PENDAHULUAN
1. Latar belakang
1
presiden pada tahun 1913. Ia memerintah dengan oleh kekuatan militer dan
mengabaikan lembaga republik yang didirikan oleh pendahulunya, mengancam
akan mengeksekusi anggota-anggota Senat yang tidak setuju dengan
keputusannya.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Biografi Yuan Shikai
3
mengubah sikap terhadap perlindungan Tiongkok dan tertarik kepada
perlindungan Russia. Yuan merasa sakit hati dan meminta nasehat Li
Hongzhang.
Dalam perjanjian yang ditandatangani oleh Jepang dan Qing, dua pihak
ini setuju bahwa masing-masing pihak hanya mengirim pasukan ke Korea setelah
memberitahu terlebih dahulu pada pihak yang lain. Meskipun pemerintah Korea
kini telah stabil, statusnya masih merupakan protektorat dari Qing. Korea sendiri
menginginkan penganjuran modernisasi di segala aspek kehidupan bangsa
termasuk menginginkan ideologi yang lebih modern. Namun, di pihak
lain, Komunitas Donghak, yang menginginkan agar doktrin lama nasional yang
berdasar pada ajarandan prinsip-prinsip Konfusius, memberontak kepada
pemerintah. Yuan dan Li Hongzhang mengirim pasukan ke Korea untuk
melindungi Seoul dan kepentingan Qing. Jepang juga melakukan hal yang sama
dalam rangka melindungi pos-pos dagang milik mereka. Ketegangan semakin
tinggi antara Jepang dan Tiongkok saat Jepang menolak untuk menarik mundur
pasukannya dan juga menaruh blockade di Paralel ke-38. Li Hongzhang berusaha
menghindari perang dengan Jepang untuk menjaga agar ketersediaan dana bagi
Tiongkok tidak terbuang untuk perang. Li malah mencoba untuk meminta
bantuan internasional untuk mempengaruhi Jepang agar mau menarik
pasukannya. Jepang menolak, dan kemudian perang pecah. Yuan, yang berada
dalam posisi yang tidak menguntungkan, dipanggil kembali ke Tianjin pada Juli
1894, sebelum Perang Sino-Jepang Pertama
4
Sebagai sekutu Li Hongzhang, Yuan ditunjuk sebagai komandan Pasukan
Baru pertama di tahun 1895. Sebagai komandan, ia sangat bertanggung jawab
pada pelatihan terhadap pasukan modern pertama Tiongkok, Yuan memperoleh
pengaruh politik yang besardankesetiaan dari para komandan muda pasukan
barunya yang ditandai pada tahun 1901, lima dari tujuh komandan divisional
Tiongkok odan sebagian besar komandan senior berada dalam kekuasaannya.
Pengadilan Qing mempercayai secara penuh pasukannya itu. Dan dalam pasukan
baru yang tergabung dalam Gerakan Penguatan Diri ini, Yuan adalah individu
yang dianggap paling terlatih.
Pengadilan Qing saat itu terbagi menjadi dua menjadi pihak progresif
yang dipimpin oleh Kaisar Guangxu, dan pihak konservatif yang dipimpin
oleh Janda Kaisar Cixi, yang sebelumnya mundur dan pindah menuju ke Istana
Musim Panas setelah Reformasi Seratus Hari pada 1898. Namun, Cixi
menyatakan bahwa reformasi yang terjadi terlalu drastis, dan berencana untuk
mengambil kembali kedudukannya melalui kudeta. Namun, rencana ini
menyebar terlalu cepat, dan Kaisar menjadi lebih waspada terhadap rencana yang
akan dijalankan ini. Ia memerintahkan para aktivis reformasi seperti Kang
Youwei, Tan Sitong dan yang lain merancang rencana untuk menyelamatkannya.
Keterlibatan Yuan dalam kudeta ini masih berlanjut sebagai perdebatan sejarah.
Tan Sitong dilaporkan berbicara dengan Yuan beberapa hari sebelum kudeta,
meminta Yuan untuk membantu Kaisar melawan Janda Kaisar Cixi. Yuan
menolak untuk memberi jawaban langsung, namun ia mengisyaratkan bahwa
kesetiannya adalah untuk Kaisar.Sementara itu Jendreal
Manchu, Ronglu mengatur siasat untuk pasukannya untuk bergabung dalam
gerakan kudeta.
