PENDAHULUAN
Berkomunikasi adalah suatu hal yang sangat urgen dalam kehidupan umat
manusia. Begitu urgennya, komunikasi dapat dikatakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan diri manusia sebagaimana dua sisi mata uang yang saling
melengkapi. Karna itu urgensi komunikasi tidak hanya dialami oleh pakar-pakar
social-koomunikasi tetapi juga dirasakan oleh lapisan masyarakat awam. Karna
itu, Tidak berlebihan apabila dikatakan oleh pakar komunikasi Deddy Mulyana
bahwa orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa dipastikan
“tersesat”, karna ia tidak dapat menata dirinya dalam satu lingkungan social.
Menurutnya, Komunikasilah yang memungkinkan manusia membangun satu
kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai kerangka rujukan dan
menggunakannya sebagai panduan untuk menafsirkan situasi apapunn yang ia
hadapi.
1
komunikasi. Pertama, untuk kelangsungan hidup diri sendiri yang meliputi
keselematan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri
kepada orang lain dan mencapai ambisi peribadi. Kedua, untuk kelangsuungan
hidup masyarakat tepatnya untuk memperbaiki hubungan social.
2
perkenalannya dengan dunia, Anda sebenarnya ingin memperoleh pemahaman
menyeluruh tentang bahasa tersebut.
Ada dua cara untuk memahami fungsi bahasa sebagai media komunikasi:
secara lisan (verbal) dan secara tertulis (non-verbal). Bahasa tulis dan bahasa lisan
berbeda dalam konteks sosial dan realisasi linguistik, meskipun memiliki tujuan
yang sama (Saragih, 2018: 11). Makna yang diciptakan dalam dikomunikasikan
dalam bahasa (verbal) juga dapat bersifat unik dan dapat pula berubah ketika
diubah menjadi tulisan. Tergantung pada pembacanya, pesan atau ungkapan
tertulis dapat memiliki makna tersurat maupun tersirat (Arini, 2013: 42). Ini
biasanya dipengaruhi oleh pemahaman dan suasana hati pembaca atau penerima.
Bahasa yang digunakan dalam masyarakat bersangkutan juga mempengaruhi
bagaimana makna dipahami. Dengan asumsi bahasa yang disampaikan berada di
antara dua jaringan yang unik, maka akan terjadi tiga prospek, tepatnya: tidak
dipahami sama sekali, tidak dipahami sama sekali, tidak dipahami sama sekali,
hanya dipahami sebagian, atau bahkan tidak dipahami sama sekali (Mukhlishin &
Pratiwi , 2016: 1028).
3
bahasa Indonesia yang baik dan benar serta melestarikannya sebagai warisan
bangsa. Bahasa adalah komponen komunikasi yang paling signifikan dan integral.
Akibatnya, penting untuk melepaskan diri dari semua asosiasi yang melibatkan
bahasa Indonesia. Orang menjadi lebih terbiasa untuk menyampaikan hal-hal yang
nyata ketika mereka menggunakan bahasa dan sapaan yang sopan. Hal ini
memudahkan untuk menyampaikan atau bertukar informasi.
4
juga terkadang disebut sebagai slang. Slang adalah istilah yang tidak umum dan
biasanya merupakan hasil dari permainan kata umum. Orang tua dan pendidik
yang tidak selalu sadar akan munculnya bahasa gaul sering salah mengeja
ungkapan-ungkapan ini. Istilah-istilah gaul ini berkembang dan berubah seiring
dengan perkembangan zaman dan kecanggihan teknologi yang terus meningkat.
Eksistensi dari bahasa itu sendiri juga tidak lepas dari peran tiap
individu salah satunya anak muda, dimana banyak muncul Bahasa-bahasa
berupa bahasa slang yang digunakan oleh remaja dalam berkomunikasi sehari-
hari. bahasa slang yang dimaksud bisa berupa singkatan, bahasa kasar yang
diperhalus, bahasa jaksel dan masih banyak lagi klasifikasi bahasa lainnya.
5
Jika kita melihat secara keseluruhan, saat ini olok-olokan yang digunakan
oleh seluruh anak muda di Indonesia hampir sama/beredar seragam, hal ini karena
inovasi canggih yang memungkinkan setiap daerah mengetahui bincang-bincang
terkini. Dan biasanya cenderung menggunakan bahasa slang urban (kamu akan
lebih menghargai dan merasa lebih urban slang jika menggunakan bahasa yang
sama dengan anak muda). Generasi saat ini berkembang menjadi kategori baby
boomer, generasi X (tahun lahir antara 1961 dan 1980), dan generasi Y (tahun
lahir antara 1990 dan 1995), padahal sebelumnya kita hanya mengenal generasi
tua dan muda berdasarkan tahun. kelahiran dan rasa takdir bersama dalam
pengalaman perjalanan sejarah. dan Generasi Z dalam Christiani dan Ikasari
(1995–2010) (2020:85).
Selain itu, penggunaan bahasa yang menyinggung adalah salah satu aspek
paling mencolok dari bahasa yang saat ini sedang populer. Hal ini juga ditegaskan
dalam Anggraeni (2019:68) yang menyatakan bahwa sebenarnya dalam pergaulan
sehari-hari, orang selalu menggunakan kata-kata baku dan baku, namun juga tidak
lepas dari penggunaan kata-kata yang dianggap tidak lazim atau disebut tabu
( kata-kata yang tidak dapat disentuh). ). Pada 1990-an, bahasa kasar tidak umum
dan tabu; Namun, di era globalisasi saat ini, Generasi Z sering menggunakan
bahasa yang dianggap kasar dalam percakapan sehari-hari. Selain itu, penggunaan
bahasa kasar ini berfungsi sebagai metafora untuk emosi yang ingin disampaikan
oleh penutur.
Beberapa kata gaul yang muncul adalah contoh kata “Anjir, Anjrit, Anjay,
Njir dan Anying”. Jika dalam memaknai kata ini tanpa melihat konteks mungkin
saja akan menimbulkan perdebatan karena pada dasarnya kata tersebut merupakan
kata serapan dari kata “Anjing” yang memiliki arti negatif. Namun kini kata
tersebut menjadi kata yang lumrah digunakan pada saat berkomunikasi dengan
teman atau bahkan bahasa tersebut keluar begitu saja ketika dalam konteks
seorang mahasiswa yang masih di kampus tidak sengaja mengucapkan kata
plesetan ‘Anjing’ itu di depan dosen, bukan tidak mungkin orang tersebut akan
berpikir ada masalah apa dengan mahasiswa tersebut.
