Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI DASAR

‘‘Pengambilan Darah dari Jantung dan Ekor”

Oleh : Kelompok7

1. Surista Novia (PO.71.39.1.19.032)


2. Tiara Bunga Paramita (PO.71.39.1.19.033)
3. Viola Puji Lestari (PO.71.39.1.19.034)
4. Wahyu Diana Kurniati (PO.71.39.1.19.035)
5. Wawa Hida Putri (PO.71.39.1.19.036)
6. Windi Lestari (PO.71.39.1.19.037)

Kelas : Reguler 1A

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


JURUSAN FARMASI
TAHUN AJARAN 2019/2020
I. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui apa itu mencit putih dan/atau tikus beserta ciri-cirinya
2. Untuk mengetahui cara pengambilan darah pada mencit dan/atau tikus

II. Dasar Teori


Mencit merupakan yang paling umum digunakan pada penelitian Laboratorium sebagai
hewan percobaan yaitu sekitar 40-80%. Mencit memiliki banyak keunggulan sebagai hewan
percobaan, yaitu siklus hidup yang relatif pendek, jumlah anak perkelahiran banyak. Variasi
sifat-sifatnya tinggi dan mudah dalam penanganannya. Ciri-ciri mencit secara umum adalah
tekstur rambut lembut dan halus, bentuk hidung kerucut terpotong, bentuk badan silindris
agak membesar kebelakang, warna rambut putih, mata merah, ekor merah muda, dan berat
badan sekitar 25-40 g (betina) ; 20-40 g (jantan).
Mencit putih memiliki bulu pendek halus berwarna putih serta ekor berwarna kmerahan
dengan ukuran lebih panjang daripada badan dan kepala. Mencit memiliki warna bulu yang
berbeda disebabkan perbedaan dalam proporsi darah mencit liar dan memiliki kelenturan
pada sifat-sifat produksi dan reproduksinya.
Tikus merupakan hewan laboratorium yang banyak digunakan dalam penelitian dan
percobaan antara lain untuk mempelajari pengaruh obat-obatan, toksisitas, metabolisme,
embriologi maupun dalam mempelajari tingkah laku. Tikus berasal dari Asia Tengah dan
penggunaannya telah menyebar luas diseluruh dunia.
Dalam dunia sains mncit dan tikus banyak digunakan sebagai hewan coba karena struktur
anatomi mencit dan tikus hampir sama dengan struktur anatomi manusia selain itu juga
perkembangbiakan mencit yang sangat cepat sehingga memudahkan praktikan ataupun
peneliti dalam mendapatkannya. Mencit ataupun tikus juga bukan termasuk hewan yang
diindungi dan dalam pemeliharaan dan perawatannya tergolong mudah.

III. Prosedur Percobaan


Cara pengambilan darah pada mencit kali ini yaitu melalui Vena Ekor dan Jantung. Pada
umumnya pengambilan darah yang terlalu banyak pada hewan kecil akan menyebabkan shok
hipovolemik, stress, dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Tetapi pengambilan darah
yang tidak sesuai aturan juga dapat menyebabkan anemia pada hewan coba.
1. Pada Vena Ekor
Tikus dimasukkan dalam selongsong yang sesuai ukuran tubuh tikus. Ekor tikus dijulurkan
keluar dan vena lateralis pada ekor di Incisi (dipotong) 0,2-2 cm dari pangkal ekor dengan
siletatau gunting yang steril. Darah ditampung pada eppendorf, kemudian diletakkan miring 45
derajat dan dibiarkan mengendap pada suhu kamar, selanjutnya dilakukan sentrifungasi untuk
mendapatkan serum yang dimaksud.
2. Pada Jantung
Teknik ini dilakukan jika darah yang dibutuhkan banyak dan tikus yang diambil darahnya ini
akan sekalian dibedah untuk diambil organnya. Cara memperoleh darah dari jantung tikus
lebih sering dipakai daripada mencit. Diperlukan anestesi dan cara ini sama pada mencit.
Caranya dengan memasukkan syringe langsung kejantung dan disedot perlahan.
IV. Hasil Pengamatan

1. Pada Vena Ekor

2. Pada Jantung
V. Pembahasan

Pengambilan darah hewan pada laboratorium dilakukan untuk berbagai percobaan saintifik
seperti : untuk mempelajari farmakokinetika suatu obat, untuk mempelajari hormon,
substract sel darah merah. Dalam bidang farmakokinetika dan metabolisme obat, sampel
darah digunakan untuk analisis berbagai konsentrasi obat dan hasil metabolitnya. Teknik
pengambilan darah tergantung pada faktor-faktor spesifik dari percobaan yang akan
dilaksanakan. Perbedaan tersebut dapat berupa teknik pengambilan sampel terminal atau
teknik pengambilan sampel nonterminal. Kondisi darah yang dikumpulkan pada akhir
percobaan setelah hewan dimatikan berbeda dibandingkan pengambilan tunggal atau
berulang dari hewan yang sadar. Beberapa faktor biokimia dan fisiologi dapat berubah akibat
stres pada hewan percobaan, seperti tingginya tekanan darah dan katekolamin tubuh,
prolaktin dan glukokortikosteroid dapat mempengaruhi beberapa parameter metabolit, juga
kadar darah, jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan volume darah.

VI. Kesimpulan
Dalam dunia sains, mencit dan tikus banyak digunakan sebagai hewan coba karena struktur
anatomi mencit dan tikus hampir sama dengan struktur anatomi manusia. Mencit ataupun
tikus banyak digunakan dalam penelitian terutama untuk diambil darahnya. Tipe pengambilan
darah pada mencit vena ekor dan pengambilan darah pada jantung. Dan sebaiknya sebelum
melakukan pengambilan darah, kesterilan alat dan hewan coba lebih diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai