Anda di halaman 1dari 5

Bahasa Gaul di Indonesia: Meretas Makna di Era Modern

Pendahuluan
Dalam keseharian masyarakat Indonesia, bahasa gaul menjadi bagian tak
terpisahkan. Fenomena ini bukan hanya sekadar gaya bahasa, melainkan juga
cerminan perubahan budaya dan interaksi di era modern, bahasa gaul juga kerap
menjadi topik hangat perdebatan masyarakat terkait dengan pandangan mereka.
Artikel ini akan membahas ragam bahasa gaul yang semakin merajalela di tengah
masyarakat, mengeksplorasi perubahan makna kata-kata, mencermati perbedaan
Opini masyarakat, serta mencermati dampaknya terhadap komunikasi sehari-
hari.Melalui paparan ini, kita telah melihat tujuan artikel ini serta meraih
gambaran umum tentang bahasa gaul. Selanjutnya, mari kita mendalami
pengertian bahasa ini untuk memahami lebih jauh peran dan dinamikanya dalam
interaksi sehari-hari.

Bahasa Gaul mengacu pada bentuk komunikasi informal yang melibatkan


penggunaan kata-kata, frasa, dan gaya berbicara yang bersifat nonformal, kreatif,
dan sering kali terkait dengan kelompok atau subkultur tertentu. Bahasa gaul
mencakup penggunaan kata slang, perubahan aturan gramatika, dan adaptasi
kreatif terhadap bahasa resmi, menciptakan bentuk ekspresi unik yang
mencerminkan identitas budaya dan dinamika sosial dalam kelompok
tersebut.Menurut Mulyana (2008), bahasa gaul adalah sejumlah kata atau istilah
yang mempunyai arti yang khusus, unik, menyimpang atau bahkan bertentangan
dengan arti yang lazim ketika digunakan oleh orang-orang dari subkultur
tertentu.Selain pendapat tersebut Sarwono (2004) mengatakan bahwa bahasa
gaul adalah bahasa khas remaja (kata-katanya dibah-ubah sedemikian rupa,
sehingga hanya bisa dimengeri di antara mereka) bisa dipahami oleh hampir
seluruh remaja di tanah air yang terjangkau oleh media massa, padahal istilah
istilah itu berkembang, berubah dan bertambah hampir setiap hari.

Bahasa gaul menurut masyarakat


Selanjutnya, mari kita menyelami hasil wawancara yang telah saya lakukan
dengan beberapa responden,mari kita lihat sudut pandang dan pemikiran
beragam yang telah diungkapkan oleh para responden. Pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan menciptakan landasan yang kuat untuk memahami kompleksitas
penggunaan bahasa gaul di Indonesia. Dari wawancara tersebut didapatkan hasil
sebagai berikut.

Pandangan masyarakat terhadap penggunaan bahasa gaul di Indonesia saat ini


sangat bervariasi. Sebagian melihatnya sebagai sarana komunikasi yang santai
dan memudahkan interaksi sosial. Menurut salah satu responden, bahasa gaul
membuat komunikasi lebih santai dan mudah nyambung dengan teman-teman.
Namun, di sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa bahasa gaul saat ini terlalu
kasar, dan lebih baik menggunakan bahasa yang lebih sopan. Arum Putri (2015:5)
mengemukakan pendapatnya mengenai pengaruh yang ditimbulkan oleh bahasa
gaul sebagai berikut : Pertama , eksistensi keberadaan bahasa dengan bahasa
gaul. Adanya pengaruh arus perkembangan teknoligi dan komunikasi dicerminkan
pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Saat ini dalam lingkungan masyaarakat mulai terbiasa menggunakan
bahaasa gaul. Hal ini di perparah dengan fenomena para generasi muda lebih
tertarik untuk mempelajarii bahasa asing daripada menguasai bahasanya sendiri.
Dalam kondisi seperti ini, sangat perlu untuk memberikan pembinaan dan
pemupukan mengenai bahasa Indonesia sejak dini kepada generasi muda agar
mereka tidak ikut menggunakan bahasa gaul. Pengaruh arus globalisasi dalam
identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan
bahasa Indonesia.

Bagaimana bahasa gaul memengaruhi budaya dan identitas orang Indonesia


menjadi isu yang menarik. Sebagian besar responden melihat bahasa gaul sebagai
bentuk hiburan yang membawa unsur lucu dan humor, sehingga membuat
mereka merasa lebih dekat dengan budaya Indonesia. Sementara itu, ada juga
yang berpendapat bahwa bahasa gaul merusak budaya dan identitas yang
seharusnya lebih sopan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kuswanti (2018),
penggunaan bahasa gaul juga dapat mempengaruhi kualitas bahasa Indonesia
yang digunakan oleh remaja. Remaja yang terlalu sering menggunakan bahasa
gaul cenderung kurang mampu menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan
kurang memahami aturan tata bahasa serta penggunaan kata yang baku. Dalam
jangka panjang, penggunaan bahasa gaul dapat mengurangi kualitas bahasa
Indonesia yang digunakan oleh remaja dan mengancam eksistensi bahasa
Indonesia sebagai kekayaan budaya nasional.

Pandangan terhadap kemungkinan bahasa gaul merusak bahasa Indonesia yang


benar menjadi perhatian serius. Meskipun ada yang melihatnya sebagai bentuk
ekspresi pribadi yang lebih santai, perlu diingatkan agar tetap mampu
membedakan kapan menggunakan bahasa yang benar. Ada kekhawatiran bahwa
penggunaan berlebihan dapat merusak struktur bahasa yang benar. Beta Puspa
(2015 : 5) juga mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh yang posistif dan
negatif dari bahasa gaul sebagai berikut : dampak positif ini dapat dilihat bawa
penggunaan bahahasa gaul banyak digunakan di kalangan remaja. Namun bila
penggunaan bahasa gaul ini digunakan pada situasi yang tepat akan memberikan
manfaat mengenai inovasi bahasa yang muncul nantinya. Sedangkan dampak
negative, penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit pengguna bahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita
diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bahasa gaul dapat mengganggu siapapun yang membaca dan mendengar kata-
kata yang termaksud di dalamnya. Karena, tidak semua orang mengerti akan
maksud dari kata-kata gaul tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat
memusingkan dan memerlukan waktu yang lebih banyak untuk memahaminya.
Bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya dalam berkomunikasi dengan orang
lain dalam acara atau situasi yang formal.

Cara bahasa gaul diperlakukan dalam konteks sehari-hari juga menjadi sorotan.
Sebagian besar responden mengakui penggunaannya dalam obrolan santai
dengan teman, terutama di platform daring seperti chat, maupun di platform
media sosial. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi (2020), penggunaan
bahasa gaul di media sosial dapat mempengaruhi cara remaja dalam
menggunakan bahasa Indonesia. Remaja yang terlalu sering menggunakan bahasa
gaul cenderung kurang peka terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang benar.
Sebagai responden juga menegaskan bahwa dalam situasi formal seperti saat
berbicara dengan guru, atau situasi formal lainya, mereka lebih memilih untuk
menggunakan bahasa yang baku dan sesuai norma.

Generasi muda sering diidentifikasi sebagai pihak yang lebih akrab dengan
penggunaan bahasa gaul. Hal ini disambut positif oleh sebagian, yang melihatnya
sebagai wujud kekinian dan keakraban. Meskipun demikian, terdapat suara yang
mengingatkan bahwa generasi muda seharusnya tidak melupakan pentingnya
menggunakan bahasa yang benar dan sesuai norma.

Adanya kata-kata atau frasa dalam bahasa gaul yang dianggap penting untuk
dipahami menjadi fokus berikutnya. Responden menyebutkan contoh seperti
'baper' atau 'gaspol', menganggapnya sebagai bagian yang essensial untuk dapat
terlibat dalam percakapan sehari-hari yang lebih modern. Baik dengan teman,
maupun dalam percakapan di media sosial, tapi ada juga yang menganggap kata-
kata dalam bahasa gaul tidak penting dan hanya merusak bahasa Indonesia yang
baku.

Akhirnya, dalam mengakhiri wawancara, responden memberikan saran atau


pendapat terkait penggunaan bahasa gaul di masyarakat. Meskipun ada yang
menyarankan untuk tidak berlebihan dalam penggunaannya, dengan tetap
menghargai dan fokus pada bahasa Indonesia yang baku, ada juga pendapat lain
yang menekankan perlunya memperhatikan penggunaan bahasa yang benar
secara umum. Debat seputar bahasa gaul menjadi refleksi dari dinamika budaya
dan identitas di tengah masyarakat Indonesia yang terus berkembang.

Kesimpulan
Dari analisis mendalam terhadap bahasa gaul di Indonesia, dapat disimpulkan
bahwa fenomena ini bukan sekadar perubahan gaya bahasa, melainkan juga
cerminan perubahan budaya, identitas, dan interaksi dalam era modern. Artikel
ini menggambarkan kompleksitas bahasa gaul, menjelajahi perubahan makna
kata-kata, menyelidiki perbedaan pandangan masyarakat, serta mengeksplorasi
dampaknya terhadap komunikasi sehari-hari.
Pentingnya bahasa gaul dalam keseharian masyarakat Indonesia menciptakan
diskusi yang kaya akan perspektif. Bahasa ini bukan hanya alat komunikasi
informal, tetapi juga wujud kreativitas dan adaptasi terhadap dinamika sosial.
Pendapat para ahli, seperti Mulyana dan Sarwono, memberikan pemahaman
lebih dalam terkait bahasa gaul sebagai bagian integral dari subkultur dan bahasa
khas remaja.

Dengan demikian, artikel ini menjadi panggung bagi perbincangan kompleks


seputar bahasa gaul di Indonesia. Terdapat tantangan untuk mencari
keseimbangan antara kekreatifan bahasa gaul dengan menjaga integritas dan
kekayaan bahasa Indonesia yang baku. Dalam dinamika budaya dan identitas yang
terus berkembang, masyarakat Indonesia dihadapkan pada tugas menjaga bahasa
sebagai warisan budaya yang bernilai.

Referensi
Nurul sardiyah (2019). Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Penggunaan Bahasa
Indonesia Mahasiswa UNS 2019.
https://osf.io/preprints/osf/w94xy

Joko Suleman, Eva Putri Nurul Islamiyah (2018). DAMPAK PENGGUNAAN


BAHASA GAUL DI KALANGAN REMAJA TERHADAP BAHASA INDONESIA.
https://tinyurl.com/3ram4s9y

Karnida (2021). ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM MEDIA SOSIAL


FACEBOOK PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BINA BANGSA GETSEMPENA.
https://repository.bbg.ac.id/handle/1502

Nuraini Nuraini, Loudwig Agustinus Purba, Sherly Anggreni Hasari Br Ginting,


Fitriani Lubis (2023). Bahasa Gaul Di Media Sosial Dan Ancaman Terhadap
Kebudayaan Bahasa Indonesia Pada Remaja.
https://jurnal2.untagsmg.ac.id/index.php/soshumdik/article/download/774/720

Anda mungkin juga menyukai