Anda di halaman 1dari 6

Upaya membatasi masuknya istilah asing ke dalam

Bahasa Indonesia di kalangan pelajar

Disusun Oleh :

Muh Takdir 3211421217

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas artikel yang berjudul “Peningkatan Penggunaan Bahasa Indonesia Yang
Baik dan Benar di Lingkungan Pendidikan”.

Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Selain itu, artikel ini
bertujual menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis menyadari bahwa artikel ini masih jauh dari kata sempurna karena pengalaman
dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, diharapkan saran dan kritik yang
membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Bogor, 30 Maret 2022


Pendahuluan

Bahasa merupakan sarana manusia untuk berpikir yang merupakan sumber awal manusia
memperoleh pemahaman dan ilmu pengetahuan, sebagai simbol sebuah pemahaman, bahasa
telah memungkinkan manusia untuk memahami apa yang ada disekitarnya, dan mengantarkan
dia memiliki ilmu pengetahuan dan keahlian.Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan
sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan
manusiawi. Bahasa menjadi perangkai komunikasi antar individu ataupun kelompok untuk
menyampaikan suatu ujaran dan tujuan tertentu.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu di NKRI dimana di Indonesia memiliki berbagai
pulau pulau dengan bahasa daerah masing-masing. Menurut Pieterse dan Robertson (dalam
Astika, 2015: 88) di era globalisasi ini banyak bahasa asing yang sudah masuk di Indonesia.
Masuknya bahasa asing ke Indonesia dikarenakan adanya arus globalisasi di bidang teknologi,
perdagangan, ekonomi maupun pendidikan. Arus globalisasi tidak selamanya membawa dampak
buruk. Sebaliknya, hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan demi perbaikan.
Dengan adanya arus globalisasi, mengakibatkan bahasa asing yang masuk ke Indonesia juga
mempengaruhi penggunaan bahasa.

Arus globalisasi, modernisasi dan westernisasi dapat mendorong Indonesia untuk menjadikan
bahasa Indonesia masuk dalam kancah internasional. Melalui pendidikan misalnya, pengajaran di
sekolah-sekolah maupun universitas sudah mewjibkan pembelajaran bahasa Indonesia bahkan
dilakukan tes Ujian untuk kelulusan. Salah satu buktinya banyaknya mahasiswa asing yang
belajar di UNS, Saddhono (2012) menjelaskan pada tahun 2012, terdapat 113 orang dari 28
negara untuk program pertukaran mahasiswa dan 63 orang dari 26 negara sedang menempuh
studi di UNS yang berasal dari berbagai negara di dunia (International Office UNS, 2012). Hal
tersebut menunjukan bahwa bahasa Indonesia sudah dipelajari oleh anak bangsa selain itu juga
mahasiswa dan pelajar asing yang menempuh pendidikan di Indonesia.

Bahasa Indonesia mengalami banyak modifikasi, pengubahan makna, dan serapan dari bahasa
asing lainnya bahkan sampai kini. Semasa Kolonial Belanda tentu saja serapan yang banyak
diambil adalah dari Bahasa Belanda, seperti wortel dari kata wortelen, verboden, onderdil dari
kata reserveonderdelen dan masih banyak lainnya. Pengubahan dan evolusi ke arah yang lebih
baik tentu terjadi sejak resmi menjadi bahasa di Republik Indonesia yang tercatat dalam sejarah
yaitu Ejaan van Ophuijsen, Ejaan Republik, Ejaan Pembaharuan, Ejaan Melindo, Ejaan yang
Disempurnakan, dan terkini yaitu Ejaan Bahasa Indonesia.

Saat ini adalah era milenial, adanya peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi,
media dan teknologi digital. Hal tersebut berdampak pada perkembangan bahasa Indonesia.
Keadaan yang ada sekarang adalah fungsi bahasa Indonesia mulai digantikan atau tergeser oleh
bahasa asing dan adanya perilaku yang cenderung menyelipkan istilah asing, padahal padanan
dalam bahasa indonesianya ada.

