BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah suatu sistem lambang yang dibentuk berdasarkan aturan, kaidah atau pola-pola
tertentu, baik dalam bidang tata bunyi, tata bentuk kata maupun tata kalimat. Bahasa
merupakan alat komunikasi, baik secara tertulis maupun lisan yang menjadi fungsi dasar
bahasa. Bahasa menjadi kebiasaan dalam kehidupan masyarakat yang tidak dapat
ditinggalkan dan selalu mangikuti kehidupan manusia baik sebagai anggota suku maupun
bangsa sehingga bahasa mempunyai kedudukan dan fungsi tertentu. Bahasa juga menjadi ciri
identitas suatu negara, melalui bahasa orang dapat mengidentifikasi kelompok masyarakat,
dapat mengenali perilaku dan kepribadian masyarakat. “Bahasa, masyarakat, dan budaya
adalah tiga entitas yang erat berpadu dan di dalam sebuah wadah masyarakat pasti hadir
entitas bahasa.”
Bahasa mempunyai kedudukan tertinggi baik itu sebagai lambang budaya, sosial ataupun
penghubung antar daerah, sehingga bahasa menjadi pemersatu bangsa dan dikatakan sebagai
bahasa Nasional. Dengan bahasa Indonesia, bangsa ini dapat merasa harmonis dan serasi
karena bahasa mempersatukan bangsa Indonesia dan tiada lagi persaingan ataupun penjajahan
baik itu antar suku, ataupun daerah-daerah lain, namun dari berbagai daerah di Indonesia
tetap menggunakan bahasa daerah masing-masing dan hal itu menjadi keistimewaan
tersendiri badi negara Indonesia karena mempunyai berbagai macam bahasa. Oleh karena itu
penting bagi kita mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sehingga kita bisa
mengerti makna bahasa Indonesia tersebut.
Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain digunakan sebagai alat
komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara
tidak langsung yakni dalam bentuk tulisan, pada dasarnya bahasa merupakan ekspresi karena
dengan bahasa manusia dapat menyampaikan isi hati dan berkomunikasi dengan sesamanya.
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, bahasa Indonesia mengalami
banyak pengembangan dan variasi. Sehingga pengembangan bahasa itu sendiri sudah tidak
asing lagi bagi negara manapun.
Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa terpenting di negara Republik Indonesia.
Oleh karenanya, kedudukan bahasa Indonesia antara lain, yaitu sebagai bahasa nasional,
sebagai lambang kebanggaan bangsa, dan sebagainya. Sedangkan fungsi bahasa Indonesia,
yaitu sebagai bahasa negara, pengantar dalam lembaga pendidikan, alat perhubungan tingkat
nasional, dan alat pengembangan budaya serta ilmu pengetahuan dan teknologi(IPTEK).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka rumusan masalah yang
akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa fungsi bahasa Indonesia?
2. Apa macam-macam fungsi bahasa Indonesia?
3. Bagaimana fungsi bahasa sebagai pengantar dalam pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN\
B. Pengertian Pendidikan
Pengertian pendidikan dapat diliat dari berbagai sumber. Menurut George F Kneller,
dalam bukunya Foundations of Education memilik dua arti yaitu dalam arti luas dan dalam
arti sempit. Dalam arti luas adalah suatu tindakan atau pengalaman yang mempunyai
pengaruh dalam berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pikiran, watak, atau
kemampuan fisik individu. Sedankan dalam arti sempit adalah apa yang kita peroleh melalui
belajar, pengetahuan, nilai-nilai, dan ketrampilan-ketrampilan.
John Dewey, dalam bukunya Democracy & Education adalah pengalaman yang
menambah makna pengalaman, dan menambah kemampuan untuk mengarahkan pengalaman
selanjutnya.
Frederick, dalam bukunya Foundations of Education adalah suatu proses yang
menuntun pencerahan umat manusia.
Carter V Good, dalam bukunya Dictionary of Education adalah keseluruhan proses
dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk tingkahlaku lain yang
bernilai positif dalam masyarakat dimanapun dia hidup.
Ki Hajar Dewantara, menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar
mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Jadi dapat disimpulakan bahwa pendidikan adalah proses melakukan suatu kegiatan
yang bermanfaat dan bernilai positif untuk mengarahkan seseorang agar memiliki
pengetahuan dan budi pekerti yang baik.
2. Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi menurur seminar politik
bahasa nasional pada tanggal 25-28 februari 1975 sebagai berikut:
a. Bahasa Resmi Kenegaraan
Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai dalam segala upacara, peristiwa,
dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan. Termasuk ke
dalam kegiatan-kegiatan itu adalah penulisan dokumen-dokumen dan putusan-putusan serta
surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya, serta
pidato-pidato kenegaraan.
b. Sebagai Bahasa Pengantar di dalam Dunia Pendidikan
Bahasa Indonesia berfungsi pula sebagai bahasa pengantar dilembaga-lembaga pendidikan,
mulai dari lembaga pendidikan terendah (taman kanak-kanak) sampai dengan lembaga
pendidikan tertinggi (Perguruan Tinggi) di seluruh Indonesia, kecuali di pelosok-pelosok
daerah tertentu mayoritas masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa ibu.
Di daerah ini, bahasa daerah boleh dipakai sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan
tingkat sekolah dasar sampai tahun ketiga (kelas tiga). Setelah itu, harus menggunakan
bahasa Indonesia. Karya-karya ilmiah di perguruan tinggi (baik buku rujukan, karya akhir
mahasiswa, seperti skripsi, tesis, disertasi, dan hasil atau laporan penelitian) yang ditulis
dengan menggunakan bahasa Indonesia, menunjukkan bahwa bahasa Indonesia telah mampu
sebagai alat penyampaian Iptek, dan sekaligus menepis anggapan bahwa bahasa Indonesia
belum mampu mewadahi konsep-konsep Iptek.[4]
Sebagai fungsinya yang kedua di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa
Indonesia merupakan bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman
kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia, kecuali di daerah-daerah,
seperti daerah aceh, batak, sunda, jawa, madura, bali, dan makasar yang menggunakaan
bahasa daerahnya sebagai bahasa pengantar sampai dengan tahun ketiga pendidikan dasar.[5]
Selain itu juga menurut Minto Rahayu, telah dibuktikan bahwa sejak bangsa Indonesia
diproklamasikan sebagai negara (17 Agustus 1945), bahasa Indonesia telah digunakan
sebagai pengantar dalam dunia pendidikan menggantikan bahasa Belanda, kecuali di TK dan
tiga tahun SD, penggunaan bahasa daerah belum sama sekali dapat dihilangkan, mengingat
bahasa Indonesia masih dianggap sebagai bahasa kedua. Namun, perkembamgan
membuktikan bahwa bahasa Indonesia semakin banyak digunakan sebagai bahasa pengantar
pendidikan di semua jenjang dan jalur pendidikan.[6]
Dari ketiga versi pendapat ini bisa disimpulkan bahwa fungsi bahasa Indonesia sebagai
bahasa pengantar dalam pendidikan, itu memiliki kesamaan dan juga perbedaan, yakni
kesamaanya fungsi bahasa Indonesia pengantar pendidikan itu di mulai dari lembaga
pendidikan terendah TK, SD dan seterusnya sampai ke jenjang yang tertinggi (Perguruan
Tinggi). Adapun perbedaannya hanya sedikit sekali yaitu dalam segi penggunaan dalam
daerah masing-masing, karena penggunaan bahasa daerah belum bisa dihilangkan, mengingat
kedudukannya masih sebagai bahasa kedua sebelum menggantikan bahasa Belanda.
c. Alat Perhubungan pada Tingkat Nasional untuk Kepentingan Pembangunan
Sebagai fungsinya yang ketiga di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa
Indonesia adalah alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan nasional dan untuk kepentingan pelaksanaan pemerintah.
Dalam fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai bukan saja alat komunikasi timbal-balik antara
pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antardaerah dan
antarsuku, melainkan juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar
belakang sosial budaya dan bahasanya.
d. Alat Pengembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Penyebaran ilmu dan teknologi baik melalui penulisan maupun penerjemahan buku-buku
teks serta penyajiannya di lembaga-lembaga pendidikan maupun melalui penulisan buku-
buku untuk masyarakat umum dan melalui sarana-sarana lain di luar lembaga-lembaga
pendidikan dilaksanakan dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Selain itu di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang
memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa
sehingga ia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dari
kebudayaan daerah. Pada waktu yang sama, bahasa Indonesia kita gunakan sebagai alat untuk
menyatakan nilai-nilai sosial budaya nasional kita.[7]
C. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pengantar dalam Pendidikan
Mengenai penjelasan tentang fungsi bahasa Indonesia sebagai pengantar dalam pendidikan
bahwasanya telah diterangkan di atas bahwa, kedudukan kedua dari kedudukan bahasa
dibuktikan dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai pengantar pendidikan dari taman
kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa
Indonesia.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau
menyusunnya sendiri. Karena dengan cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan
perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu dan teknologi (IPTEK).
