(TIONGKOK)
DISUSUN OLEH
1. DIANA PRAMESWARY ( 7 )
2. MICHAELA NADINE G. SITOMPUL ( 15 )
3. MUHAMMAD FADHIL ( 19 )
4. NOOR RAISYA ( 24 )
5. SYAKHILA PANDA KINASIH ( 30 )
6. TASYA PUTRI DWIVINA ( 31 )
7. THERESIA AUREL SEKAR HAPSARI ( 33 )
A. Latar Belakang
Cina adalah Negara yang sangat maju dengan pertumbuhan ekonominya paling
tinggi di dunia, Cina dapat mengalahkan Negara-negara yang terlebih dahulu maju,
diantaranya adalah German, Inggris, Japan dan bahakan Cina mampu mengalahkan
Negara adidaya Amerika yang biasanya selalu berada dalam urutan rangking teratas
dalam hal kemajuan dan pertumbuhan ekonomi. Padahal apabila kita melihat sejarah dari
Negara Cina, pada abad ke 19-an, Cina hanyalah Negara biasa yang dipandang lemah,
dimana Cina merupakan negara tujuan imperialisme negara-negara lain seperti Amerika,
Inggris, Prancis dan Jepang.
Dalam perjalanan sejarahnya, Cina pernah dikuasai dan diperintah oleh berbagai
dinasti. Pada masa dinasti, kepala pemerintahan di Cina dipegang oleh seorang kaisar.
Salah satu dinasti asing yang pernah menguasai Cina adalah Dinasti Manchu (Dinasti
Ching) dari Manchuria yang berkuasa pada tahun 1644-1912. Dinasti ini merupakan
dinasti terakhir yang berkuasa di Cina. Rakyat Cina kecewa terhadap penguasa Manchu
yang dinilai bukan dinasti keturunan Cina.
Kekecewaan terhadap Dinasti Manchu memuncak setelah bangsa Inggris
mengungguli pasukan kaisar dalam perang Candu tahun 1842. Kaisar dinilai lemah dan
harus bertanggung jawab atas penderitaan rakyat Cina akibat penjajahan bangsa Eropa,
Amerika, dan Jepang. Keadaan ini mendorong munculnya gerakan rakyat yang berusaha
menggulingkan dinasti Qing. Pemberontakan pun terjadi dimana-mana dan revolusi pun
tidak terelakkan.
Pada makalah ini kami akan mengulas tentang bagaimana perjalan Cina dalam
revolusinya yang terjadi sebanyak tiga kali, yang melatar belakanginya, dan dampak dari
revolusi yang telah terjadi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang melatar belakangi terjadinya Revolusi Cina ?
2. Bagaimana proses berlangsungnya Revolusi Cina ?
3. Apa dampak Revolusi Cina ?
C. Tujuan
1. Mengetahui latar belakang terjadinya Revolusi Cina
2. Mengetahui proses berlangsungnya Revolusi Cina
3. Mengetahui dampak revolusi Cina
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Revolusi Cina
Tahun 1800, Inggris menyelundupkan candu ke Cina oleh bangsa Inggris, bangsa
barat pertama yang membuka jalan bagi masuknya pengaruh barat di wilayah Cina. Pusat
perdagangan candu terdapat di Kota Kanton. Rakyat Cina menjadi korban, dan Inggris
mendapat keuntungan sangat besar.
Kaisar memerintah agar perdagangan candu diberantas. Pemberantasan dilakukan
di Kota Kanton. Hasilnya 20.000 peti candu milik Inggris seharga $ 90.000.000 dibakar
habis. Akibatnya Inggris mengirimkan armada angkatan laut untuk menyerang Nanking.
Perang ini dinamakan perang candu I tahun 1839-1842. Dalam perang tersebut Cina
mengalami kekalahan dan harus menandatangani perjanjian Nanking. Perjanjian ditanda
tangani pada tanggal 29 Agustus 1942 di atas kapal perang Inggris, HMS Cornwallis. Isi
perjanjian nanking antara lain 5 pelabuhan China dibuka untuk perdagangan bangsa
asing(Caton, Amoy, Foochow, Ningpo, Shanghai) , Inggris memperoleh wilayah
Nangkong, dan Inggris memperoleh hak ekstrateritorial (hak untuk hidup di bawah
hukum negara asalnya). Disamping itu Inggris juga menerima ganti rugi sebesar 21 juta
dolar dan jika tidak mencicil tepat waktu dikenakan bunga 5% per tahun. Rentetan
diawali dengan kekalahan Dinasti Qing pada perang candu I
Selanjutnya pada tahun 1856-1860 terjadi perang candu II. Perang ini terjadi
antara Dinasti Qing melawan Inggris dan Prancis. Perang tersebut adalah perang antara
Britania raya dan kekaisaran Perancis kedua melawan Dinasti Qing di Tiongkok.
Penyebab perang candu II yaitu Dinasti Qing menolak permintaan Inggris agar para awak
kapal Arrow dibebaskan. Akibatnya Inggris menembaki benteng dan kapal Qing pada
bulan Oktober sampai bulan November tahun 1856. Dalam perang melawan China
Perancis pun terlibat. Semua itu karena pada saat Inggris menembaki benteng dan kapal
Dinasti Qing, Inggris menghubungi Rusia, AS, dan Perancis untuk membantu Inggris.
Namun hanya Perancis yang menyetujui. Perancis menyetujui karena ingin membalas
tindakan Dinasti Qing yang membunuh misionaris August Chapdelaine atas tuduhan
menyebarkan agama tanpa izin dan bekerja sama dengan pemberontak kristen taiping.
Dalam perang ini Dinasti Qing mengalami kekalahan. Cina kembali menanda tangani
perjanjian Tianjing. Selain itu harus membayar 3 juta tael untuk kerugian pendagang
Inggris. Dalam waktu bersamaan, terjadi pemberontakan. Diantaranya pemberontakan
Taiping (1851-1864), pemberontakan Panthay (1856-1873), pemberontakan Dungan 1
(1862-1877), dan pemberontakan Boxer (1900-1901
Belajar dari kekalahan, langkah yang diambil adalah dengan mempelajari dan
mencontoh kemajuan negara-negara eropa atau dikenal modernisasi Cina. Modernisasi
dilaksanakan meliputi berbagai bidang, seperti kemiliteran, perdagangan, komunikasi,
perkapalan, perkereta apian, perindustrian, dan pendidikan. Modernisasi ini dilakukan
pada tahun 1861.
Pada tahun 1894-1895 China kembali terlibat perang dengan Jepang. China
kembali kalah, akibatnya Cina harus menyerahkan Pulau Formosa (Taiwan) kepada
Jepang.
Masuknya bangsa asing membawa paham-paham baru seperti nasionalisme dan
liberalisme ke wilayah Cina. Kondisi ini selanjutnya mendorong munculnya kaum
terpelajar. Kaum terpelajar inilah yang berusaha memikirkan cara untuk bangkit
menyelamatkan negerinya. Tokoh yang menonjol pada masa ini adalah Sun Yat Sen
(1866-1925). Pada bulan Oktober 1911 Sun Yat Sen mendirikan Kuo Min Tang (Partai
Nasionalis Cina) yang berpusat di Cina bagian selatan
Hingga saat ini komunisme masih melandasi pemerintahan di Republik Rakyat Cina.
Sejak tahun 1949 Partai Komunis Cina menjadi partai tunggal dan berkuasa di Cina.
Akan, tetapi komunisme tidak lagi sepenuhnya diberlakukan di Cina. Dalam bidang
ekonomi saat ini beberapa investor swasta dan asing telah menanamkan modalnya di
Cina. Kondisi ini menunjukkan bahwa komunisme di Cina sedikit mengalami pergeseran.
Meskipun demikian, komunisme tetap mendominasi dalam berbagai segi kehidupan
masyarakat Cina.
Akibat pertentangan ideology antara golongan komunis dan nasionalis , akhirnya Cina
terpecah menjadi dua bagian, yaitu Cina daratan (RRC) dan Cina kepulauan (Taiwan).
Keberanian untuk melangkah maju telah berhasil menumbangkan yang menganut sistem
kapitalis.
Pengaruh Revolusi Cina yang masih dapat dirasakan saat ini adalah:
Masih berdirinya negara Taiwan dan Negara republik Rakyat China, yang sampai
saat ini keduanya menerapkan dengan sistem pemerintahan yang berbeda.
Masih munculnya negara dengan sistem pemerintahan komunis yang dipakai di
negara lain seperti Korea Utara dan Kuba.
Munculnya negara sistem pemerintahan republik yang sama dengan Taiwan
seperti Indonesia (Republik Indonesia atau Negara Kesatuan Republik Indonesia),
Iran (Republik Islam Iran), India (Republik India) dan negara lain.
terjadi konflik berkepanjangan akibat pertentangan kaum komunis dan kapitalis
yang identik dengan pemerintahan republik. Contoh Republik Korea Selatan dan
Korea Utara, Amerika Serikat yang mengembargo Kuba, dan negara lain
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cina adalah salah satu negara di Asia yang mengalami Revolusi. Ada banyak
faktor yang melatarbelakangi terjadinya revolusi di Cina, diantaranya yaitu, dominasi
Inggris di Cina, adanya pemberontakan rakyat Cina karena Dinasti Qing yang kolot,
modernisasi yang dialami Cina, Invasi Jepang dan berkembangnya paham-paham baru.
Revolusi Cina yang pertama terjadi pada tahun1911. Revolusi ini menggantika
system kekaisaran yang telah berlangsung lama ke bentuk republic. Pada periode ini
pemerintahan dibangun berdasarkan paham San Min Chu I. Revolusi kedua terjadi pada
tahun 1928. Revolusi ini terjadi dibawah Partai Nasionalis Kuo Min Tang (KMT) yang
berhasil membentuk dan menguasai pemerintahan baru menggantikan pemerintahan
panglima perang (Warlord) yang terpecah-pecah dalam masa permulaan Republik Cina
dengan system dominasi satu partai terrorganisir dan terpusat. Revolusi Cina ketiga
terjadi pada tahun 1949. Revolusi ini ditandai dengan berdirinya pemerintahan baru di
Cina daratan, yaitu Republik Rakyat Cina dibawah Partai Komunis Cina dengan
pimpinan Mao Zedong.
Dampak dari terjadinya revolusi Cina tersebut ada banyak. Untuk Cina sendiri,
akibat revolusi, Cina terpecah menjadi dua karena perbedaan ideology, sehingga dampak
ini mengajarkan bahwa rasa menghargai sangat penting demi menjagha integrasi bangsa.
Dampak lain dari adanya revolusi Cina adalah, menyadarkan negara-negara di dunia
terutama di Asia, turut mengadakan perubahan dalam pemerintahan. Serta paham
komunis semakin berkembang dan mempengaruhi peta politik di dunia.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, Kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang penulisan di atas dengan sumber–
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan
ke depannya.