Anda di halaman 1dari 8

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI KALANGAN

GENERASI MILENIAL

Nofitasari1), Sri Wahyuni2), Saleha Astri Rahaningmas3), M. Izhar Mahendra4)


1,2,3,4)
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Sastra, Universitas Muslim Indonesia
Email: Nofitasari1120@gmail.com

Abstrak
Bahasa Indonesia adalah jati diri sekaligus identitas bangsa Indonesia. Bahasa
Indonesia memegang peranan penting pada semua aspek kehidupan. Saat ini adalah
generasi milenial, masa adanya peningkatan penggunaan dan keakraban dengan
komunikasi, media dan teknologi digital. Hal tersebut berdampak pada perkembangan
bahasa Indonesia, keadaan yang ada sekarang adalah fungsi bahasa Indonesia mulai
digantikan atau tergeser oleh bahasa asing dan adanya perilaku yang cenderung
menyelipkan istilah bahasa asing. Padahal padanan dalam bahasa Indonesianya ada,
dikarenakan sikap yang menyakini bahwa akan terlihat modern, dan terpelajar dan
dengan alasan mempermudah komunikasi di era milenial. Istilah generasi Milenial
dewasa ini sedang viral, khususnya di media sosial. Netizen (warganet) sering
menyebutnya dengan kids jaman now. Generasi ini hadir sebagai bentuk diferensiasi
antara generasi zaman dulu yang eksis di tahun 90-an dengan generasi yang sedang
eksis di zaman sekarang. Dari segia usia, bisa dikatakan generasi milenial adalah
mereka yang saat ini berada pada rentang umur 15-30 tahun. Bahasa meliputi
ungkapan, pengucapan kata, dan kontruksi yang telah dipakai dalam jangka waktu
yang lama. Ungkapan, pilihan kata, dan konstruksi itu dipilih oleh penutur dari
generasi yang berbeda dengan frekuensi yang berbeda pula. Bahkan, ada ada bagian
bahasa lebih-lebih pada tataran leksikal dan sintaksis, yang dirasakan berbeda oleh
para penutur yang “modern” dengan yang “kuno”.

Kata Kunci: bahasa Indonesia, generasi milenial

PENDAHULUAN satunya pada sektor pendidikan. Penting


Jati diri sebuah bangsa salah untuk dilakukan peningkatan pendidikan
satunya dapat dilihat dari bahasa, tak bahasa Indonesia, baik di SD, SMP, SMA,
terkecuali bahasa Indonesia sebagai bahasa atau sederajat hingga perguruan tinggi.
nasional bangsa Indonesia. Bahasa Dimulai dari peningkatan kemampuan
Indonesia memegang peranan penting pada berbahasa para pengajar, yang kemudian
semua aspek kehidupan sehari-hari warga diharapkan dapat menjadi contoh untuk
negara Indonesia dalam hal berkomunikasi. peserta ajarnya. Jika kita melihat di
Sering kali dengan alasan mempermudah lapangan, para pengajar maupun peserta
komunikasi, tidak sedikit orang ajar belum sepenuhnya menggunakan
menggunakan bahasa Indonesia dengan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
tidak baik dan benar. Karena itu, perlu Selain sebagai jati diri atau
adanya kepatuhan dalam penggunaan identitas bangsa, fungsi bahasa Indonesia
bahasa Indonesia, agar pertahanan bahasa yaitu merupakan lambang kebangsaan
Indonesia tetap terjaga, mengingat banyak nasional dan pemersatu berbagai lapisan
pengaruh dikarenakan globalisasi, salah masyarakat yang berbeda latar belakang
sosial budaya. Seiring dengan berhubungan dengan keadaannya dalam
perkembangan zaman bahasa Indonesia mendukung perannya sebagai sarana
mengalami perkembangan, baik ke arah komunikasi untuk berbagai kepentingan
positif maupun negarif. Keadaan yang ada komunikasi pemakai bahasa, dan
sekarang adalah fungsi bahasa Indonesia hubungannya dengan aspek nilai dan aspek
mulai digantikan atau tergeser oleh bahasa makna adalah perannya yang terkandung
asing dan adanya perilaku yang cenderung dalam bentuk bahasa yang fungsinya
menyelipkan istilah asing, padahal padanan sebagai alat komunikasi ketiga unsur
dalam bahasa Indonesianya ada, tersebut secara keseluruhan dimiliki oleh
dikarenakan sikap yang menyakini bahwa semua bahasa di dunia.
akan terlihat modern, dan terpelajar jika Bahasa menunjukkan bangsa. Itulah kata
menggunakan istilah atau bahasa dalam bijak yang sejak lama tertanam dalam
berkomunikasi pada pergaulan sehari-hari. benak kita. Bahasa kita adalah bahasa
Hal tersebut berdampak pada eksistensi Indonesia, bahasa yang bukan hanya
bahasa Indonesia. menjadi kebanggaan dan identitas, tapi
Generasi milenial ialah masa juga alat persatuan yang berjasa dalam
adanya peningkatan penggunaan dan sejarah Indonesia. Namun bagaimana
keakraban dengan komunikasi, media dan sekarang? Di era milenial seperti saat ini
teknologi digital seperti sekarang ini. masihkah ada kebanggaan menggunakan
Generasi yang hidup di era milenial ini bahasa Indonesia? Salah satu kelemahan
memiliki karakter yang khas. Sejak di orang Indonesia untuk bersaing dengan
bangku sekolah sudah menggunakan gawai orang luar negeri adalah bahasa. Kultur
dan menjadikan internet sebagai kebutuhan bahasa Indonesia yang tidak menggunakan
pokok, selalu terhubung dengan internet, bahasa asing sebagai bahasa pengantar
supaya dapat mengakses hal-hal baru atau membuat sebagian besar rakyat Indonesia
sekedar bersosialisasi dalam media sosial. hanya bisa berbahasa Indonesia. Kesadaran
Generasi saat ini disebut dengan generasi itulah yang kini mulai disadari keinginan
milenial, yaitu generasi yang lahir antara belajar dan menggunakan bahasa asing
tahun 1980 sampai 2000-an. mulai tumbuh.
Namun seiring waktu keinginan
PEMBAHASAN belajar bahasa asing justru membuat
Bahasa Indonesia dan Generasi Milenial bahasa Indonesia terpinggirkan. Banyak
anak usia sekolah, terutama kaum milenial
Bahasa adalah suatu media yang yang tinggal di kota besar, yang terlihat
digunakan untuk menyampaikan dan gagap berbahasa Indonesia. Banyak
memahami gagasan, pikiran, dan pendapat. diantara mereka yang bahkan lebih fasih
Bahasa juga media komunikasi utama di berbahasa asing daripada berbahasa
dalam kehidupan manusia untuk Indonesia. Mengapa itu bisa terjadi?
berinteraksi (Surahman, 1994:11). Keinginan mempersiapkan anak memasuki
Secara garis besar, bahasa dapat era globalisasi tentu boleh-boleh saja.
dilihat dari tiga sudut pandang, antara lain: Namun jika itu mengorbankan jati diri
sudut pandang bentuk dan sudut pandang bangsa apalah gunanya. Namun yang
makna (Martinet, 1987). Bentuk bahasa terjadi tidak seperti yang diperkirakan,
anak-anak justru semakin asing dengan dan benar”. Terhadap ungkapan itu timbul
bahasa lokal. Menjamurnya bahasa banyak reaksi. Pertama, orang mengira
bilingual memperparah kondisi ini, bahwa kata baik dan benar dalam
beberapa sekolah yang berlabel “sekolah ungkapan itu mengandung arti atau makna
Internasional” bahkan menggunakan yang sama atau identik. Sebenarnya tidak,
bahasa asing sebagai bahasa pengantar justru ungkapan itu memberikan
kegiatan belajar satu mata pelajaran yang kesempatan dan hak kepada pemakai
diajarkan hanya beberapa jam dalam bahasa untuk menggunakan bahasa secara
seminggu. bebas dengan keinginannya dan
Kehidupan dan interaksi anak muda kemampuannya dalam berbahasa.
