Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

MENJAGA IDENTITAS BANGSA


MELALUI BAHASA DI ERA GLOBALISASI

DISUSUN OLEH:
PRAMADIKA TANTRA PERMADI
1741020267

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA PURWOKERTO
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu dampak dari perkembangan teknologi saat ini adalah kemudahan akses
informasi di berbagai lini kehidupan. Hal tersebut menjadikan bahasa sebagai salah satu
faktor penting dalam keberhasilan masyarakat menyampaikan dan menerima informasi.
Proses pertukaran informasi di era globalisasi membutuhkan bahasa internasional, yakni
Bahasa Inggris yang digunakan dalam berkomunikasi. Peran bahasa Indonesia sebagai
identitas bangsa pelan-pelan akan terkesampingkan apabila pemerintah dan masyarakat tidak
berupaya untuk melestarikannya.
Bahasa Indonesia di tengah gempuran arus informasi yang begitu cepat dapat dilihat
sebagai kesempatan sekaligus tantangan. Potensi bahasa Indonesia untuk dikenal dan
dipelajari oleh masyarakat di kancah dunia dapat memberikan efek domino pada sektor
pertanian, pariwisata, kebudayaan, hingga ekonomi. Sedangkan tantangan yang akan
dihadapi akan sangat bergantung pada sikap dan perilaku masyarakat dalam menilai Bahasa
Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Fenomena yang sangat terlihat akhir-akhir ini akibat
globalisasi adalah penggunaan campuran Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dalam satu
kalimat ketika berkomunikasi. Hal ini tentu menghilangkan struktur kalimat masing-masing
bahasa yang sudah diatur dalam kaidah berbahasa secara baik dan benar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa?


2. Bagaimana kedudukan bahasa Indonesia?
3. Apa saja tantangan bahasa Indonesia di era globalisasi?
4. Bagaimana upaya untuk mempertahankan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa?
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa


2. Untuk memahami kedudukan bahasa Indonesia
3. Untuk memahami tantangan bahasa Indonesia di era globalisasi
4. Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan bahasa
Indonesia sebagai identitas bangsa
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bahasa Indonesia sebagai Identitas Bangsa


Bahasa merupakan media komunikasi dalam proses pertukaran informasi di segala
aspek kehidupan. Bahasa menjadi sarana menyampaikan sebuah ide, gagasan, maupun
pendapat untuk mencapai tujuan bersama. Dalam cakupannya yang lebih luas dalam
kehidupan bermasyarakat di Indonesia, bahasa menjadi komponen terpenting pada interaksi
manusia dengan latar belakang yang beragam. Sebagai sebuah simbol nasional, bahasa
Indonesia memerankan peran yang penting dalam mempersatukan masyarakat Indonesia
yang heterogen serta terdiri dari ribuan suku. (Solin, 2010).
Sedangkan identitas nasional menurut Koento Wibisono adalah manifestasi nilai-nilai
budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri
khas, dan dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam
kehidupannya. Identitas bangsa merupakan cerminan dari sejarah masyarakat pada masa
penjajahan hingga kemerdekaan, nilai-nilai budaya yang menjadi acuan dalam berperilaku
dan mengambil keputusan, beragam suku bangsa, agama, serta bahasa. Bahasa Indonesia
dianggap mampu mencerminkan nilai-nilai sosial budaya dengan semboyan yang sangat
populer yaitu ‘bahasa menunjukan bangsa’, yang dapat digunakan sebagai media persatuan
bagi setiap kelompok daerah, sehingga masing-masing dapat menjalin komunikasi antar
masyarakat Indonesia dengan baik (Aziz, 2014).
Secara politis, bentuk-bentuk identitas bangsa diatur dalam Undang-undang No. 24
Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, yakni:
1. Bendera, bahasa, dan lambang negara serta lagu kebangsaan Indonesia
merupakan sarana pemersatu identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang
menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara sebagaimana diamanatkan
dalam UUD 1945.
2. Bahwa bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan
Indonesia merupakan manifestasi kebudayaan yang berakar pada sejarah
perjuangan bangsa, kesatuan dalam keragaman budaya, dan kesamaan dalam
mewujudkan cita-cita bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia.
2.2 Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yakni sebagai bahasa nasional dan bahasa
negara. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi menjadi
sarana pemersatu berbagai suku bangsa dan sebagai sarana komunikasi antar daerah serta
antar budaya daerah. Hal ini ditegaskan dalam butir ketiga ikrar Sumpah Pemuda 1928 yang
berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.
Sedangkan sebagai bahasa negara, kedudukan bahasa Indonesia diatur dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Bab XV Pasal 36 yaitu (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa
pengantar dalam dunia pendidikan, (3)alat perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan pembangunan, dan (4)alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dan teknologi.