6
Padahal, masih banyak hal yang mempengaruhi kegiatan ini, mulai dari
lingkungan hingga gadget dan media sosial yang kita gunakan. Dalam pengaturan
ini, adalah tanggung jawab siswa untuk melatih kehati-hatian yang lebih besar
untuk menghindari penggunaan kata-kata yang menunjukkan ketidakmampuan
mereka untuk memilih bahasa yang tepat. Diketahui juga mengapa bahasa dapat
menyampaikan berbagai emosi, antara lain kegembiraan, kesedihan, kejutan, dan
kebahagiaan. Shoptalk saat ini biasa saja karena umumnya telah diaklimatisasi.
Shoptalk banyak digunakan sebagai jenis diskusi biasa dalam kelompok teman,
serta di media terkenal seperti TV, radio, dan dunia hiburan publik. Slang juga
digunakan di majalah remaja populer yang ditujukan untuk remaja. Akibatnya,
bahasa gaul dapat disimpulkan sebagai bahasa utama yang digunakan orang saat
ini untuk komunikasi verbal dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini juga tidak menutup kemungkinan terjadi pada mahasiswa Ilmu
Komunikasi di kampus UIN Tuntungan Sumatera Utara Medan yang biasa disebut
sebagai kampus Islami karena menjunjung tinggi nilai-nilai kesantunan dan sopan
santun dalam berbahasa, khususnya untuk jurusan ilmu komunikasi. Namun
sayangnya, banyak pelajar saat ini yang terpengaruh oleh bahasa gaul, seperti kata
"Anjay", "Anjrit", dan "Anjir", yang jika diartikan memiliki konotasi negatif yang
mirip dengan "Anjing". Mungkin masih bisa dimaklumi jika pidato disampaikan
sesuai dengan lokasi dan audiens, tapi apakah pantas bersikap kasar di depan
dosen? Tidak. Itu tetap tidak menguntungkan, terlepas dari penyebabnya, baik
disengaja maupun tidak disengaja. Saat berbicara dengan orang yang lebih tua
7
dari kita sebagai mahasiswa, kita harus bisa membedakan bahasa yang tepat dan
menyesuaikan dengan situasi, tidak hanya di kampus.
Sesuai kuasa IAIN Medan sebagai pelaksana program studi tertuang dalam
Pengumuman Diklat Ulama No. Tanggal 14 Oktober 2014, 273C/P/2014 Terdapat
delapan program kajian baru di UIN SU, salah satunya adalah program review
untuk studi korespondensi. Program ilmu komunikasi saat ini dikelola oleh
Fakultas Ilmu Sosial yang memiliki kampus di Tuntungan, Sumatera Utara, Jln.
Bidang. No Golf 120, Kp. Kec, Sumatera Utara Tengah, Pancur Batu, Kabupaten
Deli Serdang, 20353
8
Verbal Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sumatera Utara (Analisis Semiotika)
dari informasi yang disajikan di atas.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Batasan Masalah
Untuk mencapai tujuan eksplorasi ini, isu-isu yang akan dibicarakan harus
dibatasi untuk menjaga poin pemeriksaan agar tidak melenceng dari pembicaraan
9
atau menambah rentang eksplorasi. Berikut adalah batasan masalah yang dibuat
agar pemeriksaan dapat dikonsentrasikan:
E. Manfaat Penelitian
a. Segi Akademis
b. Segi Praktis
F. Sistematika Penelitian
10
1. Gambaran Umum Skripsi
Halaman sampul judul depan, lembar sampul, halaman penjaminan,
halaman pengesahan manajer, halaman kata mutiara dan pengabdian,
halaman pendahuluan, halaman panduan bab demi bab, halaman
ikhtisar tabel, halaman daftar gambar, halaman daftar sambungan serta
arti penting gambar, pemendekan dan intisari diingat untuk segmen
awal.
BAB IV
Bagian ini menjelaskan tentang deskripsi data penelitian, jawaban
pertanyaan penelitian, pembahasan temuan dan kendala peneliti.
BAB V
Pada BAB V yang akan dibahas adalah kesimpulan dan saran.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kerangka Teori
"Kata-kata tidak berarti, orang berarti," adalah pepatah terkenal dalam ilmu
komunikasi. Artinya, sebenarnya kata-kata tidak memiliki arti, orang menganggap
penting kata-kata ini. Akibatnya, kami benar-benar menggunakan berbagai sistem
penandaan saat kami berkomunikasi secara verbal dan nonverbal.
12
Semiotika berangkat dari tiga komponen pokok, Peirce menyebutnya
sebagai hipotesis segitiga kepentingan. (1) Tanda adalah sesuatu dalam struktur
aktual yang dapat dilihat oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang
menyinggung (menangani) suatu pilihan yang berbeda dari tanda sebenarnya.
Rujukan tanda ini dikenal dengan sebutan artikel; (2) Yang dimaksud dengan
acuan tanda (objek) adalah setting sosial yang menjadi acuan tanda atau sesuatu
yang disinggung oleh tanda itu; (3) Klien tanda (interpretant) adalah gagasan
pemikiran tentang individu yang memanfaatkan tanda tersebut dan mereduksinya
menjadi suatu arti atau makna tertentu yang ada dalam jiwa seseorang mengenai
benda yang disinggung oleh suatu tanda. Pemeriksaan ini bersifat emosional.
Analis tetap seolah-olah dia memahami alasan subjek yang dia selidiki. Jelasnya,
para spesialis harus menggabungkan latar sosiokultural, hipotesis, ide dan
informasi untuk memahami penyelidikan dan penerjemahan mereka.
13
diverifikasi. Menurut Saussure, ada tiga kata dalam bahasa Perancis yang
mengacu pada 'bahasa', yaitu parole, langage, dan langue.
Analisis tanda dikenal dengan istilah semiotika, dan sebagian orang juga
menyebutnya sebagai semiologi. Investigasi tanda adalah pemahaman khas yang
dimiliki oleh semiotika dan semiologi. Namun semiotika lebih menyinggung
istilah yang digunakan oleh Charles Sander Peirce (1839-1914), sedangkan
semiologi merujuk pada istilah yang digunakan oleh Ferdinand de Saussure
(1857-1913).
Mereka berdua adalah ayah dari semiotika tingkat lanjut yang digunakan
untuk memilah-milah cara berkencan. (Van Zoest, 1992). Menurut Hawkes,
penutur bahasa Inggris non-asli biasanya menggunakan istilah "semiologi",
sedangkan orang Eropa biasanya menggunakan istilah "semiotika". Akibatnya,
penggunaan istilah "semiotika" alih-alih "semiologi" menunjukkan pengaruh kubu
Peirce terhadap kubu Saussure. Namun, menurut Tommy Christomy, penganut
Saussure lebih sering menggunakan istilah "semiotika" daripada istilah
"semiologi". Sobur, 2003)
14
Kemampuan tanda dalam meneruskan pesan dari sumber pesan ke
penerima tanda dalam pandangan prinsip atau kode tertentu terkait dengan
kemampuan korespondensi dalam kerangka semiotik. Tinarbuko, 2009). Hipotesis
segitiga kepentingan, yang terdiri dari tanda, objek, dan pemahaman,
dikemukakan oleh Charles Sanders Puncture, pelopor semiotika. Tanda adalah
sesuatu dalam struktur aktual yang dapat dilihat oleh panca indera manusia dan
yang menyarankan (menunjukkan) pilihan ganda dari tanda itu sendiri.
Charles Morris mengatakan bahwa pada dasarnya ada tiga macam inkuiri
(branch of inkuiri) dalam semiotika:
15
disampaikan. Penanda adalah apa yang kita lihat, sedangkan yang pasti adalah
pemahaman yang kita tonjolkan atau gambarkan. Kita, misalnya, mengartikan
kalimat "Laa ilaha illa Allah" pada sebuah bendera yang berarti bahwa seseorang
telah meninggal dunia. Individu yang diwariskan adalah konotasi, sedangkan
kombinasi keduanya adalah tanda yang signifikansinya terus ditunjukkan.) 2017)
master communication.com
Sifat Tanda
16
3. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, makna tanda dapat berubah
dari waktu ke waktu dan lintas budaya karena tidak selalu mutlak.
Dalam interaksi kita sehari-hari satu sama lain dalam konteks
komunikasi, kita menemukan banyak contoh pergeseran makna yang
disampaikan oleh kata-kata.
Pada akhirnya, langue adalah aturan bahasa yang digunakan oleh seluruh
wilayah setempat. Langue memungkinkan penutur untuk saling bertemu. Seperti
referensi kata yang dimiliki setiap orang kecuali pemiliknya tidak dapat
mengacaukannya. Maksud dari semantik adalah mencari contoh-contoh esensial
yang serupa (langue) dari realitas yang ada (parole). Hal inilah yang mendasari
pendekatan strukturalisme.
b. Definisi Komunikasi
17
Kata “Komunikasi" yang dimulai di AS dan diperoleh dari komponen
penyiaran berita kertas, secara etimologis terkait dengan bahasa Inggris. Selain
itu, kata Latin "komunikasi," yang diterjemahkan menjadi "berpartisipasi atau
menceritakan," "communis," yang diterjemahkan menjadi "milik bersama" atau
"berlaku di mana-mana," "cammunico," yang diterjemahkan menjadi "untuk
membuat hal yang sama," dan "communicatio", yang diterjemahkan menjadi
"sama", semuanya berarti "sama". Artikulasi korespondensi ini dapat diperoleh
dari bahasa Latin. Komparatif di sini menunjukkan kepentingan komparatif.
( Roudhonah, 2019)
18
5. Weaver menyatakan bahwa komunikasi adalah metode komprehensif
yang dengannya pikiran seseorang dapat memengaruhi kepribadian
orang lain.
6. Menurut Gode, komunikasi adalah proses dimana satu hal menjadi
milik dua orang atau lebih. Riswandi, 2009)
Berikut ini dapat disimpulkan dari berbagai definisi yang dikemukakan di atas:
19
5. Transaksi terjadi dalam komunikasi. Tindakan memberi dan menerima
antara komunikator dan komunikan merupakan hal mendasar dalam
komunikasi. Intinya di sini adalah bahwa kedua belah pihak dalam
komunikasi bertanggung jawab untuk menentukan berhasil atau
tidaknya komunikasi tersebut.
6. Komunikasi melampaui ruang dan waktu. Karena kemajuan teknologi
saat ini, komunikasi dapat dilakukan secara online atau melalui media.
Komunikator tidak harus berada di lokasi atau waktu yang sama.
Misalnya korespondensi melalui radio, TV, telepon, WhatsApp, email,
hiburan virtual, dll.
20
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda (sign). Dalam ilmu
komunikasi “tanda” adalah interaksi makna yang disampaikan kepada orang lain
melalui tanda. Dalam berkomunikasi tidak hanya dengan bahasa lisan tetapi
dengan tanda-tanda tersebut kita juga dapat berkomunikasi. Sebuah bendera,
sebuah lirik lagu, sebuah kata, sebuah keheningan, sebuah gerakan gugup, wajah
yang memerah, uban, pandangan sekilas, semua itu dianggap sebagai tanda. Agar
suatu tanda dapat dipahami dengan benar, diperlukan konsep yang sama agar
tidak terjadi kesalahpahaman. Namun, seringkali orang memiliki pemahaman
sendiri tentang arti sebuah tanda dengan berbagai alasan yang
melatarbelakanginya.
21
(suatu dorongan yang menyinggung sesuatu yang bukan dirinya sendiri). Pesan
memiliki posisi penting dalam korespondensi. Menurut John Powers (1995),
pesan memiliki tiga komponen, khususnya: (1) tanda dan gambar; (2) bahasa;
terlebih lagi (3) bicara.
22
ada. Sementara itu, proses penandaan terjadi antara tanda dan realitas eksternal
yang dikenal sebagai referen. "Objek" ditafsirkan oleh Saussure sebagai referensi
dan disebutkan sebagai komponen tambahan dari prosedur penandaan. Contoh:
Tanda sial (ditandai) ketika orang menggunakan kata "anjing" (penanda) dengan
nada umpatan.
23
bekerja. Oleh karena itu, hal ini bergantung pada penggunaan kode atau
penyelesaian dokumen untuk realitas dan strukturnya sendiri (Fiske, 2012).
Untuk situasi ini, ada lima perspektif dari Saussure yang kemudian
menjadi batu pijakan strukturalisme Levi-Strauss, yaitu perspektif tentang
penanda dan konotasi, bentuk dan isi, bahasa dan parole. /pengajaran), sintamatik
(sintaktis), diakronis (diakronis), asosiatif (paradigmatik), dan sinkron (sinkron).
