POTENSI PERAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA KOMUNIKASI GLOBAL

(The Potency of Role Indonesian as Global Communicaton Language)

Oleh/ by
Putri Alnur Rahmattulah
Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami 56 Kentingan, Jebres, Surakarta
Pos-el : alnur@student.uns.ac.id

ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang masalah kebahasaan yang muncul pada era globalisasi. Bahasa yang dimaksud adalah
bahasa Indonesia. Diuraikan tentang kondisi bahasa Indonesia pada era globalisasi dan tantangan penggunaannya dalam
kehidupan sehari- hari. Makalah ini dibuat agar pembaca ikut mengetahui, merasakan dan mengkritisi fenomena
penggunaan bahasa pada era globalisasi. Pengkajian ini menggunakan metode studi pustaka. Berdasarkan hasil studi
pustaka yang dilakukan, pada era globalisasi bangsa Indonesia sangat memprihatinkan dalam menggunakan bahasa
Indonesia. Kemudahan teknologi , komunikasi dan Informasi dengan mudahnya masuk melalui sambungan internet,
menjadikan masyarakat menerima budaya- budaya luar, salah satunya bahasa. Bahasa asing yang masuk adalah bahasa
Inggris. Bukan berarti masyarakat Indonesia anti terhadap bahasa Inggris, namun bangsa Indonesia harus menggunakan
bahasa sesuai dengan aturannya. Agar tidak merusak struktur kebahasaan. Bahasa Indonesia berpotensi menjadi bahasa
komunikasi global seiring berkembangnya zaman karena bahasa Indonesia juga mengalami perkembangan.

Kata kunci : bahasa, globalisasi, perkembangan

ABSTRACT
This description tells about problem of Indonesian language on globalization era. The description about condition
Indonesian language in globalisation era and challenge in use daily. The Purpose of making this journal so that the
readers come along to know, feel and criticzm the phenomenon of language use in the era of globalization. This studied
uses methods study of litterature.Based on the result s of the litterature study conducted, in the era globalization the ease
of technology, information, and communication entered. Society becomes accepting of cultures from outside including
language.foreign entered Indonesia is english language but the Indonesian nation must use language according to the
rules. In order not to damage the structure of language. Indonesian has the potential to become a language of global
communication as it develops as indonesian too.

Keyword s: language, globalization, develop

A. PENDAHULUAN
Perkembangan zaman yang semakin pesat
merambah ke segala aspek bidang
kehidupan.Seperti bidang politik, ekonomi,
sosial, pertahanan, keamanan dan budaya.
terancam posisinya dalam kehidupan
masyarakat. Pasalnya adanya globalisasi
menjadikan masyarakat hampir melupakan
bahasa Indonesia. Apabila tidak melupakan,
masyakarat lebih akrab dengan bahasa asing
atau bahasa Inggris dibandingkan dengan
bahasa Indonesia. Padahal bahasa Indonesia
adalah bahasa yang mengikat manusia yang
tinggal dalam negara Indonesia menjadi satu
Indonesia (Rosidi,2010:55).
Artikel ini merupakan artikel gagasan
yang muncul karena keprihatinan penulis
terhadap posisi bahasa Indonesia di mata
bangsa Indonesia. Penulis juga ingin
menyampaikan bahwa bahasa Indonesia
juga dapat menjadi bahasa komunikasi
global asal pemuda dan mahasiswa mampu
menggalakkan penggunaannya salah
satunya melalui media sosial. Sebab
pengguna media sosial banyak diisi oleh
anak muda. Metode yang digunakan adalah
analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini
relevan dengan Judul penelitian Sikap
Mahasiswa terhadap Bahasa Indonesia oleh
Indriya Mulyaningsih. Berkiblat pada
penlitian tersebut bahasa Indonesia memiliki
potensi menjadi komunikasi global.Sebab
Mahasiswa menunjukkan ketertarikan
terhadap bahasa Indonesia
(Mulyaningsih,2017).