● Bahasa resmi kenegaraan


Bahasa Indonesia dipakai di dalam segala peristiwa, upacara, hingga kegiatan
kenegaraan, baik dalam bentuk lisan maupun bentuk tulisan. Kegiatan
kenegaraan antara lain adalah penulisan dokumen, putusan-putusan, surat yang
dikeluarkan oleh pemerintah dan badan kenegaraan lainnya, serta berbagai
macam pidato kenegaraan.

● Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan


Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan telah diatur
dalam UU No. 24 Tahun 2009 Pasal 29 ayat 1 yang berbunyi “Bahasa
Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan
nasional”. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar di lembaga-lembaga
pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi di
seluruh Indonesia, kecuali di daerah-daerah, seperti daerah Aceh, Batak,
Sunda, Jawa, Madura, Bali, dan Makassar yang menggunakan bahasa
daerahnya sebagai bahasa pengantar sampai dengan tahun ketiga pendidikan
dasar (Amin, 2009).
● Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan
pembangunan
Bahasa Indonesia memiliki peran yang begitu penting di dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini ditunjukkan dengan
penggunaan bahasa Indonesia pada komunikasi timbal balik di seluruh lapisan
masyarakat. Bahasa Indonesia menjadi sarana untuk membangun
kesepahaman dan kesepakatan guna kelancaran berbagai kegiatan
pembangunan masyarakat.
● Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi
Di dalam pengembangan kebudayaan, bahasa Indonesia adalah satu-satunya
alat yang memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan
nasional sedemikian rupa sehingga ia memiliki ciri-ciri dan identitasnya
sendiri, yang membedakannya dan kebudayaan daerah. Pada waktu yang
sama, bahasa Indonesia kita pergunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai-
nilai sosial budaya nasional kita. (Halim, 1979:4-56; Moeliono, 1980:15-31).
Bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai bahasa pendukung untuk
menyampaikan ilmu pengetahuan pada seluruh tingkatan pendidikan.
Perkembangan IPTEK berjalan beriringan dengan semakin banyaknya pilihan
teknologi komunikasi dan informasi yang menyebabkan variasi media
penyampaian makin beragam. Hal ini dibuktikan dengan adanya media daring
yang dapat diakses melalui perangkat elektronik seperti telepon genggam,
komputer, maupun tablet.

2.3 Tantangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi


Muslich (2010:43) menyatakan bahwa era society 5.0, merupakan tantangan bagi
bangsa Indonesia untuk dapat mempertahankan diri di tengah-tengah pergaulan antar bangsa
yang sangat rumit. Hal tersebut terjadi karena perubahan perilaku masyarakat Indonesia yang
terus berusaha adaptif di era globalisasi ini. Perubahan ini menuntut masyarakat Indonesia
untuk belajar bahasa internasional yang umumnya digunakan sebagai alat komunikasi secara
global. Eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dan pemersatu bangsa pelan-pelan
akan mulai luntur jika seluruh lapisan masyarakat tidak memiliki kesadaran untuk
mempertahankannya. Tantangan bahasa Indonesia sama halnya dengan tantangan menjaga
identitas bangsa ditengah arus globalisasi. Arus globalisasi akan berdampak pada
perkembangan bahasa Indonesia. (Abdullah, 2000).
2.4 Upaya Mempertahankan Bahasa Indonesia sebagai Identitas Bangsa

