Anda di halaman 1dari 8

FENOMENA PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM

PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DI ERA GLOBALISASI

Mutiah Ariska Putri


FKIP Universitas Sebelas Maret
mutiahariskaputri1@gmail.com
Abstrak

Bahasa memiliki peran penting dalam kegiatan berkomunikasi secara lisan maupun
tulisan di lingkungan masyarakat. Tujuan dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui
eksistensi penggunaan bahasa Indonesia akibat adanya bahasa asing. Bahasa Indonesia
merupakan bahasa nasional yang digunakan sebagai sarana komunikasi dan pemersatu
bangsa. Namun, pada era globalisasi ini penggunaan bahasa Indonesia telah dipengaruhi
oleh masuknya bahasa inggris sebagai bahasa internasional. Masalah fungsi dan
kedudukan bahasa Indonesia adalah salah satu di antara masalah penggunaan kebahasaan
yang harus dihadapi. Berdasarkan suatu kenyataan apabila dua bahasa atau lebih
digunakan dalam masyarakat yang sama, maka akan terjadi kontak bahasa yang
mengakibatkan terjadinya hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi.
Kata kunci: Fenomena bahasa Indonesia, keberadaan bahasa Inggris, dan era globalisasi.
Abstract
Language play an important role in activities communicate in orally or in writing in the
community. The purpose in writing this is to find phenomena the use of language
Indonesia because of a foreign language Indonesian language is the national language
used as a means communication and unifying the people. But, in the era of globalization
the use of language Indonesia has been affected by the entrance of English as a language
international. Problem function and raised language Indonesia is one of the problems to
be overcome. This based on a reality when two languages or more used in public to
which same, there will be contact language has resulted in the mutual relations and
affect each other.
Keywords: The phenomenon of Indonesian language, the existence of English, and era of
globalization.
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan alat komunikasi Sedangkan bahasa menurut
lingual manusia, baik secara lisan Kridalaksana (1985:12) adalah sistem
maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bunyi bermakna yang dipergunakan
bahasa yang tidak dihubungkan dengan untuk komunikasi oleh kelompok
status dan nilai-nilai sosial. Setelah manusia.
dihubungkan dengan kehidupan sehari-
hari, yang di dalamnya selalu ada nilai- Penguasaan bahasa seorang anak
nilai dan status, bahasa tidak dapat diawali dengan pemerolehan bahasa
ditinggalkan. Ia selalu mengikuti pertama atau sering dikenal dengan
kehidupan manusia sehari-hari, baik istilah bahasa ibu. Pemerolehan bahasa
sebagai manusia anggota suku maupun ini membutuhkan prosea yang sangat
anggota bangsa (Muslich, 2010:3). panjang, bahkan bisa dibilang proses
pemerolehan bahasa ini dimulai sejak bahasa asing yang berlebih-lebihan,
seorang anak itu lahir. Jadi, bahasa ibu melampaui batas-batas fungsional kedua
merupakan bahasa yang pertama kali bahasa ini dan menyusup kepada ranah
dikuasai oleh setiap manusia melalui penggunaan bahasa Indonesia. Seminar
interaksi dengan keluarganya dan tersebut juga mencemaskan terdapatnya
dilengkapi dengan interaksi sosial kecenderungan untuk mengabaikan
dengan masyarakat sekitar (Pandudinata, kaidah-kaidah penggunaan bahasa
Sumarlam, dan Saddhono, 2018: 49). Indonesia yang baik dan benar.
Kebiasaan seperti ini dianggap
Berdasarkan kedudukan dan fungsi merupakan sebuah ‘bom waktu’ yang
kemasyarakatan, ada tiga kategori dapat menghancurkan bangsa dan
bahasa di Indonesia, yaitu: (1) Bahasa negara.
