Anda di halaman 1dari 6

IMPLIKASI PENGGUNAAN BAHASA GAUL TERHADAP PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA PADA

MAHASISWA PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN FIA UB


Dian Mega Pertiwi
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Malang, Jawa Timur, Indonesia
E-mail : diannmegap13@gmail.com

Abstrak
Bahasa Indonesia merupakan jembatan pemersatu bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam
berkomunikasi. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang dapat kita gunakan dalam komunikasi
berbentuk formal maupun non-formal. Dalam keadaan formal bahasa indonesia digunakan
secara baik dan benar dalam bentuk yang baku, sedangkan dalam keadaan non-formal bahasa
Indonesia yang digunakan cenderung ‘gaul’ dan tidak resmi. Banyaknya penggunaan bahasa gaul
di kalangan generasi muda saat ini menyebabkan eksistensi bahasa Indonesia baku mulai
tergerus sedikit demi sedikit. Generasi muda masa kini lebih suka menggunakan bahasa gaul
dalam berkomunikasi sehari-hari, bahkan di acara-acara formal. Penelitian ini bertujuan untuk
dapat menjelaskan pengaruh penggunaan bahasa gaul terhadap pola komunikasi masyarakat dan
kondisi moral masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif dimana penelitian ini ditujukan untuk dapat menggambarkan secara objektif
dengan menggali data dan informasi secara mendalam mengenai penggunaan bahasa gaul di
kalangan generasi muda. Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data berdasarkan hasil
wawancara, data dari bahan pustaka seperti artikel-artikel di surat kabar atau majalah, serta data
dari hasil postingan-postingan di media sosial. Hasil dari penelitian ini adalah kalangan remaja
masa kini masih cukup sering menggunakan bahasa gaul dalam berkomunikasi, bahkan di
forum-forum resmi yang juga berpengaruh pada perubahan pola komunikasi serta penurunan
etika dan moral mereka. Batasan dalam penelitian ini hanya terbatas pada bahasa gaul dan
bentuk pergeseran moral berdasarkan postingan dan fakta yang terjadi pada mahasiswa semester
1 Kelas A Prodi Administrasi Pendidikan FIA UB dengan rentang tahun postingan 2020-2022.

Kata kunci : Bahasa Gaul, Pola Komunikasi, Etika, Moral.


PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya, yang terdiri dari banyak suku, budaya dan
bahasa. Seperti yang telah kita ketahui dalam sumpah pemuda telah disebutkan bahwa bahasa
yang digunakan sebagai bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia. Hal ini mengartikan bahwa
keberadaan Bahasa Indonesia di Negara Indonesia dapat menjembatani keberagaman yang ada
dengan mempermudah masyarakat dari berbagai suku dan juga daerah untuk dapat
berkomunikasi.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam ruang formal maupun non-formal. Dalam ruang formal seperti berbicara dengan dosen,
pertemuan penting, seminar, dan presentasi bahasa Indonesia yang biasa digunakan adalah
bahasa yang resmi dan juga baku sesuai dengan kaidah kebahasaan yang ada. Namun dalam
ruang lingkup non-formal bahasa yang digunakan cenderung tidak resmi dan banyak
menggunakan kosakata yang dianggap ‘gaul’ oleh generasi muda saat ini.
Dewasa ini, bahas gaul semakin masif digunakan tidak hanya oleh generasi muda
melainkan banyak orang tua bahkan orang yang dipandang sebagai orang yang terdidik ikut
menggunakan bahasa gaul tersebut. Bahasa gaul digunakan dalam bentuk lisan maupun tulisan,
namun semakin lama penggunaan bahasa gaul ini tidak dapat dikendalikan dan bahasa gaul
sendiri sering kali digunakan pada tempat yang salah seperti saat berbicara dalam forum yang
bersifat formal.
Seperti yang kita ketahui generasi muda saat ini lebih suka menggunakan bahasa gaul
karena bagi mereka bahasa baku yang formal dan sesuai dengan kaidah kebahasaan adalah hal
yang ketinggalan zaman. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap eksistensi Bahasa
Indonesia sebagai identitas bangsa. Fenomena masifnya penggunaan bahasa gaul juga terjadi di
kalangan mahasiwa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.
Dalam karya ini akan dibahas mengenai bagaimana perkembangan bahasa gaul dan
contoh bahasa gaul yang ada sampai saat ini, bagaimana penggunaan bahasa gaul dapat
berpengaruh terhadap perubahan pola komunikasi serta terhadap etika dan moral generasi muda
khususnya pada mahasiswa FIA UB semester satu kelas A prodi Administrasi Pendidikan. Serta
cara-cara yang dapat dilakukan oleh generasi muda untuk menetralisir penggunaan bahasa gaul
dan melestarikan komunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia.
Seiring berkembangnya zaman maka bahasa yang digunakan juga semakin beragam, hal
ini juga beriringan dengan perubahan pola komunikasi dalam masyarakat yang kemudian akan
berpengaruh terhadap budaya, tangkah laku, moral dan etika masyarakat. Oleh karena itu tujuan
dari dibuatnya karya ini adalah untuk dapat memahami lebih dalam mengenai perkembangan
bahasa gaul yang pernah ada sampai saat ini, untuk dapat mengetahui contoh bahasa gaul yang
sering digunakan seiring dengan perkembangan zaman, untuk memahami penggunaan bahasa
gaul yang dapat mempengaruhi pola komunikasi dan kondisi moral masyarakat. Kemudian ha
yang terpenting adalah untuk dapat memahami ancaman apa saja yang dapat ditimbulkan akibat
penggunaan bahasa gaul yang terlalu sering di masyarakat, dan bagaimana cara kita sebagai
generasi muda untuk dapat menetralisir penggunaan bahasa gaul dan lebih melestarikan budaya
bahasa yang ada. Selain itu, dalam penulisan karya ini landasan teori yang digunakan berupa
sumber literature seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 63 Tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia.