Hoffman dalam (Komalasasi dan Rusdiana, 2017:106) mengatakan bahwa


pemertahanan bahasa mengacu dalam sebuah situasi di mana anggota komunitas atau
masyarakatnya berusaha mempertahankan penggunaan bahasanya yang sudah biasa mereka
gunakan. Terdapat beberapa usaha untuk melestarikan bahasa Indonesia menurut Wijana
(2018:92-95) diantaranya:
1. Memupuk kebanggaan berbahasa Indonesia
2. Memberdayakan potensi bahasa daerah sebagai sumber pengayaan kosa kata bahasa
Indonesia
3. Memiliki kesadaran untuk bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia merupakan salah
satu cara mengembangkan pemakaian bahasa Indonesia
Dengan kata lain, upaya untuk mempertahankan bahasa Indonesia sebagai identitas
bangsa membutuhkan peran dari seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah maupun
warganya. Hal yang paling bisa dilakukan ialah memulai dari diri sendiri di kegiatan sehari-
hari. Beberapa diantaranya dapat dengan selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar pada komunikasi lisan maupun tulis. Sedangkan pada cakupan yang lebih luas,
pemerintah dapat terus memupuk rasa cinta masyarakat dalam berkomunikasi melalui bahasa
Indonesia dengan menambahkan materi edukasi secara lebih kreatif dan interaktif.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Identitas bangsa dan bahasa merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan.
Bahasa merupakan salah satu identitas bangsa yang mempersatukan masyarakat dengan latar
belakang dan budaya yang berbeda. Kedudukan bahasa Indonesia dapat terlihat jelas dasar
hukumnya karena sudah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. Bahasa Indonesia
menjadi bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, alat pembangunan nasional,
serta pengembangan budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Namun, seiring dengan
perkembangan teknologi yang begitu cepat, kedudukan bahasa Indonesia lambat laun akan
memudar. Hal ini dikarenakan bahasa internasional yang umumnya menggunakan bahasa
Inggris mulai digandrungi sebagian besar warga Indonesia,
Belum lagi, bahasa Inggris menjadi salah satu syarat memasuki perguruan tinggi
maupun perusahaan. Bahasa Indonesia seakan-akan berkompetisi dengan bahasa Inggris di
negaranya sendiri. Tantangan seperti ini justru bisa menjadi kesempatan bagi kita untuk
memupuk rasa cinta dan kebanggaan pada bahasa Indonesia. Seperti semboyan populer yang
selalu mengumandangkan “bahasa menunjukkan bangsa”, maka kita perlu terus berupaya
berbahasa yang baik dan benar untuk menunjukkan bahwa kita merupakan bagian dari bangsa
yang baik dan benar pula.

SARAN

Bahasa Indonesia adalah identitas bangsa yang harus selalu kita jaga eksistensinya
sampai generasi berikutnya. Menjaga identitas bangsa melalui era globalisasi dengan hal-hal
kecil dan sederhana yang dapat kita lakukan sehari-hari. Mulai dengan rasa cinta dan bangga
terhadap bahasa sendiri. Lalu berusaha untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar di setiap komunikasi lisan maupun komunikasi tulis. Lebih luas lagi, pemerintah dapat
berkolaborasi dengan komunitas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan diskusi sehat untuk
mencari solusi bersama dalam menghadapi tantangan bahasa Indonesia di era globalisasi.
Semoga nantinya pemerintah dan masyarakat dapat saling mewujudkan negara yang
masyarakatnya penuh kesadaran untuk menjunjung tinggi bahasa sebagai identitas
bangsanya.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Irwan. 1999. Bahasa Nusantara: Posisi dan Penggunaanya Menjelang Abad Ke-2.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Amin, Mujid Fahrihul. 2009. Bahasa Indonesia-Bahasa Pengantar Pendidikan.


(http://staff.undip.ac.id/sastra/mujid/2009/02/26/bahasaindonesia-bahasapengantar-dunia-pendidikan/)
diakses pada 14 Juli 2023.

Aziz, A. L. 2014. Penguatan Identitas Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Nasional dan
Bahasa Persatuan Jelang Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Jurnal Studi Sosial,
6(1), 14-20.

Halim, Amran. 1979. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Pembinaaan dan Pengembangan
Bahasa.

Koento Wibisono, sebagaimana dikutip dalam Srijanti dkk, 2011, Pendidikan Kewarganegaraan di
PT: Mengembangkan Etika Berwarga Negara. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Komalasasi, I., & Rusdiana, I. 2017. Upaya Pemertahanan Bahasa. 2nd NEDS Proceedings, 105–
112.

Muslich, Masnur. 2010. Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi: Kedudukan, Fungsi, Pembinaan,
dan Pengembangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Solin, M. 2010. Peranan Bahasa Indonesia dalam Membangun Karakter Bangsa. Jurnal Bahasa.

Wijana, I. D. P. 2018. Pemertahanan dan Pengembangan Bahasa Indonesia. Widyaparwa, 46(1): 91-
98.

Anda mungkin juga menyukai