NIM :14050118120031
Revolusi Kebudayaan
Dengan dorongan dari Mao, Tentara Merah berperan penting dalam menggelar
gerakan menumpas pejabat, guru, dan kaum intelektual yang dicap sebagai borjuis maupun
kontrarevolusioner. Sejumlah aksi masa digelar untuk mengecam orang-orang yang dianggap
'berjalan di jalur kapitalis', 'borjuis intelektual' dan cap-cap buruk lainnya. Pada bulan-bulan
berikutnya, gerakan tersebut meningkat dengan cepat saat para siswa membentuk kelompok
paramiliter yang disebut Pertahanan Merah atau atau “Red Guards” dan menyerang serta
melecehkan kelompok manula dan intelektual China. Sebuah kultus kepribadian ditujukan
kepada Mao, sama seperti orang Uni Soviet mengkultuskan Josef Stalin. Pemikiran Mao yang
disebut Maoisme, kemudian banyak didalami oleh faksi-faksi pergerakan di China.
Akar dari kekacauan ini adalah perseteruan politik di tingkat elit pemerintahan,
perbedaan ideologi menyebabkan terpecahnya kepemimpinan menjadi 2 pihak yaitu:
pendukung Mao dan yang anti Mao. Masing-masing berusaha mencari massa sebanyak-
banyaknya, generasi muda adalah target mereka. Dukungan rakyat merupakan legalisasi
posisi seseorang dalam pemerintahan, keadaan ini dimanfaatkan untuk mencapai tujuan -
tujuan untuk menyingkirkan lawan-lawan mereka dari pemerintahan. Kekuasaan
tertinggi pada saat itu berada di tangan massa, yang menentukan apakah seseorang
disebut revolusioner atau kontra-revolusi.
Lin Biao, salah seorang pendukung Mao menerbitkan buku saku yang sangat
populer pada masa itu, terkenal dengan sebutan "buku merah kecil" (lile red book), b erisi
kutipan-kutipan perkataan Mao, sebagai pedoman tindakan anggota Tentara Merah dan
rakyat secara umum. Buku ini sengaja diterbitkan dalam upaya kultus individu terhadap
Mao yang pada saat itu telah turun dari jabatan presiden, sekaligus sebagai legitimasi
kekuasaan Mao. Dengan faksi yang berbeda dari gerakan Pertahanan Merah yang berjuang
melawan dominasi, banyak kota di China mencapai ambang kerusuhan pada bulan September
1967, ketika Mao menyuruh Lin Biao mengirim pasukan tentara untuk memulihkan
ketertiban. Tentara segera memaksa banyak anggota Pertahanan Merah perkotaan ke daerah
pedesaan, di mana gerakan tersebut kemudian menurun. Di tengah kekacauan, ekonomi
China anjlok, dengan penurunan produksi industri pada tahun 1968 sebesar 12 persen di
bawah tahun 1966.