Anda di halaman 1dari 6

REVOLUSI CINA

A. PENDAHULUAN
Dinasti Manchu memerintah di Cina sejak tahun 1644 – 1911, dan
merupakan dinasti terakhir yang berkusa di Cina sebelum beralih menjadi
Republik Rakyat Cina. Pemerintahan Dinasti Manchu merupakan pemerintahan
asing, karena bangsa Manchu bukan penduduk asli Cina. Maka tidak
mengherankan jika di bawah kekuasaan Dinasti Mancu, rakyat Cina merasakan
kesengsaraan dan penderitaan.
Tekat untuk membebaskan Cina dari kesengsaraan dan penderitaan itulah
yang menjadi awal terjadinya gerakan revolusi di Cina. Sun Yat Sen adalah tokoh
utama yang mencetuskan sekaligus pemimpin dari gerakan revolusi tersebut.
Berbagai pemberontakan dilancarkan pasukan revolusioner terhadap
Dinasti Manchu untuk meruntuhkan kekuasaan dinasti tersebut. Hingga akhirnya
pada 12 Februari 1912, Kaisar Xuan Dong resmi turun dari tahta. Dengan
turunnya Kaisar Xuan Dong dari tahtanya menandakan kekuasaan Dinasti
Manchu di Cina benar-benar berakhir. Rakyat Cina berhasil melepaskan diri dari
belenggu dari kekuasaan Dinasti Mancu, dan mendirikan Republik Rakyat Cina
sebagai pemerintahan yang baru.
Dalam makalah ini akan dibahas bagaimana latar beakang terjadinya
revolusi cina dan bagaimana jalannya revolusi tersebut.

B. PEMBAHASAN
Bentuk Negara kerajaan berlangsung selama berabad-abad. Baru pada
awal abad ke-20 Cina mengenal gerakan revolusi. Sun Yat Sen adalah tokoh yang
pertama kali mencetuskan gerakan revolusi di Cina.
Semasa menjadi mahasiswa, Sun Yat Sen memiliki cita-cita untuk
membebaskan Cina dari kekuasaan Dinasti Manchu yang telah memperbudak dan
menyengsarakan bangsanya. Karena cita-citanya tersebut Sun Yat Sen mulai
mengikuti gerakan politik. Dikatakan bahwa “Sun Yat Sen mulai bergabung
dalam kegiatan politik dengan mengikuti TRIAD SOCIETY (Gerakan Tri Tunggal)
yang merupakan gerakan anti Manchu”1
Pada waktu pecah perang Cina-Jepang I, Sun Yat Sen pergi ke Honolulu,
Hawai dan membentuk sebuah perkumpulan disana. “Di Honolulu, Sun Yat Sen
membentuk suatu perkumpulan yang disebut Xing Zhong Hui (Cina Bnagkit
Kembali)”.2
Pada tahun 1897 Sun Yat Sen merumuskan sebauh ajaran yang disebut
San Min Chu I (Tiga Prinsip Rakyat) yang terdiri dari tiga dasar, yaitu:
1. Min T’sen (kebangsaan atau nasionalisme)
2. Min Chu (kerakyatan atau demokrasi)
3. Min Sheng (kesejahteraan atau sosialisme)
Di Cina, ajaran ini diterima dengan baik oleh kaum revolusioner maupun
masyarakat umum. Terlebih Sun Yat Sen sering mengutip kalimat yang berbunyi,
“Bilamana cita-cita agung dilaksanakan, maka segala sesuatu di bawah kolong
langit akan menjadi milik rakyat”.3 Kalimat tersebut dapat menyentuh hati
masyarakat yang pada saat itu mengalamai banyak penderitaan di bawah
kekuasaan Dinasti Manchu.
Sementara itu gerakan-gerakan anti kerajaan di Cina semakin meningkat.
Di masa yang seperti itu, Sun Yat Sen menyeruan kepada segenap gerakan
revolusioner Cina agar bersatu dan membentuk sebuah kekuatan raksasa untuk
meruntuhkan Dinasti Manchu.
Untuk pertama kalinya pada 1911 revolusi meledak di Cina. Pada 27 April
1911 kaum revolusioner di bawah pimpinan Hung Hsing melakukan
pemberontakan di Canton. Namun, pemberontakan ini mengalami kegagalan.
Meskipun demikian, semangat kaum revolusioner tidak meredup sama sekali.
Pada 10 Oktober kaum revolsioner kembali melakukan serangan dengan
menyerbu kantor-kantor pemerintahan di Kota Wuchang di bawah pimpinan Li
Yuang Hung. Penyerbuan tersebut berhasil dilaksanakan. Dikatakan bahwa
“akibat penyerbuan yang dilakukan di Kota Wuchang, dari 18 provinsi hanya