Istilah serapan adalah istilah yang berasal dari bahasa lain (bahasa daerah atau bahasa luar
negeri) yang kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya disesuaikan dengan penuturan masyarakat
Indonesia untuk memperkaya kosa kata. Masyarakat Indonesia telah sering menggunakan istilah
asing maupun serapan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka berpendapat bahwa menggunakan
istilah serapa maupun asing adalah suatu hal yang dapat menjadikannya sebagai orang yang
terpelajar, gaul, modern, dan lain-lain.

Sejumlah ahli yang mempelajari istilah serapan bahasa asing yang ada pada bahasa Indonesia
lebih mementingkan karakteristik bahasa asing tersebut ketimbang bahasa penerima dan kaidah
linguistiknya serta yang menyangkut pelafalannya. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang
terbuka. Maksudnya ialah bahasa ini banyak menyerap kata-kata dari bahasa lainnya.

Pembahasan

Globalisasi adalah era terjadinya perubahan masa akibat pengaruh budaya asing. Globalisasi
mempengaruhi semua aspek kehidupan, termasuk bahasa. Pengaruh alat komunikasi yang begitu
canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jadi diri
bangsa Indonesia. Ini semua menyangkut kedisplinan berbahasa nasional, dengan mematuhi
semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa Indonesia. Dengan displin berbahasa Indonesia akan
membantu bangsa Indonesia untuk mempertahankan dirinya dari pengaruh negatif asing atas
kepribadiannya sendiri.
Oleh karena itu pentingnya peranan bahasa dalam kehidupan bermasyarakat. Di lingkup kecil
dan keluarga, masyarakat kita menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi dan pada
lingkup yang luas dan bersifat resmi digunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Selain itu juga pentingnya seorang guru atau pendidik untuk memberitahu tentang penggunaan
bahasa dengan istilah yang tepat dan sesuai dengan KBBI, yaitu dengan adanya mata pelajaran
Bahasa Indonesia yang dimana nantinya seorang pengajar memaparkan dan menjelaskan tentang
istilah – istilah bahasa dengan benar dan secara tidak langsung hal tersebut aka menumbuhkan
tentang penggunaan bahasa yang benar kepada para pelajar.

Perlu juga adanya kesadaran diri dibenak para pelajar untuk menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar Pepatah lama mengatakan, “bahasa menunjukan bangsa”, maka untuk
mengetahui dan mewujudkan identitas bangsa, kita harus menjunjung tinggi bahasa nasional.
Untuk mengatsi pergeseran bahasa Indonesia yang sudah parah diperlukan usaha bersama oleh
semua pihak agar menumbuhkan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia. Sebagai generasi muda
kita harus menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia. Banyak bangsa lain yang
merasa iri dan terkagum-kagum terhadap bangsa kita karena memiliki bahasa persatuan yaitu
Indonesia. Ini merupakan salah satu jati diri asli bangsa Indonesia. Maka dari itu, kita harus
menumbuhkan kesadaran yang tinggi untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.

Kesimpulan

Jadi kesimpulannya istilah asing akan memudar jika para pelajar telah mengetahui informasi
yang bbenar dna juga perlu adanya kesadaran diri tentang menngunalan bahasa dan istilah
dengan benar sehingga menimbulka keterbiasaan menggunakan bahasa dengan sesuai ejaan
KBBI dan hal tersebut jika di terapkan dalam kehidupan sehari-hari maka secara tidak langsung
akan mengajak orang lain melakukan hal serupa dan Bahasa Indonesia dapat di banggakan
Daftar Pustaka

Azizah, A. R. A. (2019). Penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Gaul di Kalangan Remaja.
Jurnal Skripta, 5(2).

Murti, Sri. "Eksistensi penggunaan bahasa indonesia di era globalisasi." (2015): 177-184.

Susilo, Sigit Vebrianto. "Refleksi nilai-nilai pendidikan ki hadjar dewantara dalam upaya upaya
mengembalikan jati diri pendidikan indonesia." Jurnal Cakrawala Pendas 4.1 (2018):
266411.
Gustiasari, Dewi Rani. "Pengaruh Perkembangan Zaman terhadap Pergeseran Tata Bahasa
Indonesia; Studi Kasus pada Pengguna Instagram Tahun 2018." Jurnal Renaissance 3.2
(2018): 433-442.

Anda mungkin juga menyukai