Mengenai tentang bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, dunia
pendidikan di sebuah Negara memerlukan sebuah bahasa yang seragam sehingga
kelangsungan pendidikan tidak terganggu.
Pemakaian lebih dari satu bahasa dalam dunia pendidikan mengganggu keefektifan
pendidikan. Sehingga dengan sebuah keseragaman bahasa itu, dapat menjadikan lebih hemat
biaya pendidikan. Selain itu juga, peserta didik dari tempat yang berbeda dapat saling
berhubungan.[8]
1. Peranan Bahasa Dalam Pendidikan
Pendidikan bahasa Indonesia mempunyai peranan yang penting di dalam dunia pendidikan.
Seperti yang kita ketahui bahwa sehari-hari kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat
komunikasi. Oleh karena itu, kita harus mempelajari ilmu pendidikan tentang bahasa. Agar
kita dapat belajar dan mengetahui bagaimana cara kita menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar. Terutama bagi calon pendidik, pendidikan bahasa dan sastra
Indonesia memang sangat penting. Karena ketika seorang pendidik memberikan pengajaran
kepada anak-anak didiknya, ia harus bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Apabila seorang pendidik menggunakan bahasa yang kurang baik, maka akan dicontoh
anak-anak didiknya.
2. Pemakaian Bahasa Dalam Pendidikan
Dalam pemakaian ataupun penggunaannya fungsi bahasa Indonesia yang paling utama adalah
sebagai alat komunikasi. Dalam hal ini berbagai penjelasan mengenai pemakaian fungsi
bahasa dalam pendidikan telah dapat dikemukakan oleh para ahli bahasa. Beberapa pakar
memberikan penjelasan mengenai pemakaian fungsi bahasa dapat dilihat dari cara pandang
masing-masing.
Akan tetapi, penjelasan mengenai pemakaian fungsi bahasa secara keseluruhan memiliki
banyak persamaan. Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, secara konstekstual
bahasa yang digunakan anak-anak dwibahasawan berfungsi sebagai alat berinteraksi atau
interaksional, merupakan alat diri atau personal, alat untuk memperoleh ilmu pengetahuan
atau heuristik, dan untuk menyatakan imajinasi dan khayal.[9]
Dengan demikian fungsi bahasa dapat diartikan sebagai fungsi untuk menjelaskan suatu
informasi atau materi pelajaran yang terkait secara kontekstual. Dan bahasa Indonesia
merupakan satu-satunya bahasa yang dapat memenuhi kebutuhan akan bahasa yang seragam
dalam pendidikan di Indonesia. Adapun itu juga, bahasa Indonesia dalam pemakaiannya telah
berkembang pesat dan sudah tersebar luas. Sehingga pemakaian bahasa Indonesia dalam
dunia pendidikan bukan hanya terbatas pada bahasa pengantar, akan tetapi bahan-bahan ajar
juga memakai bahasa Indonesia. Dalam konteks ini bahasa Indonesia adalah bahasa yang
membuka jalan bagi kita menjadi anggota yang seutuhnya dari bangsa Indonesia.
PENGARUH BAHASA PERGAULAN TERHADAP PENDIDIKAN FORMAL DI
SEKOLAH
Ada beberapa indikator yang menentukan kuatnya bahasa pergaulan yang dikuasai oleh
siswa.[11]
1. Sejak lahir, anak sudah dibiasakan menggunakan bahasa pergaulan. Proses pembiasaan ini
akan sangat mempengaruhi perkembangan anak terutama dalam kemampuan berbahasa. Bagi
mereka, kesan atau pengalaman awal inilah yang sangat mempengaruhi proses
perkembangannya ke depan. Sesuatu yang sudah dibiasakan akan sangat sulit untuk
ditinggalkan atau diperbaharui. Kalau pun mungkin, proses itu membutuhkan waktu yang
cukup lama.
