Anda di halaman 1dari 14

Revolusi

TIO N GKO K
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Anggota
•Chelsi Dwi Juliani
Kelompok •Cindy aulia Hutabarat
1: •Devi Anjelika op. S
•Fajar Giofani sianturi
•arnol syaputra
gurning
•Benny Fernando
saragi
LATAR
BELAKAN
G latar belakang Revolusi Tiongkok disebabkan oleh kekalahan
bertubi-tubi pemerintahan Cina terhadap negara asing
seperti Eropa dan Jepang.

Kekalahan bertubi-tubi ini semakin menambah


kebencian rakyat terhadap pemerintahannya yang
dianggap bukan asli orang Cina, yaitu dinasti Manchu atau
Dinasti Qing. Dinasti ini berasal dari Manchuria, daerah
yang berbatasan dengan Tiongkok bagian utara.
JALAN NYA
REVOLUSi
TIONGKOK
Revolusi Cina tidak terjadi dalam satu tahapan saja. Ada
berbagai peristiwa-peristiwa penting pada Revolusi
Cina, yang menjadi awal mula terbentuknya Republik
Tiongkok, yang saling berkaitan hingga
diproklamirkannya pembentukan Republik Tiongkok di
tahun 1911. Di bawah ini adalah berbagai perang
yang dilakukan rakyat C ina selama revolusi.
1. Perang Tiongkok -
Inggris / Perancis (1856-
1860)

Perang Tiongkok melawan Prancis dilatarbelakangi oleh terbunuhnya pendeta Prancis di daerah
Kwangsi lantaran tidak memiliki izin masuk ke Cina. Sementara itu, penyebab perang Tiongkok
dengan Inggris adalah karena penahanan kapal Tiongkok dengan benderaPerang Tiongkok
melawan Prancis dilatarbelakangi oleh terbunuhnya pendeta Prancis di daerah Kwangsi lantaran
tidak memiliki izin masuk ke Cina. Sementara itu, penyebab perang Tiongkok dengan Inggris
adalah karena penahanan kapal Tiongkok dengan bendera Inggris.

Akan tetapi, perang ini diakhiri dengan kekalahan di pihak Tiongkok. Kekalahan Tiongkok ini
pun melahirkan Perjanjian Peking pada 1860 dengan tiga poin penting, yaitu:
•Treaty Ports di Tiongkok yang awalnya hanya 5 ditambah 11 pelabuhan lagi menjadi 16
pelabuhan internasional
•Kewenangan bea dan cukai dipegang oleh badan internasional yang terdiri dari negara
Inggris, Prancis dan USA
•Kota istana kaisar Tiongkok yakni Peking yang dulunya tertutup untuk orang asing akan
ditempatkan duta besar Inggris. Inggris
Akan tetapi, perang ini diakhiri dengan kekalahan di pihak Tiongkok. Kekalahan Tiongkok ini
pun melahirkan Perjanjian Peking pada 1860 dengan tiga poin penting, yaitu:
2. Pemberontakan
Taiping
Perlawanan rakyat Tiongkok berikutnya adalah Pemberontakan Taiping yang terjadi di
tahun 1850 sampai 1864. Penyebab terjadinya pemberontakan Taiping adalah lemahnya
pemerintahan Kaisar Mansyu terhadap kekuasaan bangsa asing.

Pada pemerintahan Dinasti Mansyu ini, terjadi kemiskinan di kalangan rakyat jelata yang
keinginan perubahan dalam hati rakyat Tiongkok. Oleh karena itu, terjadilah
Pemberontakan Taiping ini.

Pemberontakan Taiping dipimpin oleh Hung Siu Swan, seorang Tionghoa yang meyakini
konsep sosialis, yaitu paham bahwa semua orang haruslah mendapat jatah yang
sama. Hung Siu Swam mencanangkan program utama yaitu:

•Tentara haruslah memegang nilai moral dan kesusilaan yang kuat. Tentara dilarang
merokok, mabuk, menghisap candu (salah satu zat narkotika), dan dilarang
mengganggu keamanan masyarakat.
•Sistem kenaikan pangkat dalam ketentaraan adalah prajurit mengusulkan kepada
atasan
•Tidak ada hak milik perorangan. Uang, bahan makanan dan pakaian adalah milik
bersama. Pertanian dikerjakan masyarakat bersama-sama
3. Perang Jepang
d a n Tiongkok
Kronologi Revolusi Tiongkok berikutnya adalah perang Jepang dan Tiongkok pada 1894
sampai 1895. Sebab terjadinya perang Jepang dan Tiongkok adalah karena Jepang yang
ingin menguasai Korea. Korea sendiri sebenarnya adalah negara vassal Tiongkok berbentuk
kerajaan.

