Green theory merupakan teori kontemporer. Green teori muncul pada tahun
1960an setelah perang dunia ke-2. Adanya krisis lingkungan yang marak terjadi
menjadikan politik hijau memakainnya sebagai objek yang perlu diuji dan dikaji. Filsuf-
filsuf yang berkontribusi pada lingkungan hidup seperti JJ.Rosseau dan Henry David
Thoreau. Dalam green teori tidak memiliki aktor, terlebih tidak sedikit negara yang
tidak mengakuinya sepenuhnya, tetapi sejauh ini aktor yang cukup dominan dalam teori
hijau adalah NGO yaitu WWF.
2. Goodin: karakter Green Politics adalah etika sebagai inti Green Politics, dan nilai
menjadi inti teori Green Politics. Sumber nilai adalah dalam bendaadalah fakta bahwa
mereka memiliki sejarah pernah diciptakan oleh proses alam, bukan diciptakan
manusia.
Pada green theory isu lingkungan menjadi pokok bahasan yang dianggap
penting. Asumsi dasar yang diusung oleh green theory adalah mereka lebih
mengutamakan aksi lokal dari pada internasional. Green theory tidak hanya
membahas isu lingkungan dan penghijauan tetapi juga global warming,HAM, dan
keadilan untuk semua mahluk hidup.
Tujuan dari isu keadilan lingkungan global antara lain : untuk mengurangi resiko
ekologi dan untuk mencegah eksternalisasi dan penempatan yang tidak adil. Memlalui
ruang dalam waktu terhadap negara negara yang sedang berkembang.
Lingkungan hidup adalah masalah global bukan hanya masalah satu komunitas
saja pada penyelesaiannya melibatkan masyarakat global. Green theory menolak
human-centered, yang dimana segala kebaikan hanya manusia. Terdapat pula
kritik teori hijau terhadap negara. Politik hijau menanggap bahwa negara merupakan
bagian dari dinamika masyarakat modern yang menyebabkan krisis lingkungan saat ini.