Anda di halaman 1dari 7

Bahasa indonesia sebagai bahasa pengembangan ilmu pendidikan

ekonomi
Enjelina Putri Wijaya
enjelinapw@gmail.com

Abstrak

Kedudukan bahasa Indonesia berada diatas bahasa-bahasa daerah. “Hasil perumusan


Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28
Februari 1975. Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa nasional dan sebagai
bahasa negara. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dimiliki sejak
dikeluarkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, sedangkan kedudukan
sebagai bahasa Negara dimiliki sejak diresmikannya Undang-Undang Dasar 1945 ( 18
Agustus 1945) Dalam UUD 1945, Bab XV pasal 36 tercantum “Bahasa Negara ialahBahasa
Indonesia.
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan resmi di seluruh wilayah Indonesia. Ini
merupakan bahasa komunikasi resmi, diajarkan di sekolah-sekolah, dan digunakan untuk
penyiaran di media elektronik dan digital. Dalam kedudukannya sebagai bahasa ilmu,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) untuk kepentingan pembangunan nasional. Penyebarluasan IPTEK dan
pemanfaatannya kepada perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Negara dilakukan
dengan menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia dipakai pula sebagai alat untuk
mengantar dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada berbagai kalangan dan tingkat
pendidikan. Semua jenjang pendidikan dalam penyampaiannya tentu menggunakan bahasa
Indonesia sebagai pengantarnya. Karena itu, bahasa Indonesia jelas mempunyai peran
penting sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penyebarannya dalam
dunia pendidikan.
Teori ekonomi berkembang terus karena masalah-masalah ekonomi dalam dunia nyata
mengalami perubahan. Dalam usaha untuk menyelesaikan masalah tersebut, lahirlah
pemikiran-pemikiran yang diakui sebagai teoriMempelajari teori ekonomi positif berarti
mempelajari apa adanya tentang masalah-masalah ekonomi, sedangkan mempelajari ilmu
ekonomi normatif cenderung apa seharusnya. Mempelajari sejarah pemikiran ekonomi
bertujuan agar kita dapat mengetahui perkembangan pemikiran dan teori ekonomi,
memberi inspirasi, menanamkan sikap demokratik, dan toleransi
PENDAHULUAN
Alat utama untuk pengembangan dan penyebaran informasi adalah bahasa, yang keserbagunaan
dan tingkatnya sesuai dengan tujuan efisiensi komunikasi. Untuk pengembangan ilmu
pengetahuan, bahasa merupakan sarana komunikasi antara orang-orang yang sepemikiran atau
para ahli dalam bentuk teks atau karya tulis lainnya. Dan bahasa yang baik adalah bahasa yang
memiliki nilai rasa yang tepat dan sesuai dengan situasi penggunaan. Menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar juga menghasilkan pemikiran yang baik dan benar.
Bahasa merupakan salah satu faktor penunjang kemajuan suatu bangsa karena merupakan salah
satu cara untuk membuka wawasan bangsa, khususnya di kalangan pelajar, terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa tersebut, ilmu pengetahuan
dan teknologi tidak dapat berkembang. Mengembangkan kemampuan berpikir logis menjadikan
bahasa sebagai infrastruktur pemikiran modern. Oleh karena itu, jika kita berhati-hati dalam
menggunakan bahasa, maka kita juga berhati-hati dalam berpikir, karena bahasa adalah cermin
dari budi (mind).
Dan salah satunya adalah Indonesia yang berperan dalam pembangunan ekonomi. Yakni sebagai
alat yang turut menunjang kelancaran komunikasi di bidang keuangan. Dan membantu cara
berpikir yang lebih modern untuk mengembangkan atau memecahkan masalah dalam bisnis dan
ilmu pengetahuan. implementasi bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan di sekolah
dasar masih menuai pro-kontra. Polemik ini dilihat dari dua pandangan, yakni pandangan yang
pro dengan kebijakan bahasa sebagai penghela ilmu pengetahuan dan kontra terhadap kebijakan
ini. Pandangan bahwa bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan dan identitas nasional,
sudah selayaknya memiliki kedudukan yang sejajar dengan bendera merah putih yang
memberikan ciri khas tentang ke-Indonesiaan dan penghubung antar daerah, termasuk
penggunaan bahasa Indonesia dalam lembaga pendidikan sebagai sarana penyampaian ilmu
