Universitas Sebelas Maret Surakarta Dwi_apriana26@student.uns.ac.id
Abstrak
Sebagai pemakai bahasa Indonesia, masyarakat Indonesia seharusnya
bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Namun, dari berbagai kenyataan yang terjadi, tidaklah demikian. Rasa bangga dalam berbahasa Indonesia belum tertanam pada diri setiap orang Indonesia. Rasa menghargai bahasa asing masih terus terlihat pada sebagian masyarakat Indonesia, karena mereka menganggap bahwa bahasa asing lebih tinggi derajatnya daripada bahasa Indonesia. Bahkan mereka seolah merasa tidak mau tahu perkembangan bahasa Indonesia. Di era globalisasi ini, jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar masyarakat Indonesia tidak terbawa oleh pengaruh budaya asing yang jelas-jelas tidak sesuai dan bahkan tidak cocok dengan bahasa dan budaya Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus bisa membedakan mana pengaruh yang positif dan mana pengaruh yang negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Tujuan pembuatan artikel ini guna mengetahui dampak pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia di era globalisasi sebagai peluang dan ancaman.
Kata Kunci: Bahasa Indonesia, Bahasa Asing, Pengaruh
Abstract
As users of bahasa, Indonesian people should be proud to use
bahasa as a communication tool. However, from the various facts that occur, this is not the case. The pride in bahasa has not been embedded in every Indonesian. Respect for foreign languages is still visible in some Indonesian communities, because they assume that foreign languages are higher in degree than bahasa. In fact they seemed to feel unwilling to know the development of bahasa. In this era of globalization, bahasa identity needs to be fostered and socialized by every Indonesian citizen. This is necessary so that the Indonesian people are not carried away by foreign cultural influences that are clearly inappropriate and do not even match Indonesian language and culture. Therefore, the Indonesian people must be able to distinguish between positive influences and negative influences on the development of Indonesian. The purpose of this article is to find out the impact of foreign language influence on bahasa in the era of globalization as an opportunity and threat. Keywords: Bahasa, Foreign Language, influence PENDAHULUAN dan identitas nasional tidak luput dari tantangan. Meskipun bahasa ibu telah Bahasa Indonesia berasal dari bahasa menjelma menjadi potensial budaya bangsa Melayu yang sudah diperkaya dengan Indonesia, tantangan yang telah nyata berbagai unsur bahasa daerah dan bahasa sekarang, dan tantangan yang perlu asing sehingga mampu menjadi suatu diantisipasi harus dihadapi dengan bahasa baru, bahasa Indonesia. Bahasa perencanaan, pemikiran konseptual, Indonesia telah menjadi bahasa yang intelektual, dan penuh kearifan. Tantangan dianggap lebih tinggi kedudukannya tersebut terbagi menjadi dua yaitu daripada bahasa daerah, walaupun tantangan internal dan tantangan eksternal. dianggap lebih rendah daripada bahasa Tantangan yang bersifat eksternal, salah asing, terutama bahasa Inggris (Rosidi, satunya adalah arus globalisasi (Muslich, 2015: 24). Ketiga bahasa tersebut 2010: 20). merupakan satu-kesatuan yang padu, sehingga tidak dapat dipisahkan serta Perilaku berbahasa bangsa memiliki hubungan timbal balik antara satu Indonesia saat ini sangat dipengaruhi dan yang lainnya. Hubungan itu oleh kondisi global (Marsudi dan Siti, mempunyai dampak positif dan negatif. 