Anda di halaman 1dari 5

Nama : Safina Afra Firyal

NIM :2108010176

Kelas : Farmasi 1C

Tugas Meresume B. Indonesia Modul 1: KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

A. Sejarah Bahasa Indonesia


1. Bahasa Melayu sebagai Dasar Pembentukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia yang sekarang berstatus sebagai bahasa Persatuan dan bahasa
Negara ini secara historis berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu yang meruakan salah
satu dari sekitar tiga ratus bahasa daerah di wilayah kepulauan Nusantara ini semula dipakai
oleh para penuturnya di daerah Riau dan sekitarnya. Pemakaian bahasa Melayu selanjutnya
meluas ke seluruh pelosok Nusantara.
Berdasarkan jumlah penuturnya, sebenarnya bahasa jawlah yang paling banyak, yaitu
sekitar 50% dari seluruh penutur bahasa daerah di kepulauan Nusantara ini. Bahasa jawa tidak
dipakai sebagai dasar pembentukan bahasa Indonesia, karena penutur bahasa jawa hanya
terkosentrasi di pulau Jawa saja. Dengan dipilihnya bahasa Melayu sebagai dasar
pembentukan bahasa Indonesia, maka upaya untuk menasionalkan bahasa Melayu tersebut
menjadi lebih praktis dan lebih mudah. Pertimbangan lain mengapa bahasa melayu yang
dipilih sebagai dasar pembentukan bahasa Indonesia juga disebabka oleh sifat
kedemokratisan bahasa tersebut, yang ditandai oleh tidak adanya tingkat-tingkat/jenjang-
jenjang pemakaian bahasa (unggah- ungguh/karma). Bahasa Melayu juga sangat terbuka dan
mudah disesuaikan dengan perkembangan zaman dan pengaruh dari luar.

2. Bahasa-bahasa yang Mempengaruhi Bahasa Melayu


a. Bahasa Sansekerta
Bahasa Sansekerta masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya budaya dan
agama Hindu ke Indonesia. Diperkirakan peristiwa itu sudah terjadi mulai abad ke-5 dan
mencapai puncak kejayaannya pada sekitar abad ke-7. Kata-kata bahasa Indonesia yang
berasal dari bahasa Sansekerta kebanyakan mengenai hal-hal yang berkenaan dengan
agama, budaya, nama-nama yang bersifat monumental, semboyan, ajaran dan
sebagainya. Pengaruh bahasa Sansekerta yang sampai sekarang masih berlaku ialah
penggunaan akhran – wan, -man, dan –wati.
b. Bahasa Arab
Masuknya bahasa arab bersamaan dengan masuknya budaya dan agama islam yang
dibawa oleh para pedagang bangsa arab, baik yang berasal dari Hadramaut maupun yang
berasa dari parsi kurang lebih pada akhir abad ke-15. Kata-kata bahasa Melayu yang
berasal dari bahasa Arab tersebut kebanyakan berkisar pada hal-hal yang berkaitan
dengan kehidupan keagaaan (islam).

c. Bahasa Belanda
Masuknya bahasa Belanda bersamaan dengan masuknya bangsa Belanda ke
Indonesia, yang dimulai pada awal abad ke-17. Kedatangan mereka yang semula sebagai
pedagang rempahrempah kemudian meluas sebagai pemegang monopoli perdagangan
berbagai komoditi, dan akhirnya menguasai wilayah kita sebagai daerah jajahan.

d. Bahasa Inggris
Pengaruh bahasa Inggris baru terjadi setelah bahasa Melayu menjadi bahasa
Indonesia. Pada saat masih bernama bahasa Melayu pengaruh itu hampir tak terjadi,
karena boleh dikatakan bangsa inggris hampir tidak pernah berkuasa di Indonesia,
terkecuali di daerah Bengkulu, itu pun tidak terlalu lama.

e. Bahasa-bahasa Asing
1) Bahasa Portugis: lentera, bendera, jendela, almari, sepatu, celana.
2) Bahasa Perancis: trotoar, abatoar, salut.
3) Bahasa Tamil: logam, mempelam, pualam, meterai dan gembala.
4) Bahasa Parsi: pasar, kenduri, peduli.
5) Bahasa China: bakmi, bakso, bakwan, bakmoi, capjae, tahu, taoco, taoge.
6) Bahasa Jepang: kimono, judo, taekwondo, taiso, karate, samurai.

f. Bahasa-bahasa Daerah
1) Bahasa Jawa: bias, lestari, rampung, lugu, tempe, mepet.
2) Bahasa Sunda: dari, nyahok, oncom.
3) Bahasa Banjar: gambut.
4) Bahasa Daerah Irian: koteka.
5) Bahasa Batak: horas.
6) Bahasa Minang: rending, inang, datuk.
7) Bahasa Palembang: mpek-mpek.

3. Kelahiran Bahasa Indonesia


Secara Politis Bahasa Melayu yang semakin lama semakin kaya dengan adanya
pengaruh bahasa-bahasa lain tersebut sampai dengan menjelang akhir tahun 1928 secara
resmi masih tetap bernama bahasa Melayu, walaupun dilihat dari segi fungsinya sudah tidak
lagi mencerminkan sebagai bahasa daerah. Atas kesadaran para pemuda (yang tergabung
dalam berbagai organisasi pemuda saat itu) akan pentingnya bahasa sebagai alat pemersatu
bangsa, maka pada Kongres Pemuda di Jakarta tanggal 28 Oktober 1928 dicetuskan ikrr politik
yang disebut dngan nama Sumpah Pemuda. Sejak diikrarkannya Sumpah Pemuda tersebut
berarti secara resmi bahasa Indonesia telah lahir.

