Anda di halaman 1dari 8

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN)

DENGAN TEMA GEOPOLITIK


Disusun sebagai tugas dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Di Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi
Universitas Telkom

Oleh :
Rohmatullah
Kalimas Henggar Sadewo
Adio Pratama
Izzan Abdillah

FAKULTAS ILMU TERAPAN


UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Geopolitik, dari bahasa Yunani bermakna bumi dan politik, yang secara luas
merujuk pada hubungan antara politik dan teritori dalam skala lokal atau
internasional. Geopolitik mencakup praktik analisis, prasyarat, perkiraan, dan
pemakaian kekuatan politik terhadap suatu wilayah. Secara spesifik, geopolitik
merupakan metode analisis kebijakan luar negeri yang berupaya memahami,
menjelaskan, dan memperkirakan perilaku politik internasional dalam variabel
geografi. Variabel geografi tersebut umumnya mengarah pada: lokasi geografis
negara atau negara yang dipertanyakan, ukuran negara yang terlibat, iklim wilayah
tempat negara tersebut berada, topografi wilayah, demografi, sumber daya alam,
dan perkembangan teknologi. Secara tradisional, istilah ini lebih digunakan pada
dampak geografi terhadap politik, namun pemakaiannya telah berubah dalam satu
abad terakhir untuk mencakup konotasi yang lebih luas.

Geopolitik secara tradisional menunjukkan hubungan antara kekuatan politik dan


ruang geografis. Dalam artian konkret, geopolitik sering dilihat sebagai pemikiran
yang mempelajari prasyarat strategis berdasarkan kepentingan relatif kekuatan
daratan dan laut dalam sejarah dunia. Tradisi geopolitik secara konsisten
mempelajari korelasi kekuatan geopolitik dalam politik dunia, identifikasi wilayah
inti internasional, dan hubungan antara kemampuan laut dan darat.

Secara akademik, studi geopolitik mencakup analisis geografi, sejarah, dan ilmu
sosial dengan mengacu pada politik ruang dan pola-polanya dalam berbagai skala.
Geopolitik memiliki cakupan multidisipliner, dan meliputi segala aspek ilmu
sosial dengan penekanan tertentu terhadap geografi politik, hubungan
internasional, aspek teritorial ilmu politik, dan hukum internasional. Selain itu,
studi geopolitik meliputi studi hubungan bersama antara kepentingan aktor politik
internasional, kepentingan yang terfokus pada wilayah, ruang, elemen geografis,
hubungan yang menciptakan sistem geopolitik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu geopolitik?
2. Bagaimana bentuk penerapan geopolitik di indonesia?
3. Bagaimana pendapat anda tentang kasus pemancingan secara ilegal?
(contoh kasus : penangkapan ikan secara ilegal oleh kapal dari vietnam)
4. Bagaimana pendapat anda tentang isu isu pengklaiman budaya yang melibatkan
indonesia dengan negara tetangga?
(contoh kasus : klaim reog ponorogo)

C. Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini tim penulis bertujuan untuk
1. Menjelaskan tentang arti geopolitik.
2. Melakukan tanya jawab dengan tujuan mengetahui pendapat mereka tentang
geopolitik.
3. Melakukan analisis dari hasil wawancara tentang geopolitik di Indonesia.
BAB 2
DASAR TEORI
A. Geopolitik
Geopolitik adalah Ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya
dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.
Dapat disimpulkan bahwa geopolitik adalah sebagai sistem politik atau
peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong
oleh aspirasi nasional geografik. Geopolitik dapat disebut juga dengan istilah wawasan
nusantara.
Geopolitik secara tradisional menunjukkan hubungan antara kekuatan politik dan
ruang geografis. Dalam artian konkret, geopolitik sering dilihat sebagai pemikiran yang
mempelajari prasyarat strategis berdasarkan kepentingan relatif kekuatan daratan dan
laut dalam sejarah dunia. Tradisi geopolitik secara konsisten mempelajari korelasi
kekuatan geopolitik dalam politik dunia, identifikasi wilayah inti internasional, dan
hubungan antara kemampuan laut dan darat.

Secara akademik, studi geopolitik mencakup analisis geografi, sejarah, dan ilmu
sosial dengan mengacu pada politik ruang dan pola-polanya dalam berbagai skala.
Geopolitik memiliki cakupan multidisipliner, dan meliputi segala aspek ilmu sosial
dengan penekanan tertentu terhadap geografi politik, hubungan internasional, aspek
teritorial ilmu politik, dan hukum internasional. Selain itu, studi geopolitik meliputi studi
hubungan bersama antara kepentingan aktor politik internasional, kepentingan yang
terfokus pada wilayah, ruang, elemen geografis, hubungan yang menciptakan sistem
geopolitik.
B. Geopolitik Menurut Ahli
o Frederich Ratzel (1844-1904)
Frederich Ratzel merupakan seorang penggagas geopolitik sebagai ilmu bumi politik
(Political Geography), peletak dasar-dasar suprastruktur geopolitik bahwa kekuatan
suatu negara harus mampu mewadahi pertumbuhannya.
Semakin luas ruang potensi geografi yang ditempati sekelompok politik (kekuatan),
makin memungkinkan kelompok politik itu tumbuh. Negara sebagai suatu organisme
yang memerlukan ruang hidup, mengenal proses lahir, hidup, dan mati.

o Rudolp Kjellen (1864-1922)


Menurut Rudolp Kjellen, Geopolitik dipandang sebagai suatu istilah adalah
singkatan dari Geographical Politic, yang dicetuskan oleh seorang sarjana ilmu politik
Swedia bernama Rudolp Kjellen pada 1900, dalam rangka mengemukakan suatu system
politik yang menyeluruh, meliputi demopolitik, ekonomopolitik, sosiopolitik,
kratopolitik, termasuk juga geopolitik.
Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori organisme. Kjellen menegaskan bahwa
negara adalah suatu organism yang dianggap sebagai “prinsip dasar”.
BAB 3
PEMBAHASAN
A. Geopolitik di Indonesia
Dari hasil wawancara kami dengan 2 orang narasumber, didapat kesimpulan bahwa
bentuk geopolitik di Indonesia masih terbilang kurang baik. Karena, ada beberapa
permasalahan dari diri bangsa Indonesia sendiri yang diantaranya adalah :
o Kurangnya rasa kesadaran bangsa Indonesia terhadap negaranya sebagai negara
kepulauan yang berciri nusantara.
o Belum tumbuh dan berkembangnya pemahaman dan rasa bangga terhadap realita
“Indonesia sebagai Negara Kepulauan”.
o Banyak proyek pembangunan infrastruktur dan industri yang tidak
memperhatikan tata ruang dan daya dukung lingkungan.
o Banyaknya sejumlah kasus bencana alam yang disebabkan oleh faktor
lingkungan dan human error.
o Menurunnya rasa nasionalisme.
o Masih lemahnya implementasi peraturan perundang-undangan.
o Kurangnya perhatian terhadap aspek geografi dalam menentukan kebijakan.

B. Permasalahan Tentang Geopolitik di Indonesia

1. Penangkapan Ikan Ilegal Oleh Kapal dari Vietnam


Bisnis.com, JAKARTA - Komandan Guspurla Armabar Laksamana Pertama TNI
Arsyad Abdullah menangkap dan mengamankan kapal ikan asing (KIA) asal
Vietnam yang sedang melakukan penangkapan ikan tanpa dilengkapi dokumen
yang sah, di perairan Laut Natuna, Selasa (28/3/2017).

"Penangkapan terhadap KIA Vietnam tersebut dilakukan KRI Diponegoro-365


yang sedang melaksanakan operasi Prasama Udhaya-17," ujar Kepala
Dispenarmabar Mayor Laut (KH) Budi Amin di Jakarta, Rabu (29/3/2017).

Adapun KIA Vietnam yang ditangkap yakni Kapal KG 90658 TS berbobot 90 GT


dengan jumlah anak buah kapal (ABK) 20 orang berkebangsaan Vietnam dan
memuat ikan campuran sebanyak lima ton. Dari hasil pemeriksaan sementara, KIA
Vietnam tersebut diduga kuat telah melakukan pelanggaran batas wilayah perairan
Indonesia dengan melakukan kegiatan penangkapan ikan tanpa dilengkapi
dokumen dan izin yang sah (illegal fishing) di wilayah perairan Zona Ekonomi
Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Berdasarkan pelanggaran tersebut, tambah dia, kapal beserta ABK dan muatannya
dikawal menuju Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tarempa guna proses hukum
lebih lanjut.
2. Pengklaiman Budaya Reog Oleh Malaysia

Liputan6.com, Ponorogo: Salah seorang tokoh kesenian reog Ponorogo, Ahmad


Tobroni, mengaku kecewa saat mendengar kabar kesenian reog diklaim sebagai
kesenian asli Malaysia. "Sebagai warga dan pecinta reog kita akan berjuang
mempertahankan warisan budaya nasional," ujar Tobroni di Ponorogo, Jawa Timur,
seperti diberitakan Antara, Kamis (22/11).