pengetahuan kepada peserta didik. Selain sebagai penghela pengetahuan, Bahasa indonesia juga
merupakan sarana berpikir. Peserta didik dituntut aktif dalam berpikir kritis, analitis, dan ilmiah.
Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa Indonesia diterapkan berbasis pada teks. Peserta didik
belajar bagaimana bersikap terhadap lingkungan melalui berbagai jenis teks yang sudah
dikuasainya. Peserta didik diharapkan mampu menggunakan jenis teks dan ciri-cirinya untuk
bersikap terhadap lingkungan hidup, sosial, dan budayanya secara mandiri.
PEMBAHASAN
Peranan Bahasa Indonesia dalam bidang ekonomi adalah memiliki peranan dalam bidang
ekonomi digunakan sebagai alat untuk membantu kelancaran berkomunikasi dalam bidang
ekonomi dan membantu cara berfikir yang lebih modern dalam memberikan pendapat atau
memecahkan masalah. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahasa
Indonesia juga mau tidak mau harus ikut berperan dalam dunia persaingan bebas baik dibidang
ekonomi, politik, dan komunikasi. Dibidang ekonomi, bahasa Indonesia sangat diperlukan
karena dalam perekonomian terjadi interaksi antar orang, sekelompok, ataupun negara yang
menjadikan proses transaksi berjalan dengan lancar. Semua hal itulah yang dibutuhkan dalam
kegiatan ekonomi di Indonesia, sehingga bahasa Indonesia sangat berperan sekali dalam bidang
ekonomi agar kegiatan ekonomi di Indonesia berjalan dengan baik dan benar serta sesuai
kaidahnya.
Selain itu Bahasa Indonesia juga memiliki fungsi umum dan fungsi Bahasa Indonesia
baku. Secara umum fungsi bahsa sebagai alat komunikasi: lisan maupun tulis bahwa bahasa
sebagai alat komunikasi memiliki fungsi sebagai berikut: 1) Fungsi informasi 2) Fungsi ekspresi
diri 3) Fungsi adaptasi dan integrasi 4) Fungsi kontrol social. Bahasa Indonesia baku mempunyai
empat fungsi, yaitu:
Pertama,Bahasa Indonesia baku berfungsi pemersatu. Bahasa Indonesia baku
mempersatukan atau menghubungkan penutur sebagai dialek Bahasa itu. Bhasa Indonesia baku
mengikat kebhinekaan rumpun dan Bahasa yang ada di Indonesia dengan mengatasi batas batas
kedaerahan. Bahasa Indonesia baku merupakan wahana atau alat dan pengungkap kebudayaan
nasional yang utama.
Kedua, Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda kepribadian. Bahasa Indonesia
baku merupakan ciri khas yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya, Bahasa
Indonesia baku memperkuat perasaan kepribadian nasional dan menjadi identitas kita.
Ketiga, Bahasa Indonesia baku berfungsi penambah wibawa bangsa. Fungsi pembawa
wibawa berkaitan dengan usaha mencapai kesederajatan dengan peradapan lain yang dikagumi
melalui pemerolehan Bahasa baku. Fungsi yang menyangkut kewibawaan itu juga terlaksana jika
Bahasa Indonesia baku dapat dipautkan dengan hasil teknologi baru dan unsur kebudayaan baru.
Keempat, Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pemakainya
dengan adanya norma atau kaidah yang dikondifikasi secara jelas. Norma atau kaidah Bahasa
Indonesia baku juga menjaddi acuan umum bagi jenis pemakaian Bahasa yang menarik perhatian
karena bentuknya yang khas, seperti Bahasa ekonomi,Bahasa hukum,Bahasa sastra.(Rahmah,
2019)
Perkembangan Bahasa Indonesia dan IPTEK dalam perkembangannya, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi serta alat penyampaian
informasi secara cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan membutuhkan bahasa yang resmi dan
baku, agar penyampaian informasi tidak menjadi sulit. Kita tahu bahwa ilmu pengetahuan
Indonesia masih tertinggal dari negara maju lainnya, sehingga perkembangan bahasa Inggris
sangat sesuai dengan ilmunya. Hal ini karena buku-buku pengenalan iptek tidak seluruhnya
berbahasa Indonesia. Indonesia masih tertinggal dalam pembangunan. Oleh karena itu, upaya
masyarakat untuk menjawab tantangan tersebut antara lain membiasakan sikap ilmiah dengan
menciptakan istilah-istilah baru untuk bidang iptek dalam bahasa Indonesia dan menerjemahkan
semua buku sains di dunia ke dalam bahasa Indonesia.Indonesia memegang peranan penting
dalam perkembangan teknologi. Gadget juga berkembang dari waktu ke waktu. Dalam
penggunaan ini, tentu saja, bahasa pengajaran diperlukan. Pemilihan bahasa melibatkan bahasa