2015). Sehingga dapat disimpulkan Positif dalam hal sumbangannya untuk bahwa keberadaan bahasa Indonesia memperkaya bahasa Indonesia dan negatif tidak akan lepas dengan zamannya, dalam hal timbulnya interferensi antara yakni era globalisasi. Bahasa Indonesia kedua bahasa (Badudu, 1993: 3). di era globalisasi seperti sekarang ini, mau tidak mau akan mendapatkan Sebagai bagian dari budaya, bahasa dampak, entah dampak positif maupun juga rentan terpengaruh oleh globalisasi, dampak negatif. Dampak positifnya terutama dengan semakin mudahnya adalah memberi kesempatan kerjasama pembelajaran dan penggunaan bahasa yang seluas-luasnya kepada negara- (Murti, 2015). Dengan semakin negara asing. Namun di sisi lain, untuk tergantungnya antara negara yang satu dampak negatifya yaitu apabila bahasa dengan negara yang lain, diperlukan satu Indonesia tidak mampu bersaing dengan bahasa umum agar komunikasi dapat bahasa Inggris, misalnya karena sumber dilakukan dengan lebih mudah tanpa daya manusia (SDM) yang lemah, menggunakan penerjemah. Bahasa konsekuensinya akan merugikan bahasa Inggris biasanya menjadi bahasa yang Indonesia. paling mudah dalam mempengaruhi bahasa-bahasa lain di dunia, dikarenakan Berkaitan dengan keberadaan identitasnya sebagai bahasa bahasa Indonesia di era globalisasi, Internasional. tentunya bahasa Indonesia akan mengahadapi masalah-masalah yang Seperti yang kita ketahui bahwa arus datang dengan tingkat kesulitan yang globalisasi seperti yang sekarang ini cepat cukup tinggi. Sesuai dengan yang telah atau lambat tentu saja akan mempengaruhi diungkapkan Marsudi bahwa seluruh aspek kehidupan. Pengaruh itu, perkembangan teknologi informasi yang akan terlihat dalam bidang pendidikan, sangat pesat di era globalisasi ini, dunia kebudayaan, dan lain sebagainya. Identitas seakan hanya seperti sebuah bangsa merupakan salah satu pokok. “perkampungan kecil” sehingga sangat Sedangkan identitas bangsa tidak jauh dari mudah dijangkau oleh mereka yang bahasa. Bahasa Indonesia sebagai lambang dapat memanfaatkan teknologi tersebut. Mengingat dalam “perkampungan kecil” Penyelenggaraan pembelajaran ini, banyak sekali informasi yang dapat bahasa Asing di Indonesia merupakan diperoleh dari pemanfaatan teknologi upaya bagi bangsa Indonesia untuk bisa informasi (Marsudi, 2004). menyerap dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan Eksistensi bahasa Indonesia, selain dipengaruhi oleh penggunaan yang dan teknologi di dunia, sekaligus jalan konsisten, juga didukung oleh untuk bisa masuk ke dalam masyarakat kemampuan bahasa tersebut dalam global (Santosa, 2014). Dibalik tujuan mengungkapkan fenomena baru yang tersebut, terselip kekhawatiran adanya sedang berkembang. Oleh karena itu, infiltrasi nilai-nilai Asing (Barat) yang perkembangan bahasa Indonesia sangat dapat mengikis identitas pembelajar tergantung pada tingkat keberhasilan bahasa Asing sebagai bangsa Indonesia. dalam menciptakan kosakata dan istilah- Kekhawatiran ini muncul karena dalam istilah baru. Bahasa Indonesia sudah pembelajaran bahasa Asing terkandung mulai mengglobal karena bahasa informasi mengenai budaya Asing Indonesia memiliki sifat terbuka dan (Barat) beserta nilai-nilai kulturalnya. demokratis (Marsudi, 2008). Menurut Nilai-nilai kultural barat tersebut, jika Zulfadli, dkk., (2017) Berbagai tidak dipandang secara kritis oleh perubahan bahasa dan masyarakat pengajar dan pembelajar bahasa Asing pendukungnya menuju kehidupan sangat mungkin mengubah pandangan modern merupakan dinamika yang dapat kultural pembelajar di Indonesia. memacu perkembangan bahasa dan Pembelajaran bahasa Asing bahkan sastra Indonesia dalam memenuhi dicurigai menjadi sarana Barat untuk tuntutan kebutuhan masyarakat melakukan hegemoni terhadap bangsa pendukungnya. Indonesia (Timur). Alat komunikasi yang digunakan Hal inilah yang perlu disikapi dalam era globalisasi pada umumnya dengan cepat karena kalau tidak segera adalah bahasa asing, terutama bahasa disikapi dengan cepat dan bijak bukan Inggris. Menurut Handayani (2016) tidak mungkin bahasa Indonesia hanya Penguasaan bahasa Inggris merupakan pernah ada di Indonesia. Tujuan modal dasar untuk dapat berkompetisi pembuatan artikel ini guna mengetahui dalam menghadapi era global. Namun, pengaruh bahasa asing terhadap kenyataan ini juga sudah