Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Demokrasi dan Tata Kelola Pemilu
Disusun Oleh :
Kelompok 2 :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada
baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di yaumul akhir
nanti.
Kami bersukur kepada Allah SWT, atas limpahan nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul ”Revolusi China” dapat kami selesaikan dengan baik.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………..……………………….………..i
DAFTAR ISI…………………………………………..…………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………….…………………..1
A. Latar Belakang………………………………….……………….…………..1
DAFTAR PUSTAKA……..………………………………………………………….8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Revolusi China merupakan salah satu peristiwa sejarah yang paling signifikan dalam
abad ke-20. Proses revolusi ini melibatkan perubahan dramatis dalam struktur politik, sosial,
dan ekonomi Tiongkok. Di tengah perjalanan revolusi ini, perkembangan demokrasi dan
sistem pemilu memainkan peran penting dalam perubahan negara ini. Pada awal abad ke-20,
Tiongkok adalah negara yang dikuasai oleh Dinasti Qing, yang menghadapi tekanan dari
negara-negara asing dan berbagai gerakan revolusioner di dalam negeri. Rakyat Tiongkok
menderita akibat korupsi pemerintah dan ketidaksetaraan sosial yang tinggi.
Revolusi China adalah pergolakan politik yang terjadi pada awal abad ke-20 Masehi,
tepatnya pada tahun 1911-1912. Revolusi ini bertujuan untuk menggulingkan kekaisaran
Dinasti Manchu dan mendirikan negara demokrasi di China. Revolusi China dipicu oleh
ketidakpuasan rakyat terhadap kekuasaan Dinasti Ching yang dianggap lemah dalam
menghadapi pengaruh Barat, korupsi, penjajahan asing, dan nasionalisme.
Latar belakang terjadinya Revolusi China meliputi ketidakpuasan rakyat terhadap
Dinasti Manchu yang dianggap lemah dan tidak mampu melindungi kepentingan nasional
China. Pengaruh Barat yang semakin kuat juga menjadi faktor penting dalam memicu
revolusi ini. Selain itu, penjajahan asing dan korupsi di pemerintahan juga membuat rakyat
semakin tidak puas dengan kekuasaan Dinasti Manchu.
Revolusi China memiliki kronologi yang meliputi berbagai peristiwa penting, seperti
Pemberontakan Wuchang pada 10 Oktober 1911 yang menjadi pemicu terjadinya revolusi.
Setelah itu, revolusi ini semakin meluas ke berbagai wilayah di China dan berhasil
menggulingkan Dinasti Manchu. Pada akhirnya, revolusi ini mengarah pada berdirinya
Republik China yang diproklamirkan pada 1 Januari 1912.
Zaman Prasejarah: Periode ini berlangsung sejak 1,7 juta tahun yang lalu hingga
2070 SM. Pada periode ini, wilayah Cina dihuni oleh manusia purba dari jenis Homo
erectus. Mereka membuat alat-alat dari batu dan hidup berburu dan mengumpulkan
makanan. Pada akhir Neolitikum, masyarakat Cina mulai bercocok tanam di lembah
Sungai Kuning dan membentuk negara-negara kota 1.
Zaman Kuno: Periode ini berlangsung dari 2070 SM hingga 221 SM. Pada periode
ini, Cina diperintah oleh beberapa dinasti yang saling berturut-turut atau bersaing.
Dinasti pertama adalah Dinasti Xia, yang diikuti oleh Dinasti Shang dan Dinasti
Zhou. Pada masa dinasti ini, masyarakat Cina mulai menulis, membuat perunggu,
membangun tembok besar, dan mengembangkan filsafat dan agama 1.
Zaman Kekaisaran: Periode ini berlangsung dari 221 SM hingga 1912 M. Pada
periode ini, Cina disatukan oleh Qin Shi Huang, kaisar pertama Cina. Ia mendirikan
sistem birokrasi dan hukum yang kuat. Setelah kematiannya, Cina mengalami
pergantian antara periode persatuan dan perpecahan politik. Beberapa dinasti yang
terkenal pada periode ini adalah Dinasti Han, Tang, Song, Yuan, Ming, dan Qing 1.
Zaman Modern: Periode ini berlangsung dari 1912 M hingga sekarang. Pada periode
ini, Cina mengalami revolusi, republikanisme, komunisme, nasionalisme, reformasi,
dan pembukaan. Republik Cina didirikan pada 1912 M setelah runtuhnya Dinasti
Qing. Namun, pada 1949 M, Republik Rakyat Cina didirikan oleh Partai Komunis
Cina setelah menang dalam perang saudara melawan Kuomintang 1.
Bahasa: Bahasa resmi Cina adalah Mandarin (Putonghua), yang merupakan salah satu
dari banyak dialek bahasa Tionghoa. Bahasa Tionghoa memiliki sistem penulisan yang
unik, yaitu aksara Tionghoa. Aksara Tionghoa adalah simbol-simbol yang mewakili
suku kata atau konsep 2.
Seni: Seni peradaban Cina mencakup berbagai bentuk ekspresi, seperti kaligrafi,
lukisan, ukiran, keramik, musik, tari, teater, opera, puisi, sastra, dan arsitektur. Seni
peradaban Cina memiliki karakteristik yang elegan, harmonis, simbolis, dan filosofis 3.
Filsafat: Filsafat peradaban Cina berkembang sejak zaman Dinasti Zhou. Filsafat ini
mencerminkan pandangan dunia dan nilai-nilai masyarakat Cina. Beberapa aliran
filsafat yang terkenal adalah Taoisme (berdasarkan ajaran Laozi), Konghucu
(berdasarkan ajaran Kongzi), Legalisme (berdasarkan ajaran Han Feizi), Mohisme
(berdasarkan ajaran Mozi), dan Neo-Konfusianisme (berdasarkan ajaran Zhu Xi) 4.
Agama: Agama peradaban Cina adalah campuran antara kepercayaan tradisional,
Taoisme, Konghucu, Buddha, dan Islam. Kepercayaan tradisional meliputi pemujaan
leluhur, dewa-dewa, roh-roh, dan alam. Taoisme adalah agama yang mengajarkan
tentang Tao (jalan), yin dan yang (keseimbangan), dan wu wei (tindakan tanpa usaha).
Konghucu adalah agama yang mengajarkan tentang ren (kemanusiaan), li (etiket), dan
xiao (bakti kepada orang tua). Buddha adalah agama yang mengajarkan tentang empat
kebenaran mulia, delapan jalan mulia, dan nirwana. Islam adalah agama yang
mengajarkan tentang tauhid, syariat, dan akhirat .
Penemuan: Peradaban Cina telah menemukan banyak hal yang bermanfaat bagi umat
manusia, seperti kertas, tinta, cetak, kompas, bubuk mesiu, kembang api, roket, kain
sutra, teh, porselen, jam mekanik, dan akupuntur .
Perdagangan: Peradaban Cina telah berdagang dengan berbagai negara dan wilayah
sejak zaman kuno. Salah satu jalur perdagangan yang terkenal adalah Jalur Sutra, yang
menghubungkan Cina dengan Asia Tengah, India, Persia, Arab, Eropa, dan Afrika.
Jalur Sutra membawa barang-barang seperti sutra, rempah-rempah, permata, kuda,
unta, dan budaya .
Politik: Peradaban Cina telah mempengaruhi politik di berbagai negara dan wilayah
sejak zaman kekaisaran. Beberapa negara dan wilayah yang pernah menjadi bagian
atau bawahan dari Cina adalah Korea, Vietnam, Mongolia, Tibet, Taiwan, Hong Kong,
Macau, dan Singapura. Beberapa negara dan wilayah yang pernah berhubungan
diplomatik atau konflik dengan Cina adalah Jepang, India, Rusia, Inggris, Prancis,
Amerika Serikat, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa .
Budaya: Peradaban Cina telah mempengaruhi budaya di berbagai negara dan wilayah
sejak zaman kuno. Beberapa negara dan wilayah yang terpengaruh oleh budaya Cina
adalah Korea, Jepang, Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, Filipina, Kamboja,
Laos, Myanmar, Nepal, Bhutan, Sri Lanka, dan India. Budaya Cina mempengaruhi
aspek-aspek seperti bahasa, aksara, agama, seni, sastra, musik, makanan, pakaian,
arsitektur, dan kebiasaan .
Berakhirnya kekuasaan Dinasti Qing yang telah berlangsung selama lebih dari 260
tahun dan berdirinya Republik Cina sebagai negara demokrasi pertama di Asia .
Munculnya nasionalisme dan kesadaran politik di kalangan rakyat Cina, yang
kemudian melahirkan berbagai gerakan dan partai politik, seperti Kuomintang (Partai
Nasionalis) dan Partai Komunis Cina .
Meningkatnya perlawanan terhadap penjajahan asing dan imperialisme, yang
kemudian memicu Pergerakan Empat Mei (1919), Perang Saudara Cina (1927-1950),
Perang Tiongkok-Jepang II (1937-1945), dan Revolusi Komunis Cina (1949) .
Mempengaruhi gerakan kemerdekaan di negara-negara Asia lainnya, seperti
Indonesia, Vietnam, India, dan Korea, yang mengambil inspirasi dari revolusi Cina .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Revolusi China telah mengalami perubahan yang signifikan dalam sejarahnya, mulai
dari Republik Tiongkok yang awalnya menerapkan prinsip-prinsip demokrasi dan pemilu,
hingga masa pemerintahan Partai Komunis Tiongkok yang mengendalikan semua aspek
politik. Meskipun demokrasi pemilu menjadi lebih terbatas dalam beberapa dekade terakhir,
Tiongkok tetap menjadi negara yang berada di tengah-tengah transformasi politik dan
ekonomi yang signifikan.
Tiongkok mungkin akan menghadapi pertanyaan tentang masa depan demokrasi pemilu
dalam revolusi-revolusi yang akan datang. Pada akhirnya, bagaimana Tiongkok melanjutkan
perkembangan politiknya akan sangat memengaruhi arah perubahan di masa depan, dan peran
demokrasi dalam proses tersebut akan tetap menjadi isu penting.
Peristiwa sejarah revolusi China telah memainkan peran kunci dalam perkembangan
demokrasi dan pemilu di negara ini. Meskipun Republik Tiongkok awalnya memperkenalkan
prinsip-prinsip demokrasi, perkembangan selanjutnya telah menghadirkan tantangan dan
perubahan signifikan dalam sistem politik Tiongkok. Saat ini, Tiongkok tetap menjadi negara
dengan kontrol politik yang ketat dan pemilu yang terbatas, dengan dampak yang signifikan
pada hak asasi manusia dan kebebasan politik di negara ini.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna. Kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang penulisan diatas dengan sumber-sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/407278548/MAKALAH-REVOLUSI-CINA-docx
http://Kompas.com
https://www.academia.edu/8577469/BAB_I_REVOLUSI_CINA