1
W.D. Sukisman, Sejarah Cina Kontemporer: dari Nur Ha Ci sampai Deng Xiao Ping, Jilid 1,
Jakarta, PT Pradnya Paramita, 1992, halaman 118.
2
Leo Agung, Sejarah Asia Timur 1, Yogyakarta, Ombak, 2012, halaman 77.
3
Sesanti dari kaum Confusius.
tinggal 2 provinsi saja yang masih dapat dipertahanan oleh tentara Manchu, yaitu
Provinsi Honan dan Chihli”.4
Jatuhnya Kota Wuchang yang merupakan kota dengan letak yang strategis
membuat keadaan Dinasi Mancu semakin terdesak. Dalam keadaan seperti itu,
pemerintah Dinasti Manchu mengangkat Yuan Shi Kai sebagai Panglima dan
diberikan kekuasaan penuh menggunakan angkatan perang untuk mengatasi
pemberontakan kaum revolusioner. Tak berselang lama dari pengangkatan Yuan
Shi Kai sebagai Panglima, ia kemudian naik jabatan sebagai Perdana Menteri
menggantikan Pangeran Qing yang mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
Langkah pertama yang diambil Yuan Shi Kai setelah diangkat sebagai
Perdana Menteri adalah mengangkat perwira-perwira terdekatnya menjadi
Menteri. Yun Shih Kai juag mengangkat dua Jendral yang merupakan mantan
murid terbaiknya, yaitu Feng Guo Chang dan Tang Shao Yi untuk menjadi
pembantu utamanya. Pada 2 November 1911, Feng Guo Chang diperintah oleh
Yuan Shi Kai untuk melancarkan serangan ke Kota Han Kou. Dalam serangan
tersebut Kota Han Kou berhasil direbut dari tangan pasukan revolusioner.
Pada 27 November 1911, Feng Guo Chang diperintahkan melakukan
serangan dahsyat ke Kota Han Yang untuk menunjukkan bahwa kekuatan tentara
Dinasti Manchu lebih unggul dari pasukan revolusioner. Bersamaan dengan
serangan tersebut, Yuan Shi Kai memerintahkan Tang Shao Yi menghubungi
Konsul Jendral Inggris di Han Kou untuk meminta bantuan memulihkan
keamanan. Hasilnya, Konsul Jendaral Inggris akan menjadi perantara perundingan
antara perwakilan Dinasti Manchu dan perwakilan kaum revolusioner.
Perundingan tersebut berawal dari tuntutan Dinasti Manchu agar kaum
revolusioner menyerah, namun kemudian berkembang ke arah pemikiran
bagaimana caranya agar kekuatan dua belah pihak yang bersuku Han (orang Cina
asli) bersama-sama menumbangkan Dinasti Manchu. Perwakilan dari kaum
revolusioner, Li Yuan Hung menyatakan setuju denga hal tersebut. Li Yuan Hung
juga mengatakan bahwa “bilamana Yuan Shi Kai dapat benar-benar mengakhiri
sistem kerajaan di Cina, maka dia akan dijadikan Presiden Republik Rakyat
Cina”.5
4
Ibid., halaman 80.
5
W.D. Sukisman, op. cit., halaman 128.
Akan tetapi hasil perundingan menjadi dikesampingkan saat Sun Yat Sen
tiba dari Amerika di Shang Hai. Kembalinya Sun Yat Sen diambut dengan hangat
oleh kaum revolusioner. Kemudian pada 29 Desember 1911, Sun Yat Sen dipilih
oleh Dewan Perwakilan Rakyat di Nan King dan resmi dilantik sebagai Presiden
pertama Republik Rakyat Cina pada 1 Januari 1912. Saat itu, sempat terjadi
ketegangan lagi. Namun ketika Li Yuan Hung menyampaikan hasil perundingan
kepada Sun Yat Sen, ia ternyata meyatakan dukungannya pada hasil perundingan
tersebut. Sun Yat Sen segera menyampaikan keputsannya tersebut kepada Yuan
Shih Kai dengan mengatakan bahwa,

Amat penting artinya bagi kedua belah pihak dapat menghindarkan


perang saudara serta bahwa bilamana Yuan Shi Kai dapat memaksa
Kaisar untuk turun tahta, maka Shun Yat Se akan mengundurkan diri
dari kedudukannya sebagai Presiden, demi kepentingan Yuan Shi Kai.6

Sejak menerima pernyataan tersebut dari SunYat Sen, Yuan Shi Kai menjalan
berbagai upaya politik untuk memaksa Kaisar Xuan Dong turun tahta. Setelah
berbagai cara digunakan untuk menekan Kaisar agar segera turun dari tahta,
akhirnya pada 1 Februari 1912, Ibu Suri Lung Yu memberikan kuasa kepada
Yuan Shi Kai untuk berunding dengan kaum revolusioner dan mengatur
penurunan tahta Kaisar Xuan Dong.
Pada 12 Februari, Kaisar Xuan Dong resmi turun tahta. Bersamaan dengan
itu, Ibu Suri Lung Yu mengeluaran pengumuman yang berbunyi,

Yuan Shi dipilih sebagai Perdana Menteri oleh Dewan Penasihat Politik
dan daam jangka waktu antara sistem politik yang lama dan yang baru
diperlukan cara yang dapat mempersatukan Cina Utara dengan Cina
Selatan. Sudah sewajarnya bahwa Yuan Shi Kai diberi wewenang penuh
untuk menyusun suatu Pemerintah Republik Sementara dan
merundingkannya dengan angkatan bersenjata kaum revolusioner untuk
menyusun tatacara penyatuannya…7

Selain itu juga telah disepakati tiga hal sebagai berikut:

6
W.D. Sukisman, loc. cit.
7
W.D. Sukisman, op. cit., halaman 130.
1. Kaisar Xuan Dong tetap mempertahankan gelarnya sebagai Kaisar dan
penghidupannya akan ditanggung oleh Republik, makam leluhur dan harta
benda istana dilindungi.
2. Keluarga tetap dijamin keselamatannya dan gelar-gelar tradisionalnya.
3. Suku Manchu akan diperlakukan sama dengan suku-suku bangsa lainnya.
Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Dinasti Manchu yang telah
berlangsung selama berabad-abad di Cina, dan dengan itu berakhir pula bentuk
kerajaan di Cina. Republik Rakyat Cina dilahirkan sebagai pemerintahan baru.
Dan sesuai keputusan yang pernah Sun Yat Sen sampikan kepada Yuan Shi Kai,
SunYat Sen pun mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden pada 15
Februari 1912. Selanjutnya, Yuan Shi Kai diangkat sebaga Presiden Republik
Rakyat Cina dengan Li Yuan Hung yang diangkat sebagai wakilnya.

C. KESIMPULAN
Revolusi Cina muncul karena rakyat Cina ingin merutuhkan Dinasti
Manchu dan terlepas dari penderitaan yang mereka alami selama kekuasaan
Dinasti Manchu berlangsung di Cina. Tokoh utama yang menjadi pencetus
gerakan revolusi tersebut adalah Sun Yat Sen dengan membawa ajaran San Min
Chu I (Tiga Prinsip Rakyat) yang berisi tiga dasar, yaitu: Min T’sen (kebangsaan
atau nasionalisme), Min Chu (kerakyatan atau demokrasi), dan Min Sheng
(kesejahteraan atau sosialisme). Ajaran Sun Yat Sen tersebut mendapatkan respon
yang baik dari kaum revolusioner maupun masyarakat umum.
Setelah melewati berbagai pemberontakan dan pertempuran, akhirnya
usaha untuk meruntuhkan kekuasaan Dinasti Manchu berhasil. Berbagai
pemberontakan dan pertempuran yang dilakukan berakhir dengan kemenangan
bagi pihak kaum revolusioner. Kaisar Xuan Dong resmi dinyatakan turun dari
tahtanya pada 12 Februari 1912. Hal tersebut disampaikan oleh Ibu Suri Lung
Yun.
Turunnya Kaisar Xuan Dong dari tahta menandakan bahwa kekuasaan
Dinasti Manchu resmi berakhir. Kemudian lahirlah Repubik Rakyat Cina yang
akan menaungi rakyat Cina menuju masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Leo. 2012. Sejarah Asia Timur 1. Yogyakarta. Ombak.
Fadhlie. Revolusi Cina 1911. <https://rijal100.blogspot.com/2016/12/makalah-
revolusi-cina-1911.html>. (Diakses pada 15 Desember).
Sukisman, W.D. 1992. Sejarah Kontemporer Cina (dari Nur Ha Ci sampai Deng
Xiao Ping). Jilid 1. Jakarta. PT Pradnya Paramita.

Anda mungkin juga menyukai