Akan tetapi, terjadi perebutan kekuasaan di Korea pada tahun 1892 yang
menyebabkan kedutaan Jepang di Korea diserang. Jepang kemudian menggunakan
alasan ini untuk menyerang Korea. Mendengar hal ini Tiongkok tidak setuju karena
Korea bagian dari negaranya dan terjadilah perang Jepang dan Tiongkok.

Peperangan ini dengan mudah dimenangkan Jepang yang sudah menggunakan peralatan
modern. Tiongkok kemudian menandatangani Perjanjian Shimonoseki tahun 1895. Isi
perjanjiannya yaitu Jepang memperoleh Taiwan (Formosa) dan Port Arthur.
4. Pemberontakan
Boxer
Pemberontakan Boxer adalah gerakan pembersihan bangsa asing dari tanah Tiongkok.
Sayangnya, pemberontakan ini tidak membuahkan kemenangan, nih, Sobat Pijar.
Gerakan yang disebut "Tinju Keadilan" ini berawal di Tiongkok Utara dan berlangsung pada
1900 sampai 1901. Puncak pemberontakan ini meletus di Peking dengan dilakukannya
penyerangan di kedutaan besar negara asing. Dalam penyerangan tersebut, pasukan Tiongkok
pun berhasil membunuh Duta Besar Jerman.
Akan tetapi, pembunuhan tersebut tidak mendatangkan kemenangan, melainkan memunculkan
kemarahan negara asing. Tentara Tiongkok pun dikepung dan berhasil ditaklukkan kembali. Bahkan,
Tiongkok dipaksa membayar ganti rugi $738 juta dan Ratu Tze Syi harus menandatangani Boxer
Protocol.
5. Revolusi Nasional
Tiongkok atau Revolusi
Cina 1911
Revolusi Nasional Tiongkok atau yang lebih dikenal dengan Revolusi Cina 1911 merupakan
pemberontakan rakyat Tiongkok terhadap pemerintahan Mansyu. Latar belakang revolusi Cina 1911
ini adalah karena masuknya paham Barat dan kebijakan pemerintah Mansyu yang sangat berpihak
pada bangsa asing.

Paham Barat yang disebut sebagai The New Learning ini memengaruhi pemikiran para pelajar
Tiongkok hingga membentuk cara pandang modern. Pemikiran ini meyakini bahwa cara untuk
mengusir bangsa asing adalah dengan memodernisasi Tiongkok.

Sayangnya, pemerintah Mansyu terkenal sangat kolot. Hal ini diyakini para pelajar menjadi
penyebab ketertinggalan Tiongkok sehingga menimbulkan kebencian yang lebih terhadap
pemerintahan Mansyu.

Ditambah lagi, masyarakat Tiongkok menganggap pemerintahan Mansyu sangat lemah terhadap
negara asing. Misalnya seperti saat pemerintahan Mansyu memberikan izin dengan mudah kepada
negara asing untuk membuka jalan kereta api di Sze Cwan sementara rakyat Tiongkok dipersulit.

Hal ini memicu kemarahan rakyat Tiongkok hingga terjadi Revolusi Tiongkok di Wuchang di tanggal 10
Oktober 1911. Revolusi ini dipimpin oleh Dr Sun Yat Sen dan berhasil menumbangkan pemerintahan
Mansyu dan menandai kelahiran Republik Tiongkok.
6 . R ev olusi O ktob er
Pasca Revolusi Tiongkok 1911, Dr Sun Yat Sen pun berhasil mengumumkan berdirinya Republik
Tiongkok pada tanggal 10 Oktober 1911. Akan tetapi, wilayah Tiongkok yang resmi berdiri
hanyalah Tiongkok bagian selatan saja, tepatnya di Kanton. Wilayah selatan ini dikuasai
oleh kaum nasionalis yang mau menjalin hubungan dengan negara lain.

Tiongkok utara ini masih tetap dipegang oleh pemerintahan Manchu di bawah kepemimpinan Kaisar
Pu Yi, ya. Akan tetapi, dikarenakan usia Kaisar Pu Yi yang masih kecil, kekuasaan pun diambil alih
sementara oleh Yuan Shin Kai.

Akan tetapi, Yuan Shin Kai mengkhianati Kaisar Pu Yi dengan menjalin kerjasama dengan Presiden
Sun Yat Sen untuk melenyapkan kerajaan Manchu. Tentunya hal ini dilakukan Yuan Shin Kai bukan
tanpa alasan.

Yuan Shin Kai bersedia membantu mengalahkan pemerintahan Manchu asalkan Presiden Sun Yat
Sen menjadikannya Presiden Tiongkok. Tentunya hal tersebut dikabulkan oleh Presiden Sun Yat Sen
dan akhirnya pada 12 Februari 1912, Kaisar Pu Yi dan pemerintahan Manchu berhasil ditaklukkan dan
Sun Yat Sen diangkat sebagai Presiden.

Sebagai presiden, Yuan Shih Kai memimpin secara diktator dengan menyingkirkan orang-orang yang
dianggapnya berbahaya, contohnya seperti Kuo Min Tang dan Sun Yat Sen. Ia juga membinasakan
pengikut Kuo Min Tang.

Kemudian, pada 4 Mei 1915, Jepang mengajukan sebanyak 21 tuntutan kepada Tiongkok yang
sejatinya adalah bentuk penjajahan Jepang atas negara ini. Yuan Shih Kai pun menerima tuntutan
tersebut dan menjadikan setengah dari Tiongkok wilayah jajahan Jepang.
Pengaruh
Revolusi Tiongkok
1. Terjadi Perang Saudara
Revolusi Tiongkok ketiga oleh Mao Zedong dengan Partai Komunis Tiongkok menyebabkan
kekhawatiran di kalangan masyarakat penganut paham nasionalis. Hal ini menimbulkan
perang saudara antara golongan nasionalis dan golongan komunis.

2. Menyebarnya Paham Komunis


Dampak Revolusi Tiongkok bagi kehidupan manusia hingga masa kini adalah menyebarnya
paham komunis ke berbagai negara terutama kawasan Asia termasuk Indonesia.

3. Mengilhami Berbagai G erakan Perubahan


Revolusi Tiongkok telah mengilhami berbagai gerakan perubahan di negara-negara lain
terutama negara yang terjajah di Asia. Revolusi ini mendorong masyarakat negara lan
untuk melakukan perubahan dalam sistem pemerintahan.

Keterkaitan revolusi China terhadap politik Indonesia adalah mendorong para pemuda
terutama kalangan intelektual Indonesia untuk melakukan perlawanan terhadap
penjajah kolonial Belanda. Hal ini ditandai dengan dibentuknya berbagai gerakan
kebangkitan nasional.
Tokoh Revolusi
Tiongkok
1.Sun Yat Sen
Dr Sun Yat Sen adalah sosok yang menjadi presiden pertama
Republik Tiongkok sekaligus orang yang memproklamirkan berdirinya
Republik Tiongkok setelah mengalahkan pemerintahan Manchu di
selatan

Peran Sun Yat Sen dalam revolusi Cina sangat besar bahkan
menjadi pemimpin kunci pergerakan. Sun Yat Sen bahkan dikenal
sebagai Bapak Negara Tiongkok Modern.

2. Yuan Shih Kai


Yuan Shih Kai adalah jenderal era Dinasti Mansyu yang
berambisi menjadi presiden. Ia juga terlibat dalam beberapa
peperangan sebelum revolusi 1911
K esim p ula n
Kesimpulan dari revolusi Tiongkok adalah
berhasil mengakhiri kekuasaan Dinasti Qing
yang merupakan sebuah pemerintahan feodal
penganut sistem monarki. Hasil dari revolusi
ini adalah China resmi menjadi sebuah
negara republik
Terimakasih
Semoga apa yang
kami sampaikan
bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai