Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu , selaku guru Indonesia yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mebagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat meyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan akalah ini.

Bandung , 26 Februari
BAB I
PENDAHULUAN

Judul
Dampak Penggunaan Bahasa Alay pada Remaja Indonesia

Latar belakang
Di era globalisasi ini bahasa Indonesia yang baik dan benar
semakin jarang dipakai terutama dikalangan remaja, seiring
perkembangan jaman muncullah modifikasi gaya bahasa menjadi bahasa
gaul. Hal ini dipengaruhi juga oleh semakin berkembangnya teknologi,
terutama berkembangnya situs media sosial, seperti facebook dan
twitter. Pada tahun 2008 , muncul suatu bahasa baru dikalangan remaja,
yang disebut denga bahasa “ Alay “. Kemunculannya dapat dikatakan
fenomenal, karena cukup menyita perhatian. Bahasa baru ini seolah
menggeser penggunaan bahasa Indonesia dikalanhan segelintir remaja.
Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang
digunakan oleh sebagian masyarakat modern, perlu adanya tindakan
dari semua pihak yang peduli terhadap ekstensi bahasa Indonesia yang
merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar
dalam dunia Pendidikan.
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar mulai tergusur
oleh munculnya bahasa alay , hal ini tampak jelas pada bahasa lisan dan
tulis yang sering digunakan oleh masyarakat kita, khususnya dikalangan
remaja. Remaja Indonesia kesulitan berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kesulitan tersebut
terjadi karena adanya penggunaan bahasa baru yang mereka anggap
sebagai sebuah kreativitas. Bahasa yang mengandung sandi – sandi
tertentu dan sekarang dirasa wajar mucul dari beberapa kalangan yang
menggunakan bahasa prokem . Bahasa prokem adalah bahasa yang
digunakan oleh sekelompok orang dan hanya dimengerti oleh mereka.
Bahasa prokem yang sekarang ini sedang menjadi tren di Indonesia
terutama pada kalangan remaja adalah bahasa alay , jika tidak
menggunakannya, mereka takut dikatakan ketinggalan zaman atau tidak
gaul.
Remaja pada umumnya telah melupakan bahkan tidak
mengetahui kaidah EYD dalam membuat subuah karangan, kalimat, atau
bahkan menuliskan sebuah kata. Mereka tidak mengerti bagainama
menulis lambang bilangan, penggunaan kata tidak baku, ataupun
menggunakan akronim yang benar. Ironis , seharusnya mereka mampu
menggunakan kaidah yang benar dalam menulis karena bahasa
Indonesia adalah bahasa bangsa kita. Pelajaran bahasa Indonesia sendiri
pun telah diajarkan sejak TK. Apakah fenomena yang sedang terjadi pada
penggunaan bahasa Indonesia pada remaja saat ini?

Perumusan masalah
Bagaimana ciri ciri bahasa alay ?
Bagaimana cara meminimalisir bahasa alay?
Bagaimana dampak bahasa alay terhadap penggunaan bahasa Indonesia?
Tujuan penelitian
Untuk mengetahui dampak penggunaan bahasa alay pada remaja
di Indonesia terutama pengaruh pada penggunaan bahasa anak remaja.
Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan keilmuan
bahada Indonesia terutama dalam dampak bahasa alay pada anak
remaja.
Praktis
Hasil penelitian ini dapat memperluas cakrawala keilmuan bahasa
Indonesia terhadap bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Hasil penelitian ini dapat menambah refesresi penelitian ketrampilan
berbahasa di Indonesia dan dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti
bahasa selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN

Tinjauan pustaka
Menurut Apriyana [1] [1] [1] dalam karya ilmiahnya yang berjudul
“ Pengaruh Bahasa Gaul Remaja Terhadap Perkembangan Bahasa
Indonesia “ menyatakan :
Dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dunia film mulai bergeser digantikan dengan
pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul.
Interferensi bahasa gaul kadang muncul dalam penggunaan bahasa
Indonesia dalam situasi resmi yang mengakibatkan penggunaan bahasa
tidak baik dan tidak benar.
Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia
sebagai bahasa untuk pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir
tahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal sebagai bahasanya
para bajingan atau anak jalana disebabkan arti kata prokem dalam
pergaulan sebagai preman.
Sedangkan menurut Ariz VJ [2] [2] [2] :
Pesatnya perkembangan jumlah pengguna bahasa alay
menunjukan semakin akrabnya generasi muda Indonesia dengan dunia
teknologi terutana internet. Munculnya bahasa alay juga menunjukan
adanya perkembangan zaman yang dinamis, karena suatu bahasa harus
menyesuaikan dengan masyarakat penggunaanya agar tetap eksis.
Akan tetapi, munculnya bahasa alay juga merupakn sinyal
ancaman yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia dan pertanda
semakin buruknya kemampuan berbahasa generasi musa zaman
sekarang. Dalam ilmu linguistik memang dikenal adanya beragam-ragam
bahasa baku dan tidak baku. Bahasa baku biasanya digunakan dalam
acara-acara yang kurang formal. Akan tetapi bahasa alay ,merupakan
bahasa gaul yang tidak mengindah.”

Kerangka teori
Dalam makalah ini pembahas yang dilakukan dengan cara
berurutan dari latar permasalahan, pembahasa dan kesimpulan sesuai
dengan isi yang disajikan dalam makalah ini. Dalam teori ini mengambil
teori structural.

Metodolgi
Kualitatif
Analisis ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu suatu prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan tentang perilaku orang yang diamati ( Hasan, 1990;25 ).
Rancangan kualitatif digunakan dalam analisis karena analisis ini
berupaya mendeskripsikan informasi, gejala atau kondisi sebagaimana
adanya. Data yang dikumpulkan pun berupa kata atau kalimat.
Instrumun yang digunakan dalam teknik analisi ini adalah
dokumentasi, hal ini sesuai dengan ketepatan data dan tujuan analisis.
Analisis ini mengkaji masalah dampak bahasa alay kepada par
remaja. Pendekatan yang dihunakan untuk mengetahui dampak bahasa
alay pada remaja di lingkungan masyarakat.
Analisis konten didasarkan pada sumsi bahwa bahasa alay adalah
bahasa yang tidak baku yang hisa merusak kemampuan berbahasa pada
remaja, apabila digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal yang
penting adalah pesan-pesan yang terangkum dalam fakta yang terjadi
pada remaja. Asoek terpenting dalam analisi teks adalah bagaimana hasil
analisis dapat dipublikasikan kepada siapa saja. Inferensi diperoleh
melalui identifikasi dan penafsiran ( Endraswaea, 2008:161 )

Pembahasan
Bahasa adalah kode yang merupakan gabungan fenom sehingga
membentuk kata dengan aturan sintaksis untuk membentuk kalimat
yang memiliki arrrti. Bahasa merupakan alat yang sangat tidak memindai
untuk berpikir dengan tertib dan untuk melahirkan pendapat
( C.P.F.Lecoutere, L. Grootaers ).
Munculnya bahasa alay merupakan ancaman yang cukup serius
pada pennggunaan bahasa lisan dan tertulis. Terkadang penggunaan
bahasa lisan tidak terlalu tersorot, karena merupakan percakapan
sehari-hari, meski demikian pada situasi formal penggunaan bahasa lisan
yangf kurang baik akan menimbulkan kesan kurang baik pada
penggunanya. Seseorang terbiasa menggunakan qu,u akan cenderung
sulit menggunakan kata saya,anda. Banyak remaja yang lancer dalam
pernggunaan bahasa alay, tetapi kesulitan dalam berbahasa Indonesia.
Contohnya , mereka lebih nyaman memakai kata Binund (bingung) yang
berarti ayah dan ibu, kemudian ada lagi penggunaan kata dimana
menjadi dimandose.
Bahasa alay menurut Sahala Saragih, dosen Fakultas Jurnalistik
Universitas Padjajaran, merupakan bahasa sandi yang hanya berlaku
dalam komunitas mereka. Tentu saja itu tidak mungkkin digunakan ke
pihak diluar kominitas mereka misalnya guru dan orangtua. Penggunaan
bahasa sandi itu menjadi masalah bila digunakan dalam komunitas masa
kerena lambang yang mereka pakai tidak dapat dipahami oleh segenap
khyalak media massa atau dipakai dalam komunikasi formal secara
tertulis.
Sedangkan menurut Irni Ristika [3] [3] [3] :
Bahasa alay itu adalah variasi bahasa yang muncul karena adanya
komunitas anak-anak remaja. Alay adalah singkatan dari Anak Layangan,
Alay lebay, Anak layu atau Anak kelayapan yang menghubungkannya
dengan anak jarpul ( jarang pulang ). Tapi yang paling terkenal adalah
Anak Layangan. Dominanya , istilah ini menggambarkan anak yang
menganggap dirinya keren secara gaya busananya.
Menurut Koentjaraningrat , alay adalah gejala yang dialami
pemuda dan pemudi bangsa Indonesia, yang ingin diakui statusnya di
antara teman-temannnya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan dan
gaya berpakaian mereka.
Istilah alay hadir setelah di facebook semakin marak penggunaan
bahasa tulis yang tak sesuai kaidah bahasa Indonesia oleh remaja.
Hingga kini belum ada definisi yang pasti tentang istilah ini, namun
bahasa ini kerap dipakai untuk menunjukan bahasa tulis. Dalam bahasa
alay bukan bunyi yang terpenting tapi variasi tulisan.
Munculnya SMS (Short Message Service) dirasa menjadi cikal
munculnya bahasa tulis yang menyimpang. Bermula dari kata-kata yang
disingkat, akhirnya menimbulkan singakatan kata yang menyimpang dari
kata yang dimaksud. Muncuknya jejaring sosial seperti Friendster,
facebook dan twitter, mendorong koan maraknya penggunaan bahasa
alay di Indonesia, karena dari jejarig sosial tersebut juga muncul
kosakata baru.
Ini adalah gambaran tentang bahasa tulis yang sedang menjadi
tren pada remaja Indonesia :
Menggunakan angka untuk menggantikan huruf
Contoh : 4ku ciNT4 K4moe (aku cinta kamu)
Kapitalisasi yang sangat berantakan untuk menggantikan huruf
Contih : IH KAmOE JaHAddd (ih kamu jahat)
Menambahkan “x” atau “z” pada akhiran kata atau mengganti
beberapa huruf seperti “s” dengan dua hutuf tersebut dan menyelipkan
hurf-huruf yang tidak perlu serta merusak EYD atau setidaknya bahasa
yang masih bisa dibaca.
Mengganti huruf “s” dengan “c” sehingga seperti balita berbicara.
Contoh : “xory ya, becok aQ gx bica iku”.
Menggunakan singakatan-singkatan kata :
Semangka (semangat kaka), stw (santai wae), otw (on the way)
Mengubah huruf vocal atau konsonan menjadi kata yang bernada
rendah : semangat – cemungud
Mengganti huruf dengan angka maupun tanda-tanda dalam huruf
bacaan. Contoh huruf : I digantin !/1 (pap!)
Penggunaan bahasa alay dapat mempersulit penggunaanya untuk
berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau
tempat kerja , kita diharuskakn untuk selau menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Dengan dibiasakannya seseorang
menggunakan bahasa alay, maka dapat menyulitkan diri sendiri,
misalnya dala membuat tulisan ilmiah seseorang akan kesulitan menulis
karena telah terbiasa menggunakan bahasa alay, dan yang lebih
memprihatinkan lagi sampai saat ini belum ada yang pernah mencapai
niali sempurna dalam UN (Ujian Nasional) untuk mata pelajaran bahasa
Indonesia.
Dampak positif dengan digunakannya bahasa alay adalah remaja
menjadi lebih kreatif. Terlepas dari menggagu atau tidaknya bahasa alay
ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap perubahan atau inovasi
bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada situasi yang tepat, media
yang tepat dan komunikasi yang tepat juga.
Dampak negative lainnya, dapat mengganu siapapun yang
membaca dan mendengar kata-kata yang termasuk didalamnya, karena
tidak semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata alay tersebut.
Terlebih lagi dalam benruk tulisan, sangat memusingkan dan
memerlukan waktu yang lebih banyak untuk memahaminya.
Penggunaan bahasa alay dalam kehidupan sehari-hari ini
mempunyai pengaruh negatif bagi kelangsungan bahasa Indonesia.
Pengaruh tersebut antara lain sebagai berikut :
Masyarakat Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.

Masyarakat Indonesia tidak lagi memakai Ejaan Yang Disempurnakan


(EYD)
Masyarakat Indonesia menganggap remeh bahasa indinesia dan tidak
mau mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai bahasa
Indonesia yang baik dan benar.

Dulu anak-anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia denga baik


dam benar, tetapi sekarang ank kecil lebih menggunakan bahasa alay.
Misalny dulu kita memanggil orang tua dengan sebutan ayah atau ibu,
tapinsekara ng anak kecil memanggil ayah atau ibu dengan sebutan
nyokap atau bokap.

Penulisan bahasa Indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada


penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar hanya huruf awal saja
yang diberi huruf kapital dan tidak ada penggantian huruf menjadi
angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.

Jika hal ini terus berlangsung dikhawatirkan akan menghilangkan


budata berbahasa Indonesia dikalangan remaja bahkan dikalangan
anak-anak. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara
kita dan juga sebagai identitas bangsa.

Yang pertama, sebaiknya guru-guru bahasa Indonesia disekollah


lebih menekankan lagi bagaimana cara penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar mr=enurut EYD.

Yang kedua, pada saat berkomunikasi kita harus bisa


membedakan dengan siapa kita berbicara pada situasi formal ataupun
nonformal. Dengan ini kita bisa menyeimbangkan pengguaan bahasa
dengan baik agar bahasa alay tidak mendominasi kosakata yang kita
miliki.

Yang ketiga, mengurangi kebiasaan mengirim pesan singkat


dengan tulisan yang aneh. Seperti singkatan kata yang menjadi “yg”
dan buakn “yank” , disamping mudah membacanya akan lebih efisien
waktu dan tidak membuat si penerima merasa kebingungan membaca
tulisan kita.

Yang keempat, banyak membaca tulisan yang menggunakan


bahasa Indonesia yang baik dan benar. Artinya didalm buku tersebut
terdapat tulisan yang formalitas dan sesuai dengan kaidah yang
berlaku. Misalnya wacana, berita ataupun informasi dalam surat kabar.

Yang kelima, sebaiknya kita rajin membca KBBI karena banyak


kosakata bahasa Indonesia yang sudah banyak dilupakan. Ini adalah
salah satu wujud bangga terhadap bahasa kita.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Bahasa menunjukkan bansa, pemakaian bahasa yang baik dan
bear akan mencerminkan bangsa kita. Walaupun bahasa alay tidak
menjadi bahasa yang menggantikan bahasa Indonesia, tetapi lebih baik
penggunaan bahasa ini dikurangi, tetapi lebih baik penggunaan bahasa
ini dikurangi, karena dilihat dari kenyataan saat ini, bahasa alay
membuat masyarakat Indonesia kian kehilangan ciri kebahasa-
Indonesiaannya. Siapa lagi yang bangga dengan bahasa Indonesia jika
bukan kita?

Bahasa alay mempunyai dampak positif dan negative. Dampak


negative lebih cenderung menguasai dan mengakibatkan permasalahan
bagi orang yang menggunakannya. Seperti sulit berbicara, menulis,
membaca bajhkan menyimak dalam bahasa yang sesuai dengan EYD.
Maka dari itu sebaiknya kita mencegah dengan cara meminimalisir
bahasa alay yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila kegemaran menggunakan bahasa alay ini berlangsung
lama dan makin dicintai, resmilah kita mengubur semangat sumpah
pemuda berbahasa satu, bahasa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

http://apriyanaodih.blogspot.com/2011/04/pengaruh-bahasa-gaul-
remaja-dalam.html, diakses (15/10/2012)

http://ariz-ariwibowo.blogspot.com/2011/02/dampak-buruk-bahasa-
alay-terhadap_23.html, diakses (15/10/2012)

http://www2,kompas.com.htm, diakses 15 oktober 2012

Kridalaksana, Harimurti. 1985. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Flores :


Nusa Indah

Anda mungkin juga menyukai