Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL ILMIAH

PERAN BAHASA INDONESIA DALAM KEMAJUAN


ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

S1 Manajemen Informasi Kesehatan


Politeknik Indonusa Surakarta
Jl. KH. Samanhudi No. 31 Mangkuyudan, Surakarta

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi berupa simbol bunyi yang digunakan
oleh seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa dan
manusia merupakan dua hal yang tidak bisa terlepas, sebab dengan bahasa
lah manusia saling berinteraksi dan berkomunikasi yang kemudian
mencetuskan ide-ide brilian untuk peradaban. Bahasa adalah sebuah
sistem, yang berarti bahasa itu dibentuk oleh sebuah komponen berpola
secara tetap dan dapat dikaidahkan. Fungsi pembelajaran bahasa adalah
mengembangkan kemampuan memahami dan menciptakan atau menyusun
teks (Priyatni, 2014: 37).
Bahasa dalam pendidikan digunakan sebagai alat dalam pengajaran.
Bahasa Indonesia diajarkan pada setiap jenjang sekolah mulai dari jenjang
sekolah dasar, menengah, sampai ke perguruan tinggi. Semua sekolah di
Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi
dalam menyampaikan dan menerima materi siswanya. Namun, saat ini
tidak sedikit yang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa bantu
dalam pengajarannya.
Ilmu pengetahuan dalam persebarannya di Indonesia juga
menggunakan bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami dan diterima
masyarakat Indonesia. Dalam era globalisasi, ilmu pengetahuan sangat

1
berkembang pesat. Seluruh dunia dapat memperoleh ilmu pengetahuan
dengan cepat menggunakan teknologi yang sudah canggih. Dengan bahasa
Indonesia ilmu pengetahuan dapat dipelajari oleh seluruh masyarakat
Indonesia. Masyarakat Indonesia tidak lagi sepenuhnya bergantung pada
bahasa asing dalam mengikuti perkembangan dan penerapan IPTEK.
Era teknologi informasi dan komunikasi yang diiringi dengan berbagai
macam produknya menjadikan bahasa Indonesia sebagai sarana
komunikasi perlu dipertanyakan dan disadari jati diri serta eksistensinya
sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara. Mengingat, dalam
Pembukaan UUD 1945, pengaturan bahasa Indonesia jelas sudah diatur
pada pasal 36 bahwa “Bahasa negara adalah bahasa Indonesia” (Alwi,
dkk, 2003:1; Halim, 1981:17). Pengaturan itu kemudian diperkuat dengan
lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009
tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
Bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan komunikasi di bidang teknologi
telah diatur dalam undang-undang kebahasaan, yakni Undang-Undang
Republik Indonesia No. 24 Tahun 2009, pasal 25, ayat 3 dikemukakan
bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan,
pengantar pendidikan, komunikasi tingkat nasional, pengembangan
kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi niaga, serta sarana
pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
bahasa media massa (Sugono, 2002:3). Hal itu berarti secara hukum,
posisi bahasa Indonesia sudah kuat dan secara yuridis sudah terjamin.
2. Rumusan Masalah
a. Apa saja peran bahasa Indonesia dalam kemajuan ilmu
pengetahuan?
b. Bagaimana peran bahasa Indonesia dalam kemajuan teknologi?
c. Bagaimana kesadaran masyarakat dalam berbahasa Indonesia?

2
3. Tujuan penulisan
a. Tujuan umum
Untuk memberitahu kepada pembaca mengenai peran bahasa
Indonesia dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Tujuan khusus
1) Mengetahui peran bahasa Indonesia dalam kemajuan ilmu
pengetahuan
2) Mengetahui peran bahasa Indonesia dalam kemajuan teknologi
3) Mengetahui kesadaran masyarakat dalam berbahasa Indonesia
4. Manfaat Penulisan
a. Bagi penulis
Merupakan kesempatan untuk menerapkan teori-teori yang telah
didapat dari dosen ketika kegiatan perkuliahan berlangsung.
b. Bagi pembaca
Dapat menambah pengetahuan mengenai peran bahasa Indonesia
dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

3
B. PEMBAHASAN
1. Peran bahasa Indonesia dalam Kemajuan Ilmu Pengetahuan
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa ilmu. Bahasa
Indonesia berfungsi sebagai pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) untuk kepentingan pembangunan nasional. Penyebaran IPTEK
dan perluasannya menggunakan bahasa Indonesia dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan bangsa.
Pembelajaran sastra melalui bahasa dan budaya memberikan
pengetahuan tentang bahasa sekaligus mengenal budaya bangsa. Sastra
mengandung pendidikan karakter yang membentuk masyarakat dengan
pengetahuan yang berakar kearifan. Pembelajaran sastra bertujuan
mengembangkan kepekaan siswa terhadap nilai-nilai indrawi, nilai akali,
nilai afektif, nilai keagamaan dan nilai social secara sendiri-sendiri atau
gabungan dari keseluruhan itu, sebagai cerminan dalam karya sastra
(Abiding, 2013; 213). Pembelajaran sastra melalui bahasa dan budaya
dapat meningkatkan karakter kebangsaan yang memajukan bangsa dan
negara. Pembelajaran sastra melalui bahasa secara tidak langsung
mengajarkan bagaimana mencintai tanah air dengan peristiwa yang ada di
dalam sastra.
Pembelajaran bahasa dilaksanakan guna menghindari kesalahan
berbahasa yang menurut Setyawati (2010: 15-16) yang dikutip dalam
Saddhono (2012: 177) dapat terjadi karena banyak hal, misalnya pengaruh
bahasa ibu, kekurangpahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang
dipakainya dan pengajaran yang kurang sempurna. Dapat dikatakan bahwa
bahasa merupakan kunci dari sebuah komunikasi. Tanpa bahasa seseorang
tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang lain. Namun perlu diketahui
jika pembelajaran bahasa itu cenderung membosankan, hal ini sesuai

4
dengan penelitian Saddhono (2012) yang menyatakan bahwa salah satu
faktor rendahnya nilai siswa pada materi menulis deskripsi dikarenakan
siswa merasa jenuh atau bosan pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang
selama ini dilakukan secara monoton. Akibatnya, sebagian masyarakat
Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia karena mungkin
menganggap sudah menguasai bahasa Indonesia dengan baik.
2. Peran Bahasa Indonesia dalam Kemajuan Teknologi
Peran Bahasa Indonesia sendiri dalam bidang teknologi dan bidang
ilmu pengetahuan adalah  sebagai sarana pendukung perkembangan
teknologi dan ilmu pengetahuan. Yang mana membuat perkembangan
teknologi di Indonesia berkembang pesat. Bahasa indonesia sendiri
digunakan sebagai bahasa media massa yang dapat menunjang
perkembangan IMTEK. Seluruh media massa baik media massa elektronik
maupun media massa cetak menggunakan Bahasa indonesia.
Indonesia sendiri sebenarnya cukup tertinggal jauh oleh negara lain
seperti Eropa dan Amerika. Terutama dalam bidang bahasa dan teknologi.
Seperti contohnya negara Inggris, kebahasaan di negara Inggris sangatlah
maju. Selain sebagai alat pemersatu bangsa, bahasa inggris juga digunakan
sebagai bahasa pengantar. Baik sebagai bahasa pengantar buku-buku,
maupun bahasa pengantar teknologinya. Bahkan bahasa inggris juga
digunakan sebagai bahasa pengantar buku-buku di berbagai negara. Di
Indonesia sendiri  bahasa indonesia juga berfungsi sebagai bahasa
pemersatu dan bahasa pengantar, namun bahasa indonesia yang benar-
benar baku jarang sekali digunakan sebagai bahasa pengantar. Baik
sebagai bahasa pengantar buku-buku, maupun bahasa pengantar
teknologinya. Karena seringkali kita menjumpai bahasa-bahasa asing
dalam buku-buku, maupun pada panduan teknologinya.
Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah
satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan

5
maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa
Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari
bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa,
orang kurang terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak
disadari. Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis
menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami
kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih
standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa’ bagi kepentingan
yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan
berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan
bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing
ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat
manipulatif. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan
dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang
berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk
kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, kita
harus mengetahui fungsifungsi bahasa. Pada dasarnya, bahasa memiliki
fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang,
yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk
berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi
sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk
melakukan kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).
3. Kesadaran Masyarakat dalam Berbahasa Indonesia
Kesadaran berbahasa Indonesia adalah suatu sikap yang dimiliki
pemilik dan pemakai berkaitan dengan tanggung jawab hak dan
kewajibannya sebagai bangsa (Indonesia). Kesadaran berbahasa Indonesia
ini tumbuh setelah memahami sejarah bahasa dan bangsa Indonesia.
Dengan adanya kesadaran berbahasa Indonesia akan mampu