Indonesia, (2) Bahasa Daerah, dan (3)
Bahasa Asing. Bahasa Indonesia adalah Bahasa Inggris merupakan salah
bahasa nasional yang menjadi lambang satu bahasa yang eksistensinya semakin
dan kebanggaan bangsa dan negara hari semakin dirasakan penting oleh
(Halim, 1976). Bahasa Indonesia dalam masyarakat dunia. Hal ini dapat
perkembangannya mendapatkan dipahami karena bahasa Inggris tampil
pengaruh dari berbagai bahasa, baik menjadi bahasa dunia dengan
bahasa daerah maupun bahasa asing penyebaran wilayah pemakaiannya
(Rohmadi dkk, 2014). sangat luas. Oleh karena itu, PBB
menjadikan bahasa ini salah satu bahasa
Bahasa Indonesia juga digunakan resmi. Untuk mengembangkan ilmu
sebagai alat komunikasi antardaerah di pengetahuan dan teknologi, penguasaan
Indonesia; bahasa resmi dalam bahasa Inggris sangat penting karena
pemerintahan, peradilan dan kegiatan berdasarkan penelitian yang dilakukan
luas (perdagangan, olah raga, oleh Unesco, lebih kurang 71% penulis
perusahaan, dan sebagainya); bahasa ilmiah dilakukan dalam bahasa Perancis,
kebudayaan, yaitu mengungkapkan, Jerman, dan Inggris, dengan bahasa
mengembangkan, dan membina Inggris menduduki 62% dari output
kebudayaan nasional, bahasa pendidikan (Alwasilah, 1993).
yang dipakai satu-satunya bahasa
pengantar dalam pendidikan (iptek) Seiring dengan perkembangan
modern. zaman, bahasa Indonesia mengalami
perkembangan, baik ke arah positif
Secara sosiolinguistik, khusus yang maupun negatif. Keadaan yang ada
berkaitan dengan ranah pemakaian sekarang adalah fungsi bahasa Indonesia
bahasa, bahasa-bahasa itu dapat mulai digantikan atau tergeser oleh
digolongkan ke dalam kategori: (1) bahasa asing dan adanya perilaku yang
bahasa pertama (B1), yang dipakai cenderung menyelipkan istilah asing
sebagai alat komunikasi utama dalam (Putri, 2017)
rumah tangga; (2) bahasa kedua (B2),
yang bukan bahasa pertama, tetapi Indonesia merupakan negara
dipakai secara luas dan resmi dalam yang memiliki kepentingan dengan
masyarakat; dan (3) bahasa asing (BA), bahasa Inggris. Sebagai negara
yang bukan bahasa pertama dan bahasa berkembang, tentu saja untuk pergaulan
kedua. internasional masyarakat Indonesia
merasakan pentingnya penguasaan
Pada tahun 1974, di dalam seminar bahasa Inggris. Apalagi dalam era
politik bahasa nasional bahasa kesejahteraan ini penyebaran informasi
Indonesia, dikemukakan kecemasan dilakukan melalui media bahasa Inggris.
terhadap penggunaan bahasa daerah dan
Dengan demikian, bahasa Inggris semakin meningkat ketimbang
menjadi bahasa asing pertama yang sebaliknya. Orang jadi bertanya-tanya
perlu dikuasai oleh masyarakatnya. tidakkah nanti bahasa Indonesia jadi
sederet akar kata benda dan kata kerja
PEMBAHASAN bahasa Inggris yang dirangkai
Perkembangan Bahasa Indonesia sesamanya dengan kata depan dan kata
hubung bahasa Indonesia. Namun, ada
Kurniawan (2012: 8) mengatakan kemungkinan bahwa bentuk bahasa
bahwa sebagai alat integrasi bangsa, ada Indonesia biasa jika berbicara dengan
beberapa sifat potensial yang dimiliki golongan bawah. Jika hal ini sampai
bahasa Indonesia: (1) bahasa Indonesia terjadi, salah satu alasan utama untuk
telah terbukti dapat mempersatukan memilih bahasa Indonesia sebagai
bangsa Indonesia yang multicultural, (2) bahasa nasional, sampai mengalahkan
bahasa Indonesia bersifat demokratis bahasa Jawa yang banyak penuturnya,
dan egaliter, (3) bahasa indonesia telah dikesampingkan.
bersifat terbuka/transparan, dan (4)
bahasa Indonesia sudah mulai Jika dibandingkan keadaan 50
mengglobal. tahun yang lampau dengan keadaan
sekarang, maka akan terlihat bahwa
Pertama, sejak zaman perjuangan kehidupan masyarakat Indonesia
kemerdekaan, bahasa Indonesia selalu sekarang sudah semakin modern.
tampil memainkan perannnya dan telah Kemajuan yang dicapai selama kurun
berhasil membangkitkan serta waktu 50 tahun terjadi hamper di semua
menggalang semangat kebangsaan bidang kehidupan seperti ekonomi,
(nasionalisme) atau semangat perdagangan, politik, IPTEK,
perjuangan dalam mengantarkan rakyat komunikasi, transportasi. Perubahan
Indonesia ke depan pintu gerbang atau perkembangan terjadi karena kita
kemerdekaan Indonesia. Kedua, bahasa semakin erat dengan bangsa-bangsa lain.
Indonesia sebagai bahasa persatuan Kata-kata yang sangat popular dewasa
maupun sebagai bahasa negara telah ini untuk menggambarkan hubungan
berperan dan berfungsi secara efektif antarbangsa dan keadaan dunia dewasa
sebagai sarana komunikasi perjuangan ini ialah kata interdependensi dan
dan pembangunan bangsa Indonesia. globalisasi. Perubahan dalam kehidupan
Ketiga, bahasa Indonesia bersifat dan budaya Indonesia ini terjadi tidak
terbuka (transparan). Artinya, bahasa hanya karena kita terpaksa menerima
Indonesia dapat beradaptasi dengan apa yang disodorkan dari luar kepada
bahasa-bahasa lain dan mudah kita, tetapi juga karena kita dengan
menerima unsur-unsur fonologi, sengaja mengambil pengetahuan dan
morfologi, dan unsur semantik. unsur-unsur budaya asing demi
Keempat, bahasa Indonesia sudah mulai kelanjutan eksistensi kita sebagai bangsa
mengglobal, dewasa ini bahasa dan demi perkembangan budaya kita.
Indonesia merupakan salah satu bahasa
asing yang popular dan digemari oleh Sampai pada tahun 1990-an
bangsa lain. penggunaan bahasa asing, khususnya
bahasa inggris sangat menonjol di dalam
Bahasa asing yang dominan dipakai beberapa bentuk peristilahan. Perusahan
di negara Indonesia adalah bahasa perumahan merupakan salah satu bidang
Inggris. Kecenderungan untuk usaha perdagangan dan jasa yang sangat
menggunakan kata Inggris, yang banyak menggunakan istilah-istilah
sebetulnya ada padanannya dalam bahasa Inggris untuk hasil atau pun jasa
bahasa Indonesia, menunjukkan tanda yang ditawarkannya. Media massa
secara tidak langsung turut pula merasa malu dan kurang apabila tidak
memperkukuh penggunaan bahasa menguasai bahasa Indonesia.
Inggris ini melalui iklan maupun berita
yang disiarkannya. Dengan kata lain, Ketiga, Banyak orang Indonesia
frekuensi kegiatan sosial ekonomi serta menganggap remeh bahasa Indonesia
pembangunan nasional yang semakin dan tidak mau mempelajarinya karena
memuncak bersamaan dengan kemajuan merasa dirinya telah menguasai bahasa
ilmu pengetahuan dan teknologi telah Indonesia dengan baik.
semakin mendesak bahasa Indonesia ke Keempat, Banyak orang Indonesia
dalam kedudukan yang saling merasa dirinya lebih pandai daripada
bersaingan dengan bahasa Inggris pada yang lain karena telah menguasai bahasa
tingkat-tingkat tertentu di tengah-tengah asing (Inggris) dengan fasih, walaupun
masyarakat. penguasaan bahasa Indonesianya kurang
a. Fenomena Negatif Bahasa sempurna.
Indonesia di Tengah b. Fenomena Penggunaan
Masyarakat Bahasa Indonesia di Era
Muslich (2010:38-40) mengatakan Globalisasi
bahwa bangsa Indonesia, sebagai Sikap pemakaian bahasa
pemakai bahasa Indonesia, seharusnya Indonesia yang negatif dan tidak baik
bangga menggunakan bahasa Indonesia akan menimbulkan kesalahan dalam
sebagai alat komunikasi. Dengan bahasa berbahasa. Hal itu akan berdampak
Indonesia, mereka bisa menyampaikan negatif pula pada perkembangan bahasa
perasaan dan pikirannya dengan Indonesia. Sebagai pemakai bahasa
sempurna dan lengkap kepada orang Indonesia menjadi pesimis, menganggap
lain. Mereka semestinya bangga rendah, dan tidak percaya kemampuan
berbahasa Indonesia belum lagi tertanam bahasa Indonesia dalam mengungkapkan
pada setiap orang Indonesia. Rasa pikiran dan perasaannya dengan
menghargai bahasa asing (dahulu bahasa lengkap, jelas, dan sempurna. Akibat
Belanda, sekarang bahasa Inggris) masih lanjut yang timbul dari kenyataan-
terus menampak pada sebagian besar kenyataan tersebut antara lain sebagai
bangsa Indonesia. Mereka menganggap berikut.
bahwa bahasa asing lebih tinggi
derajatnya daripada bahasa Indonesia. Pertama, Banyak orang Indonesia lebih
Bahkan, mereka tidak mau tahu suka menggunakan kata-kata, istilah-
perkembangan bahasa Indonesia. istilah, dan ungkapan-ungkapan itu
sudah ada padanannya dalam bahasa
Fenomena negatif yang masih Indonesia, bahkan sudah umum dipakai
terjadi di tengah-tengah masyarakat dalam bahasa Indonesia. Misalnya, page,
Indonesia antara lain sebagai berikut. background, reality, alternative, airport,
Pertama, Banyak orang Indonesia masing-masing untuk “halaman”, “latar
memperlihatkan dengan bangga belakang”, “kenyataan”,
kemahirannya menggunakan bahasa “(kemungkinan) pilihan”, dan “lapangan
Inggris walaupun mereka tidak terbang” atau “bandara”.
menguasai bahasa Indonesia dengan Kedua, Banyak orang Indonesia
baik. menghargai bahasa asing secara
Kedua, Banyak orang Indonesia merasa berlebihan sehingga ditemukan kata dan
malu apabila tidak menguasai bahasa istilah asing yang “amat asing”, “terlalu
asing (Inggris) tetapi tidak pernah asing”, atau “hiper asing”. Hal ini terjadi
karena salah pengertian dalam
menerapkan kata-kata asing tersebut, menggunakan bahasa Indonesia.
misalnya rokh, insyaf, fihak, fatsal, Masyarakat harus memilah-milah bahasa
syarat(muatan), dianggap (syah). baik dan buruk yang mereka dengar di
Padahal, kata-kata itu cukup diucapkan internet ataupun, media lainnya,
dan ditulis roh, insaf, pihak, pasal, sarat sehingga mereka dapat membatasi
(muatan), dan dianggap (sah). penggunaan bahasa yang berlebihan
(Murti, 2015).
Ketiga, Banyak orang Indonesia belajar
dan menguasai bahasa asing dengan baik Bahasa Indonesia dilihat dari
tetapi menguasai bahasa Indonesia apa Penggunaanya, Bahasa Indonesia dan
adanya. Terkait dengan itu, banyak Bahasa Asing (BA) selalu digunakan
orang Indonesia yang mempunyai secara berkompetisi baik di lingkungan
bermacam-macam kamus bahasa asing akademis maupun lingkungan
tetapi tidak mempunyai satu pun kamus percakapan sosial. Kompetisi dapat
bahasa Indonesia. Seolah-seolah seluruh dilihat dari bentuk kata /pilihan kata
kosakata bahasa Indonesia telah yang digunakan. Contoh masyarakat
dikuasainya dengan baik. Akibatnya, penutur bahasa Indonesia lebih memilih
kalau mereka kesulitan menjelaskan atau bentuk ‘Bisnis kuliner’ daripada bentuk
menerapkan kata-kata yang sesuai dalam ‘Bisnis boga’. Kompetisi yang lain juga
bahasa Indonesia, mereka akan mencari dapat dilihat dari fakta pemakaian kata
jalan pintas dengan cara sederhana dan ‘persaingan’ dan ‘kompetisi’, kata
mudah. Misalnya, penggunaan kata yang ‘kolaborasi’ dan ‘kerja sama’ atau juga
mana yang kurang tepat, kata ‘sensitif’ dan ‘peka’. Sekalipun
pencampuradukkan penggunaan kata bentuk-bentuk kebahasaan yang
tidak dan bukan, pemakaian kara ganti disampaikan berpasangan seperti itu
saya, kami, kita yang tidak jelas. dapat dikatakan memiliki makna yang
tidak sepenuhnya sama, banyak pula
Sekadar sebagai contoh, kita orang yang memaknainya sama. Bentuk
melihat luasnya pemakaian kata seperti yang selanjutnya adalah wujud
‘waktu mana’, ‘yang mana’, ‘di mana’, kompetisi linguistik antarentitas dalam
dan kata ganti lain semacam itu. Gejala Bahasa Indonesia.
ini terdengar dan terlihat di banyak
kesempatan berbicara dan menulis. Bentuk kebahasaan dalam
Mereka meniru bentuk bahasa asing Bahasa Indonesia yang dianggap banyak
untuk mengungkapkan pikiran mereka bersaing adalah bentuk ‘tepercaya’ dan
di dalam bahasa Indonesia, padahal ‘terpercaya’, bentuk ‘telanjur’ dan
banyak sekali di antara mereka yang ‘terlanjur’, ‘memedulikan’ dan
tidak mampu berbahasa asing. Sering ‘mempedulikan’. Sesuai kaidah
timbul pemikiran di kalangan peminat morfofonemik yang berlaku, bentuk
bahasa untuk mencari sebab dari yang harus dianggap benar dan
kekeliruan semacam itu. Mengapa seharusnya digunakan adalah
mereka tidak menggunakan saja bentuk ‘tepercaya’, ‘telanjur’, dan
bahasa Indonesia untuk mengungkapkan ‘memedulikan’ (Hima, 2017).
pikiran mereka di dalam bahasa
Indonesia. Selain itu, bahasa yang sedang
merekah di era globalisasi ini adalah
c. Fenomenan Penggunaan bahasa alay. Bahasa alay biasanya
Bahasa Indonesia di Kalangan marak digunakan di kalangan remaja.
Remaja Bahasa tersebut sering kali disebut
dengan bahasa remaja. Bahasa remaja
Masyarakat Indonesia sebagai secara langsung maupun tidak telah
pengguna bahasa Indonesia, dalam
mengubah generasi Indonesia untuk bahasa Inggris) berupa masuknya
tidak menggunakan bahasa Indonesia kosakata tanpa proses pembentukan
dengan baik dan benar. Keberadaan istilah dan penggunaan struktur kalimat
bahasa remaja memang berpengaruh bahasa Inggris. Namun, di tengah era
terhadap eksistensi bahasa Indonesia. globalisasi, masyarakat tidak bisa
Banyak di kalangan mahasiswa yang menutup mata bahwa kemampuan
sudah mulai meremehkan bahasa menggunakan bahasa asing (terutama
Indonesia dan banyak dari mereka yang bahasa Inggris) sangat diperlukan.
belum mengerti kaidah bahasa Indonesia
yang baik dan benar (Indrayanti, 2015). Beberapa literatur ilmu
pengetahuan banyak yang menggunakan
Mahasiswa yang belajar di bahasa asing (belum diterjemahkan).
Indonesia (termasuk mahasiswa asing) Maka, kemampuan berbahasa asing juga
dituntut untuk menguasai bahasa sangat penting dalam menunjang
Indonesia sebagai bahasa kedua mereka perkembangan ilmu pengetahuan yang
(Saddhono, 2012). Mayoritas karya dinamis. Contohnya saja ada beberapa
ilmiah di Indonesia tentu saja istilah asing yang belum ditemukan
menggunakan bahasa Indonesia. Maka padanan katanya dalam bahasa
dari itu, penguasaan bahasa Indonesia Indonesia.
