Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia yang dicita-citakan adalah masyarakat Indonesia yang mempunyai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai salah satu unsur dari pembangunan sumberdaya manusia Indonesia seutuhnya . Visi dan misi rencana strategi Depkes tahun 2010-2014, yang ingin dicapai Depkes adalah Masyarakat yang mandiri dan berkeadilan visi ini dituangkan menjadi 4 misi yaitu: (1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui perdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani. (2)

Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadialan. (3) Menjamin ketersediaan pemerataan sumber daya kesehatan, serta (4) Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik (Depkes, 2010). Delinom (2010:2) mendefinisikan, daerah pesisir adalah jalur tanah darat/kering yang berdampingan dengan laut, dimana lingkungan dan tata guna lahan mempengaruhi secara langsung lingkungan ruang bagian laut, dan sebaliknya. Daerah pesisir adalah jalur yang membatasi daratan dengan laut atau danau dengan lebar bervariasi. Kawasan pesisir pantai tersusun oleh berbagai ekosistem yang dicirikan oleh sifat dan proses biotik dan abiotik yang jelas, satu sama lain tidak berdiri sendiri-sendiri, bahkan saling berkaitan (Nybakken, 2003 dalam Fachrul, 2010). Seperti yang dijelaskan pula oleh Dahuri (1996), bahwa kawasan pesisir pantai adalah unik, karena dipengaruhi oleh berbagai aktivitas manusia dan proses alami yang terdapat, baik di kawasan bagian atas daratan (upland areas) ataupun di lautan atau samudera (oceans). Menurut Fachrul (2010), sebagai ekosistem yang unik, beberapa hal yang perlu diketahui adalah sebagai berikut: 1. Wilayah pesisir merupakan wilayah yang mempunyai daya dukung yang sangat tinggi, sehingga wilayah ini menjadi tempat terkonsentrasinya

berbagai kehidupan manusia. Bukanlah secara kebetulan apabila banyak kota besar terletak di pesisir. 2. Akibat aktivitas manusia yang sangat tinggi di wilayah ini dan akibat posisi geografisnya, maka wilayah pesisir rentan terhadap kerusakan lingkungan. 3. Kerusakan wilayah pesisir akan berpengaruh besar bagi wilayah lainnya. 4. Dalam rangka globalisasi dan zaman informasi seperti saat ini wilayah pesisir menjadi semakin penting sebagai pintu gerbang informasi, lalu lintas barang, dan transportasi massal yang relatif murah. Indonesia terletak sangat strategis ,yaitu di daerah tropis, diapit oleh dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera (Hindia dan Pasifik). Letak yang strategis ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam khususnya pesisir. Wisata bahari, budi daya tambak, pertambangan dan pemukiman adalah beberapa contoh potensi ekonomi yang bernilai tinggi. Tak heran apabila daerah pesisir menjadi daya tarik bagi seluruh pihak untuk mengelola dan memanfaatkannya dari segi ekonomi maupun politikya. Namun, kenapa masyarakat di wilayah pesisir diidentikan dengan masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah, bahkan berada dalam garis kemiskinan ? Salah satu masalah besar yang berhubungan dengan masalah ini adalah kesehatan. Kesehatan secara langsung mendorong manusia untuk lebih produktif. Keadaan pelayanan kesehatan yang umumnya kurang pada daerah pesisir menyebabkan banyak masalah-masalah kesehatan yang timbul. Berhubungan dengan hal ini, penting rasanya untuk mengetahui masalahmasalah kesehatan/penyakit-penyakit yang marak menyerang masyarakat pesisir sebagai media edukasi dan bahan tinjauan untuk perbaikan daerah pesisir yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah Mengidentifikasi masalahmasalah kesehatan/penyakit-penyakit kulit pada daerah pesisir dan menjelaskan hubungannya.

C. Tujuan Penulisan Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah: 1. Memenuhi kewajiban penulisan makalah sebagai salah satu aspek penting yang berperan dalam kelulusan mata kuliah umum. 2. Menjadi pengetahuan tambahan bagi penulis. Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah: 1. Mengetahui masalah-masalah kesehatan di wilayah pesisir. 2. Mengetahui hubungan masalah-masalah kesehatan tersebut dengan wilayah pesisir.

D. Manfaat 1. Makalah ini dapat menjadi literatur mengenai masalah-masalah penyakit kulit yang timbul pada wilayah pesisir. 2. Sebagai bahan bacaan bagi masyarakat khususnya untuk pihak-pihak yang terkait dengan masalah ini. 3. Menjadi kajian bagi masyarakat untuk menghargai kesehatan. 4. Memberikan wacana mengenai pentingannya menjaga kesehatan kulit khususnya untuk masyarakat di wilayah pesisir.

BAB II PEMBAHASAN

A. Masalah-Masalah Kesehatan Diwilayah Pesisir Wilayah pesisir dikenal sebagai ekosistem perairan yang memiliki sumber daya dan potensi yang sangat baik. Wilayah tersebut telah banyak dimanfaatkan dan memberikan sumbangan yang berarti, baik pada peningkatan taraf hidup masyarakatnya maupun sebagai penghasil devisa negara yang sangat penting. Aktivitas perekonomian yang umumnya terjadi pada wilayah pesisir diantaranya adalah kegiatan perikanan (tangkap dan budidaya), industri dan pariwisata. Namun, kenapa dibalik potensi wilayah pesisir yang sangat besar tetapi masyarakat di wilayah ini masih saja diidentikan dengan masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah, bahkan berada dalam garis kemiskinan ? Salah satu masalah besar yang berhubungan dengan masalah ini adalah kesehatan. Kesehatan secara langsung mendorong manusia untuk lebih produktif dan berpengaruh pada aspek lainnya pada manusia. Keadaan pelayanan kesehatan yang umumnya kurang pada daerah pesisir menyebabkan banyak masalah-masalah kesehatan yang timbul (penyakit-penyakit).

B. Penjelasan dan Hubungan Penyakit kulit Wilayah Pesisir

Berikut adalah beberapa jenis penyakit kulit yang umumnya sering menyerang masyarakat di daerah pesisir diantaranya : a. Eksim (Ekzema) Merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan kulit kemerahmerahan, bersisik, pecah-pecah, terasa gatal terutama pada malam hari (eksim kering), timbul gelembung-gelembung kecil yang mengandung air atau nanah, bengkak, melepuh, tampak merah, sangat gatal dan terasa panas. dan dingin yang berlebihan pada kulit (eksim basah). Eksim merupakan peradangan pada lapisan kulit, baik di lapisan epidermis maupun dermis. Seperti diketahui, kulit terdiri dari tiga lapisan,

lapisan jangat (epidermis), dermis, dan jaringan subkutis. Epidermis sebagai lapisan paling atas terbentuk pada usia kehamilan 5-6 minggu. Setidaknya, sekitar 28 hari sekali kulit akan berganti dengan kulit baru. Selain itu, terdapat sel pigmen yang melindungi tubuh dari efek sinar matahari. Bagian tubuh yang sering diserang eksim yaitu tangan, kaki, lipatan paha, dan telinga. Eksim disebabkan karena alergi terhadap rangsangan zat kimia tertentu seperti yang terdapat dalam detergen, sabun, obat-obatan dan kosmetik, kepekaan terhadap jenis makanan tertentu seperti udang, ikan laut, telur, daging ayam, alkohol, vetsin (MSG), dan lain-lain. Eksim juga dapat disebabkan karena alergi serbuk sari tanaman, debu, rangangan iklim, bahkan gangguan emosi. Eksim lebih sering menyerang pada orang-orang yang berbakat alergi. Penyakit ini sering terjadi berulang-ulang atau kambuh. Tanda-tanda eksim, antara lain, kulit kemerah-merahan, kulit kering, basah, atau tebal dan bersisik. Biasanya eksim baru warnanya agaklebih merah, agak basah, disertai bengkak. Sementara pada yang kronis atau sudah lama, lebih tebal, bersisik, kering, dan warnanya agak kehitaman. Eksim karena faktor pencetus dari lingkungan bersifat alergen yang dapat menimbulkan reaksi alergi di tubuh, sehingga kulit menjadi gatal dan timbul eksim. Faktor lain yang memudahkan terjadinya eksim adalah sifat kulit, yakni kulit kering. Pemakaian sabun yang kadar alkalinya tinggi, terlalu sering berada di ruangan ber-AC dengan suhu di bawah 18 Celsius, memakai pakaian dari wol, bisa memicu kambuhnya eksim. Meski penyebabnya genetik (keturunan), sepanjang tak ada faktor pencetusnya, eksim ini tidak akan timbul. Jadi, kalau gejalanya masih sedikit gatal atau merah, lebih baik langsung diingat-ingat apa yang sudah dimakan dan dikenakan, lalu cepat hindari agar tidak berkepanjangan.

Eksim kering

Eksim basah

b. Kudis (Skabies)/kutu air Merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit/tungau yang gatal yaitu Sarcoptes scabiei var hominis, parasit tungau berkaki delapan kecil dengan ukuran hanya 1/3 milimeter dan liang ke dalam kulit untuk menghasilkan rasa gatal, yang cenderung lebih buruk di malam hari. Tungau yang menyebabkan penyakit kulit kudis dapat dilihat dengan kaca pembesar atau mikroskop. Tungau kudis merangkak tetapi tidak dapat terbang atau melompat. Mereka bergerak pada suhu di bawah 20 derajat celcius, dan mereka dapat bertahan hidup untuk waktu lama pada suhu tersebut. Maka dari itu penting untuk menjaga kelembapan kulit dari serangan penyakit kudis. Menurut catatan kutu kudis terjadi di seluruh dunia dan sangat umum sebagai penyebab penyakit kulit. Diperkirakan bahwa di seluruh dunia, sekitar 300 juta kasus terjadi setiap tahunnya.. Kudis lebih sering terjadi di daerah yang higienisnya buruk (kumuh)dan menyerang orang yang kurang menjaga kebersihan tubuhnya (mandi di kawasan air yang tercemar, tidak menggunakan sabun, dan lain- lain). Gejala yang timbul antara lain : timbul gatal yang hebat pada malam hari, gatal yang terjadi terutama di bagian sela-sela jari tangan, di bawah ketiak, pinggang, alat kelamin, sekeliling siku, aerola (area sekeliling puting susu), dan permukaan depan pergelangan. Penyakit ini mudah sekali menular ke orang lain secara langsung misalnya bersentuhan dengan penderita, atau tidak langsung misalnya melalui handuk atau pakaian.

c. Kurap Disebut tinea corporis, berkaitan erat dengan infeksi jamur lain dengan nama yang mirip, yang meliputi: 1) Kaki atlit (tinea pedis). Jamur ini akan menyerang daerah-daerah lembab antara jari kaki dan kadang-kadang pada kaki Anda sendiri. 2) Jock gatal (tinea cruris). Jamur ini akan menyerang alat kelamin, paha atas bagian dalam dan bokong. 3) Kurap Ringworm dari kulit kepala (tinea capitis). Bentuk ini paling sering terjadi pada anak-anak yang menimbulkan warna merah, gatal dan tambalan di kulit kepala, meninggalkan bercak-bercak botak. 4) Kurap merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamurJamur . Gejalanya antara lain yaitu ; kulit menjadi tebal dan timbul lingkaranlingkaran, bersisik, lembab, berair, dan terasa gatal, kemudian timbul bercak keputih-putihan, kulit yang merah dan meradang di sekitar tepi dan tampak sehat di tengah-tengah. Kurap biasanya timbul karena kurang menjaga kebersihan kulit. Bagian tubuh yang biasanya terserang kurap yaitu tengkuk, leher, dan kulit kepala. Kurap ditandai dengan timbulnya lingkaran-lingkaran berwarna merah pada kulit yang dikelilingi oleh bintil-bintil di tepinya. Jika kulit dipinggir lingkaran tersebut ditekan, maka akan keluar nanah. Kurap biasanya menyerang kulit kepala, leher, dagu, atau tengkuk. Kurap terjadi karena jamur yang hidup di bawah kulit dan bisa menular lewat beberapa cara: Antarorang, biasanya menular karena ada kontak langsung dengan orang yang terinfeksi Hewan ke manusia. Anda dapat kontak kurap dengan menyentuh binatang yang terinfeksi kurap. Kurap dapat menyebar sambil kita membelai anjing atau kucing peliharan kita misalnya. Melalui benda-benda yang telah terinfeksi virus kurap seperti pakaian, handuk, selimut, dll. Tanah ke manusia. Dalam kasus yang jarang terjadi, kurap dapat menyebar ke manusia melalui kontak dengan tanah yang terinfeksi.

d. Bisul (Furunkel) Bisul merupakan infeksi kulit berupa benjolan, tampak memerah, yang akan membesar, berisi nanah dan terasa panas, dapat tumbuh di semua bagian tubuh, namun biasanya tumbuh pada bagian tubuh yang lembab, seperti : leher, lipatan lengan, atau lipatan paha, kulit kepala. Bisul disebabkan karena adanya infeksi bakteri Stafilokokus aureus pada kulit melalui folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat yang kemudian menimbulkan infeksi lokal. Faktor yang meningkatkan risiko terkena bisul antara lain kebersihan yang buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes, kosmetika yang menyumbat pori, dan pemakaian bahan kimia. Faktor yang meningkatkan risiko terkena bisul antara lain kebersihan yang buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes, kosmetika yang menyumbat pori, dan pemakaian bahan kimia. Untuk menghindari bisul, sebaiknya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan asupan gizi harus benar-benar diperhatikan. Karena gizi yang baik akan memperkuat daya tahan tubuh.

e. Campak (Rubella) Merupakan penyakit akut menular yang disebabkan oleh virus, juga kurang pemahaman orang tua tentang pentingnya vaksinasi semasa balita. Biasanya menyerang anak-anak. Gejala dari penyakit ini adalah demam, bersin, pilek, sakit kepala, badan terasa lesu, tidak napsu makan, dan radang mata. Setelah beberapa hari dari gejala tersebut timbul ruam merah yang gatal, bertambah besar, tersebar ke beberapa bagian tubuh. Peneliti dari Mayo Clinic menuturkan virus dari penyakit campak ada dalam trakea inang (orang yang terkena campak) dan memprovokasi

orang ini untuk batuk sehingga virus tersebut bisa ada di udara dan menginfeksi orang lain. Hasil studi yang dipublikasikan secara online pada 2 November dalam jurnal Nature memberikan pengetahun pada peneliti mengapa beberapa virus pernapasan bisa menyebar lebih cepat dan mudah dari virus lainnya. Peneliti menemukan virus campak menggunakan protein atau disebut dengan nectin-4 yang ada dalam diri penderita untuk menginfeksi dan ia akan pergi ke lokasi yang strategis yaitu tenggorokan. Meskipun sudah ada vaksin untuk campak, tapi vaksin ini menyerang lebih dari 10 juta anak setiap tahunnya di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun ini penyebaran virus meningkat akibat menurunnya orang-orang yang divaksinasi. "Virus campak telah mengembangkan strategi yang kejam. Pertamatama ia akan membajak sel-sel kekebalan patroli paru-paru untuk masuk lalu jalan ke dalam sel kekebalan lainnya di tubuh," ujar peneliti utama dari Mayo Clinic, Roberto Cattaneo, PhD, seperti dikutip

dari ScienceDaily, Senin (7/11/2011). Sel-sel kekebalan yang sudah terinfeksi ini akan mengirimkan secara khusus ke sel-sel yang mengekspresikan protein nctin-4 sebagai reseptor baru. Hebatnya sel-sel ini terletak di trakea sehingga memudahkan penularan melalui udara. Kondisi ini yang menyebabkan campak menjadi salah satu penyakit virus yang bisa menyebar dengan cepat dan paling menular. Hal lain yang ditemukan dalam studi ini adalah nectin-4 diketahui menjadi biomarker (penanda biologis) untuk beberapa jensi kanker seperti ovarium, payudara dan paru-paru. Studi ini didanai oleh National Institute of Health dan lembaga hibah dari Jerman, Perancis, Kanada serta Singapura.

f. Panau/panu (Pitriyasis Versikolor) Panau atau Panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur, kulit yang lembab, pemakaian handuk atau pakaian bersama dari penderita panu. Penyakit panau ditandai dengan bercak berwarna

pada kulit dengan batas sangat tegas dibanding warna kulit di sekitarnya. disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita. Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua. Cara pencegahan penyakit kulit Panau dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit. Panu (Pitriyasis Versikolor) ditunjukkan dengan berwarna pada kulit. Warnanya bervariasi dari putih hingga coklat kehitaman dengan batas yang sangat tegas dibandingkan warna kulit di sekitarnya. Bila kulit yang terkena panu tersebut dikerok maka akan keluar serpihan-serpihankeputihan. Panu seringkali muncul di punggung atau leher belakang. Penyebab dari penyakit ini adalah keringat yang dibiarkan menempel pada kulit dalam waktu yang lama. Kotoran tersebut lamakelamaan menjadi jamur yang menyebabkan panu muncul.

g. Kusta Penyakit Kusta adalah penyakit infeksi yang berlangsung dalam waktu lama, penyebab penyakit kusta adalah Mycobacterium

leprae. Kuman ini dapat menyebabkan gangguan kulit, saraf tepi, dan jaringan lain. Adapun penularan penyakit kusta selama ini hanya diketahui melalui kontak langsung dengan penderita penyakit kusta terutama yang sudah menahun. Penyakit kusta terkenal sebagai penyakit yang paling ditakuti karena dapat menyebabkan pemendekan jari-jari atau cacat tubuh sehingga menimbulkan masalah sosial, psikologis dan ekonomis. Penderita penyakit kusta bukan menderita karena penyakitnya saja, tetapi juga karena masyarakatnya. Meski penyakit kusta tidak menyebabkan kematian, namun

penderitanya bisa mati karena sanksi sosial berupa tindakan diskrimanasi pengucilan dari masyarakat. Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia sebagai penyumbang penderita kusta terbanyak. Bahaya penyakit kusta adalah menyebabkan cacat permanen pada anggota tubuh.

10

Penyakit kusta bukan disebabkan oleh kutukan, guna-guna, dosa, makanan maupunketurunan yang selama ini telah menjadi salah kaprah dalam masyarakat Indonesia. Penyakit kusta disebabkan oleh kuman yang dimakan sebagai microbakterium, dimana microbacterium ini adalah kuman aerob, tidak membentuk spora, berbentuk batang yang tidak mudah diwarnai namun jika diwarnai akan tahan terhadap dekolorisasi oleh asam atau alkohol sehingga oleh karena itu dinamakan sebagai basil tahan asam.

C. Hubungan penyakit kulit dengan masyarakat wilayah pesisir

a. Suatu

kutipan

yang

di

peroleh

dari

http://bocahpharmacy Kita

.multiply.com/

journal/item/82/Wajah_Lahan_Basah_

menyebutkan beberapa penyakit kulit yang melanda daerah pesisir pagatan besar : Selain penyakit diare yang biasanya berkembang, juga penyakit kulit berupa gatal-gatal, panu, dan kutu air yang menyerang warga pesisir. Penyebab utama penyakit kulit itu adalah menurunnya kekebalan tubuh warga akibat minimnya mengonsumsi air, intensitas mandi yang mengurang, dan kualitas kebersihan pakaian. Selain itu juga dipicu oleh beberapa bakteri yang berkembang akibat kondisi air yang tidak sehat seperti kutu air yang disebabkan oleh Trichofyton dan panu oleh Malasezia furfur. Solusi untuk permasalahan ini, yaitu pendistribusian air bersih ke lokasi-lokasi tersebut. Misalnya dengan cara bantuan air bersih dari PDAM kepada masyarakat pesisir pantai agar mereka dengan mudah mendapatkan air bersih, kalau perlu air bersih tersebut diberikan secara cuma-cuma atau gratis sehingga masyarakat tidak perlu membelinya. Solusi yang lain, yaitu dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan dalam upaya mencegah penyakit yang ditimbulkan dari tingginya salinitas. Peningkatan pelayanan kesehatan ini dilakukan dengan cara antara lain menambah jumlah tenaga kesehatan yang ada dan melaksanakan penyuluhan kesehatan lingkungan.

11

b. Surabaya, eHealth. Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir lebih rentan mengalami penyakit kulit, begitu juga yang dialami oleh masyarakat yang berada di kawasan religi Sunan Ampel Surabaya. Salah satu penyakit kulit yang rentan dialami oleh masyarakat pesisir yakni penyakit Kusta. Penyakit Kusta ini jika dibiarkan berlarut-larut, maka dalam jangka panjang akan menyerang bagian saraf tepi yang berujung pada kecacatan, terang Kepala Puskesmas Pegirian, dr. Hengky TK saat menerima kunjungan dari Dinkes Provinsi Jawa Timur ketika memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang berada di kawasan Pegirian, hari Senin (10/1). http://www.surabayaehealth.org/berita/kusta-bukan-penyakit-kutukandanbisa disembuhkan c. Kulit yang bersih dan terawat akan tampak indah dilihat. Gangguan pada kulit sering terjadi karena berbagai faktor penyebab, antara lain yaitu iklim, lingkungan tempat tinggal, kebiasaan hidup yang kurang sehat, alergi, dan lain-lain.

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/mengenal-jenis-jenispenyakit-kulit/

D. Peran Tenaga Medis Komunitas Daerah Pesisir Tenaga Medis komunitas daerah pesisir menggambarkan Tenaga Medis yang berada di daerah pesisir dan berkonsentrasi dengan kesehatan, kesejahteraan, dan Tenaga Medisan masyarakat di daerah tersebut. Peran Tenaga Medis komunitas daerah pesisir antara lain :

a. Sebagai Pendidik Peran Tenaga Medis di komunitas sebagai peran pendidik yaitu peran Tenaga Medis untuk memberikan informasi yang berupa pengajaran mengenai pengetahuan dan keterampilan dasar. Untuk masyarakat pesisir yang di utamakan yaitu tentang hidup bersih,

sanitasi yang baik, jamban yang sesuai syarat, konsumsi dan penggunaan air bersih,dan lain-lain.

12

b. Sebagai Advokat Peran Tenaga Medis sebagai advokat yaitu tindakan Tenaga Medis dalam mencapai suatu tujuan yang bersifat untuk kepentingan masyarakat atau bertindak untuk mencegah kesalahan yang tidak diinginkan ketika pasien sedang menjalankan pengobatan.Peran Tenaga Medis advokat ini dapat kita temukan saat pasien bingung dan berusaha memutuskan tindakan yang terbaik bagi kesehatannya, untuk itu Tenaga Medis dibutuhkan memberikan informasi lengkap bagi pasien dan berusaha menolak bila tindakan itu membahayakan kondisi pasien dan melanggar hak-hak pasien. Bila dihubungkan dengan teori kerangka kerja dari Milio (1976) tentang promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, dan teori sosial kritis, hal ini mengharuskan Tenaga Medis untuk mengambil tindakan yang tepat dan berpikir kritis bagi kesehatan pasien,keluarga dan masyarakat.

c. Sebagai Peneliti Tenaga Medis sebagai peneliti yaitu peran Tenaga Medis yang menerjemahkan temuan riset, bertanggung jawab untuk melakukan penelitian, mengidentifikasi, menganalisis data, memecahkan masalah klinis dengan menerapkan prinsip dan metode penelitian.Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu / pendidikan dan praktik keTenaga Medisan dan meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan keTenaga Medisan sesuai dengan masalah kesehatan yang ada di daerah tersebut. Sehingga melalui penelitian ini, Tenaga Medis bisa mengatasi permasalahan kesehatan di daerah pesisir contohnya penelitian tentang hipertiroid atau diare ternyata setelah diteliti karena konsumsi air

kurang bersih dan jamban yang tidak layak menjadi penyebab diare,muntaber,dll. Maka Tenaga Medis bisa mengatasi permasalahan diare dimulai dari mengatasi penyebabnya bersama masyarakat.

13

d. Sebagai Konsultan Tenaga Medis sebagai konsultan yaitu peran Tenaga Medis yang bertugas sebagai tempat konsultasi pasien dalam pemberian informasi, dukungan atau memberi ajaran tentang tujuan pelayanan keTenaga Medisan yang diberikan.Konsultasi yang diberikan tentu harus sesuai dengan permasalahan kesehatan komunitas daerah pesisir tersebut seperti penyakit kulit, permasalahan gizi buruk, konsumsi air bersih yang masih rendah, serta diare yang masih menjadi perhatian dan membantu pemecahan masalah tersebut.

e. Sebagai Pemberi Tenaga Medisan Tenaga Medis sebagai pemberi Tenaga Medisan secara langsung yaitu peran Tenaga Medis dalam memberikan asuhan keTenaga Medisan secara langsung kepada individu, keluarga dan kelompok dengan menggunakan energi dan waktu seminimal mungkin. Tenaga Medis ini langsung mengkaji kondisi kesehatan pasien, merencanaan, mengimplementasi dan mengevaluasi asuhan keTenaga Medisan. Tenaga Medis secara langsung terlibat dalam proses penyembuhan pasien tidak hanya secara fisik saja tapi holistik yaitu penyembuhan kesehatan emosi, spiritual, dan sosial. (Keeling dan Ramos, 1995).

f. Sebagai Pemasaran kesehatan Tenaga Medis sebagai pemasaran kesehatan pada masyarakat atau social marketer yaitu peran Tenaga Medis dalam mempromosikan kesehatan atau gaya hidup sehat. Kegiatan promosi ini bersifat sosial dan dibuat berdasarkan kesukarelaan.

14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Masalah-masalah kesehatan yang dihadapi oleh sebagian besar masyarakat diwilayah pesisir terutama didasari oleh kurangnya kesadaran pihak yang terkait mengenai pentingnya kebersihan dan pengaturan pola makan (sebagai inisiasi pembentukan pertahanan tubuh terhadap penyakit kulit) yang baik. Masalahmasalah kesehatan yang timbul berhubungan dengan kebersihan kulit yang umumnya sering menyerang masyarakat di daerah pesisir diantaranya : 1) Eksim (ekzema) 2) Kudis (Scabies) 3) Kurap(tinea corporis) 4) Bisul (Furunkel) 5) Panau/panu 6) Kusta

B. Saran 1. Kesadaran masyarakat khususnya diwilayah pesisir untuk menjaga kebersihan diri maupun lingkungannya perlu ditingkatkan. 2. Pengaturan pola makan masyarakat perlu lebih diperhatikan. 3. Pemerintah sebaiknya melaksanakan program edukasi secara menyeluruh ke semua aspek kehidupan masyarakat di wilayah pesisir.

15

DAFTAR PUSTAKA
1. Asmadi. 2008. Konsep Dasar KeTenaga Medisan.Jakarta: EGC. 2. Brooker, Chris. 2008. Ensiklopedia KeTenaga Medisan. Jakarta : EGC. 3. Effendi, Ferry. 2009. KeTenaga Medisan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam KeTenaga Medisan.Jakarta : Salemba Medika. 4. Kusnadi. 2010. Kebudayaan Masyarakat Nelayan. Yogyakarta, Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. 5. Nikijuluw, Viktor P.H. 2001. Populasi dan Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir serta Strategi Pemberdayaan Mereka Dalam Konteks Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Secara Terpadu. Bogor, Institut Pertanian Bogor (IPB). 6. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta 7. http://carapedia.com/tentang_penyakit_malaria_info2297.html 8. http://repository.unhas.ac.id 9. http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/MS.B8pdf

16

Anda mungkin juga menyukai