METODE
Dalam karya ini metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang dilakukan
dengan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang
diteliti antara fenomena yang diuji. Serta bertujuan untuk menyajikan gambaran lengkap
mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial. Kemudian karya ini juga menggunakan
pendekatan kualitatif yang termasuk kedalam sebuah pendekatan induktif, digunakan untuk
penyusunan pengetahuan dengan menggunakan riset dan menekan subjektivitas juga arti
pengalaman bagi individu.
Data yang diperoleh dalam karya ini juga didapatkan berdasarkan hasil wawancara
dengan mahasiswa FIA UB prodi Administrasi Pendidikan kelas A tahun ajaran 2022/2023 yang
dilakukan tepat di FIA UB sendiri. Wawancara membahas mengenai kebiasaan penggunaan
bahasa gaul di lingkungan sehari-hari serta artikel majalah dan surat kabar tempo dulu
didapatkan dari literatur berupa media cetak (surat kabar dan/atau majalah lama asli) atau
melalui salinan artikel yang dimuat di media online.

PEMBAHASAN
Menurut Ratna Prasasti Suminar dalam jurnal logika (2016) Bahasa gaul merupakan gaya
bahasa yang telah berkembang atau hasil modifikasi dari berbagai macam bahasa, termasuk
bahasa Indonesia sehingga bahasa gaul tidak memiliki sebuah struktur gaya bahasa yang pasti.
Dalam perkembangannya bahasa gaul sendiri sudah ada sejak tahun 1980-an awal yang disebut
dengan istilah bahasa prokem, meurut Auva Rifat Azizah (2019) bahasa prokem yang ada pada
saat itu umumnya digunakan oleh kalangan pergaulan preman yang tujuannya adalah untuk
memberikan kode terhadap kelompoknya. Namun penggunaan prokem ini tidak hanya pada
situasi dan tempat yang khusus melainkan pada situasi dan tempat yang umum. Sehingga
menjadikan orang awam lambat laun mengerti makna dari bahasa sandi tersebut. Hal ini
mengakibatkan penggunaan bahasa prokem ini tidak hanya digunakan oleh kalangan anggota
kelompok tertentu saja. Namun orang awam yang bukan anggota dari kelompok tersebut juga
mulai menggunakan bahasa prokem dalam kehidupan sehari – hari mereka.
Perkembangan zaman dan teknologi kemudian mendorong mudahnya komunikasi,
mudahnya mengirim dan menerima informasi karena terjadinya globalisasi tanpa disadari ikut
mempengaruhi perkembangan bahasa. Perkembangan ragam bahasa baru berlangsung dengan
pesat karena jejaring sosial tidak hanya digunakan di dalam negeri melainkan luar negeri.
Akhirnya pada awal tahun 2000 istilah bahasa gaul mulai dikenal dan popular dikalangan
masyarakat.
Bahasa gaul merupakan hasil modifikasi dari bahasa baku yang diubah sedikit, disingkat,
atau di balik antara dua suku katanya agar membentuk kosakata baru. Bahasa gaul juga dapat
berupa pencampuran penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa inggris yang saling
dikombinasikan. Selain itu juga dapat berupa singkatan kata yang unik dari penggabungan
beberapa kata bahasa baku. Atau juga bisa berupa bahasa-bahasa daerah yang memiliki pelafalan
dan penulisan yang unik. Dalam praktiknya bahasa gaul sering digunakan dalam obrolan sehari-
hari bik secara lisan ataupun melalui pesan teks. Contoh dari bentuk bahasa gaul akan disajikan
di dalam tabel.
Kosakata Bahasa Gaul Arti
Mager Malas
Sans Santai
Gabut Sedang tidak melakukan pekerjaan/kegiatan apa-apa
Gemoy Gemas
Caper Cari Perhatian
Sabi Bisa
Ntaps Mantap
Menurut Pateda (1987:4) bahasa merupakan saluran untuk menyampaikan semua