24
a. Penanda dan konotasi
Tanda adalah sesuatu dalam struktur aktual (gambar suara apa pun) yang
harus terlihat dan didengar, yang biasanya menyinggung suatu objek atau bagian
dari realitas yang ingin disampaikan. Item tersebut dikenal sebagai "referensi".
Dalam menyampaikan, seseorang menggunakan tanda-tanda untuk
menyampaikan makna tentang suatu benda dan orang lain akan menguraikan
tanda-tanda tersebut. Syaratnya, komunikator dan komunikan harus memiliki
kesamaan bahasa atau informasi dalam kerangka tanda agar korespondensi
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Penanda dan ide atau petanda disatukan dalam sebuah tanda. Dengan kata
lain, penanda adalah aspek material dari bahasa karena merupakan coretan atau
bunyi yang bermakna. apa yang ditulis atau dibaca, serta apa yang dikatakan atau
didengar. Sebuah konotasi adalah gambaran psikologis, pikiran, atau ide. Jadi
yang dikonotasikan adalah bagian psikologis dari bahasa (Bartens, 2001: 180).
Saussure sangat tertarik dengan bahasa sebagai ahli bahasa. Dia lebih
khawatir tentang cara tanda yang berbeda dan bukan cara tanda (atau untuk situasi
ini kata-kata) dihubungkan dengan tanda yang berbeda dan bukan bagaimana
tanda dihubungkan dengan itemnya. Model fundamental yang dikembangkan oleh
Saussure mengarahkan perhatian pada tanda itu sendiri. Saussure mendefinisikan
tanda sebagai objek berwujud yang menyampaikan pesan; atau, untuk
25
menggunakan istilahnya, penanda dan tanda membuat tanda. Citra tanda adalah
penanda; seperti yang kita lihat, ditulis atau ditulis di udara; Gagasan mental yang
dirujuk oleh tanda adalah tanda. Anggota budaya yang sama yang berbicara
bahasa yang sama umumnya memiliki konsep mental yang sama (John Fiske,
2007: 65).
Gleason ini disebut sebagai ekspresi dan konten dalam hal bentuk (form
and content), yang satu berupa suara dan yang lainnya berupa gagasan. Dengan
cara ini, bahasa berisi kerangka nilai, bukan kumpulan yang tidak dibuat-buat,
tetapi perbedaan yang masih mengudara.
26
Linguistik sinkronis adalah subbidang linguistik yang mempelajari atau
mengkaji struktur suatu bahasa atau bahasa dalam kurun waktu tertentu.
Penelitiannya lebih berfokus pada struktur bahasa daripada perkembangannya.
Pemeriksaan sinkronis bersifat datar dan merata, karena kadang-kadang tidak ada
korelasi bahasa dan bersifat grafis karena penggambaran bahasa pada waktu
tertentu. Dengan memusatkan perhatian pada kajian struktur bahasa, linguistik
sinkronis mengkaji bahasa pada waktu tertentu. Menemukan bentuk atau struktur
bahasa pada waktu tertentu merupakan tujuan dari linguistik sinkronis.
27
menyimpulkan pentingnya; (2) Sintagmatik, merupakan pesan yang digarap dari
suatu perpaduan.
3. Komunikasi Verbal
28
Kata-kata yang kita ucapkan merupakan isyarat verbal yang digunakan untuk
tujuan komunikasi. Komunikasi verbal sering dianggap sebagai bagian utama dari
komunikasi. Komunikasi verbal sebagian besar terjadi dalam situasi tatap muka
langsung. Namun, komunikasi verbal kini semakin luas dengan memanfaatkan
instrumen atau perangkat elektronik seperti telepon dan surat elektronik (email).
Faktor yang paling penting dalam komunikasi verbal adalah adanya simbol-
simbol verbal dalam pesan yang disampaikan seperti penggunaan bahasa lewat
susunan kata atau kalimat.
29
Kata-kata dan bahasa dapat menjadi komponen penting dalam
komunikasi verbal:
a. Kata
Satuan bahasa yang paling rendah adalah kata. Sebuah kata adalah
simbol untuk sesuatu, apakah itu barang, peristiwa, keadaan, atau
seseorang. Pikiran orang tidak mengandung arti kata-kata.
Hubungan antara kata dan benda bersifat tidak langsung. Pidato
dan pemikiran orang saling terkait secara langsung. Pertukaran
verbal adalah jenis komunikasi yang dimediasi (semacam
komunikasi yang dimediasi). Kami sering mencoba menyimpulkan
arti dari pilihan kata dengan menarik kesimpulan. Korespondensi
verbal memiliki tujuan dan harus "dibagikan" di antara individu
yang terlibat erat mengingat fakta bahwa kata-kata yang kita
gunakan adalah refleksi dengan implikasi yang telah ditentukan
sebelumnya.
b. Bahasa
Bahasa adalah kumpulan gambar yang memungkinkan
korespondensi antar individu. Komunikasi verbal menggunakan
simbol-simbol dalam bahasa lisan, tertulis, dan ditransmisikan
secara elektronik. Untuk membuat korespondensi yang produktif,
bahasa melayani tiga usaha yang saling terkait. Kemampuan ini
membantu individu dengan lebih mendalam mempelajari
lingkungan umum mereka dengan mendorong koneksi relasional
positif dan koneksi framing dalam kehidupan sehari-hari. Ada tiga
penjelasan yang berbeda mengapa orang dapat memiliki
kemampuan bahasa yang berbeda, termasuk yang berikut:
a. A. B.F. Skinner, seorang psikolog behavioris,
mengembangkan Teori Pengkondisian Operan pada tahun
1957.
30
b. Komponen rangsangan (stimulus) dan tanggapan
(respons), terkadang dikenal sebagai S-R, sangat
ditekankan dalam teori ini. Menurut teori ini, ketika suatu
organisme dirangsang oleh faktor eksternal, orang sering
bereaksi. Anak-anak belajar bahasa karena mereka meniru
apa yang dikatakan orang lain atau karena orang tua
mereka mengajari mereka.
c. Menurut Cognitive Theory Noam Chomsky, yang
didirikan, berbicara adalah properti biologis yang dimiliki
manusia sejak lahir.
d. Mediating Theory Charles Osgood, juga disebut sebagai
teori mediator. Menurut hipotesis ini, orang tidak hanya
menanggapi isyarat eksternal saat belajar bahasa; tetapi
juga oleh aktivitas internal yang terjadi di dalamnya.
31
c. Jenis-Jenis Komunikasi Verbal
d. Ciri-ciri Komunikasi
32
Sementara makna denotatif memberikan makna yang sama pada
kata yang digunakan, makna konotatif mengacu pada pikiran,
emosi, atau gagasan yang terkandung dalam sebuah kata.
4. Intonasi
Seorang komunikator dapat mempengaruhi makna pesan dengan
menggunakan infleksi suara yang dikirim. Nada suara di sini sangat
dipengaruhi oleh emosi.
5. Irama bicara
Kecepatan dan tempo bicara yang sesuai juga berdampak pada
keberhasilan komunikasi. Ketika suatu topik dengan cepat berubah
dalam percakapan, itu dapat memberi kesan bahwa Anda
menyembunyikan sesuatu.
6. Humor
Menggunakan humor dapat membantu Anda mendukung seseorang
secara emosional dengan lebih efektif. Tertawa mengurangi stres
penonton, yang meningkatkan kemungkinan mendapatkan
dukungan.
4. Bahasa Gaul
Meskipun pada saat itu tidak dikenal sebagai bahasa gaul, bahasa gaul
telah ada sejak tahun 1970-an. Seperti yang dikatakan, Nadia pertama kali
dimanfaatkan oleh para hooligan yang hidupnya terkikis oleh perbuatan salah,
kebiadaban, candu dan minuman keras (2019:9). Mereka muncul dengan istilah-
istilah baru sehingga non-anggota komunitas atau masyarakat umum tidak dapat
33
memahami apa yang mereka katakan. Mereka mencari kata baru, kata yang mirip
satu sama lain, angka, substitusi fonem, huruf pertama, sisipan, dan sufiks.
Daerah transeksual yang ada sekitar saat itu juga mulai menangkap basa-
basi selain para hooligan. Tandan waria umumnya menunjukkan sifat sosial yang
menarik atau bahkan berbenturan dengan jaringan yang berbeda. Salah satu
caranya adalah membangun budaya pemeriksaan yang normal bagi daerah lokal
waria untuk mengurangi sebagian besar, jika tidak semua, hubungan dengan
budaya teritorial. Jargon yang digunakan dalam budaya transeksual yang luar
biasa ini kemudian dijadikan oleh waria lokal untuk berkomunikasi satu sama
lain. Bahasa yang mereka gunakan untuk berkomunikasi dikenal sebagai bahasa
gaul. Gaul sangat dihormati bahkan di kalangan waria. Jika seorang waria
memiliki karakteristik yang menarik dan banyak afiliasi, mereka akan dianggap
sebagai basa-basi. Jika seorang transgender diberi julukan "bocah gaul", mereka
pasti akan puas.
Slang, menurut Chaer dan Agustina (2004:67), adalah varian sosial yang
khas dan privat. Varian ini mungkin tidak diketahui oleh orang di luar kelompok
karena hanya digunakan di kalangan kecil saja. Slang bersifat pribadi dan
sementara selain unik. Selanjutnya, jargon yang terlibat terus berubah untuk
mencerminkan perbaikan dalam bahasa dan pergantian peristiwa sosial.
34
bahasa santai digunakan sebagai pengganti frasa formal atau standar, seperti yang
sering terjadi dalam wacana wacana remaja. Istilah gaul digunakan untuk
berbicara tentang persahabatan atau aliansi.
Perbedaan antara bahasa gaul, prokem, dan slang adalah bahwa slang lebih
dipahami secara universal. Prokem adalah bahasa daerah, seperti yang dituturkan
oleh masyarakat Betawi di Jakarta, sedangkan Slank berbasis masyarakat
sehingga hanya diketahui oleh masyarakat lain atau dirahasiakan. Sedangkan
prokem adalah bahasa daerah, seperti dialek Betawi yang dituturkan di Jakarta.
Bahasa gaul digunakan untuk mengekspresikan diri; dalam hal ini, itu
adalah bahasa pertama yang digunakan. Bandit, pencopet, dan preman adalah
kelompok pertama yang menggunakan bahasa itu. Karena banyak penutur di luar
kelompok yang sudah mengenal bahasa gaul ini, kosakata dalam bahasa gaul itu
unik dan berubah dengan cepat hampir setiap hari. Dalam dunia kejahatan
(pencuri, pencopet), istilah seperti jadi apa, dia ke lo halo, dan Anda tahu telah
dipekerjakan. Contoh lain termasuk barang untuk menandakan "mangsa",
kacamata berarti "polisi", daun berarti "uang", dan gemuk berarti "mangsa besar."
35
1. Singkatan, Singkatan adalah hasil dari proses penyingkatan, klaim
Kridalaksana (2008: 222). Ketika sesuatu disingkat, hasilnya berupa
huruf atau kombinasi huruf, baik ditulis huruf demi huruf atau tidak.
Seperti jbjb, rl, rp, ff, dan tl.
2. Pemenggalan, Pemenggalan adalah metode eksekusi yang
mempersingkat leksem. Teknik analisis pembentukan kata meliputi
pengidentifikasian kata yang sedang diringkas dengan mempertahankan
bagian depan atau belakang kata (Kridalaksana, 2008: 178). Jan (jangan),
nget (sungguh-sungguh), leh (boleh), no (tidak/tidak), tar (nanti/nanti),
jing (anjing), dan sa (bisa) adalah beberapa contohnya.
3. Kontraksi, sebagaimana didefinisikan oleh Kridalaksana (2008: 135),
adalah proses pemendekan yang memadatkan leksem-leksem dasar atau
gabungan leksem, seperti balet, rudal, dan swasembada. Palbis, bantuan
sosial, cogan, dan cecan adalah beberapa contoh slang.
4. Menurut Kridalaksana (2008:5), akronim adalah kumpulan huruf, suku
kata, atau komponen lain yang ditulis dan diucapkan sebagai kata yang
sesuai dengan kaidah fonotaktik bahasa yang bersangkutan. Informasi
diambil dari tangkapan layar akun Twitter yang dibuat oleh penggemar
K-pop menggunakan akronim di kedua kosa kata tersebut. seperti PAP
dan LOL.
