Disusun oleh:
Muhammad Bintang
Muhammad Nabil
Sarwan
Rumusan Masalah:
1. Latar belakang
2. Penyebab terjadinya revolusi tersebut
3.Dampak revolusi tersebut bagi dunia
4. Tokoh-tokoh revolusi tersebut
Penjelasan
Sebelum tahun 1911, Tiongkok dikuasai oleh Dinasti Manchu atas
disebut juga dengan Dinasti Qing (1616-1912). Di bawah kekuasaan
Dinasti Manchu, Tiongkok menutup diri dari pengaruh asing. Tiongkok
menilai dirinya sebagai bangsa yang lebih tinggi daripada bangsa lain
Bangsa Eropa yang berhasil membuka isolasi Tiongkok adalah Inggris
pada abad ke-18. Inggris membuka kegiatan perdagangan sutra dan teh
dengan Tiongkok. Dari kegiatan ini, Tiongkok mendapat keuntungan
yang cukup besar.
Pada dekade pertama di abad 20, Dinasti Manchu kian hari kia lemah.
Momentum ini dimanfaatkan Sun Yat Sen untuk merebut kekuasaan
dari Dinasti Manchu sekaligus untuk menyelamatkan bangsa dan nege
tercintanya. Pada Oktober 1911, Sun Yat Sen mendirikan Partai Ku Min
Tang atau Partai Nasionalis Cina yang berpahamkan nasionalisme
demokrasi, dan sosialisme.
Pada akhir tahun 1911, meletus pemberontakan di Wu Chang, Pem
berontakan ini berhasil merontokkan kekuasan Manchu sehingga
puluhan provinsi mendeklarasikan kemerdekaannya dari Dinasti
Manchu. Pada Januari 1912, terbentuklah Republik Tiongkok di Nanjing.
Sun Yat Ses terpilih sebagai presiden dan pada tahun yang sama tanggal
2 Februan Kaisar Qing dipaksa mundur. Dengan demikian,
pemerintahan Dinast Qing yang berlangsung selama 295 tahun
dinyatakan berakhir.
Kesimpulan
Kesimpulan ini memiliki perbedaan dengan Rusia meski sama-sama
menganut komunis. Ketika Stalin berkuasa di Rusia, umumnya
pembangunan dititikberatkan pada sektor produksi industri,
sedangkan Mao umumnya menitikberatkan pada pembangunan
sektor pertanian dan pedesaan. Meski begitu, pembangunan industri
Tiongkok di bawah Mao maju dengan pesatnya dan hari ini telah
menjelma menjadi salah satu negara raksasa industri yang sangat
diperhitungkan negara besar lainnya.