Anda di halaman 1dari 4

Rangkuman

Asal muasal bahasa Indonesia dapat diketahui berdasarkan prasasti yang


ditemukan di beberapa wilayah Nusantara. Tiga di antaranya adalah prasasti yang
ditemukan di Kedukan Bukit Palembang yang berangka tahun 683 M, prasasti
Talang Tuwo di Palembang yang berangka 684 M, dan prasasti Kota Kapur di
Bangka Barat yang berangka tahun 686 M.
Selain itu, informasi dari seorang ahli sejarah China, I-Tsing, juga semakin
memperkuat bahwa bahasa Melayu merupakan induk dari bahasa Indonesia. Dia
menemukan bahwa bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa perhubungan di
Kepulauan Nusantara. I-Tsing menyebutnya sebagai Koen-luen.
Fungsi Bahasa Indonesia
Dirangkum dari situs Kantor Bahasa Banten Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan buku Bahasa
Indonesia sebagai Mata Kuliah dasar Umum oleh Verawati Fajrin dan Aditya
Pratama, Kamis (30/12/2021), berikut fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara:
1. Bahasa resmi kenegaraan. Artinya, seluruh kegiatan kenegaraan dan
penyelenggaraannya harus menggunakan bahasa Indonesia.
2. Bahasa pengantar pendidikan. Di Indonesia, kegiatan belajar mengajar di
sekolah dan lingkungan perguruan tinggi menggunakan bahasa Indonesia sebagai
pengantarnya.
3. Bahasa komunikasi tingkat nasional. Dalam hal ini, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai alat perhubungan dalam kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah yang lainnya.
4. Bahasa media massa. Penyampaian berita lewat media massa juga menggunakan
bahasa Indonesia sebagai bahasa baku.
5. Bahasa pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain itu, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai bahasa resmi
pembangunan kebudayaan. Dalam hal ini, bahasa Indonesia berperan sebagai
media pengembangan dan pelestarian budaya nasional.
Sebagai Alat Pemersatu Bangsa
Maksudnya bahasa Indonesia menjadi pemersatu suku, ras, dan antargolongan
(SARA) bagi seluruh masyarakat, mulai dari Sabang sampai Merauke. Dengan
menggunakan bahasa Indonesia, rasa persatuan dan kesatuan bangsa pasti
terpupuk, sehingga tidak memberi kesan negatif.
Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara.
Kedudukan ini tertuang dalam Pasal 36 UUD 1945. Kedudukan bahasa Indonesia
resmi ditetapkan dalam konstitusi pada tanggal 18 Agustus 1945.

Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai


lambang kebanggaan nasional, lambang identitas nasional, sarana pemersatu suku
bangsa dan alat komunikasi antarbudaya daerah.
Sejarah Bahasa Indoensia
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para
pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan
berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar
para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa
bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928
itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada
tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945
disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam
Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa
Indonesia (Bab XV, Pasal 36).
Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain,
menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa
Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu
sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di
Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.
Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan
menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima
oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku,
antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak
mengenal tingkat tutur.
Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin
berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di
daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak
budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama
dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa.
Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan
dialek.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan
mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia.
Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa
Melayu. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan
secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi
bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober
1928).
Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia
dengan pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah
sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi
bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa
Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat
maupun daerah.

Faktor pendukung diterimanya bahasa melayu sebagai bahasa indonesia

Terdapat 4 faktor bahasa melayu diangkat sebagai bahasa indonesia yaitu karena


merupakan  lingua franca, merupakan bahasa sederhana, dapat diterima oleh
banyak kalangan, berpotensi menjadi suatu kebudayaan .
Pembahasan  
Bahasa Melayu mencakup sejumlah bahasa yang saling bermiripan yang
dituturkan di  wilayah Nusantara dan di Semenanjung Melayu. Bahasa Melayu
merupakan lingua franca untuk  perdagangan dan hubungan politik di Nusantara
semenjak sekitar A.D 1500-an.  
Asal usul bahasa Melayu sendiri ditemukan didaerah pesisir tenggara Pulau
Sumatera, wilayah tersebut yang sekarang  diasumsikan sebagai pusat Kerajaan
Sriwijaya. Istilah "Melayu" sendiri berasal dari Kerajaan  Malayu yang bertempat
di Batang Hari, Jambi.  
Siapa yang menjadikan bahasa melayu sebagai bahasa indonesia?  Bahasa
Melayu diangkat dengan penuh kesadaran menjadi bahasa Indonesia oleh para
pemuda  Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan, selanjutnya
menjadi bahasa persatuan  bagi segenap bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28
Oktober 1928)
Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa
Indonesia, yaitu:  

 Bahasa Melayu merupakan Lingua Franca di Indonesia,yaitu bahasa


perhubungan dan bahasa  perdagangan. diseluruh wilayah indonesia bahasa
melayu memiliki corak yang berbeda beda contohnya bahasa melayu papua
memiliki kekhasan sendiri, melayu manado , melayu ambon.
 Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah di pelajari karena dalam  bahasa
Melayu tidak mengenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus);
 Suku Jawa, Suku Sunda, dan Suku-suku lainnya secara
sukarela menerima bahasa  Melayu menjadi awal bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional;  
 Bahasa melayu mempunyai potensi untuk dipakai sebagai bahasa
kebudayaan dalam arti yang luas.

Bahasa Indonesia dalam IKrar sumpah pemuda


"Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa
Indonesia"
Dalam ikrar ketiga Sumpah Pemuda, kata "menjunjung" dapat diartikan
memuliakan, menghargai, dan menaati. Ikrar ini menegaskan kedudukan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan dan tekad para pemuda untuk memuliakan
Bahasa Indonesia. Pernyataan ini juga mencerminkan tekad kebahasaan Bangsa
Indonesia dan menempatkan Bahasa Indonesia diatas bahasa daerah lainnya.

Anda mungkin juga menyukai