Tabel. 1
36
2. Mantul Mantap Betul Digunakan untuk memuji sesuatu
12. Kids Jaman Now Anak Zaman Pemuda hari ini. Mashup linguistik
Sekarang ini populer.
37
14. Bosque Bos ku Arahan kebapakan atau panggilan
lisan dari teman. Bersiaplah,
Bossque!
38
25. Cans Cantik Tentu untuk wanita ya
39
d. Faktor-faktor Maraknya Bahasa Gaul
40
e. Dampak Positif dan Negatif dari Penggunaan Bahasa Gaul
Efek positif
Efek positif dari memanfaatkan basa-basi adalah remaja
menjadi lebih inventif. Tidak masalah apakah bahasa gaul ini
menjengkelkan atau tidak; kita harus menikmati setiap kata
atau frasa baru yang muncul. Jika dimanfaatkan dalam situasi
yang tepat, media yang tepat, dan korespondensi yang tepat
pula.
Dampak Negatif
Pengguna mungkin mengalami kesulitan berbicara bahasa
Indonesia dengan benar akibat dampak negatif penggunaan
bahasa gaul. Kita harus selalu menggunakan bahasa yang
pantas baik di sekolah maupun di tempat kerja. Jika pekerjaan
rumah, ujian, atau tugas sekolah diselesaikan dalam bahasa
gaul, itu tidak mungkin. Karena, basa-basi tidak masuk ke
permintaan bahasa ilmiah. Demikian pula di tempat kerja,
laporan yang kami buat tidak diizinkan untuk memanfaatkan
basa-basi. Oleh karena itu, bahasa gaul tidak boleh digunakan
untuk komunikasi saat kita berada dalam suasana formal.
B. Kajian Terdahulu
41
jargon ruko dalam perluasan yang lebih gamblang, tepatnya hanya
pada jargon ruko, sebuah lakon. pada kata penting 'anjing'. Penelitian
lain oleh Sembiring dan Fasya berjudul "Anjing Alay dalam Lagu
Anjay" membahas penggunaan kosakata bahasa gaul Makiankah?.
Bentuk bahasa, makna, dan fungsi kata “anjay” dibahas dalam
penelitian ini. Selain itu, jenis kosakata yang dihasilkan dari pelesetan
kata "anjing" di mana kata "anjay" adalah salah satu permainan kata
yang dibahas secara khusus. dari asal kata anjing.
42
4. Tahun 2021, Hasrullah merilis penelitian bertajuk "Penggunaan
Bahasa Slang di Media Sosial". Tahun 2021, oleh Hasrullah. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana Instagram dan
platform media sosial lainnya menggunakan bahasa gaul. Pendekatan
deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Berkonsentrasilah
pada informasi yang berasal dari penggambaran dan komentar.
Sebagai akibat langsung dari temuan penelitian, peneliti menemukan
penggunaan bahasa gaul di media sosial Instagram berupa istilah,
singkatan, dan kombinasi bahasa lainnya. Karena luasnya penggunaan
basa-basi dalam korespondensi hiburan virtual dan banyaknya
pelanggan yang tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar, analis tertarik pada topik ini. Para ilmuwan khawatir keadaan
bahasa Indonesia sebagai bahasa pengikat manusia bisa bergeser dan
musnah.
5. “Bentuk Bahasa Gaul pada Status Komen di Sosial Media Twitter
Periode 2018/2019”. menjadi judul kajian Nurihan Nadia tahun 2019.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi contoh slang
yang digunakan oleh K-Pop dalam komentar di media sosial Twitter
dan untuk mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi penggunaan
bahasa gaul dalam komentar tersebut. Metodologi penelitian kualitatif
deskriptif digunakan. penggunaan alat, analisis konten, dan
dokumentasi untuk mengumpulkan data. Sampel bahasa gaul dan
informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi bagaimana
bahasa ini digunakan dalam komentar media Twitter disertakan dalam
temuan penelitian ini.
C. Kerangka Berpikir
43
menggunakan kata-kata tertulis. Menuliskan bahasa percakapan seseorang sebagai
cara untuk mengomunikasikan sikap bahasa tulisannya merupakan salah satu jenis
komunikasi. Berdasarkan uraian tersebut, kerangka berikut dapat digunakan untuk
menggambarkan Pemaknaan Bahasa Gaul Dalam Aktivitas Komunikasi Verbal
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sumatera Utara (Analisis Semiotika).
Sign
Interpretant object
BAB III
METODOLOGI
A. Pendekatan Penelitian
44
pengumpulan data dan diakhiri dengan interpretasi dan pelaporan temuan
penelitian, pendekatan kualitatif menggunakan kata atau kalimat deskriptif. Hal
ini sesuai dengan pendapat Yusuf (2017, hlm. 330-331), yang menyatakan bahwa
tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan makna, pemahaman, konsep,
ciri, gejala, simbol, atau gambaran tentang peristiwa alam yang dapat
diungkapkan secara verbal.
B. Metode Penelitian
45
Komunikasi Verbal Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sumatera Utara” (Analisis
Semiotika) ini adalah untuk memberikan gambaran faktual dan metodis dari
fenomena yang diteliti.
C. Fokus Penelitian
2. Tempat Penelitian
1. Data Primer
46
data lisan atau tulisan, pernyataan lisan atau tulisan yang dibuat oleh
individu yang dapat dipercaya, seperti informan atau subjek penelitian,
atau dapat berupa data yang dikumpulkan langsung dari responden
(Arikunto, 2010:22).
2. Data Sekunder
Berikut adalah metode yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penelitian:
47
dengan kegiatan sehari-hari subjek dan merekam serta mencatat semua
kegiatan sumber data.
2. Wawancara (wawancara)
48
dengan menyiapkan aturan pertemuan yang berisi pertanyaan-pertanyaan
penting yang akan diajukan kepada narasumber, namun selama siklus
pertanyaan yang diajukan dapat berkembang sesuai dengan kondisi dan
kondisi yang terjadi.
3. Dokumentasi
G. Analisis Data
49
1. Perpanjang Pengamatan Memperluas pengamatan dapat meningkatkan
kepercayaan data. Peneliti kembali ke lapangan dan melakukan
observasi dengan menggunakan sumber data yang sebelumnya ditemui
dan yang baru ditemukan saat observasi diperpanjang.
3. Pemeriksaan bagian
50
Tingkatkan determinasi dengan menyebutkan fakta-fakta yang dapat
diamati dengan lebih berhati-hati dan konsisten. Kepastian data dan
urutan kejadian dapat direkam secara tepat dan metodis dengan cara
ini.