2. Lingkungan. Lingkungan tidak hanya menjadi obyek atau tempat, namun turut
mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak. Anak yang sudah dibiasakan dengan bahasa
ibu atau bahasa pergaulan, dan berada di lingkungan yang masyarakatnya sering
menggunakan bahasa peragulan, maka akan memunculkan daya ingat dan daya serap yang
sangat kuat terhadap bahasa pergaulan tersebut.
Kedua indikator inilah yang menimbulkan mengapa seorang anak akan sangat sulit
melupakan bahasa ibu atau pergaulan. Pengaruh bahasa pergaulan akan terlihat jelas dalam
pendidikan di sekolah sebagai proses lanjut dari pendidikan di rumah. Masalah kedekatan
atau kekentalan bahasa pergaulan siswa akan membawa kesulitan tersendiri pada kemampuan
berbahasa siswa terutama dalam kemampuan berbahasa secara baku yakni sesuai Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD). Kesulitan itu meliputi :[12]
1. Kemampuan berbicara dengan menggunakan bahasa secara tepat. Kekuatan dan kemampuan
bahasa pergaulan menghipnotis siswa begitu kuat hingga siswa terus saja membawanya
dalam bahasa-bahasa resmi yang baku. Pengucapan beberapa kata akan terlihat janggal
karena faktor pembiasaan dari rumah dan lingkungan yang sudah mengeras. Contoh,
menyebutkan kata “pegang”. Siswa cenderung menyebutkan kata “pegang” dengan sebutan
“pegang” dengan e seperti menyebutkan “keju”. Padahal sebutan yang tepat adalah “pegang”
dengan e seperti menyebutkan “belajar”.
2. Selain itu, kelekatan pada bahasa pergaulan akan sangat menyulitkan anak dalam penulisan
yang tepat. Anak cenderung menuliskan secara lurus apa yang dipikirkan termasuk kata-kata
yang diadopsi dalam bahasa pergaulan tanpa suatu proses pengolahan yang tepat.
3. Penempatan tanda baca. Siswa yang sudah sangat kental bahasa pergaulannya, akan sulit
juga untuk menempatkan tanda baca yang tepat terutama tanda baca koma. Proses
pembiasaan bahasa pergaulan secara lisan sejak dini akan sangat sulit bagi para siswa ketika
menterjemahkan bahasa lisan ke dalam bahasa tulisan secara tepat.
Beberapa solusi untuk membiasakan anak berbahasa secara tepat:[13]
1. Menyadarkan siswa akan perbedaan dan fungsi dari bahasa pergaulan dan bahasa yang baku.
Upaya pembedaan ini dimaksud untuk mengajak anak menyadari porsi dan tempat yang tepat
bagi penggunaan kedua bahasa tersebut. Kapan mereka harus menggunakan bahasa pergaulan
dan kapan bahasa yang baku mengambil peran.
2. Sebagaimana bahasa pergaulan, proses berbahasa secara tepat yang sesuai dengan EYD pun
membutuhkan suatu upaya pembiasaan. Artinya, anak dilatih untuk berbahasa secara tepat
baik secara lisan maupun tulisan setiap saat setidaknya selama berada di sekolah. Pembiasaan
ini akan sangat mempengaruhi perkembangan kemampuan berbahasa pada siswa.
Pendidikan adalah proses dalam melakukan suatu kegiatan yang bermanfaat dan
bernilai positif untuk mengarahkan seseorang agar memiliki pengetahuan dan budi pekerti
yang baik. Pendidikan sendiri memiliki arti penting bagi pemerintah maupun masyarakat
sendiri, yaitu untuk memajukan negara.
Pada hakekatnya fungsi bahasa Indonesia sebagai pengantar pendidikan ini memiliki fungsi
dan kedudukan yaitu sebagai bahasa pemersatu, bahasa negara, bahasa nasional, dan bahasa
resmi. Dalam lembaga-lembaga pendidikan agar suatu materi dapat tersampaikan kepada
murid-muridnya maka dalam berbahasa digunakan bahasa Indonesia
Penulis membuat makalah ini agar pembaca dapat mengetahui pentingnya suatu
pendidikan dan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Sebagai bangsa Indonesia kita
harus bangga dengan bahasa kita sendiri dan jangan jadikan bahasa indonesia menjadi bahasa
yang kedua setelah bahasa asing.
DAFTAR PUSTAKA
Rahardi, R. kunjana. Bahasa Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga. 2009.
Nazar, Noerzisri A. Bahasa Indonesia Dalam Karangan Ilmiah. Bandung: Humaniora. 2006.