pasti akan eksistensi bahasa Indonesia di era berpengaruh terhadap eksistensi Bahasa globalisasi sebagai peluang sekaligus Indonesia. Menurut I Pastika (2012) ancaman. pengaruh bahasa asing tidak dapat dihindarkan dalam hubungan langsung METODE PENELITIAN antarbangsa dan antarbahasa karena Metode penelitian yang sebuah bahasa yang masih berkembang digunakan dalam penelitian ini adalah memerlukan tambahan kosakata agar desain penelitian menggunakan menjadi bahasa yang mantap secara pendekatan penelitian kualitatif. linguistik, sosial dan politik. Namun, Peneltian kulitatif menurut Arifin (2012: pendukung bahasa penerima yang tidak 10) adalah suatu proses penelitian yang memiliki kahati-hatian akan dapat dilakukan secara wajar dan natural menjerumuskan bahasanya pada situasi sesuai dengan kondisi objektif yang tidak menguntungkan. dilapangan tanpa adanya manulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama Kedudukan dan Fungsi Bahasa data kualitatif. Indonesia Penelitian ini menggunakan jenis Bahasa merupakan salah satu piranti penelitian deskriptif. Arikunto (2010:3) penting dalam kehidupan manusia. Bahasa menegaskan bahwa metode diskriptif yang dimaksud adalah bahasa yang yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk disampaikan dengan lisan maupun tulisan. menyelidiki keadaan, kondisi, dan hal- Hal tersebut merupakan fungsi dasar hal lain. Ratna (2012:53) bahasa, yang apabila dikaitkan dengan mengungkapkan bahwa penelitian kedudukan manusia sebagai anggota deskriptif analitik dilakukan dengan cara masyarakat, bagian dari lingkungan sosial, mendeskripsikan fakta-fakta yang dan sebagainya tentu bahasa mempunyai kemudian disusul dengan analisis. Jadi, peran yang lebih kompleks (Pamungkas, dapat disimpulkan bahwa metode 2012: 3). penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang berusaha Bahasa Indonesia menempati dua mengambarkan, mendeskripsikan, dan kedudukan, yakni kedudukan sebagai menginterpretasikan objek maupun bahasa nasional dan kedudukan sebagai fenomena yang berupa fakta untuk dapat bahasa negara. Dalam kedudukan sebagai dianalisis. bahasa nasional, bahasa Indonesia mengemban sejumlah fungsi, yakni PEMBAHASAN lambang kebanggaan nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu Setelah hampir dasa windu menjadi masyarakat yang berbeda-beda latar bahasa persatuan, bahasa Indonesia belakang sosial-budaya dan bahasanya, alat memperlihatkan ciri-cirinya sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya. komunikasi yang mutlak diperlukan Dalam kedudukan bahasa negara, bahasa masyarakat Indonesia (Muslich, 2010: 27). Indonesia mengemban fungsi yaitu bahasa Bahasa Indonesia terus berkembang seiring resmi kenegaraan, bahasa pengantar dalam perkembangan bangsa Indonesia. dunia pendidikan, alat perhubungan di Perkembangan tersebut berupa tingkat nasional untuk kepentingan perkembangan yang positif dan juga pembangunan dan pemerintahan, dan negatif sebagai alat pengembang kebudayaan, ilmu Bahasa sebagai bagian dari pengetahuan, dan teknologi. Satu lagi yang kebudayaan yang dapat menunjukkan perlu ditambahkan, bahwa dalam tinggi rendahnya kebudayaan suatu bangsa. kedudukan sebagai bahasa negara, bahasa Bahasa tersebut akan menggambarkan Indonesia juga berfungsi sebagai bahasa sudah sampai berapa jauh kemajuan yang media massa (Rakhmawati, dkk., 2016). telah dicapai suatu oleh suatu bangsa. Ikrar Disepakatinya bahasa Indonesia berupa “Soempah Pemoeda” iniah yang sebagai bahasa nasional merupakan sebuah menjadi dasar kokoh bagi kedudukan perjalanan sejarah yang cukup panjang. fungsi bahasa Indonesia. Dakam Kala itu perjalanan yang harus ditempuh perjalanannya, bahkan bahasa Indonesia tidaklah sederhana. “Hasil Perumusan tidak lagi sebagai bahasa persatuan, tetapi Seminar Politik Bahasa Nasional yang juga berkembang sebagai bahasa negara, diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25- bahasa