milenial pun terlepas dari “kontaminasi Berbahasa yang baik ialah
bahasa”. Penggunaan istilah-istilah yang berbahasa sesuai dengan “lingkungan”
entah dari mana asalnya semakin bahasa itu digunakan. Dalam hal ini
menghilangkan wujud asli bahasa beberapa faktor menjadi penentu. Pertama,
Indonesia. Di era milenial saat ini, bahasa orang yang berbicara; kedua, orang yang
Indonesia banyak tercampur dengan diajak berbicara; ketiga, situasi itu formal
bahasa asing. `kids jaman now` atau nonformal; keempat, masalah atau
menggantikan istilah remaja masa kini topik pembicaraan. Sedangkan bahasa
`woles` yang menggantikan santai, konon yang benar adalah bahasa yang sesuai
diambil dari kata slow yang diucapkan dengan kaidahnya, aturannya, bentuk
terbalik. Serta masih banyak istilah-istilah strukturnya. Kalau berbahasa Indonesia
yang sebelumnya tidak terkenal. baku harus seperti bahasa yang kaidahnya
Secara umum, remaja adalah waktu tertulis dalam buku-buku tata bahasa.
manusia berumur belasan tahun. Pada Sebaliknya, jika menggunakan salah satu
masa remaja manusia tidak dapat disebut dialek, dialek Jakarta misalnya harus betul-
sudah dewasa tetapi tidak dapat pula betul bahasa Jakarta seperti yang
disebut anak-anak. Masa remaja adalah digunakan oleh penduduk asli Jakarta
masa peralihan manusia dari anak-anak itulah dimaksud dengan kata benar.
menuju dewasa, remaja merupakan Meninggalkan suatu kebiasaan
peralihan antara masa anak dan masa yang telah menjadi tradisi akan berakibat
dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun besar dalam kelangsungan hidup
sampai 21 tahun. Remaja memiliki tempat masyarakat tersebut. Begitu juga yang
di antara anak-anak dan orang tua karena akan terjadi pada bahasa Indonesia yang
sudah tidak termasuk golongan anak tetapi disempurnakan jika semakin ditinggalkan
belum juga berada dalam golongan dewasa oleh masyarakatnya. Dampak buruk yang
atau tua. Masa remja menunjukkan dengan dapat dirasakan langsung adalah
jelas sifat transisi atau peralihan karena menurunnya nilai kesopanan remaja ketika
remaja belum memperoleh status dewasa berbicara dengan orang yang lebih tua.
dan tidak memiliki status anak. Sedangkan dampak tidak langsungnya
adalah merusak bahasa nasional itu sendiri.
Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
Mungkin, beberapa tahun kedepan masih
Sering kita dengar ungkapan bisa menggunakan bahasa Indonesia yang
“gunakanlah bahasa Indonesia yang baik baik dan benar, namun bagaimana dengan
lima puluh tahun yang akan datang? bahkan ketika tes atau pelajaran bahasa
Apakah bahasa Indonesia masih bisa Indonesia sekalipun. Di sekolah, remaja
bertahan? Atau hilang ditelan “bahasa spontan berbicara dengan bahasa gaul
gaul”? dengan teman dan guru karena telah
Hal ini menjadi tugas kita sebagai terbiasa menggunakannya dalam
remaja sekaligus pelajar yang masih peduli percakapan sehari-hari dan menulis pesan
dengan Bahasa Indonesia. Kita tidak dapat singkat. Mulai dari remaja di tingkat
memungkiri bahwa “bahasa gaul” telah sekolah menengah pertama, sekolah
mengikis dan merusak bahasa Indonesia. menengah atas, sampai para mahasiswa.
Oleh karena itu, sebagai generasi muda Sebagian besar dari mereka saat
marilah kita menjaga dan melestarikan berkomunikasi telah jauh dari susunan
Bahasa Indonesia. keIndonesiaan yang baik dan benar,
walaupun seperti yang kita ketahui mereka
Penggunaan Bahasa Indonesia di semua berada dalam kalangan akademik
Kalangan Remaja
yang masih mendapatkan pendidikan.
Dahulu bahasa Indonesia Tetapi pada kenyataannya bahasa
digunakan dengan baik dan benar sesuai Indonesia yang telah disusun rapi dengan
kaidah berbahasa yang tepat. Namun kini, EYD telah jauh dilupakan.
seiring dengan perkembangan teknologi Dari pengaruh tersebut didapatkan
dan pengaruh budaya luar, bahasa tiga bahasa yang digunakan remaja saat ini,
Indonesia rusak justru di tangan para yaitu yang pertama bahasa prokem atau
pemudanya sendiri. Penggunaan bahasa bahasa gaul merupakan bahasa yang
Indonesia oleh remaja masa kini, terutama digunakan dikalangan pemuda ataupun
di kota-kota besar, sangat tidak sesuai remaja yang dalam penggunaan bahasa
dengan kaidah berbahasa yang baik dan seenaknya sendiri sehingga masyarakat
benar. Remaja mencampur adukkan tidak dapat memahaminya dalam proses
Bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa komunikasi. Bahasa gaul merupakan
daerah dan bahasa asing kemudian bahasa yang digunakan dikalangan remaja
menyebutnya sebagai “bahasa gaul” karena pengaruh arus globalisasi. Bahasa
kosakata baru banyak muncul untuk gaul juga merupakan ragam bahasa
mengganti kata-kata dalam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim
Indonesia. Misalnya “gue” yang berarti digunakan di Jakarta pada tahun 1970-an
bahasa Betawi, digunakan untuk yang kemudian digantikan oleh ragam
mengganti “saya”; “loe” untuk mengganti yang disebut sebagai bahasa gaul, bahasa
kata “kamu”; “nyokap-bokap” untuk karena pengaruh waktu. Kedua yaitu
mengganti kata “ayah-ibu” dan muncul bahasa asing, bahasa asing merupakan
kosa kata yang tidak jelas artinya seperti bahasa yang tidak digunakan oleh orang
“lebay”, “kamseupay” dan muncul yang tinggal sebuah tempat tertentu
partikel-partikel seperti `sih` dan `dong`. misalnya, bahasa Indonesia yang dianggap
Tronisnya, penggunaan bahasa gaul sebagai sebuah bahasa yang asing di
ini tidak hanya di lingkungan pergaulan, Australia. Bahasa asing juga merupakan
namun telah mendarah daging dan tak sebuah bahasa yang tidak digunakan di
jarang digunakan remaja di sekolah, tanah air atau negara asal seseorang.
Sangat disayangkan bahwa bahasa asing instagram, dan twitter, menjadi media
terutama bahasa Inggris telah memperkaya yang paling populer digunakan semua
kosa kata bahasa Indonesia dan yang tidak lapisan masyarakat untuk berkomunikasi
dipungkiri lagi banyak diantara mereka atau sekedar unjuk diri.
yang menuliskan kosa kata asing padahal Setiap generasi tumbuh dengan
kosakata itu telah di Indonesiakan. Dan cirinya masing-masing. Kehidupan
yang ketiga adalah bahasa daerah yang manusia yang sekarang ini terjadi dan kita
merupakan warisan budaya dari daerahnya saksikan bersama, adalah kehidupan yang
masing-masing di wilayah Indonesia. serba misterius dan makin sulit ditebak
Bahasa daerah merupakan identitas dari arahnya. Perubahan yang terjadi dalam
daerahnya masing-masing. Indonesia kaya skala luas makin ditentukan oleh kebijakan
akan bahasa daerah, tetapi seperti yang kita individu (people to people), bukan hanya
ketahui penggunaannya kadang tidak ditentukan negara atau organisasi-
sesuai pada waktunya. Remaja yang berada organisasi. Contoh yang sangat jelas
dalam suasana formal dan lingkungan misalnya, kita bisa menciptakan
akademik seharusnya menggunakan bahasa popularitas individu melalui instagram,
Indonesia dengan baik dan benar tetapi facebook, atau situs media sosial lainnya
kenyataannya mereka masih membawa dengan cepat dan praktis. Kita bisa belajar
bahasa asalnya atau bahasa daerah. banyak hal melalui youtube, membaca
informasi di internet, berinteraksi dengan
Bahasa Indonesia dan Media Sosial
milyaran orang di seluruh dunia dengan
Tidak dapat dimungkiri, sekali klik. Itulah umumnya generasi
perkembangan media sosial dewasa ini milenial, generasi teknologi informasi,
turut berpengaruh terhadap perkembangan yang berbeda dengan generasi sebelumnya,
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang yaitu generasi x, baby boomers, hingga
berkedudukan sebagai bahasa nasional generasi tradisional.