oleh semua orang sangat penting demi
menunjang proses pendidikan. Pilihan d. Dampak Positif dan Negatif
bahasa yang dilakukan oleh masyarakat Globalisasi terhadap
yang multilingual ditentukan oleh Keberadaan Bahasa Indonesia
berbagai faktor dan mempunyai makna Dalam era globalisasi yang berkembang
tertentu (Saddhono, 2007). pesat saat ini tentu saja banyak
Konsep penyebaran budaya juga berdampak pada bahasa atau alat
berlaku dalam penyebarluasan ilmu komunikasi lisan. Terutama bahasa
pengetahuan dan teknologi modern. agar indonesia yang menjadi bahasa nasional
jangkauan pemakaiannya lebih luas, Negara Indonesia. Jumlah penduduk
penyebaran ilmu dan teknologi, baik yang banyak mengakibatkan Bahasa
melalui buku-buku pelajaran, buku-buku Indonesia sangat rentan terhadap
populer, majalah-majalah ilmiah pengaruh era globalisasi. Baik pengaruh
maupun media cetak lain, hendaknya secara positif maupun pengaruh negatif.
menggunakan bahasa Indonesia. Dampak positif globalisasi
Pelaksaan ini mempunyai hubungan terhadap bahasa Indonesia:
timbal balik dengan fungsinya sebagai
bahasa ilmu yang dirintis lewat a) Bahasa Indonesia mulai dikenal oleh
lembaga-lembaga pendidikan, dunia internasional. Terbukti ada
khususnya perguruan tinggi. beberapa Universitas di luar negeri
yang mempunyai fakultas Sastra
Representasi suatu bahasa pada Bahasa Indonesia. Karena menurut
hakikatnya berupa kegiatan pemakaian mereka negeri kita ini adalah negeri
bahasa itu sendiri oleh komunitasnya yang subur dan kaya raya. Yang
dalam berbagai keperluan (Zamzami, mempunyai bermacam-macam budaya,
2014). Posisi bahasa Indonesia sebagai flora-fauna, serta potensi-potensi
bahasa ilmu yang bersifat dinamis, kini lainnya.
terguncang dengan tantangan dari b) Meningkatnya pengetahuan
bahasa asing. Tantangan berupa masyarakat internasional tentang
eksternal linguistics tersebut datang dari Bahasa Indonesia.
pengaruh negatif bahasa asing (terutama
c) Meningkatnya terjemahan buku-buku perilaku sosial bermasalah maupun
ke dalam Bahasa Indonesia. perilaku sosial yang positif. Kenyataan
memang selalu digebyarkan akan
Dampak negatif globalisasi hadirnya persaingan global.
terhadap bahasa Indonesia:
Berdasarkan hal tersebut perlu
a) Masyarakat Indonesia tidak diadakannya perbaikan dari dalam
menggunakan bahasa Indonesia yang maupun dari luar. Jika tidak dapat
baik dan benar atau lebih sering mengakibatkan terhambatnya
menggunakan bahasa Indonesia perkembangan bahasa Indonesia itu
populer. Banyak masyarakat yang sendiri. Sebagai warga negara Indonesia
lebih bangga dan membangga- yang baik, seharusnya mampu menjaga
banggakan menggunakan bahasa keutuhan bahasa Indonesia. Bahasa
negeri orang lain. Atau malah Indonesia harus dibina dan
mencampur-campur bahasa Indonesia dikembangkan dengan baik karena
dengan bahasa asing. bahasa merupakan jati diri suatu bangsa.
b) Berkurangnya minat generasi muda
untuk mempelajari Bahasa Indonesia. DAFTAR PUSTAKA
Generasi muda cenderung untuk lebih
menyukai sesatu yang modern atau Alwasilah, C.A. (1993). Pengantar
maju. Dengan masuknya budaya- Sosiologi Bahasa. Bandung:
budaya asing dan bahasanya tentu Angkasa.
lebih menarik bagi sebagian besar Assapari, M. Mugni. (2014). Eksistensi
generasi muda untuk dipelajari. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa
c) Bercampurnya Bahasa Indonesia Nasional dan Perkembangannya di
dengan bahasa-bahasa asing. Hal ini Era Globalisasi. Jurnal PRASI, 9
sering terjadi dimasyarakat, baik (18), 29-37.
secara lisan maupun tulisan.
d) Memperkaya kosakata Bahasa Budiarti, Ani. (2013). Interferensi
Indonesia. Terbukti banyaknya kata Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa
serapan yang diserap dari bahasa asing. Inggris pada Abstrak Jurnal Ilmiah.
Jurnal Bahasa dan Seni, 1(41), 10-
17.
SIMPULAN
Darjowidjojo, Soenjono. (1996). Bahasa
Kenyataan-kenyataan yang telah Nasional Kita. Bandung: Penerbit
dijelaskan di atas adalah fenomena nyata ITB Bandung.
yang terjadi dalam penggunaan bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris. Hadirnya Harimansyah, Ganjar. (2015). Pilihan
bahasa Inggris ternyata memberikan Bahasa Remaja dalam Perspektif
pengaruh yang cukup besar terhadap Umur dan Lintas generasi.
bahasa Indonesia. Banyak orang (http://badanbahasa.kemendikbud.go.
Indonesia yang masih menganggap id/lamanbahasa/artikel/1251.
bahasa Inggris harus lebih diutamakan
Hima, Rofiatul. (2017). Kompetisi
pemakaiannya. Bahasa Inggris dianggap
Bahasa Sebagai Wujud Eksistensi
lebih kekinian daripada bahasa
Bahasa Indonesia di Era Masyarakat
Indonesia.
Ekonomi (MEA). Jurnal Unmuh
Arus globalisasi itu telah Jember, 2 (2), 215-223.
menimbulkan pengubah sosial yang
Indrayanti, Tri. (2015). “Potret
dalam waktu yang akan datang dapat
Penggunaan Bahasa Remaja dalam
menjelma dalam perilaku sosial, baik
Perspektif Kalangan Mahasiswa”.
Prossiding Seminar Nasional Sakri, Adjat (ed). (1988). Ilmuwan Dan
PRASASTI II “Kajian Pragmatik Bahasa Indonesia Adjat Sakri.
dalam Berbagai Bidang”. Bandung: Penerbit ITB Bandung.
Kridalaksana, Harimurti. (1985). Tata Zamzami. (2014). Eksistensi Bahasa
Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia: Indonesia dalam Pendidikan
Sintaksis. Jakarta: Pusat Pembinaan. Berbasis Keragaman Budaya.
Makalah dipresentasikan dalam
Kurniawan, Khaerudin. (2012). Bahasa Seminar Internasional Pendidikan
Indonesia Keilmuan Untuk Berbasis Budaya: Sumbangan Bahasa
Perguruan Tinggi. Bandung: Refika dan Sastra Indonesia di UIN Syarif
Aditama bandung Hidayatullah, Jakarta.
Murti, Sri. (2015). Eksistensi
Penggunaan Bahasa Indonesia di Era
Globalisasi. Prosiding Seminar
Nasional Bulan Bahasa UNIB 2015,
STKIP PGRI Lubuk Linggau
Muslich, Masnur. (2010). Bahasa
Indonesia Pada Era Globalisasi
Kedudukan, Fungsi, Pembinaan, dan
Pengembangan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Pandudinata, Reza., Sumarlam.,
Saddhono, K. (2018). Pemerolehan
Bahasa Siswa Tunagrahita Kelas VI
SD. Jurnal Retorika, 11(1), 48-56.
Putri, Nimas P. (2017). Eksistensi
Bahasa Indonesia Pada Generasi
Millenial. Widyabastra, 5(1), 45-49.
Saddhono, K. (2007). Bahasa Etnik
Pendatang di Ranah Pendidikan
Kajian Sosiolinguistik Masyarakat
Madura di Surakarta. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, 13
(66), 469-487.
Saddhono, K. (2012). Kajian
Sosiolinguistik Pemakaian Bahasa
Mahasiswa Asing dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia
untuk Penutur Asing (BIPA) di
Universitas Sebelas Maret. Kajian
Linguistik dan Sastra, 24(2), 176-
186.
Rohmadi, dkk. (2014). Belajar Bahasa
Indonesia. Surakarta: Cakrawala
Media.

Anda mungkin juga menyukai