4. Kelahiran Bahasa Indonesia Secara Yuridis


Upaya para pemuda untuk mengusir para penjajah dengan modal dasar semangat
persatuan tersebut akhirnya membuahkan hasil berupa kemerdekaan bangsa Indonesia yang
diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta (atas nama bangsa Indonesia) pada tanggal
17 agustus 1945.

B. Bahasa Negara
Semenjak kelahiran bahasa Indonesia baik secara politis tanggal 28 oktober 1928, maupun
kelahiran secara yuridis tanggal 18 agustus 1945, maka status bahasa Indonesia adalah sebagai
bahasa persatuan (bahasa nasional) dan sebagai bahasa Negara (bahasa resmi).
1. Dalam statusnya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
a. Lambing kebanggan bangsa,
b. Lambing idenstitas bangsa,
c. Alat pemersatu masyarakat yang berbeda-beda latar belakang social dan budayanya,
d. Alat perhubungan antar budaya dan antardaerah
2. Dalam statusnya sebagai bahasa Negara, bahsa Indonesia berfungsi sebagai:
a. Bahasa resmi kenegaraan,
b. Bahasa pengantar resmi di semua Pendidi Pendidikan,
c. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan
pemerintah, perencanaan, dan pelaksanaan pembangunan,
d. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern.

C. Bahasa Persatuan
Sejak diikrarkannya Sumpah Pemuda pada Kongres Pemuda II di Jalan Kramat Raya 106,
Jakarta oleh pemuda-pemuda perwakilan daerah dari Nusantara, menjadi sumpah pengikat yang
menyatukan tidak hanya pemuda yang hadir saat itu tetapi menjadi pemersatu seluruh daerah di
Indonesia. Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari gugusan pulau Nusantara, tentu
memiliki bermacam-macam kebudayaan dan bahasa daerah. Kesalahpahaman dalam berbahasa
dengan daerah lain tentu akan terus terjadi jika bangsa ini tidak memiliki bahasa persatuan yaitu
bahasa Indonesia. Ada tiga cara mudah menjaga bahasa Indonesia agar tetap menjadi bahasa
persatuan bagi bangsa ini. Pertama, terus mempelajari bahasa Indonesia. Kedua, menggunakan
bahasa Indonesia dalam kegiatan formal baik lisan maupun tulisan. Dan ketiga, mengajarkan
penggunaan bahasa Indonesia ke daerah pelosok Indonesia.

D. Bahasa dalam Perkembangan IPTEK dan Seni


Bahasa merupakan alat komunikasi antara yang satu dengan yang lain. Dengan bahasa semua
hal dapat dimengerti maksud dan tujuan tertentu. Selain itu bahasa juga digunakan untuk
menyampaikan sesuatu hal, gagasan (pendapat), ide kepada orang lain agar bisa memahami apa
yang kita inginkan. Tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat tumbuh
dan berkembang.
Bahasa Indonesia merupakan alat yang digunakan sebagai bahasa media massa untuk
menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia yang benar adalah
bahasa yang menerapkan kaidah dengan konsisten.
Semakin berkembangnya teknologi di dalam kehidupan kita akan berdampak juga pada
perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan
perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang cepat dapat membuat pergeseran pada bahasa Indonesia.
E. Fungsi Bahasa
Keraf (2004: 3-7) mengungkapkan bahwa bahasa memiliki empat fungsi yaitu:
1. Alat untuk menyatakan ekspresi diri
Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka
segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan
keberadaan kita;
2. Alat komunikasi
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan sarana perumusan maksud kita,
melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerjasama dengan
sesama warga;
3. Alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial
Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula
manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil
bagian dalam pengalaman-pengalaman itu serta belajar berkenalan dengan orang lain.
4. Alat mengadakan kontrol sosial
Kontrol sosial adalah usaha untuk mempengaruhi tingkah laku dan tindak-tanduk
orang lain. Semua kegiatan sosial akan berjalan dengan baik karena dapat diatur dengan
mempergunakan Bahasa.

F. Peran Bahasa dalam pembangunan


Pada hakekatnya pembangunan nasional dirumuskan sebagai pembangunan masyarakat
Indonesia seluruhnya dan seutuhnya dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedomannya
dan bertujuan seutuhnya untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur dalam berbagai
aspek. Sumpah pemuda merupakan salah satu bukti historis bahwa para pemuda Indonesia telah
mencoba melakukan sesuatu yang terbaik demi mewujudkan kesatuan di negsara ini yaitu Negara
kesatuan Indonesia salah satunya seperti yang telah disampaikan dalam sumpah pemuda
tersebut. Ringkasnya Bahasa Indonesia telah mampu berfungsi sebagai alat komunikasi dalam
pembangunan bangsa ini, sehingga tidak adanya terjadinya perpecahan hanya karena
miscomunication karena perbedaan Bahasa.

Anda mungkin juga menyukai