NIM :2108010176
Kelas : Farmasi 1C
c. Bahasa Belanda
Masuknya bahasa Belanda bersamaan dengan masuknya bangsa Belanda ke
Indonesia, yang dimulai pada awal abad ke-17. Kedatangan mereka yang semula sebagai
pedagang rempahrempah kemudian meluas sebagai pemegang monopoli perdagangan
berbagai komoditi, dan akhirnya menguasai wilayah kita sebagai daerah jajahan.
d. Bahasa Inggris
Pengaruh bahasa Inggris baru terjadi setelah bahasa Melayu menjadi bahasa
Indonesia. Pada saat masih bernama bahasa Melayu pengaruh itu hampir tak terjadi,
karena boleh dikatakan bangsa inggris hampir tidak pernah berkuasa di Indonesia,
terkecuali di daerah Bengkulu, itu pun tidak terlalu lama.
e. Bahasa-bahasa Asing
1) Bahasa Portugis: lentera, bendera, jendela, almari, sepatu, celana.
2) Bahasa Perancis: trotoar, abatoar, salut.
3) Bahasa Tamil: logam, mempelam, pualam, meterai dan gembala.
4) Bahasa Parsi: pasar, kenduri, peduli.
5) Bahasa China: bakmi, bakso, bakwan, bakmoi, capjae, tahu, taoco, taoge.
6) Bahasa Jepang: kimono, judo, taekwondo, taiso, karate, samurai.
f. Bahasa-bahasa Daerah
1) Bahasa Jawa: bias, lestari, rampung, lugu, tempe, mepet.
2) Bahasa Sunda: dari, nyahok, oncom.
3) Bahasa Banjar: gambut.
4) Bahasa Daerah Irian: koteka.
5) Bahasa Batak: horas.
6) Bahasa Minang: rending, inang, datuk.
7) Bahasa Palembang: mpek-mpek.
B. Bahasa Negara
Semenjak kelahiran bahasa Indonesia baik secara politis tanggal 28 oktober 1928, maupun
kelahiran secara yuridis tanggal 18 agustus 1945, maka status bahasa Indonesia adalah sebagai
bahasa persatuan (bahasa nasional) dan sebagai bahasa Negara (bahasa resmi).
1. Dalam statusnya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
a. Lambing kebanggan bangsa,
b. Lambing idenstitas bangsa,
c. Alat pemersatu masyarakat yang berbeda-beda latar belakang social dan budayanya,
d. Alat perhubungan antar budaya dan antardaerah
2. Dalam statusnya sebagai bahasa Negara, bahsa Indonesia berfungsi sebagai:
a. Bahasa resmi kenegaraan,
b. Bahasa pengantar resmi di semua Pendidi Pendidikan,
c. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan
pemerintah, perencanaan, dan pelaksanaan pembangunan,
d. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern.
C. Bahasa Persatuan
Sejak diikrarkannya Sumpah Pemuda pada Kongres Pemuda II di Jalan Kramat Raya 106,
Jakarta oleh pemuda-pemuda perwakilan daerah dari Nusantara, menjadi sumpah pengikat yang
menyatukan tidak hanya pemuda yang hadir saat itu tetapi menjadi pemersatu seluruh daerah di
Indonesia. Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari gugusan pulau Nusantara, tentu
memiliki bermacam-macam kebudayaan dan bahasa daerah. Kesalahpahaman dalam berbahasa
dengan daerah lain tentu akan terus terjadi jika bangsa ini tidak memiliki bahasa persatuan yaitu
bahasa Indonesia. Ada tiga cara mudah menjaga bahasa Indonesia agar tetap menjadi bahasa
persatuan bagi bangsa ini. Pertama, terus mempelajari bahasa Indonesia. Kedua, menggunakan
bahasa Indonesia dalam kegiatan formal baik lisan maupun tulisan. Dan ketiga, mengajarkan
penggunaan bahasa Indonesia ke daerah pelosok Indonesia.