resmi, dan bahasa ilmu pengetahuan 18 Februari 1975 antara lain menegaskan dan teknologi (IPTEK). bahwa dalam kedudukannya Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggaan Mahasiswa Asing dalam Pembelajaran nasional, lambang identitas nasional, alat Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing pemersatu masyarakat yang berbeda-beda (BIPA) di Universitas Sebelas Maret". latar belakang sosial budaya dan Mengungkapkan bahwa mahasiswa asing bahasanya, dan alat perhubungan yang belajar di Indonesia, khususnya UNS antarbudaya antardaerah (Muslich, 2010: 6) harus mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). Sebagai salah satu lambang Hal ini dikarenakan bahasa pengantar yang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia digunakan dalam pembelajaran adalah telah memancarkan nilai-nilai sosial luhur bahasa Indonesia. Dengan menguasai yang dimiliki bangsa Indonesia. Dengan bahasa Indonesia, mereka akan lebih keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa mudah untuk berkomunikasi baik Indonesia, kita harus bangga dengannya., komunikasi secara lisan maupun tulis, menjunjungnya, dan harus mempertahankannya. Sebagai lambang Kedudukan bahasa Indonesia sebagai identitas nasional, bahasa Indonesia juga bahasa nasional dan bahasa negara atau merupakan lambang bangsa Indonesia. Ini resmi pun mengalami perjalanan sejarah berarti, dengan adanya bahasa Indonesia yang panjang. Dalam “Hasil Perumusan akan dapat diketahui siapa kita, yaitu sifat, Seminar Politik Bahasa Nasional”, perangai, dan watak kita sebagai bangsa dikemukakan kedudukannya sebagai Indonesia. Dengan fungsi yang ketiga bahasa Resmi, bahasa Indonesia berfungsi memungkinkan masyarakat Indonesia yang sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa beragam latar belakang sosial budaya dan pengantar resmi di lembaga-lembaga berbeda-beda bahasanya dapat menyatu pendidikan, bahasa resmi di dalam dan bersatu dalam kebangsaan dan cita- perhubungan pada tingkat nasional untuk cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan kepentingan perencanaan dan pelaksanaan fungsi keempat, dalam kehidupan sehari- pembangunan serta pemerintah, dan bahasa hari masyarakat Indonesia dpat meraskan resmi di dalam pengembangan kebudayaan manfat dari bahasa Indonesia itu sendiri. dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta Dan yang terakhir, dengan suku dan latar teknologi (Muslich, 2010: 6) belakang yang berbeda, masyarakat Indonesia dapat bertukar pikiran dan saling Pembuktikan bahwa bahasa Indonesia memberi informasi dengan menggunakan sebagai bahasa resmi kenegaraan ialah bahasa penghubung, yaitu bahasa digunakannya bahasa Indonesia dalam Indonesia. Dengan bahasa Indonesia dapat naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. saling menghubungkan untuk segala aspek Mulai saat itu bahasa Indonesia dipakai kehidupan. Kedudukan bahasa Indonesia dalam berbagai acara, yaitu upacara, sebagai bahasa pengantar dalam peristiwa, dan kegiatan kenegaraan, baik pendidikan telah diatur dalam UU No. 24 dalam bentuk lisan maupun tulis. Sebagai Tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan bahasa resmi, bahasa Indonesia juga lambang negara, tepatnya pada pasal 29 dipakai sebagai bahasa pengantar di ayat (1) yang menyatakan bahwa bahasa lembaga-lembaga pendidikan, mulai dari Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa taman kanak-kanak sampai dengan pengantar dalam pendidikan nasional. perguruan tinggi. Sebagai fungsinya di dalam perhubungan pada tingkat nasional Sebagai contoh hal ini dibuktikan untuk kepentingan perencanaan dan dengan penelitian yang telah dilakukan pelaksanaan serta pemertintah, bahasa Saddhono (2012) yang berjudul "Kajian Indonesia dipakai dalam hubungan Sosiolingustik Pemakaian Bahasa antarbadan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sebagai yang perlu dicermati adalah dalam hal fungsi pengembangan kebudayaan nasonal, penggunaan bahasa tersebut. Jangan ilmu, dan teknologi, bahasa Indonesia sampai penggunaaan bahasa Inggris terasa sekali manfaatnya. Kebudayaan semata-mata untuk menonjolkan diri, nasional yang beragam itu, yang berasal dan memperlihatkan bahwa seseorang dari masyarakat Indonesia yang beragam bisa berbahasa Inggris. Sebenarnya pula, rasanya tiddaklah mungkn dapat penggunaan bahasa asing itu sah-sah disebarluaskan kepada dan dinikmati oleh saja, bukan tidak boleh, tetapi perlu masyarakat Indonesia dengan bahasa lain disesuaikan dengan situasi dan tempat selain bahasa Indonesia (Muslich, 2010: penggunaaan bahasa asing tersebut. Di 10). sisi lain, jika tidak berhati-hati, terbudayanya berbahasa Inggris pada Fenomena Penggunaan Bahasa Inggris masyarakat mengartikan bahwa semakin Apabila diperhatikan dengan terasingnya budaya sendiri. seksama, orang Indonesia tampak lebih Di tengah-tengah kehidupan bangga apabila menggunakan bahasa masyarakat Indonesia dapat dijumpai asing daripada menggunakan bahasa fenomena negatif terhadap bahasa Indonesia, bahkan bahasa Indonesia Indonesia antara lain: banyaknya orang masih dianggap rendah. Hal ini Indonesia yang memperlihatkan dengan dibuktikan dengan kurang ketertarikan bangga kemahirannya menggunakan dan keengganan masyarakat untuk bahasa Inggris, walaupun mereka tidak menggunakan bahasa Indonesia dalam menguasai bahasa Indonesia dengan baik, kehidupan sehari-hari. Keengganan kemudian banyak orang Indonesia merasa tersebut menunjukkan pandangan malu apabila tidak menguasai bahasa masyarakat Indonesia terhadap Inggris tetapi tidak pernah merasa malu bahasanya sendiri. Bahasa Indonesia apabila tidak mampu menguasai bahasa dianggap tidak cocok untuk sendiri, selain itu banyak orang Indonesia mencerminkan persepsi yang lebih menganggap remeh bahasa Indonesia dan tinggi, lebih modern, dan lebih terdidik tidak mau mempelajarinya karena merasa layaknya Bahasa asing. Ini berarti, dirinya telah menguasai bahasa Indonesia perilaku berbahasa masyarakat selama dengan baik, dan banyak orang Indonesia ini kurang menempatkan bahasa nasional merasa dirinya lebih pandai daripada yang di negeri sendiri sebagai tuan rumah. lain karena telah menguasai bahasa Inggris Rasa bangga terhadap bahasa Indonesia dengan fasih, walaupun penguasaan bahasa yang telah menempatkan bahasa itu Indonesianya kurang sempurna. sebagai lambang jati diri bangsa Indonesia di era globalisasi saaat ini Dapat disimpulkan bahwa, dianggap telah menurun. Masyarakat kenyataan-kenyataan tersebut merupakan memilih penggunaan bahasa asing yang sikap pemakai bahasa Indonesia yang tidak pada tempatnya. Singkatnya, negatif dan tidak baik. Dengan demikian bahasa Indonesia dianggap tidak berdaya hal itu akan berdampak negatif pula pada menghadapi kehidupan modern yang perkembangan bahasa Indonesia. Seperti sedemikian rupa. halnya kita sebagai pemakai bahasa Indonesia akan menjadi pesimis, Mampu menguasai bahasa menganggap rendah, dan tidak percaya Inggris ataupun bahasa asing lainnya kemampuan bahasa Indonesia untuk memang penting dan merupakan satu hal mengungkakan pikiran dan perasaannya positif dan patut dibanggakan, tetapi dengan lengkap, jelas dan sempurna. Eksistensi bahasa Indonesia Pentingnya Penguasaan Bahasa Inggris sebagai bahasa nasional dalam pergaulan di era globalisasi perlu diperhatikan oleh Bahasa Inggris merupakan salah seluruh elemen masyarakat Indonesia. satu bahasa yang eksistensinya semakin Keberadaan bahasa Indonesia semakin hari semakin dirasakan penting oleh lama semakin pudar karena banyak masyarakat dunia (Budiarti, 2013). Hal orang Indonesia, terutama anak muda, ini dapat dipahami karena bahasa Inggris orang dari kalangan bisnis, dan pejabat tampil menjadi bahasa dunia dengan yang menggunakan bahasa selain penyebaran wilayah pemakaiannya Indonesia, seperti bahasa