resmi beberapa negara. Bahasa Indonesia sangat maju perkembangan teknologinya karena semua
perangkat yang dimiliki orang Indonesia sudah ada.
Peran Pendidikan dalam pertumbuhan ekonomi, pendidikan bukan hanya melahirkan
sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta menguasai
teknologi, melainkan juga dapat menumbuhkan iklim bisnis yang sehat dan kondusif bagi
pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut mendorong setiap warga negara untuk mandiri berwirausaha
secara adil dan sehat. Kata lainnya, turut serta memberikan kontribusi aktif dalam pembangunan,
melalui produktivitasnya dapat meningkatkan pendapatan serta akhirnya mendongkrak
pertumbuhan ekonomi.(Subroto, 2014)
Berinvestasi dalam pendidikan tidak hanya menguntungkan individu, tetapi juga bisnis
dan masyarakat umum. Pendidikan di semua tingkatan tidak diragukan lagi meningkatkan
pendapatan dan produktivitas masyarakat. Pendidikan adalah jalan menuju kemajuan dan
kesejahteraan sosial dan ekonomi, sedangkan kegagalan membangun pendidikan menimbulkan
beberapa masalah utama: pengangguran, kriminalitas, kecanduan narkoba dan ketergantungan
kesejahteraan menjadi beban sosial-politik. Pentingnya pembangunan manusia, dimana kualitas
manusia merupakan kekayaan sejati suatu bangsa. Juga telah dicatat bahwa tujuan utama
pembangunan adalah untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi masyarakat
untuk menikmati umur panjang, tubuh yang sehat dan kehidupan yang produktif.
Upaya Penyelesaian Masalah Pendidikan di Indonesia Telah diakui baik di negara maju
maupun negara berkembang bahwa pendidikan memegang peranan penting dalam memimpin
suatu bangsa dan negaranya menuju pembangunan. Negara-negara tersebut bertahan dari resesi
dengan berusaha meningkatkan di sektor ekonomi maupun di sektor pendidikan
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara bagian, pemerintah telah melakukan
berbagai upaya termasuk perbaikan kurikulum. Langkah ini harus diambil sebagai jawaban atas
tuntutan kehidupan demokrasi, globalisasi dan otonomi daerah. Inovasi kurikulum terdiri dari
transformasi pendidikan yang terpusat, monolitik dan terpadu menjadi lebih demokratis.
Berdasarkan hirarki birokrasi yang terkesan otoriter, maka bawahan harus menuruti semua
keinginan atasannya. Kurikulum terpusat seperti itu kemungkinan besar akan sangat
menghambat inovasi dan menghambat hasil pendidikan, karena kurikulum terpusat hanya
menghasilkan robot manusia tanpa inisiatif.
Pendidikan adalah ilmu normatif. Oleh karena itu, tugas lembaga pendidikan adalah
menyelenggarakan kegiatan pembinaan dan pelatihan untuk membesarkan dan mengembangkan
peserta didik ke taraf normatif yang lebih baik, dengan cara yang baik dan dalam konteks yang
positif. Oleh karena itu, segala inovasi dalam pendidikan tidak hanya didasarkan pada aspek
efisiensi dan efektivitas, tetapi tetap harus berkaitan dengan upaya mencerdaskan manusia sejati
yang realistis dan mampu bertindak melampaui dunia dan realitasnya. menghadapi
Menghasilkan manusia yang mampu menjelajahi dunia dan realitas dengan penuh sikap kritis
dan kreativitas, yang berarti mampu memahami keberadaan dirinya. Berbagai model inovasi
dalam pendidikan telah dihadirkan dalam berbagai bentuk dengan tujuan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi, misalnya.
Upaya menyelaraskan pendidikan, meningkatkan mutu, meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pendidikan serta menjadikan pendidikan relevan. Hal ini untuk memastikan bahwa
inovasi yang diterapkan dapat diadopsi dan digunakan untuk memperbaiki dan memecahkan
masalah pendidikan di Indonesia. Selain upaya tersebut, Indonesia membutuhkan tujuan
pendidikan nasional yang jelas dan terarah. Secara umum dinyatakan bahwa Indonesia tidak
memiliki tujuan pendidikan yang jelas. Dengan setiap pergantian pemerintahan, menteri dan
kebijakan secara otomatis berubah. Karena sistem pendidikan nasional tidak berkewajiban untuk
mencapai tujuannya. Setiap sektor dikenal memiliki egoisme industri yang sangat kuat, sehingga
berjalan sesuai dengan keinginan masing-masing individu. (Kadi & Awwaliyah, 2017)
Terdapat beberapa hal yang perlu di perbaharui dalam Negara Indoneisa, yaitu (1)
Masalah kewargaan, diberbagai tempat kita melihat beberapa orang dengan sengaja melanggar
aturan. Di berbagai tempat lain kita melihat merosotnya beberapa kedisiplinan, disiplin lalu
lintas, disiplin di sekolah, di kantor dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena menipisnya rasa
sebagai warga, msayarakat, keluarga Indonesia sehingga Hak dan Kewajiban sebagai warga
Negara tidak lagi diikuti. Disiplin harus dimulai dari kehidupan keluarga dan sekolah. Fenomena
merosotnya akhlak generasi bangsa Indonesia, termasuk di dalamnya para elit bangsa, seringkali
menjadi apologi bagi sebagian orang untuk memberikan kritik pedasnya terhadap institusi
pendidikan. Hal tersebut teramat wajar karena pendidikan sesungguhnya memiliki misi yang
amat mendasar yakni membentuk manusia utuh dengan akhlak mulia sebagai salah satu indikator
utama, generasi bangsa dengan karatekter akhlak mulia merupakan salah satu profil yang
diharapkan dari praktek pendidikan nasional (2) Kebanggaan Nasional, orang mudah runtuh dan
hanyut dalam lifestyle kehidupan global yang dangkal. Rasa kebanggaan terhadap Negara sendiri
perlu ditanamkan kembali dalam dunia pendidikan sejak dini (3) Masalah Kemiskinan, Indonesia
tercatat sebagai Negara yang miskin di dunia.Dalam hal ini tidak mendapat respon dari Sistem
Pendidikan Nasional. Sekolah sebagai lembaga pendidikan tidak secara langsung mengatasi
masalah-masalah yang tengah dihadapi. Sekolah tidak mempersiapkan tenaga-tenaga terampil
yang akan memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat disekitarnya, justru kurikulum
mempersiapkan mereka melanjutkan pendidikan ke kota-kota dan meninggalkan lingkungannya
serta membiarkannya tidak berkembang (4) Perkembangan Industri, sejak Orde baru telah
digalakkan pendirian sekolah-sekolah menengah kejuruan dan politeknik. Namun, sampai saat
ini outpun dari sekolah tersebut hampit tidak berefek dalam mengangkat pertumbuhan industri di
Indonesia. Industri yang besar bangkrut karena larinya dana ke luar negeri. Industri kecil dan
menengah kurang mendapatkan perhatian yang layak dari pemerintah melalui Sistem Pendidikan
Nasional maupun oleh masyarakat. Sudah waktunya pendidikan Indonesia berinovasi dengan
meperhatikan sungguh-sungguh pengembangan UKM tersebut (5) Pendidikan Tinggi, peranan
pendidikan tinggi didalam menjaga intergritas dan eksistensi bangsa memang sangat signifikan.
Oleh sebab itu, kemungkinan menjadikan lembaga pendidikan sebagai institusi cepat saji namun
akan mengorbankan academic excellence dan menjadikan pendidikan sebagai benteng penjaga
kebenaran dan memajukan ilmu pengetahuan. Pendidikan tinggi merupakan poinpoin terdepan
dalam mepersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang dapat bersaing dalam kesempatan
terbuka di dunia global yang semakin sempit.(Kadi & Awwaliyah, 2017)
PENUTUP
Inovasi pendidikan merupakan sebuah proses yang akan selalu terjadi karena adanya beberapa
faktor luar dan faktor dari dalam diri manusia sendiri serta adanya interaksi antara keduanya.
Faktor dari dalam diri misalnya keinginan dan kebutuhan serta adanya potensi untuk
meningkatkan dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedang faktor luar adalah perubahan-
perubahan yang terjadi di lingkungan kehidupan manusia sendiri. Interaksi antara faktor dari
luar dan dari dalam ini meyebabkan terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta adanya inovasi yang tiada henti. Dikarenakan pendidikan merupakan sarana
untuk membentuk manusia menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan zaman, maka
pendidikan juga harus siap merespon segala perubahan zaman itu sendiri, sehingga dapat
dikatakan bahwa inovasi dalam dunia pendidikan merupakan sebuah keharusan.

DAFTAR PUSTAKA
Kadi, T., & Awwaliyah, R. (2017). Inovasi Pendidikan : Upaya Penyelesaian Problematika
Pendidikan Di Indonesia. Jurnal Islam Nusantara, 1(2), 144–155.
https://doi.org/10.33852/jurnalin.v1i2.32
Rahmah, D. (2019). Fungsi Bahasa Indonesia dan Fungsi Teks dalam Kehidupan Sehari-hari.
Osf.Io, 5.
Subroto, G. (2014). Hubungan Pendidikan dan Ekonomi:Perspektif Teori dan Empiris. Jurnal
Pendidikan Dan Kebudayaan, 20(3), 390–405. https://doi.org/10.24832/jpnk.v20i3.318

Anda mungkin juga menyukai