6
menumbuhkan semangat untuk berbahasa dan menghindari dan bahkan
menolak bertindak ‘penjajahan’ bahasa asing.
Mengenai kesadaran berbahasa, Garvin dan Mathiot (1968 dalam
Suwito, 1983:9) menegaskan bahwa kesadaran adanya norma bahasa
(Awareness Of The Norm) yang mendorong orang menggunakan
bahasanya dengan cermat dan santun merupakan faktor yang sangat besar
pengaruhnya terhadap perbuatan yaitu kegiatan menggunakan bahasa
(language use). Jika kesadaran berbahasa itu sudah menghilang atau
melemah dari diri seseorang atau dari diri sekelompok orang anggota
masyarakat tutur, maka berarti sikap negatif terhadap suatu bahasa telah
melanda diri atau kelompok orang itu. Ketiadaan gairah atau dorongan
untuk mempertahankan kemandirian bahasanya merupakan salah satu
penanda sikap negatif, bahwa kesetiaan bahasanya mulai melemah, yang
bisa berlanjut menjadi hilang sama sekali.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang berfungsi sebagai alat
komunikasi mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Kebenaran
berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang
disampaikan. Berbagai fenomena yang berdampak buruk pada kebenaran
berbahasa harus disesuaikan dengan kaidahnya, yaitu berbahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa
konsekuensi logis, yakni pemakaiannya terkait dengan situasi dan kondisi.
Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa
Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti
ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam
pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa
seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul
yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini
mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik. Berbahasa

7
yang baik yang menempatkan pada kondisi tidak resmi atau pada
pembicaraan santai tidak mengikat kaidah bahasa di dalamnya.
C. KESIMPULAN
Bahasa dan Ilmu pengetahuan merupakan satu-kesatuan yang saling
melengkapi sehingga keduanya sama-sama penting untuk kehidupan manusia.
Dalam pengembangan ilmu pengetahuan bahasa Indonesia menjadi bahasa
pendukung. Apabila pengembangan ilmu pengetahuan tidak ada bahasa maka
akan sulit untuk dipahami. Bahasa Indonesia sangat berperan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan melalui tulisan-tulisan hasil penelitian, buku
teks, maupun untuk pengantar dalam lembaga-embaga pendidikan. Bahasa
Indonesia yang digunakan dalam laporan hasil penelitian, buku teks,
pengantar di lembaga-lembaga pendidikan adalah bahasa Indonesia yang baik
dan benar sesuai dengan aturan dan kaidah keahasaan yaitu Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI). Sebagai warga negara sudah sepatutnya bangga dan mulai sadar
untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Teknologi
merupakan sarana pendukung untuk menumbuh kembangkan berbagai
disiplin ilmu dan pengetahuan, serta memberikan kemudahan-kemudahan bagi
kelangsungan hidup umat manusia di bumi ini. Tanpa adanya bahasa,
teknologi tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa di dalam
struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu
sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana
berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan
dan teknologi tidak akan dapat tumbuh dan berkembang. Implikasinya di
dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai sarana dan
prasarana berpikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan
bahasa, maka akan cermat pula dalam berpikir karena bahasa merupakan
cermin dari daya nalar (pikiran).

8
9
D. DAFTAR PUSTAKA
(Khoiriyah, 2019)Khoiriyah, F. N. (2019). Peran Bahasa Indonesia Dalam
Kemajuan Ilmu Pengetahuan Di Era Global. 1–7.
Marsudi, M., Zahrok, S., & Arief, U. (2013). Kesadaran Pemakai Bahasa
Indonesia Di Era Teknologi. Jurnal Sosial Humaniora, 6(2), 156–170.
https://doi.org/10.12962/j24433527.v6i2.604

10
DAFTAR NAMA ANGGOTA
NO Nama Mahasiswa NIM
1 Oktavia Depa F21076
2 Viva Chomsatun F21090
3 Aisyah Zakiyah Darojat F21092
4 Shavitri Chandriani F21093
5 Meidy Trianjani F21099
6 Mega Vionita F21123

11

Anda mungkin juga menyukai