Inggris sangat luas. Kebutuhan akan penguasaan (Assapari, 2014) bahasa Inggris sangat diperlukan di era globalisasi seperti sekarang ini. Penguasaan Salah satu penggunaan bahasa bahasa Inggris merupakan satu modal dasar Inggris dalam bidang perdagangan untuk dapat berkompetisi dalam (Khasanah, dkk, 2015). Seperti yang kita menghadapi era globalisasi. Bahasa Inggris ketahui penggunaan nama-nama usaha perlu diajarkan bagi para generasi bangsa yang ada di Indonesia, sudah dari pendidikan tingkat dasar hingga terkontaminasi dengan bahasa asing. sampai dengan pendidikan tinggi. Sehingga di Indonesia, untuk mencegah fenomena terkikisnya penggunaan Di era globalisasi yang semakin bahasa ibu pemerintah telah berkembang maju dan membuka peluang mengeluarkan Surat Menteri Dalam untuk memperluas ruang lingkup Negeri kepada gubernur, bupati, dan antarnegara. Orang-orang yang memiliki walikota seluruh Indonesia Nomor 1021/ kemampuan bahasa asing akan SJ tanggal 16 Maret 1995 tentang mendapatkan banyak kesempatan Penertiban Penggunaan Bahasa Asing. dibandingkan orang-orang yang tidak Surat itu berisi instruksi agar papan- memiliki kemampuan berbahasa Inggris. papan nama dunia usaha dan Penguasaan bahasa Inggris tidak hanya perdagangan di seluruh Indonesia yang dibutuhkan bagi mereka yang akan pergi ke menggunakan bahasa asing agar diubah luar negeri, akan tetapi penguasaan bahasa menjadi bahasa Indonesia. Inggris sudah menjadi tuntutan karena bahasa Inggris merupakan bahasa Di era globalisasi yang menuntut Internasional. penguasaan teknologi dan bahasa asing pada berbagai bidang kehidupan saat ini Bahasa Inggris sangat semakin meminggirkan posisi bahasa mendominasi komunikasi antarbangsa. Indonesia. Seharusnya asumsi tersebut, Tidak bisa dipungkiri jika bahasa Inggris tidak mengartikan bahwa bahasa sangat diperlukan di masa kini, karena Indonesia tidak mampu bersaing dengan Bahasa Inggris telah diakui dan disepakati bahasa lain di dunia, tetapi lebih pada Internasional sebagai bahasa resmi yang sikap masyarakat Indonesia sebagai digunakan secara universal baik dalam pemakai bahasa Indonesia yang dunia teknologi, pendidikan, ekonomi, cenderung menunjukkan sikap negatif. politik, dan budaya. Hampir semua alat dan Apabila bangsa Indonesia sebagai teknologi pada masa sekarang ini pemilik dan pemakai bahasa Indonesia menggunakan bahasa Inggris. Melihat terus bersikap negatif terhadap bahasa kondisi tersebut, memiliki kemampuan nasionalnya, bahasa Indonesia akan bahasa Inggris akan menjadi nilai tambah berkembang secara kacau. bagi masyarakat Indonesia untuk mampu bersaing dikancah Internasional. Bahasa Inggris sekarang bukan lagi Indonesia yang baik merupakan sikap yang hal yang sangat tidak biasa, tapi bahasa negatif. Inggris telah menjadi tuntutan yang wajib dikuasai terutama di era globalisasi. Pemilik bahasa yang tidak lagi Mampu berbicara dengan baik dan lancar memperdulikan bahasa Indonesia cepat sudah menjadi tuntutan dan kebutuhan bagi atau lambat akan melunturkan rasa setiap orang di era globalisasi saat ini. Ini nasionalisme yang ada. Padalah kita karena pengaruh bahasa Inggris di hampir sering mendengar, ungkapan "Bahasa semua aspek dalam kehidupan. Melihat menunjukkan bangsa", yang membawa kenyataan, kemampuan bahasa Inggris pengertian bahwa bahasa yang akan menjadi faktor penyumbang digunakan akan menunjukkan jalan kesuksesan dalam bidang akademik dan pikiran dari pemakai bahasa itu. Di era juga pada bidang-bidang yang lainnya. globalisasi menjadi tantangan tersendiri Oleh karena itu, di era globalisasi ini bagi bangsa Indonesia untuk dapat sangatlah penting bagi masyarakat mempertahankan diri di tengah-tengah Indonesia untuk belajar bahasa Inggris. pergaulan antarnegara yang sangat kompleks. Oleh karena itu, masyarakat Bangga dan Cinta terhadap Bahasa Indonesia harus mampu mempersiapkan Indonesia diri dengan baik. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah masalah jati Bahasa mempunyai peranan diri bangsa. Jati diri bahasa Indonesia penting di dalam pengenalan budaya di era haruslah memperlihatkan bahwa bahasa mea. Berbagai bangsa akan Indonesia adalah bahasa yang sederhana, memperkenalkan budaya sebagai identitas sistem tata bahasanya sederhana, mudah bangsa. Bahasa menjadi alat rekam dipelajari, dan juga tidak rumit. gagasan dan ide-ide yang dilakukan oleh Kesederhanaan dan ketidakrumitan orang terdahulu. Bentuk bahasa yang inilah salah satu hal yang mempermudah menjadi alat rekam menjadikan bahasa bangsa asing ketika mempelajari bahasa sebagai budaya yang dapat dipelajari Indonesia (Marsudi, 2009). sampai saat ini (Rondiyah, dkk., 2017). Mempelajari bahasa asing di era globalisasi Masyarakat Indonesia harus seperti sekarang ini sudah menjadi hal yang menunjukkan suatu ketaatan yang biasa bagi masyarakat. berupa rasa suka rela dan bahkan bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia Menguasai salah satu atau beberapa yang sesuai dengan kaidah agar bahasa bahasa asing merupakan suatu hal yang yang digunakan dapat digolongkan positif dan memberikan kebangaan sebagai bahasa yang baik dan benar. tersendiri. Tetapi, tidak berarti bahwa Kesetiaan terhadap penggunaan bahasa dengan menguasai bahasa asing, lalu kita Indonesia ini bukan berarti benci sebagai bangsa Indonesia mengabaikan terhadap Bahasa Inggris. Hanya saja, bahasa nasional kita, bahasa Indonesia pemakai bahasa Indonesia yang taat (Badudu, 1993: 54). Akan sangat baik kaidah ini mengetahui kapan dan dimana apabila masyarakat Indonesia mampu menggunakan bahasa Indonesia serta menguasai satu atau beberapa bahasa asing, kapan dan di mana harus menggunakan tetapi disamping itu menguasai bahasa bahasa Inggris. Namun, dalam Indonesia sebagai bahasa nasional dengan kenyataannya, masyarakat pada baik dan benar pun juga sangat lah penting. umumnya cenderung lebih banyak Kebangaan atas penguasaan bahasa asing memakai serapan bahasa asing dalam tanpa didampingi oleh penguasaan bahasa beberapa kata bahkan kalimat dibandingkan dengan menggunakan sekarang ini. Penguasaan bahasa Inggris bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah merupakan satu modal dasar untuk dapat yang baik dan benar. berkompetisi dalam menghadapi era globalisasi. Sehingga, bahasa Inggris perlu Seharusnya, keadaan ini disadari diajarkan bagi para generasi bangsa dari benar oleh setiap warga negara Indonesia pendidikan tingkat dasar hingga sampai sehingga rasa tanggung jawab terhadap dengan pendidikan tinggi. pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia akan tumbuh dengan baik di Mampu menguasai bahasa sanubari setiap pemakai bahasa Inggris ataupun bahasa asing lainnya Indonesia. Rasa cinta pun akan memang penting dan merupakan satu hal bertambah besar dan bertambah positif yang patut dibanggakan, tetapi mendalam terhadap bahasa Indonesia. yang perlu dicermati adalah penggunaan Sudah barang tentu, hal ini menjadi dari bahasa tersebut. Jangan sampai harapan bersama, harapan setiap orang penggunaaan bahasa Inggris semata- yang mengaku masyarakat Indonesia. mata hanya untuk menonjolkan diri dan Kesetiaan dalam penggunaan bahasa memperlihatkan bahwa seseiorang bisa mendorong masyarakat suatu bangsa berbahasa Inggris. Sebenarnya, untuk bisa mempertahankan bahasanya penggunaan bahasa asing itu sah-sah dan apabila perlu mencegah adanya saja, bukan tidak boleh, tetapi perlu pengaruh bahasa lain. disesuaikan dengan situasi dan tempat penggunaaan bahasa asing tersebut. PENUTUP Pembinaan dan Pengembangan bahasa Dari uraian yang telah juga perlu dilakukan untuk dipaparkan diatas, dapat disimpulkan meningkatkan rasa cinta dan bangga bahwa arus globalisasi tentu akan massyarakat Indonesia terhadap bahasa mempengaruhi seluruh aspek kehidupan. Indonesia. Pengaruh bahasa Inggris Pengaruh itu, antara lain akan