Anda di halaman 1dari 3

GREEN THEORY

Green theory merupakan teori kontemporer. Green teori muncul pada tahun
1960an setelah perang dunia ke-2. Adanya krisis lingkungan yang marak terjadi
menjadikan politik hijau memakainnya sebagai objek yang perlu diuji dan dikaji. Filsuf-
filsuf yang berkontribusi pada lingkungan hidup seperti JJ.Rosseau dan Henry David
Thoreau. Dalam green teori tidak memiliki aktor, terlebih tidak sedikit negara yang
tidak mengakuinya sepenuhnya, tetapi sejauh ini aktor yang cukup dominan dalam teori
hijau adalah NGO yaitu WWF.

Pemikiran politik hijau, penekanannya pada kebiasaan manusia modern menjadi


asumsi utama, manusia modern dianggap penyebab kerusakan lingkungan.
Penganut green theory ini menolak pandangan antroposentris adalah sudut pandang
yang mengedepankan/mengutamakan manusia. Penganut ini juga dimana melihat
manusia di dunia ini terlalu egois dan memetingkan diri sendiri tidak
mengindahkan kerusakan lingkungan.

Tiga definisi karakter green political theory:

1. Eckersley : karekter Green Politics adalah ekosentrisme. Ekosentrisme adalah


penolakan pandangan dunia antroposentrisme yang menempatkan nilai moral hanya
pada manusia, dan mendukung pandangan yang menempatkan nilai bebas juga
pada ekosistem dan semua makhluk hidup.

2. Goodin: karakter Green Politics adalah etika sebagai inti Green Politics, dan nilai
menjadi inti teori Green Politics. Sumber nilai adalah dalam bendaadalah fakta bahwa
mereka memiliki sejarah pernah diciptakan oleh proses alam, bukan diciptakan
manusia.

3. Dobson: dua karakter Green Politics adalah:

a. Penolakan antroposentrisme, seperti yang dikemukakan Eckersley, dan


b.Batas untuk pertumbuhan, hasil telaahan para pakar dunia terkemuka, analisis pada
tataran global, & menggunakan modelling & simulation.
Dalam green theory keberadaan campur tangan manusia dapat merusak
eksistensi seperti tumbuhan dan hewan. Aktivitas-aktivitas manusia yang semakin
meningkat membuat lingkungan terancam. Menurut penganut green theory di dunia ini
harus ada keadilan untuk semua mahluk hidup lainnya.
Semakin tinggi kegiatan ekonomi semakin besar pula kerusakan lingkungan yang akan
terjadi. Hubungan Internasional tidak hanya berpusat pada manusia tapi juga
keterlibatan mahluk hidup dan hubungannya timbal balik.

Pada green theory isu lingkungan menjadi pokok bahasan yang dianggap
penting. Asumsi dasar yang diusung oleh green theory adalah mereka lebih
mengutamakan aksi lokal dari pada internasional. Green theory tidak hanya
membahas isu lingkungan dan penghijauan tetapi juga global warming,HAM, dan
keadilan untuk semua mahluk hidup.

Tujuan dari isu keadilan lingkungan global antara lain : untuk mengurangi resiko
ekologi dan untuk mencegah eksternalisasi dan penempatan yang tidak adil. Memlalui
ruang dalam waktu terhadap negara negara yang sedang berkembang.

Lingkungan hidup adalah masalah global bukan hanya masalah satu komunitas
saja pada penyelesaiannya melibatkan masyarakat global. Green theory menolak
human-centered, yang dimana segala kebaikan hanya manusia. Terdapat pula
kritik teori hijau terhadap negara. Politik hijau menanggap bahwa negara merupakan
bagian dari dinamika masyarakat modern yang menyebabkan krisis lingkungan saat ini.

Ada empat pilar Green Politics:


a. Tanggung jawab pada alam/ekologi (ecological responsibility)
b. Demokrasi akar rumput (grass roots democracy)
c. Keadilan sosial (social justice)
d. Tanpa kekerasan (non violence)

ANDREA AGUNG LAKSONO


DINAR MEIDIANA
RIA RESTA TAMARA

Anda mungkin juga menyukai