BAB IV
51
Kali ini, peneliti akan membahas tentang proses analisis data dan hasil
kajian (analisis semiotika) tentang makna bahasa gaul dalam kegiatan komunikasi
verbal mahasiswa di Uin Sumatera Utara. Sebuah hasil pemeriksaan yang para
ahli dapatkan dari cara paling umum untuk mengurai tanda, sintagmatik, dan
paradimatik tentang pentingnya basa-basi dalam korespondensi verbal seperti
"Anjing".
Seperti yang saat ini masuk akal, dalam hipotesis semiotik Saussure,
penanda adalah jenis media yang diambil oleh tanda, seperti suara, gambar, atau
coretan yang menyusun kata-kata pada halaman. Sedangkan tanda adalah ide dan
implikasi. Maka dalam mengurai ketiga rekaman ini penulis mencoba
memisahkannya menjadi beberapa adegan dengan memanfaatkan semiotika
Saussure.
52
Urutan informasi: a) Teks/tanda pengenal; b) Memberikan alasan mengapa
tes/nilai tersebut dipilih dan harus diakui; c) Memutuskan desain semiosis umum
dengan memikirkan sistem dan susunan yang progresif atau contoh-contoh
sintagmatik dan paradigmatik; d) Menentukan keunikan pembicaraan dengan
memikirkan komponen semiotik yang ada; (6) Pemeriksaan informasi mengenai:
a) Sistem kepercayaan, kelompok penafsir, struktur sosial; b) Pragmatik, sosial,
sudut terbuka; c) Lapisan kepentingan, intertekstualitas, asosiasi dengan tanda-
tanda yang berbeda.
53
menjadi suatu arti atau makna tertentu yang ada dalam jiwa seseorang mengenai
benda yang disinggung oleh suatu tanda. Pemeriksaan ini bersifat emosional.
Analis tetap seolah-olah dia memahami alasan subjek yang dia selidiki. Jelasnya,
para spesialis harus menggabungkan latar sosiokultural, hipotesis, ide dan
informasi untuk memahami penyelidikan dan penerjemahan mereka.
Kata Anjir, "Para siswa harus menggunakan kata itu ketika mereka pribadi
atau ketika mereka bertarung dengan siswa satu per satu, bahkan sebelum
pembicara yang berada di tempat yang sama." Kata di atas menyinggung
54
pentingnya atau pentingnya gigi taring, khususnya makhluk yang ada di sekitar
kita. sangat dominan dan sering digunakan oleh berbagai kalangan. Namun,
tujuan penyelidikan ini adalah untuk menyelidiki makna yang disampaikan oleh
bahasa gaul tersebut kepada setiap individu yang mendengarnya. Namun, sebelum
itu penulis akan membahas tentang lima keterangan (frasa/kalimat) dari masing-
masing jenis kata bahasa sehari-hari 'anjing' dan permainannya. Berikut adalah
contoh kata dasar “anjing” dan plesetan kata, yang keduanya peneliti pelajari
dengan mendengarkan dan mewawancarai informan sambil melakukan observasi
lapangan. Kata 'anjing' yang halus bunyinya sekaligus berasal dari kata dasar
'anjing' yang menggabungkan kata 'anjay', 'anjas', 'anjir', 'anjrit', 'jing/njing', dan '
nying'.
b. Bentuk
Gleason ini disebut sebagai ekspresi dan konten dalam hal bentuk (form
and content), yang satu berupa suara dan yang lainnya berupa gagasan. Dengan
cara ini, bahasa berisi kerangka nilai, bukan kumpulan yang tidak dibuat-buat,
tetapi perbedaan yang masih mengudara.
55
Anjrit : Tidak menyangka atas terjadinya sebuah peristiwa.
Anjir : Sesuatu terjadi dengan tidak terduga.
Anj : Mau memaki sesuatu atau seseorang tapi ditahan
Anjas : Mengejek
Anying : Meleceh atau Melucu
Situasi: menyadari nilai IPK teman rata-rata sangat bagus di semua mata
kuliah.
56
Situasi: melihat sesuatu yang membuat kagum.
Situasi: Saat melihat hasil karya gambar seorang teman terlihat bagus.
Situasi: Melihat teman dengan dandanan yang sangat anggun dan cantik.
57
Situasi: Melihat teman mempunyai telefon genggam yang bagus.
reunian.
58
Situasi: Saat mengetahui kemampuan bagus teman dalam bermain game.
“Njing. IPK aky kalah sama IPK mu. Pinter juga ternyata kau yaa”
Situasi: Saat melihat foto teman sangat bagus dengan latar pemandangan
yang indah.
59
“Monyet juga kau yah nying. Masa aku terus yang traktir!
Situasi: Pada saat teman agak kesal terhadap temannya yang ingin
ditraktir lagi
Tanggapan si pendengar 1:
60
digunakan orang-orang ketika ngomong alasannya lainnya juga lebih
singkat dan kesannya lebih akrab.
Bahasa gaul itukan ada dia yang sifatnya positif dan ada juga negatif,
tergantung masing-masing orang yang mendengar. Namun dalam hal ini
semuanya negatif, tergantung perspektif mereka mau berpikir seperti apa. Terkait
dengan ini mungkin akan banyak orang yang akan memilih bahasa yang lebih
positif saat berbicara.
Jadi, bahasa gaul boleh diucapkan agar lebih terlihat keren dan tidak ketinggalan
zaman.
Pendengar 2:
Sebenarnya dari dulu bahasa gaul sudah ada, namun masih belum kenal sama
yang namanya perubahan. Tahun 2000-an masih sama dan dikenal sebagai bahasa
slang. Namun seiring berjalannya waktu semua itu telah berubah dan
mendapatkan pengaruh dari media bahkan ucapan dari bahasa serapan bahasa
61
inggris. Dalam hal ini narasumber kedua menceritakan apa yang ia rasakan saat
ini terkait bahasa gaul.
“saya sebenarnya suka bahasa yang unik-unik seperti kata kuy, sabi,
jamet dan lain-lain bahkan sampai kata yang berasal dari bahasa
inggris. Akan tetapi, saya agak miris ketika mendengar ada mahasiswa
yang ngomong gak sopan terhadap dosen. Pernah sekali saya liat dan
dengar langsung ada seorang mahasiswa sepertinya dia semester 4, jadi
dia gak sengaja bercanda sama teman-temannya namun pada saat dia
ingin membalas perkataan temannya tu lewatlah seorang dosen dan
keluarlah kata ‘Anjing’ dari mulut mahasiswa tersebut. Dosen itu kaget
dong kenapa tiba-tiba dia dimaki. Al-hasil mahasiswa itu minta maaf
sama dosennya.”
Pada intinya mahasiswa tersebut tetaplah salah karena berprilaku tidak sopan
terhadap dosen yang tidak tau apa-apa. Bisa saja dosen tersebut berpikir bahwa
dia tidak sopan dan kurang ajar padahal dia tidak sengaja. Itulah mengapa alasan
bagi kita agar berpikir sebelum berbicara.
Agar penelitian ini seimbang antara narasumber yang mendengar maka disini
penulis juga mewawancarai mahasiswa yang bisa dibilang sering menggunakan
bahasa gaul terutama kata ‘Anjirt’.
Tanggapan Si Pengucap:
“Sebenarnya gini, pada saat saya mengucapkan itu saya merasa pede
dan tidak merasa bersalah, karena saya tidak pernah sengaja
keceplosan ngomong ‘Anjing’ di depan dosen atau petinggi-petinggi di
kampus ini. Tapi pernah sekali saya lepas kendali waktu itu ngomong
bangsat di depan dosen yang baru aja keluar dari kelas sebelah. Dosen
itu marah besar karena dikirai saya mengejek beliau padahal tidak.
Dan terjadilah salah paham.
62
Memang rawan kali bahasa-bahasa sekarang, jika ingin terlihat keren
tidak ada masala, gunakalanlah selagi masih baik. Tapi jaga sopan
santun saat ngomong sama orang yang lebih tua dari kita.”
C. Pembahasan Temuan
63
D. Kendala Peneliti
Saat memimpin ujian ini, analis memahami bahwa ada banyak batasan
eksplorasi dalam mendobrak pentingnya basa-basi dalam latihan korespondensi
verbal mahasiswa ilmu korespondensi karena banyaknya narasumber yang tidak
bersemangat dalam kerangka berpikir dalam eksplorasi ini dan permasalahan pada
sistem pencatatan pada saat pertemuan antar mahasiswa. Ketika peneliti mulai
mengerjakan proposal skripsi ini, mereka menghadapi keterbatasan pengetahuan,
buku-buku yang kurang relevan, keterbatasan pengetahuan, dan kemampuan
materi. Skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan dengan baik, meskipun jauh dari
kata sempurna berkat usaha yang tak kenal lelah dari para peneliti.
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beberapa ahli memberikan kekuatan yang serius pada salah satu tanda dan
gambar. Tanda benar-benar mempunyai referensi yang jelas terhadap sesuatu,
sedangkan gambar tidak. Semiotika menikmati manfaat dalam menyampaikan
"penggambaran tebal" yang lengkap dan pemeriksaan yang kompleks. Karena
sangat emosional, semiotika tidak dapat diandalkan dalam kerangka pemahaman
sosiologi, pakar lain yang berkonsentrasi pada teks serupa mungkin menemukan
makna yang berbeda. Meskipun demikian, hal ini tidak mengurangi nilai
semiotika karena semiotika dikaitkan dengan peningkatan pemahaman teks.
65
kenyataannya; mereka memandang semiotika sebagai kedaulatan kajian
pemahaman, kunci yang membuka makna segala sesuatu yang besar atau kecil.
Berikut ini dapat ditarik dari arti bahasa gaul meskipun bahasa gaul lazim
di kalangan remaja, mahasiswa dan dosen masih mampu berkomunikasi secara
efektif. Penggunaan bahasa gaul ‘Anjrit’ memang sering digunakan oleh
mahasiswa dalam bercanda, bahkan sampai terjadinya konflik yang berujung
berkelahi. Bahasa gaul sendiri jika disimpulkan adalah bahasa yang tidak baku
dan mengalami banyak perubahan dari zaman ke zaman. Nilai-nilai sopan santun
harus dijunjung tinggi oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi.
66
kata “anjir” juga merupakan ekstended dari kata lain yang mengikutinya.
Sehingga selain dari konteks, dalam memaknai kata “anjir”juga berdasar pada
kata-kata sebelum dan sesudah kata “anjir” diucapkan.
67
Peirce, aliran ini berkonsentrasi pada konvensi yang tepat sehubungan dengan
tanda dan gambar.
B. Saran
68
DAFTAR PUSTAKA
Arini, A. D. (2013). Bentuk, Makna, Dan Fungsi Bahasa Tulis Media Sosial
Sebagai Alat Komunikasi Dan Interaksi Pada Internet. Skriptorium, 2(1),
15.
Morrisan dan Andy Corry Wardhany, 2009. Teori Komunikasi. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Marheni Fajar, 2009. Ilmu Komunikasi Dan Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Muhammad, Jundi.dkk. Gaya dan Makna Bahasa Tulisan: Kajian Deskriptif Chat
Mahasiswa kepada Dosen. Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia. Vol 1 No 2, September 2021.
69
Maudya Ayu Lestari, 2022. Penggunaan Bahasa Gaul Di Media Sosial Instagram
Dan Tiktok. Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Nurjihan Nadia, 2019. Bentuk Bahasa Gaul Pada Status Komen Di Sosial Media
Twitter Periode. Universitas Muhammadiyah Mataram
(http://ejournal.esaunggul.ac.id/index.php/Formil/article/viewFile/863/7
93, diakses pada 24 April 2022)
Onong Uchjana Efendi, 2006. Ilmu komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sahertian, Debby. 1999. Kamus Bahasa Gaul. Jakarta, Pustaka Sinar Harapan.
70
Smaradhipa, Galih. (2005) situs online. Bertutur dengan Tulisan diposting dari
tersedia di: situshttp://www.rayakultura.com. [18 oktober 2020]
https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-verbal/
71
https://www.merdeka.com/trending/53-kata-singkatan-gaul-2020-wajib-diketahui-
agar-tetap-kekinian-kln.html https://www.merdeka.com/trending/53-kata-
singkatan-gaul-2020-wajib-diketahui-agar-tetap-kekinian-kln.html
file:///C:/Users/nurul/Downloads/4)+Komunikasi+dalam+Pandangan+al-Quran-
Sulkifli,+Muhtar+Publish.pdf
72