIPA) di Mahasiswa FSUI.
Universitas Sebelas Maret. Sunaryo. 2000. Bimbingan di Sekolah
Kajian Linguistik dan Sastra, 24 Dasar. Depdikbud Dirjen PT.
(2) :177. Bandung.
Saddhono, K. 2007. Bahasa Etnik Susilo, J. 2014. Kebijakan Pendidikan
Pendatang di Ranah Bahasa Indonesia Di Era
Pendidikan Kajian Globalisasi: Permasalahan dan
Sosiolinguistik Masyarakat Solusi. Jurnal LOGIKA, 12 (3) :
Madura di Kota Surakarta. 6.

Anda mungkin juga menyukai