Qodar
Istikomah Ilmu
Hukum Fakultas
Hukum
Universitas Negeri Semarang
Email:
qodar.istikomah@gmail.com
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sejarah bahasa Indonesia, dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang
merupakan bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan
nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung antar suku-suku, bahasa
melayu juga menjadi bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan
kepulauan nusantara yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia
dengan para pedagang asing. Peristiwa rapat pemuda pada 1928 membuat
perkembangan bahasa Indonesia, berkembang dengan sangat pesat.
Sekarang, bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat
Indonesia.
2. Kerangka Teoretis
2.1 Hakikat Bahasa Indonesia
Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi yang dapat digunakan
untuk menyampaikan pikiran atau perasaan satu sama lain antar penuturnya.
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota
suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan
diri.
2.2 Eksistensi
Eksistensi merupakan suatu kedudukan atau keberadaan. Menurut
Sjafirah dan Prasanti (2016:3-4), eksistensi diartikan sebagai keberadaan.
Dimana keberadaan yang dimaksud adalah adanya pengaruh atas ada atau
tidak adanya kita. Eksistensi ini perlu “diberikan” orang lain kepada kita,
karena dengan adanya respon dari orang di sekeliling kita ini, membuktikan
bahwa keberadaan kita diakui.
2.3 Mahasiswa
Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menuntut ilmu di perguruan
tinggi. Menurut wikipedia, mahasiswa adalah sebutan bagi orang yang
sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi yang terdiri
dari sekolah tinggi, akademi, dan yang paling umum adalah Universitas.
Sedangkan menurut Hartaji (2021:5) Mahasiswa adalah seseorang yang
sedang dalam proses menimba ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang
menjalani pendidikan pada salah satu bentuk perguruan tinggi yang terdiri
dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas.
2.4 Perkembangan
Perkembangan adalah perubahan yang berkaitan dengan kualitas.
Perkembangan merujuk pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan
tidak begitu saja dapat diulang kembali (F.J Monks dkk, 2006:1).
3. Pembahasan
3.1 Perkembangan Bahasa Indonesia sejak Awal Terbentuknya
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang wajib digunakan oleh
bangsa Indonesia dalam berinteraksi, terutama interaksi terhadap sesama
bangsa Indonesia yang berbeda suku. Karena setiap suku berbeda bahasa,
maka bahasa Indonesia inilah bahasa persatuan dari berbagai suku tersebut.
Dalam era globalisasi yang berkembang pesat saat ini, tentu saja banyak
berdampak pada bahasa atau alat komunikasi lisan. Keadaan sekarang adalah
fungsi bahasa Indonesia mulai digantikan atau tergeser oleh bahasa asing dan
adanya perilaku yang cenderung menyelipkan istilah asing (Putri, 2017).
Penggunaan bahasa Indonesia modern atau bahasa gaul dan bahasa asing,
dapat membuat eksistensi bahasa Indonesia kian menurun. Bahasa gaul dan
bahasa asing secara langsung maupun tidak langsung, telah mengubah
generasi Indonesia untuk tidak menggunakan bahasa Indonesia dengan baik
dan benar.
Posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu yang bersifat dinamis, kini
terguncang dengan tantangan dari bahasa asing. Tantangan tersebut datang
dari pengaruh negatif bahasa asing berupa masuknya kosakata tanpa proses
pembentukan istilah dan penggunaan struktur kalimat bahasa. Banyak di
kalangan mahasiswa yang sudah mulai meremehkan bahasa Indonesia dan
banyak dari mereka yang belum mengerti kaidah bahasa Indonesia yang baik
dan benar (Indrayanti, 2015). Bahasa yang digunakan oleh mahasiswa
biasanya dipengaruhi oleh media sosial, yang menjadi hal wajib untuk
diakses oleh mahasiswa. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Syarfina
(2015:135) bahwa era digital yang menuntut penguasaan teknologi dan
bahasa asing pada berbagai bidang kehidupan saat ini makin meminggirkan
posisi bahasa Indonesia.