Melihat pada bidang budaya,
globalisasi membawa pengaruh bagi budaya
Indonesia. Memang bahasa dan budaya tidak
hadir terisolasi tetapi selalu mengandung
pengaruh dari budaya lain (Wijana:2014).
Tidak mengapa asal budaya lain tidak
sampai menjadi jati diri bangsa . Bahasa
Indonesia sebagai bahasa Nasional sempat
memprihatinkan karena masyarakat lebih
merasa bergengsi apabila menggunakan
bahasa Inggris. Akankah bahasa Indoensia
digantikan denganbahasa Inggris? Tidak bila
penggunanya terus gencar turut melestarikan
bahasa Indonesia. Selain Pemerintah yang
harus gencar melakukan politik bahasa.
Warga indonesia harus bangga memiliki
bahasa Indonesia (Rosidi,2015:48).
Wujud bangga dapat ditunjukkan
dengan warga berbahasa yang baik , benar
dan santun. Memang berbahasa tidak harus
selalu benar taat sesuai kaidah. Karena
terkadang seseorang ketika berbahasa harus
memperhatikan situasi dan kondisi serta
lawan tutur. Budaya indonesia yang beragam
mendorong masyarakat memiliki cara
tersendiri untuk berlaku santun. Misal orang
jawa berlaku santun dengan berbahasa yang
diulur-ulur dan berbelit belit untuk
menyatakan kemauannya. Hal ini tidak
masalah bila keluar dari kebenaran kaidah
bahasa Indonesia, sebab yang menyangkut
tentang kesantunan jangan dibahas secara
bersamaan membahas tentang kaidah.karena
pasti tidak akan sesuai kaidah, karena
penekanannya pada kesantunan, bukan pada
kebenaran.
Kerap kali masyarakat lebih merasa asing
dengan kosakata bahasa Indonesia daripada
bahasa Inggris sehingga masyarakat penutur
lebih senang menggunakan istilah berbahasa
Inggris. Menjadinya bahasa Inggris sebagai
lingua franca dunia membuat bahasa
tersebut semakin dikenal dan cepat meluas
(Artawan, Gosong, & Wardani:
2013) .Akibatnya pengungkapan ujaran
berbahasa Indonesia menjadi tidak maksimal
melainkan terjadi campur kode.
Campur kode merupakan salah satu aspek
dari saling ketergantungan bahasa dalam
masyarakat
multilingual(Saddhono,2012:74). Sah- sah
saja terjadi campur kode apabila di dalam
bahasa Indonesia memang tidak ditemukan
padanan kata yang tepat untuk ungkapan
yang bersangkutan. Tujuan campur kode
adalah untuk memberi keutuhan makna pada
ujaran pengguna bahasa. Agar mitra tutur
tidak kesulitan memahami maksud dari
penutur. Namun apabila memungkinkan
untuk tidak campur kode akan lebih baik .
Era globalisasi juga mengakibatkan
ilmu berkembang pesat. Kondisi yang sangat
memprihatinkan ketika banyak sekali
referensi berbahasa Inggris lebih lengkap
kadar informasinya dibandingkan referensi
lokal. Hal ini menyulitkan siswa dalam
belajar sebab fakta dilapangan kemampuan
bahasa Inggris siswa sangat kurang, di lansir
dari Tribunews.
Bukan seharusnya masyarakat anti
terhadap bahasa Inggris, namun globalisasi
bukanlah penginggrisan. Jika globalisasi
penginggrisan dan semua harus diubah
menjadi bahasa Inggris, itu namanya
penjajahan walaupun tidak berwujud fisik.
Belajar bahasa sangatlah perlu, bahkan
sebagai mahasiswa dianjurkan menguasai
bahasa asing namun jangan lupakan bahasa
Indonesia.(Suwarjono,2008).
Penelitian oleh Lauder (2008) bahwa
bahasa Inggris berguna dalam hal: (1)
economic and bussiness;(2) communication;
(3) Education;(4) the media ;
(5)International Relations.. Selama ini
bahasa Inggris digunakan sebagai
komunikasi global karena: (1) It’s
International linguistics feature;(2)The large
of number english speaker;(3) The wide
geographical spread of where is is used;
(4)It’s important such as politics,
international of diplomacy,economic and
business, science and technology,and
culture;(4)The use of english by countries
which currently dominate affairs
economically,plitically and culturally,
(Huda,2000:68)
Bahasa Indonesia ada karena perjuangan.
Munculnya bahasa Indonesia pun karena
hasil perjuangan para pahlawan. Jika tidak
diperjuangkan mungkin bahasa Indonesia
tidak akan terbentuk. Bahasa Indonesia
mengalami sejarah yang panjang.
Pengembangan terhadap bahasa Indonesia
terus dilakukan.Sejarah mula bahasa
Indonesia adalah terpilihnya bahasa melayu
sebagai bahasa lingua franca. Kemudian
terus dikembangkan oleh badan bahasa
hingga menjadi bahasa Indonesia seperti
sekarang ini.
Salah satu upaya pengembangan bahasa
dengan pengayaan kosakata. Pengayaan
kosakata yang terus dilakukan oleh badan
Bahasa memberikan ruang bagi pengguna
bahasa Indonesia mengungkapkan pikiran
dan gagasannya secara lebih mudah.
Banyaknya kosakata akan memudahkan
pengguna bahasa memilih kosakata sesuai
pikirannya. Meskipun jumlah kosakata
bahasa Indonesia belum sebanyak kosakata
bahasa Inggris. Diharapkan bahasa Indonesia
dapat dikatakan layak sebagai bahasa
komunikasi global karena tidak miskin
kosakata. Lebih baik bila mahassiswa
berperan aktif dalam kegiatan tulis menulis
sebab, dengan menulis akan
memperkenalkan tulisan kepada dunia
(Saddhono dan Slamet.,2014).
Bahasa Indonesia memiliki kosakata
yang belum sebanyak bahasa Inggris.
Namun diharapkan warga negara Indonesia
seharusnya bangga terhadap Bahasa
Indonesia. Walaupun kosakata dalam bahasa
Indoensia belum sebanyak bahasa
Inggris,bahasa Indonesia terus mengalami
perkembangan. Oleh karena itu bahasa
Indonesia berpotensi ikut berperan dalam
komunikasi global.
B. PEMBAHASAN
1. Sejarah Bahasa Indonesia
Bangsa yang besar adalah
bangsa yang tidak melupakan sejarah,
termasuk sejarah bahasa Indonesia.
Sejarah Bahasa Indonesia harus diketahui
oleh seluruh bangsa Indonesia.
Tujuannya agar bangsa Indonesia
semakin bangga memiliki bahasa
nasional, bahasa Indonesia.
Sejarah bahasa Indonesia
bermula dari penggunaan bahasa
Melayu dialek Riau. Bahasa Melayu
dialek Riau disepakati sebagai lingua
franca. Chaer dalam bukunya
pembinaan Bahasa Indonesia (2:2013)
menyebutkan bahwa Lingua franca
adalah bahasa pengantar atau bahasa
pergaulan yang digunakan untuk
berinteraksi antara dua etnis atau lebih
yang masing- masing memiliki bahasa
sendiri- sendiri. Sebagai lingua franca,
bahasa Melayu diperkirakan telah
digunakan di seluruh nusantara oleh para
pelaut dan pedagang sejak maraknya
perdagangan rempah- rempah di
Maluku.