yang dirasakan, dipikirkan, dan diketahui seseorang kepada orang lain. Bahasa juga
memungkinkan manusia dapat bekerja sama dengan orang lain dalam masyarakat. Oleh
karena itu, bahasa merupakan sarana komunikasi antara satu orang dengan orang lainnya
untuk bisa menyampaikan informasi. Bahasa juga merupakan aspek yang penting untuk
dapat menjalin komunikasi yang baik.
Ragam bahasa gaul yang ada pada saat ini berpengaruh pada pola komunikasi yang
ada bukan hanya di kalangan remaja melainkan di semua kalangan masyarakat Indonesia,
bahasa gaul yang terlalu sering digunakan menyebabkan banyak orang dari berbagai macam
kalangan di masyarakat menjadi tertarik untuk dapat mengerti makna dari bahasa gaul
tersebut. Kemudian semakin banyak orang yang mengerti makna dari bahasa gaul tersebut
menjadikan bahasa gaul semakin banyak digunakan, bahkan terkadang bahasa gaul juga
digunakan oleh orang yang sebenarnya tidak benar-benar mengerti arti dari bahasa tersebut.
Sering digunakannya bahasa gaul perlahan-lahan menggeser penggunaan bahasa yang
sebelumnya digunakan oleh masyarakat, menggeser budaya berbahasa Indonesia yang baik
dan juga benar.
Saat ini pola komunikasi antara remaja dengan remaja lainnya atau remaja dengan
orang tua kerap kali bercampur, banyak bahasa gaul yang dinilai kurang sopan
dikomunikassikan oleh seorang remaja kepada orang yang lebih tua dikarenakan terbiasa
berkomunikasi menggunakan bahasa gaul dengan teman sebayanya.
Masifnya penggunaan bahasa gaul di kalangan generasi muda juga turut
mempengaruhi etika dan moral generasi muda dalam berkomunikasi. Bahasa gaul yang
semula hanya digunakan pada situasi santai bersama teman sebaya, kini banyak juga
digunakan di forum-forum resmi, seperti di grup whatsapp mahasiswa dan dosen, di forum
diskusi online, dan sebagainya. Dalam forum-forum formal yang seharusnya menggunakan
bahasa yang sopan serta menunjukkan sikap menghormati lawan bicara, sebagian anak muda
malah menggunakan bahasa santai yang tidak sesuai kaidah, terkesan kurang sopan dan
kurang menghormati lawan bicara. Apalagi jika hal ini diterapkan dalam pembicaraan antara
mahasiswa dan dosen, tentu ini terkesan kurang pantas dan tidak seharusnya diterapkan oleh
generasi muda masa kini, khususnya para mahasiswa.
SIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan bahasa
gaul yang berlebihan di kalangan remaja dapat memudarkan eksistensi bahasa Indonesia
baku yang baik dan benar serta dapat merubah pola komunikasi dalam keseharian masyarakat
dan dapat berpengaruh terhadap penurunan nilai moral dan juga etika generasi muda. Alasan
generasi muda lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul dibanding dengan Bahasa
Indonesia karena dirasa lebih nyaman, lebih trendi, dan lebih mudah dipahami di kalangan
generasi itu sendiri. Sebagian besar kata-kata dalam bahasa gaul remaja merupakan
terjemahan, singkatan, maupun pelesetan. Namun, terkadang diciptakan pula kata-kata aneh
yang sulit dilacak asal mulanya.
Sebagai generasi muda penerus bangsa, sudah seharusnya kita menjadi agen
perubahan dengan memanfaatkan penggunaan bahasa gaul secara bijak, serta terus
melestarikan penggunaan bahasa Indonesia baku yang baik dan benar dengan meningkatkan
kebiasaan berbahasa Indonesia yang baik dan benar di berbagai kesempatan, serta
meningkatkan minat literasi pada generasi muda.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai