Anda di halaman 1dari 3

Bahasa merupakan kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan

manusia lainnya yang menggunakan tanda, kata, maupun gerakan. Kajian ilmiah bahasa disebut
dengan ilmu linguistik. Bagaimana bahasa dimulai? Seseorang sependapat bahwa tulisan yang
muncul setelah adanya bahasa, sehingga asal mula bahasa diketahui tidak semudah sejarah awal
mula tulisan. Banyak yang beranggapan bahwa perbedaan jenis versi dan teori daam
menjelaskan asal usul bahasa pernah menjadi bahan perdebatan antar sejarahwan. Sehingga
dapat disimpulkan tidak ada kesepakatan secara umum mengenai pengertian bahasa secara
gamblang dan jelas. Meski demikian banyaj data dari berbagai sumber menyimpulkan bahwa ada
banyak ragam bahasa di dunia ini.
Mengulik tentang bahasa, dapat diketahui melalui sejarah bahasa itu sendiri dengan
menelaah definisi bahasa yang dikemukakan oleh para ahli atau pakar bahasa pada zamannya.
Menurut para pakar ada beberapa definisi bahasa, antara lain :
 Menurut Gorys Keraf (1997:1) bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat
berupa symbol bunyi yangdihasilkan oleh alat ucap manusia.
 Menurut Fodor (1974) bahasa adalah system symbol dan tanda. Yang dimaksud dengan
system symbol ialah hubungan symbol dengan makna yang bersifat konvensional.
Sedangkan yang dimaksud dengan system tanda ialah bahwa hubungan tanda serta
makna bukan konvensional melainkan ditentukan oleh sifat atau ciri tertentu yang
dimiliki benda atau situasi yang dimaksud.
 Menurut Bolinger (1981) bahasa adalah unsure yang memiliki system fonem, yang
terbentuk dari distinctive features bunyi, system morfem serta sintaksis. Untuk
mengungkapkan makna bahasa harus berhubungan dengan dunia luar bahasa termasuk
dunia dalam diri penutur bahasa. Dunia dalam pengertian seperti itu disebut dengan
realita.
 Menurut Felicia (2001:1) bahasa adalah alat yangn digunakan untuk berkomunikasi
sehari-hari, baik bahasa lisan maupun tulisan.
 Menurut Sunaryo (2000:6) bahasa di dalam struktur budaya memiliki kedudukan, fngsi
srta peran ganda ialah sebagai akar serta produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai
sarana pendukung pertumbuhan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Menurut Tarigan (1989:4) ada dua definisi bahasa yang dikemukakan olehnya. Pertama,
bahasa adalah suatu system yang sistematis, barangkali juga system generatif. Kedua,
bahasa adalah sperangkat lambing-lambang mana suka ataupun simbol-simbol arbitrer.
 Menurut Santoso (1990:1) bahasa adalah rabgkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia secara sadar.
 Menurut Mackey (1986:12) bahasa adalah suatu bentuk srta bukan suatu keadaan ataupun
suatu system lambing bunyi yang arbitrer, atau suatu system dari sekian banyak system-
sistem dari suatu tatanan dalam system-sistem itu sendiri.
 Menurut Wibowo (2001:3) bahasa adalah system bunyi yang bermakna serta berartikulasi
yang mempunyai sifat arbitrer serta konvensional, yang dipakai sebagai alat
berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan serta pikiran.
 Menurut Wijaya (1996:4) bahasa adalah komunikasi yang paling lengkap serta efektif
untuk menyampaikan idea tau gagasan.
Demikian beberapa definisi bahasa menurut para ahli. Meskipun berbeda pendapat, bahasa
memiliki fungsi dan manfaat yang sama. Dilihat dari sudut pandang manapun bahasa memiliki
definisi yang sangat luas dan generatif.
Perkiraan jumlah bahasa di dunia dapat dikisarkan antara 6000-7000 bahasa. Bahasa
alami adalah olah vocal yang di sebut isyarat sebagai media kedua yang bisa disandikan
menggunakan stimulasi audio taktil atau visual. Sebagai konsep dasar, bahasa bisa mengacu
kemampuan kognitif yang mempelajari system komunikasi yang kompleks.
Bahasa dengan olah vocal yang beragam menjadi ciri khas yang unik dan tersendiri.
Yang membedakan bahasa satu dengan yang lain secara umum adalah gaya olah vokal atau
dialek. Di Indonesia sendiri banyak ragam bahasa yang berbeda – beda dialeknya karena banyak
terdapat ragam suku dan budaya. Bahasa juga mempunyai fungsi dan manfaat bagi penggunanya.
Fungsi dari bahasa itu sendiri adalah sebagai alat komunikasi utama dan sangat penting dalam
lingkup masyarakat. Selain itu, bahasa juga memiliki manfaat tersendiri salah satunya adalah
sebagai media pengantar dalam dunia pendidikan. Yang mana pada kegiatan belajar mengajar
bahasa dijadikan sebagai mata pelajaran penting di sekolah-sekoah, yaitu pelajaran Bahasa
Indonesia, Bahasa Jawa, Bahasa Inggris, dan lain sebagainya sesuai dengan kurikulum di setiap
ssekolah. Dan yang paling membanggakan adalah bahasabdigunakan sebagai bahasa resmi
bangsa Indonesia, yang diresmikan setelah proklamasi kemerdekaan terjadi.
Dalam pergaulan bahasa sering dikaitkan dengan etika maupun sopan santun. Dan juga
bahasa merupakan ilmu pengetahuan dari adanya perkembangan kebudayaan nasional yang ada
di Indonesia. Trend yang semakin maju dan berkembang, menjadikan bahasa sebagai alat
komunikasi yang vital. Maka dari itu sering kali kita mendengar anak-anak muda zaman
sekarang berbicara menggunakan bahasa yang tidak resmi dan cenderung kurang tertata dalam
menyampaikanny. Namun masih banyak kaula muda yang berbicara tetap menggunakan bahasa
yang santun dan komunikatif. Bahasa yang santun tidak selalu mengacu pada bahasa nasional
pun internasional. Tetapi bahasa daerah dapat menjadi sarana anak muda belajar tata cara
berbahasa yang santun dan beretika.
Baru-baru ini santer terdengar kosakata baru yang tidak mengacu pada ejaan yang
diselaraskan atau bahasa yang sesuai dengan kata aslinya. Seperti contoh dalam percakapan
berikut :
X : hai… hari ini kita nggak ada mata pelajaran lagi kan?
Y : yuhu… kuy kita jalan.
Dari contoh di atas dapat kita koreksi, kata nggak yang tercetak miring seharusnya
diganti dengan kata tidak. Dan kuy diganti dengan kata yuk. Dapat disimpulkan bahasa dan kata
adalah satu kesatuan yang terus berkembang. Oleh karena itu sebagai generasi penerus yang
berbudaya dan beretika, kita harus tetap menjaga etika berbahasa dimanapun dan kapanpun.
Sebagaimana yang sering terjadi di dunia entertain, banyak sinema-sinema yang masih
kurang mendidik para penikmatnya. Salah satuanya adalah gaya berbahasa yang kurang sopan
apabila dipraktikan secara langsung oleh anak-anak yang masih di bawah umur. Tak dapat
dipungkiri, bahasa merupakan sumber utama penyampaian sebuah cerita atau film yang
dipertontonkan. Alangkah baiknya apabila para pembuat naskah tetap mengacu pada bahasa
yang sudah diselaraskan ejaan maupun kosakatanya. Itu hanya segelintir contoh yang dapat kita
lihat secara visual. Namun masih banyak juga para pembuat novel ataupun naskah yang tetap
menggunakan bahasa sesuai dengan jalurnya. Mereka hanya memberikan sentuhan pada gaya
penulisan formal yang dipadukan dengan seni penulisan dengan menggunakan syair.
Banyak muda-mudi yang suka membaca novel atau menonton film dengan penggunaan
bahasa yang mudah dipahami. Bahasa dalam seni menulis sangat diperhatikan, mulai dari tata
letak bahasa formal maupun informal dan bahasa yang mengandung makna tersirat maupun
tersurat sehingga dapat dihasilkan karya menulis dengan bahasa yang apik dan tidak
membosankan. Para penulis novel suka menggunakan bahasa yang mengandung kode dalam
naskah novelnya yang membuat novel itu sendiri semakin menarik dengan tata bahasa yang ada
di dalamnya.
Begitu banyak kegunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari, dari mulai bercengkrama
di masyarakat, kegiatan belajar mengajar di sekolah, penulisan naskah novel atau film, dan lin
sebagainya. Anak muda yang memiliki tutur bahasa yang santun dan beretika dalam
penyampaiannya akan sangat mudah bergaul dengan siapa saja. Oleh karena itu sebagai generasi
milenial alangkah baiknya mereka mengembangkan cara berkomunikasi dengan bahasa yang
lebih santun namun tetap berwawasan dan tidak ketinggalan zaman. Tidak sedikit ragam
wawasan dalam berbahasa yang bisa dipelajari dan dipraktikan dalam kehidupan bermasyarakat.
Bahasa yang mulanya dikenal hanya sebagai alat komunikasi kini dapat digunakan dalam
hal apapun, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Bahasa dapat digunakan sebagai media
pembelajaran dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi. Semua aspek
kehidupan menggunakan bahasa. Maka dari itu bahasa dapat dikatakan sebagai media utama
terjadinya interaksi kehidupan dengan cara berkomunikasi. Untuk itu manusia yang memiliki
sifat makhluk social yang setiap waktu menggunakan bahasa sebagai pengantar komunikasi tidak
mudah melepaskan tata cara berbahasa begitu saja. Baik komunikasi melalui bahasa lisan
maupun komunikasi melalui tulisan. Siring berkembangnya teknologi, berkomunikasi tidak
harus bertatap muka secara langsung. Kini lebih praktis dengan menggunakan media-media
elektronik seperti handphone maupun media cetak seperti koran.
Dengan adanya ragam bahasa yang generative, diharapkan para pemuda memiliki cara
berkomunikasi yang komunikatif dan berwawasan tanpa meninggalkan tutur bahasa dan etika
yang sopan serta santun. Semoga tulisan yang sedikit ini dapat memberikan manfaat dan
tambahan pengetahuan tentang bahasa dari sejarah, perkembangan serta fungsi dan manfaatnya.
Jangan pernah berhenti untuk menciptakan karya-karya yang menginspirasi para generasi muda
untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif. Raih prestasi sebanyak-banyaknya
dalam bidang bahasa.

Anda mungkin juga menyukai