Alasan bahasa Melayu dialek
Riau digunakan sebagai lingua franca
sebagaimana dikutip dari Rohmadi,dkk
dalam bukunya yang berjudul Belajar
Bahasa Indonesia yaitu :(1) Bahasa
melayu dikenal sebagai bahasa yang
sederhana, bentuk maupun susunannya;
(2) Bahasa Melayu mudah beradaptasi
dengan bahasa pendatang;(3) Bahasa
Melayu tidak memiliki tingkatan-
tingkatan seperti bahasa Jawa maupun
bahasa Sunda;(4) Bahasa Melayu adalah
bahasa milik orang yang berpindah
 tempat, seperti pedagang, pelaut;(5)
Bahasa melayu milik suku yang tempat
tinggalnya di daerah yang strategis yang
dilalui lalu lintas pelayaran dan
perdagangan antara timur dan barat;(6)
Beberapa kerajaan yang berasal dari
daerah bahasa asal bahasa Melayu
menguasai lautan dan perdagangan
seperti pada masa kerajaan Sriwijaya dan
masa kejayaan Malaka.
Pada Tanggal 28 Oktober bahasa
Indonesia menjadi bahasa nasional. Sejak
saat itu bahasa Indonesia berkembang pesat.
Faktor pendukung pesatnya perkembangan
bahasa Indonesia yaitu; (1) Munculnya
angkatan pujangga Baru tahun 1993;(2)
Pemerintah Jepang melarang bangsa
Indonesia untuk tidak menggunakan bahasa
Belanda pada tahun 1942;(3)Adanya
sastrawan dan budayawan pada masa Jepang
dan angkatan 45. Bahasa dan budaya tidak
dapat dipisahkan berkembangya budaya
mempengaruhi berkembangnya bahasa
berlaku sebaliknya (Mudjib:2009) Bahasa
Indonesia terus berkembang hingga saat ini
dan terus melakukan pengayaan kosakata.
Salah satu tanda perkembangan bahasa
Indonesia adalah terjadi perubahan ejaan dari
masa ke masa. Mulai dari ejaan Van
Ophuysen, ejaan Malindo, ejaan Suwandi,
ejaan Yang disempurnakan dan PUEBI
(disahkan tahun 2015). Sampai saat ini
bahasa Indonesia masih terus berkembang,
utamanya dalam hal pengayaan kosakata.
1. Keadaan Bahasa Indonesia di Era
Globalisasi
Bahasa Indonesia sebagai bahasa
Nasional sempat terancam posisinya dalam
kehidupan masyarakat. Pasalnya adanya
globalisasi menjadikan masyarakat hampir
melupakan bahasa Indonesia. Apabila tidak
melupakan, masyakarat lebih akrab dengan
bahasa asing atau bahasa Inggris
dibandingkan dengan bahasa Indonesia.
Kerap kali masyarakat lebih merasa asing
dengan kosakata bahasa Indonesia daripada
bahasa Inggris sehingga masyarakat penutur
lebih senang menggunakan istilah berbahasa
Inggris. Akibatnya pengungkapan ujaran
berbahasa Indonesia menjadi tidak maksimal
melainkan terjadi campur kode.
Badan Pengembangan Bahasa terus
berupaya untuk mencari padanan kata
bahasa Inggris di dalam bahasa Indonesia.
Harapnnya masyarakat tidak menggunakan
bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dalam
satu ujaran kalimat. Misalnya badan bahasa
telah membakukan Swafoto, semula kata
tersebut berasal dari bahasa Inggris yaitu
selfie.
Globalisasi seharusnya menjadi peluang
bagi masyarakat untuk mengembangkan
bahasa dan sastra Indonesia. Globalisasi
menjadikan masyarakat dapat mudah
mengakses teknologi, Informasi dan
Komunikasi. Kemudahan itulah yang
seharusnya digunakan masyarakat untuk
menyosialisasikan bahasa Indonesia. Agar
bahasa Indonesia semakin dikenal dunia.
2. Pentingnya Bahasa sebagai Sarana
Komunikasi
Bahasa memiliki peran penting dalam
kehidupan masyarakat (Bloomfield,1995:1).