terlihat terhadap eksistensi bahasa Indonesia dalam bidang pendidikan, kebudayaan, dan sebagai peluang ataupun sebagai lain sebagainya. Masalah identitas bangsa ancaman, hal itu tergantung bagaimana merupakan salah satu poko yang dihadapi cara kita sebagai warga negara Indonesia dalm dunia pendidikan. Sedangkan dalam menyikapinya. identitas bangsa tidak jauh dari bahasa. seperti yang kita ketahui, Bahasa Indonesia DAFTAR PUSTAKA sebagai lambang dan identitas nasional Arifin, Z. (2012). Penelitian Pendidikan. tidak luput dari banyaknya tantangan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Berkaitan dengan keberadaan bahasa Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Indonesia di era globalisasi, Indonesia Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: akan menghadapi masalah-masalah yang Rineka Cipta. tidak mudah. Assapari, M. (2014). Eksistensi Bahasa Alat komunikasi yang digunakan Indonesia Sebagai Bahasa di era globalisasi pada umumnya adalah Nasional Dan Perkembangannya di bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Era Globalisasi. Prasi, 9(18) 29- Kenyataan ini sudah pasti akan 37. berpengaruh terhadap eksistensi Bahasa Badudu. (1993). Cakrawala Bahasa Indonesia. Namun, tetap saja kebutuhan Indonesia I. Jakarta: Gramedia akan penguasaan bahasa Inggris sangat Pustaka Utama. diperlukan di era globalisasi seperti Budiarti, A. (2013). Interferensi Bahasa Of Indoglish Usage At Universities Indonesia ke dalam Bahasa In Indonesia: Breaking Down The Inggris. Bahasa dan Seni, 41(1) Motives From Sociolinguistics 10-17. Perspective. Prosiding Prasasti, Handayani, S. (2015). Pentingnya 146-152. Kemamapuan Berbahasa Inggris Ratna, N. K. (2012). Teori, Metode, dan Sebagai dalam Menyongsong Teknik Penelitian ASEAN Community. Profesi Sastra.Yogyakarta: Pustaka Pendidik, 3(1) 102-106. Pelajar. Khasanah, I., Dwita L., Rosa D. C. T., Rondiyah, A. A., Nugraheni E. W., dan dan Roy, R. (2015). Fenomena Kundharu S. (2017). Pembelajaran Penggunaan Bahasa Asing dalam Sastra Melalui Bahasa dan Budaya Penamaan Bisnis Kuliner di untuk Meningkatkan Pendidikan Kawasan Soekarno Hatta Kota Karakter Kebangsaan di Era Mea Malang. Lingkar Widyaiswara, (Masyarakat Ekonomi Asean). The 2(1) 1-11. 1st Education and Language Marsudi. (2008). Eksistensi Bahasa International Conference Indonesia sebagai Bahasa Proceedings Center for Persatuan. Sosial Humaniora. 1(2) International Language 172-184 Development of Unissula, 141- _______. (2009). Jati Diri Bahasa 147. Indonesia Di Era Globalisasi Rosidi, A. (2015). Bahasa Indonesia Teknologi Informasi. Sosial Bahasa Kita. Bandung: Dunia Humaniora, 2(1) 133-148. Pustaka Jaya. Marsudi dan Siti Z. (2015). Kesetiaan Saddhono, K. (2012). Kajian Berbahasa Indonesia Sosiolinguistik Pemakaian Bahasa dipertanyakan di era Globalisasi. Mahasiswa Asing dalam Sosial Humaniora, 8(1), 95-105. Pembelajaran Bahasa Indonesia Murti, S. (2015). Eksistensi Penggunaan untuk Penutur Asing (BIPA) di Bahasa Indonesia di Era UNS. Kajian Linguistik dan Globalisasi. Prosiding Seminar Sastra, 24(2) 176-186. Bulan Bahasa. Universitas Santosa, I. (2014). Pembelajaran Bahasa Bengkulu: 177-184. Asing di Indonesia: Antara Muslich, M. (2010). Bahasa Indonesia Globalisasi Dan Hegemoni. pada Era Globalisasi. Jakarta: Bahasa dan Sastra, 14(1) 1-11. Bumi Aksara. Zulfadli, M., Asnawi A., dan Maisuri H. Pamungkas, S. (2012). Bahasa (2017). Peran Bahasa Indonesia Indonesia dalam Berbagai Sebagai Bahasa Perdagangan di Perspektif. Yogakarta: Andi. Era Mea. The 1st Education and Pastika, I. W. (2012). Pengaruh Bahasa Language International Asing terhadap Bahasa Indonesia Conference Proceedings Center dan Bahasa Daerah: Peluang atau for International Language Ancaman?. Kajian Bali, 2(1) 161- Development of 164. Unissula.Universitas Islam Sultan Rakhmawati, A., Kundharu S., Sri H., Agung: 508-515. dan Rio D. (2016). A Phenomenon