digunakan sebagai alat pengembangan
kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan Peran Generasi Milenial dalam Upaya
dan teknologi. Kebudayaan nasional yang Internasionalisasi Bahasa Indonesia
beragam, rasanya sulit disebarluaskan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
kepada seluruh masyarakat yang juga resmi dan bahasa persatuan negara
beragam bahasa daerah dengan Indonesia tertuang di dalam Undang-
menggunakan bahasa selain bahasa Undang Dasar 1945 Pasal 36 Bahasa
Indonesia. Hal ini juga berlaku dalam Negara ialah Bahasa Indonesia. Hal ini
penyebarluasan ilmu pengetahuan dan dengan jelas telah menerangkan posisi
teknologi modern, termasuk dalam yang dimiliki oleh bahasa Indonesia yang
penggunaan media sosial. telah diatur dalam hukum dan tidak bisa
Media sosial dalam praktiknya diganggu gugat. Adapun fungsi bahasa
menggunakan bahasa sebagai medium Indonesia adalah sebagai bahasa resmi
utama untuk saling berinteraksi. Bahasa kenegaraan, pengantar pendidikan,
menjadi prasyarat mutlak agar komunikasi komunikasi tingkat nasional, transaksi
para penggunanya dapat berjalan lancar. Di niaga, dokumentasi, sarana pengembangan
Indonesia, media sosial seperti facebook, pembinaan, perlindungan, pemanfaatan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan dalam, mungkin bahasa Indonesia akan
medua massa. Di era globalisasi ini, semakin sempoyongan dalam memanggul
maraknya penyalahgunaan bahasa yang bebannya sebagai bahasa Nasional dan
serampangan dengan cara mencampur- identitas bangsa. Dalam kondisi demikian,
campur bahasa Indonesia dengan bahasa diperlukan pembinaan dan pemupukan
asing ataupun bahasa gaul membuat kita sejak dini kepada muda agar mereka tidak
resah terhadap nasib perkembangan dan mengikuti pembusukan itu. Pengruh arus
keeksistensian bahasa Indonesia. Generasi globalisasi dalam identitas bangsa
muda lebih cenderung sering tercermin pada perilaku masyarakat yang
menggunakan gaul daripada menggunakan mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. terbiasa menggunakan bahasa gaul. Saat
Generasi muda zaman sekarang ini jelas di masyarakat sudah banyak
juga cenderung lebih cuek dengan hal-hal adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini
tentang negaranya. Di Indonesia sendiri diperparah lagi dengan generasi muda
dari jumlah 255 juta penduduk yang telah Indonesia juga tidak terlepas dari
tercatat, terdapat 81 juta merupakan pemakaian bahasa gaul. Bahkan, generasi
generasi milenial atau berusia 17-37 tahun. muda inilah yang paling banyak
Hal ini berarti Indonesia memiliki banyak menggunakan dan menciptakan bahasa
kesempatan untuk membangun eksistensi gaul di masyarakat.
bahasa Indonesia dalam dunia
Internasional. Dengan banyaknya jumlah Menurunnya Derajat Bahasa Indonesia
generasi milenial di Indonesia, maka ini
menjadi peluang yang bagus untuk Bahasa Indonesia masih sangat
melebarkan sayap eksistensi bahasa muda usianya dibandingkan dengan bahasa
Indonesia menjadi bahasa Internasional. lainnya, tidak mengherankan apabila dalam
Karakter generasi milenial yang dikenal sejarah pertumbuhannya, perkembangan
visioner dan menguasai teknologi dapat bahasa yang lebih maju. Seperti kita
menjadi basis untuk mengenalkan bahasa ketahui bahwa perkembangan ilmu
Indonesia di dunia Internasional. Apalagi pengetahuan dewasa ini dikuasai oleh
dengan zaman sekarang bahasa Indonesia bangsa-bangsa barat. Merupakan hal yang
sudah banyak digunakan oleh negara- wajar apabila bahasa mereka pula
negara lain. Oleh karena itu, kita sebagai menyertai penyebaran ilmu pengetahuan
generasi milenial yang mahir dalam tersebut ke seluruh dunia. Indonesia
teknologi sudah sepatutnya bangga dengan sebagai negara yang baru berkembang
itu bisa berupa menggunakan bahasa tidak mustahil menerima pengaruh dari
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. negara asing.
Kemudian masuklah ke dalam
Pengaruh Bahasa Gaul terhadap bahasa Indonesia istilah-istilah kata asing
Perkembangan Bahasa Indonesia karena memang makna yang dimaksud
oleh kata-kata asing tersebut belum ada
Berbahasa sangat erat kaitannya
dalam bahasa Indonesia. Sesuai sifatnya
dengan budaya sebuah generasi. Kalau
sebagai bahasa represif, sangat membuka
generasi negeri ini kian tenggelam dengan
kesempatan untuk itu. Melihat kondisi
pengkhususan bahasa Indonesia yang lebih
seperti ini, timbullah beberapa anggapan pengguna bahasa Indonesia dengan benar
yang tidak baik. Bahasa Indonesia telah di geser dengan bahasa-bahasa yang
dianggap sebagai bahasa yang miskin, tidak di kenal. Dikarenakan datangnya
tidak mampu mendukung ilmu penduduk luar negeri ke dalam negeri,
pengetahuan yang modern. Pada pihak lain yang membaur bahasa Indonesia dengan
muncul sikap mengagung-agungkan bahasa asing.
bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya. Bahasa yang digunakan remaja
Dengan demikian timbul anggapan mampu pada saat ini diantaranya adalah bahasa
berbahasa Inggris atau bahasa asing prokem atau bahasa gaul, bahasa asing dan
merupakan ukuran derajat seseorang. bahasa daerah. Bahasa Indonesia tidak
Akhirnya motivasi untuk belajar digunakan sebagaimana mestinya
menguasai bahasa asing lebih tinggi dikarenakan beberapa faktor antara lain
daripada belajar dan menguasai bahasa faktor dari luar dan faktor dari dalam.
sendiri. Kenyataan adanya efek sosial yang Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
lebih baik bagi orang yang mampu meningkatkan minat para remaja kita agar
berbahasa asing daripada bahasa Indonesia, menggunakan bahasa Indonesia yang baik
hal ini lebih menurunkan lagi derajat dan benar adalah dengan tindakan yang
bahasa Indonesia di mata orang awam. nyata dari diri sendiri, masyarakat dan
pemerintah. Karena itu merupakan elemen
PENUTUP penting untuk perubahan agar remaja,
Penggunaan bahasa Indonesia di nasyarakat dan pemerintah Indonesia
kalangan remaja saat ini hampir sudah memiliki rasa bangga akan bahasanya
tidak ada yang menggunakannya dengan sendiri. Bahasa Indonesia merupakan alat
benar, sedikit sekali remaja yang pemersatu bangsa, sebagai identitas
menggunakan bahasa Indonesia dengan Bangsa Indonesia dan sebagai lambang
benar. Selang waktu yang berjalan, kebanggan nasional.

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2014. Lingusitik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Danuarta, Johan. 2016. Penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja. (Online,
http://johandanuartanainggolan.blogspot.com/2016/06/penggunaan-bahasa-indonesia-
di-kalangan.html, Diakses 24 Desember 2018).
Mansyur, Umar. 2016. Bahasa Indonesia dalam Belitan Media Sosial: Dari Cabe-Cabean
Hingga Tafsir Al-Maidah 51. In Prosiding Seminar Nasional & Dialog Kebangsaan
dalam Rangka Bulan Bahasa 2016 (pp. 145–155). Fakultas Ilmu Budaya, Unhas.
https://doi.org/10.31227/osf.io/7vpjh
Mansyur, Umar. 2018. Belajar Memahami Bahasa Generasi Milenial.
https://doi.org.10.31227/osf.io/sxhp8.
Mansyur, Umar. 2018. Sikap Bahasa dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan
Tinggi. In 1st International Conference of Asosiasi Linguistik Terapan Indonesia UMI
2018. https://doi.org/10.31227/osf.io/te3df
Purwito. 2012. Perkembangan Indonesia. (Online, http://coffelatte2.blogspot.com/2012/09/
perkembangan-indonesia-di.html, Diakses 2 Januari 2018).
Putri, Nimas Permata. 2017. Eksistensi Bahasa Indonesia pada Generasi Milennial. Jurnal
Widyabastra, 5(1), 45-47.
Rahayu, Arum Putri. 2015. Menumbuhkan Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar dalam
Pendidikan dan Pengajaran. Jurnal Paradigma, 2(1), 15-20.
Suprihatien. 2016. Fenomena Penggunaan Bahasa Kekinian di Kalangan Mahasiswa. Jurnal
Inovasi, 18(2), 77-79.
Vener, Francisca Chlaudia. 2016. Penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja.
(Online, https://www.pontianakpost.co.id/penggunaan-bahasa-indonesia-di-kalangan-
remaja, Diakses 24 Desember 2018).

Anda mungkin juga menyukai