Terutama dalam melakukan kegiatan
berkomunikasi. Pengertian komunikasi
menurut Effendy (2000:5) yaitu proses
pernyataan antar manusia yang dinyatakan
adalah pikiran manusia kepada orang lain
dengan menggunakan alat sebagai
penyalurnya. Komunikasi dapat dilakukan
secara langsung tatap muka maupun secara
tidak langsung atau melalui perantara seperti
gawai.
Alat yang digunanakan bisa berupa
bermacam- macam. Mulai dari alat yang
masih sederhana seperti kentongan, sandi,
surat, telegraf dan daun lontar hingga alat
yang paling modern seperti gawai, dan
komputer pernah digunakan masyarakat
sebagai alat untuk berkomunikasi. Tujuan
keberadaan alat adalah untuk mempermudah
komunikasi. Alat adalah salah satu unsur
komunikasi.
Unsur komunikasi lainnya (Effendy,
2000:10) yaitu komunikator (communica-
tor, source, sender), pesan (message), media
(channel, media), komunikan
(Communicant, co-mmunicatee, receiver,
recipient), Efek (effect, impact, influence).
Peristiwa komunikasi perlu memenuhi unsur
-unsur tersebut. Apabila salah satu tidak
terpenuhi maka komunikasi tidak akan
berjalan dengan baik.
Era Globalisasi seperti ini masyarakat
lebih banyak berkomuniaksi melalui gawai .
masyarakat banyak menggunakan sosial
media daripada bertatap muka secara
langsung.
3.Potensi Peran bahasa Indonesia dalam
Komunikasi Global
Bahasa memiliki peran penting dalam
kehidupan masyarakat. Terutama dalam
melakukan kegiatan berkomunikasi.
Pengertian komunikasi menurut Efendy
(2000:5) yaitu proses pernyataan antar
manusia yang dinyatakan adalah pikiran
manusia kepada orang lain dengan
menggunakan alat sebagai penyalurnya.
Bahasa Indonesia ada karena
perjuangan. Munculnya bahasa Indonesia
pun karena hasil perjuangan para pahlawan.
Jika tidak diperjuangkan mungkin bahasa
Indonesia tidak akan terbentuk. Bahasa
Indonesia mengalami proses yang panjang.
Perkembangan- perkembangan sedikit demi
sedikit terus dilakukan.
Jumlah kosakata bahasa Indonesia
hingga tahun 2018 berjumlah 109
ribu.,dialnsir dari republika. Hal tersebut tidak
terlepas dari upaya pemartabatan, pengayaan
dan pengembangan bahasa Indonesia yang
terus dilakukan oleh Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa. Pada tahun 2019
pemerintah menarget memiliki 181 ribu
kosakata bahasa Indonesia. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan 2016 lalu
menganggarkan 1,9 Triliun untuk program
kebudayaan, salah satu program tersebut
untuk menambah kosakata bahasa Indonesia
agar semakin banyak dilansir dari koran
tempo (2018)
Pengayaan kosakata yang terus
dilakukan oleh badan Bahasa memberikan
ruang bagi pengguna bahasa Indonesia
mengungkapkan pikiran dan gagasannya
secara lebih mudah. Banyaknya kosakata
akan memudahkan pengguna bahasa
memilih kosakata sesuai pikirannya.
Meskipun jumlah kosakata bahasa Indonesia
belum sebanyak kosakata bahasa Inggris.
Tim riset gabungan peneliti Harvard
University dan Google mencatat
penambahan kosakata tertua di dunia
mencapai 8.500 kata pertahun. Kini jumlah
total telah mencapai 1.022.000 kata. Catatan
itu bersumber pada hasil analisis Komputer
terhadap 5.192. 769 buku yang telah
didigitalisasi atau empat persen dari buku
yang pernah dicetak pada rentang tahun 1800
dan 2000. dilansir dari republika (2018)
Sebagai warga negara seharusnya
bangga terhadap Bahasa Indonesia. Melalui
BIPA banyak warga asing belajar bahasa
Indonesia, baik untuk keperluan maupun
kebutuhan (Yahya, Andayani & Saddhono:
2018). Walaupun kosakata dalam bahasa
Indonesia belum sebanyak bahasa
Inggris,bahasa Indonesia terus mengalami
perkembangan. Oleh karena itu diharapkan
bahasa Indonesia mampun ikut berperan
dalam komunikasi global.