Tobroni mendapat klaim itu dari situs internet Kementerian Kebudayaan


Kesenian dan Warisan Malaysia. Mereka menyatakan tarian Barongan yang mirip
dengan kesenian reog Ponorogo milik Pemerintah Malaysia. Dalam portal tersebut
disebutkan juga Barongan adalah warisan Melayu yang dilestarikan dan bisa dilihat di
batu pahat Johor dan Selangor Malaysia.

Beredarnya klaim Negeri Jiran tersebut membuat warga Ponorogo dan instansi
pemerintahan setempat sempat kaget. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Ponorogo telah
mendaftarkan reog sebagai hak cipta milik Kabupaten Ponorogo dengan nomor 026377
pada 11 Februari 2004. Hak cipta ini diketahui langsung oleh Yusril Ihza Mahendra
selaku Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia saat itu.

Tobroni menegaskan, sangat tidak relevan jika Malaysia mengklaim kesenian


reog adalah miliknya. Sebab, warga Malaysia selama ini membeli peralatan reog dari
Ponorogo. "Jadi tidak mungkin bila sebuah negara memiliki kesenian dan kebudayaan
tapi tak mampu membuat peralatan sendiri," kata Tobroni.(RMA/Antara)
C. Analisis Permasalahan Geopolitik di Indonesia
A. Penangkapan Ikan Ilegal Oleh Kapal dari Vietnam
Pada 28 Maret 2017 lalu terjadi penangkapan ikan secara illegal yang dilakukan
oleh nelayan dari Vietnam. Dalam langkah mengatasi hal tersebut pihak yang
berwenang melakukan penangkapan kepada para nelayan serta perahu milik
mereka.

Pelanggaran geopolitik yang telah mereka langgar adalah memasuki batas ZEE
atau Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Menurut hasil wawancara yang tim
penulis lakukan, dari 2 narasumber menyatakan bahwa tindakan para nelayan itu
sangatlah merugikan bangsa Indonesia. Dikarenakan, pengakapan secara illegal
tersebut merugikan para nelayan local sehingga berdapkan terhadap ekonomi
dalam bidang perikanan.

Langkah yang dilakukan oleh pihak berwenang sudah benar. Alasan


penangkapan tersebut dapatlah menimbulkan efek jera.

B. Pengklaiman Budaya Reog Ponorogo oleh Malaysia


Salah satu narasumber kita dalam membicarakan salah satu kasus ini berkata
bahwa “Saya sungguh prihatin mendengar kabar yang sedang santer saat ini,
terutama di dunia maya tentang kesenian Reog Ponorogo yang diklaim oleh
Malaysia menjadi miliknya dengan nama Barongan. Di atas kepala singa diberi
tulisan “Malaysia” untuk mempengaruhi orang-orang agar seakan-akan kesenian
ini berasal dari Malaysia. Dan anehnya lagi, menurut mereka munculnya
kesenian ini berasal dari kisahnya Nabi Sulaiman. Padahal kita semua tahu
bahwa hanya ada satu kesenian Reog yaitu Reog dari Ponorogo”.

Memang dalam kasus ini merupakan hal yang sangat menimbulkan konflik
kepada 2 negara yaitu Indonesia dan Malaysia. Memang jika ditelusuri dari
sejarah reog ponorogo sendiri, merupakan kebudayaan asli Indonesia yang di
kembangkan dan di lestarikan di Indonesia tepatnya di Ponorogo.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang tim penulis lakukan di bab sebelumnya dapat di Tarik
kesimpulan bahwa perkembangan geopolitik di Indonesia masih belum memenuhi
persayaratan. Dikarenakan beberapa faktor dari dalam bangsa Indonesia sendiri.
Dari beberapa kasus yang menjadi contoh pula terlihat bahwa masyarakat
Indonesia sebenarnya kritis dalam menanggapi permasalahan yang ada hanya
kurang dalam melakukan tindakan untuk mengatasi solusinya.

Patutlah kita sebagai bangsa Indonesia harus mengertia tentang apa itu geopolitik
yang di Indonesia bernama wawasan nusantara.

Anda mungkin juga menyukai