Keberadaan bahasa Indonesia semakin lama semakin pudar karena
kebiasaan atau seringnya mahasiswa, menggunakan bahasa selain bahasa
Indonesia, seperti “bahasa gaul” dan bahasa asing. Tentu ini merupakan
kenyataan yang ironis karena mahasiswa Indonesia justru lebih bangga
apabila mereka menguasai bahasa asing daripada menguasai bahasa mereka
sendiri. Mahasiswa, sebagai pemakai bahasa Indonesia, seharusnya bangga
menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Namun
kenyataannya tidak demikian, rasa bangga berbahasa Indonesia belum
tertanam pada setiap mahasiswa.
Bahasa adalah suatu alat komunikasi dan kerja sama yang paling efektif
dalam berkomunikasi atau dalam berinteraksi. Bahasa merupakan sarana
untuk berpikir pada sumber awal manusia dalam memperoleh ilmu
pengetahuan serta memahaminya, sebagai simbol dari sebuah pemahaman.
4. Penutup
4.1 Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan mengenai “Bahasa Indonesia
dan Eksistensinya di Kalangan Mahasiswa Sejak Awal Perkembangan
Hingga Saat Ini” dapat ditarik empat kesimpulan. Pertama, Perkembangan
bahasa Indonesia sejak awal terbentuknya mulai dari bahasa Indonesia yang
berasal dari bahasa Melayu, kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945,
bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa Negara tepat setelah proklamasi
kemerdekaan Indonesia dan pada perkembangan berikutnya lahirlah Ejaan
Bahasa Indonesia (EBI) yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun
2016. Kedua, penggunaan bahasa Indonesia pada awal perkembangan yaitu
pada semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan
tinggi, bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa pengantar. Seiring
berkembangnya waktu, pemakaian bahasa Indonesia dalam kehidupan
mahasiswa digantikan dengan pemakaian bahasa Indonesia modern atau
bahasa gaul dan bahasa asing. Ketiga, pengaruh globalisasi terhadap
eksistensi bahasa Indonesia di kalangan mahasiswa adalah bahasa Indonesia
mulai digantikan atau tergeser oleh bahasa gaul dan bahasa asing, yang
kemudian keberadaan bahasa Indonesia semakin lama semakin pudar karena
kebiasaan atau seringnya mahasiswa menggunakan bahasa selain bahasa
Indonesia. Keempat, cara mahasiswa mempertahankan eksistensi bahasa
Indonesia adalah mahasiswa sudah banyak melakukan inovasi-inovasi
untuk menghargai kedudukan bahasa Indonesia sebagai dasar nasionalisme.
Di bidang sastra, mahasiswa melakukan inovasi dengan cara membuat puisi,
cerpen, pantun, dan lain-lain. Di bidang kebahasan, mahasiswa melakukan
inovasi dengan cara membuat dan membenarkan karya ilmiah, power point,
makalah, artikel, dan lain-lain. Mahasiswa mengenalkan berbagai karyanya
dengan memanfaatkan media online, seperti mengunggahnya di media sosial
dan platform online lainnya.
4.2 Saran
Eksistensi Bahasa Indonesia yang merupakan jati diri bangsa Indonesia,
perlu dibina dan diterapkan oleh setiap mahasiswa. Hal ini diperlukan agar
bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh dan budaya asing yang
tidak sesuai dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia
memegang peranan penting dalam membangun bangsa Indonesia seutuhnya.
Sebagai mahasiswa yang mencintai tanah air, marilah kita memahami
tentang pentingnya bahasa Indonesia dan bersikap lebih apresiatif terhadap
nasionalisme dan mempertahankan ciri khas kebudayaan masing- masing
daerah atau suku, serta berusaha untuk dapat bereksplorasi akan keilmuan
yang dapat menunjang segala aspek pendidikan guna menumbuhkan jiwa
nasionalisme. Hal itu dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan
bahasa Indonesia untuk berinteraksi dengan sesama mahasiswa di kampus
maupun dengan masyarakat di luar kampus. Selain itu, setelah menerapkan
bahasa Indonesia yang baik dan benar pada diri sendiri, mahasiswa juga
diharapkan dapat mengedukasikannya kepada orang lain.
Daftar Pustaka