Pada lingkup kecil pun juga harus
digencarkan pengembangan bahasa
Indonesai. Misalnya dalam kelas, guru juga
harus melakukan inovasi pembelajaran
terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia.
Guru dapat melakukan pembelajaran
integratif dalam pembelajaran bahasa
Indonesia. Pembelajaran integratif yaitu
pembelajaran dengan jalan memadukan
semua aspek kebahasaan yang ada dalam
sebuah materi yang ditampilkan, seperti
aspek mendengarkan, aspek berbicara, aspek
membaca, dan aspek menulis dengan
harapan pembelajaran bahasa indonesia
menjadi semakin efektif sehingga tidak
membosankan (Hastuti,2011).
Bangsa Indonesia dapat membantu
pengembangan bahasa Indonesia melalui
laman KBBI. Warga negara Indonesia dapat
memasukkan data berupa bahasa yang
belum tercantum di dalam KBBI melalui
laman resmi KBBI. Input bahasa dapat
berupa bahasa daerah. Upaya ini dapat
membantu memperkaya kosakata bahasa
Indonesia.
Kosa kata yang akan semakin kaya
seharusnya dapat memicu pengguna bahasa
yang banyak. Sebab dalam praktiknya
semakin banyak kosakata yang ada semakin
mudah suatu ide di wujudan dalam bahasa.
Karena semakin banyak kata yang ada.
Tentunya pengembangan bahasa
Indonesia tidak terlepas dari pengembangan
bahasa daerah. Pengguna bahasa harus
disadarkan bahwa masing-masing mereka
harus mengerti waktu-waktu digunakannya
bahasa daerah, bahasa asing dan bahasa
Indonesia.
Selain itu , pemerintah harus selalu
melakukan politik terhadap bahasa
iIndoenesia. Misalnya mewajibkan pekerja
asing yang datang ke Indonesia .
memperhatikan perkembangan bahasa yang
muncul di masyarakat dan memperhatikan
seluruh elemen di dalam pemerintahan dapat
berbahasa Indonesia yang baik dan benar
(Marsudi dan Zahrok: 2015).
C. SIMPULAN
Bahasa Indonesia memiliki potensi
digunakan dalam komunikasi global.
Komunikasi global yang di maksud bukan
hanya komunikasi di dunia nyata, namun
juga dunia maya. Global berarti mendunia
atau meluas. Tentu yang meluas adalah
penggunanya. Pengguna yang luas berarti
jumlah pengguna bahasa semakin banyak.
Apabila pengguna semakin banyak maka
bahasa tersebut memiliki keunggulan,
khususnya kosakatanya banyak.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa
Nasional bangsa Indonesia. Bahasa yang
diakui secara Yuridis oleh negara Indonesia
yang tertuang dalam UU No 24 Tahun 2009
sehingga rasa memiliki bangsa Indonesia
terhadap bahasa Indoneseia harus terus
dipupuk dengan berbahasa Indonesia yang
baik dan benar. Ditinjau dari sisi sejarah
Bahasa Indonesia juga disebut sebagai
lingua franca, yaitu bahasa pemersatu
bangsa. Bangsa yang tinggal dari
sabang sampai merauke mengerti bahasa
Indonesia. Warga negara Indonesia memang
memiliki bahasa daerah, namun untuk
berkomunikasi secara nasional bangsa
Indonesia menggunakan bahasa Indonesia.
Itulah istimewanya bahasa Indonesia.
Berkomunikasi dengan bahasa Indoensia
merupakan langkah nyata melestarikan
bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia memiliki sejarah
yang sangat panjang. Sepanjang sejarah,
bahasa Indonesia mengalami
perkembangan- perkembangan seperti
perkembangan ejaan. Ejaan yang pernah ada
yaitu ejaan Van Ophuysen, ejaan Malindo,
ejaan Suwandi, ejaan Yang disempurnakan
dan PUEBI (disahkan tahun 2015). Selain itu
Bahasa Indonesia juga mengalami
pengayaan kosakata. Kosakata terus
diperkaya agar jumlah kosakata bahasa
Indonesia semakin banyak. Kosakata yang
banyak akan memudahkan pengguna
bahasa dalam mengungkapkan pikiran
pengguna bahasa. Upaya mengenalkan
bahasa Indonesia pada dunia.
D.DAFTAR PUSTAKA
Artawan, G., Gosong, M., & Wardani, K. D. K.A.
2013.Sikap Siswa terhadap Bahasa Indonesia:
Studi Kasus di SMA Negeri 1 Singaraja. E-
jurnal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesa. Vol 2, No 2. Hlm 201-214
Bloomfield,L.1995.LANGUAGE. Terj. I Sutikno.
Jakarta: Gramedia Pustaka
Chaer, A. 2013.Pembinaan Bahasa Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta
Dardjowidjodjo, S.1996. Bahasa Nasional Kita dari
Sumpah Pemuda ke Pesta Emas
Kemerdekaan . Bandung: ITB
Effendy,O. U.2000. Ilmu Komunikasi Teori dan
Praktik. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Hastuti,S. 2011. Peningkatan Kemampuan
Berbahasa dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan Pendekatan Integratif.
Pendidikan Bahasa dan Seni. Vol 7, No 1.
Hlm 265-280
Huda,N. 2000. Kedudukan dan Fungsi Bahasa
Asing Dalam H Alwi & D Sugono,
Politik Bahasa: Risalah Seminar Politik
Lauder, A. Status and function english in Indonesia.
Makna. Vol 2. No. 1. hlm 9-20
Marsudi dan Zahrok,S.2015. Kesetiaan Berbahasa
Indonesia Dipertanyakan di Era Globalisasi.
Jurnal Sosial Humaniora. Vol 8. No 1. hlm
95-104
Mudjib, A. 2009. Hubungan Bahasa dan Kebudayaan.
Adabiyyat. Vol 8. No 1. hlm 142-154
Mulyaningsih.I. 2017. Sikap Mahasiswa terhadap
Bangsa Indonesia. ILEaL. Vol 3. No. 1. hlm
79-87
Republika.co.id,Ahad, 19 Desember 2010. diakses
pukul 17.00
Republika.co.id.Monday 21 Muharram
1440/01October 2018 diakses pukul 17.00
Rosidi,A. 2015. Bahasa Indonesia Bahasa
KitaAkan diganti dengan Bahasa
Inggris?. Bandung: Dunia Pustaka Jaya.
Saddhono, K & Slamet,Y. 2014.
PembelajaranKemampuan Berbahasa
Indonesia: teori dan Aplikasi. Surakarta:
UNS Press
Saddhono, K. 2012. Pengantar Sosiolinguistik:
Teori dan Konsep .Surakarta: UNS Press
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta
Suwarjono.2008.Makalah Konggres IX
BahasaIndonesia .Proceedings.
Yogyakarta: UGM Press
Tempo.co.id. Selasa 29 September 2015. diakses pukul
16:50
Tribun .com.Jumat 9 Desember 2016. diakses pukul
06:40
Wijana,I. D.P. 2014. Bahasa ,Kesatuan dan
Resistansinya: Studi tentang nama-nama
Badan Usaha di Daerah Istimewa
Yogyakarta
Yahya, M., Andayani, & Saddhono, K . 2018.
Hubungan Penguasaan Kosakata dengan
Kesalahan Diksi dalam Kalimat Bahasa
Indonesia Mahasiswa BIPA
LeveAkademik..Kredo. Vol 1. No 2.
halaman 53-70