5
siur. Sebagian besar sejarawan meyakini bahwa Yuan menceritakan pada Ronglu
semua rencana para Reforman dan memerintahkannya untuk mengambil
tindakan segera. Rencana ini kemudian terungkap, pasukan Ronglu merangsek
ke Kota Terlarang saat fajar pada 21 September, memaksa Kaisar turun menuju
ke istana danau.
Yuan membuat aliansi politik dengan Janda Kaisar, dan menjadi seteru
abadi Kaisar Guanxu, Yuan meninggalkan ibukota pada tahun 1899 untuk
penunjukkannya sebagai Gubernur Shandong. Selama tiga tahun masa
kepemimpinannya, Pemberontakan Boxer pecah, ia memastikan
penindasan Boxer di provinsi, meskipun pasukkannya tidak mengambil peran
apa-apa diluar Shandong. Yuan memihak pihak pro-faksi luar negeri di
pengadilan kekaisaran, bersama dengan Pangeran Qing, Li
Hongzhang dan Ronglu, ia menolak untuk memihak pada kaum Boxer dan
menyerang pasukan AliansiDelapan Bangsa, bergabung gubernur-gubernur
Tiongkok yang lain yang mengomandoi pasukan modern seperti Zhang
Zhidong yang tidak memihak Pemberontakan Boxer. Ia dan Zhang membiarkan
Janda Kaisar Cixi mendeklarasikanperang melawan kekuatan luar negeri dan
melanjutkan penindasan terhadap pemberontakan. Dalam rangka untuk
menghindari pertempuran denganpasukan AliansiDelapan Bangsadan menindas
Boxer di Shandong, Yuan dan pasukannya (Divisi Keadilan) juga
membantupasukan AliansiDelapan Bangsamembantai sepuluh dari ribuan orang
dalam kampanye anti Boxer di Zhili setelahpasukan Aliansimenguasai Beijing.
6
dan Shandong. Ia memperoleh penghargaan dari khalayak luar negeri setelah
membantu penumpasan Pemberontakan Boxer, ia dengan sukses memperoleh
pinjaman besar untuk memperbesar Pasukan Beiyang miliknya menjadi pasukan
yang paling kuat di Tiongkok. Ia membuat 2.000 pasukan polisi untuk menjaga
ketenteraman di Tianjin, pembentukan polisi ini adalah yang pertama kalinya
dalam sejarah Tiongkok, sebagai hasil dari Protokol Boxer yang melarang
pasukan bersenjata mendekati Tianjin. Yuan juga terlibat dalampengambil
alihankendali jaringan rel kereta api dari Sheng Xuanhuai. Ia lalu memimpin
perusahaan perkeretaapiandan konstruksi-konstruksinya menjadi sumber yang
besar untuk pajak. Yuan memainkan peran aktif dalam masa-masa akhir Dinsati
Qing, termasuk membuat Kementerian Pendidikan dan Kementerian Polisi. Ia
lalu menganjurkan persamaan derajat etnis Manchu dan Han.
7
menghindari hukuman mati, di Januari 1909 Yuan Shikai melepas semua
jabatannya kepada, Prince Chun. Yuan beralasan bahwa ia mengundurkan diri
karena ingin kembali ke rumahnya di Desa Huanshang, yang pada masa kini
menjadi Kota prefektur Anyang, karena penyakit kaki.
8
hanya terdiri dari satu orang Manchu, yang memegang jabatan Menteri
Jajahan. Selain itu, karena kesetiannya kepada pengadilan, Janda Kaisar
Longyu memberi Yuan gelar bangsawan Marquis Peringkat Pertama sebuah
gelar yang sebelumnya pernah diberikan kepada Jenderal Zeng
Guofan bersama Tentara Xiangnya dalam menumpas Pemberontakan
Taiping.
Revolusi 1911 (yang juga dikenal sebagai Revolusi Xinhai atau Revolusi
China) yang dimulai pada 10 Oktober 1911 merupakan peristiwa bersejarah
yang sangat penting bagi China. Melalui revolusi tersebut masyarakat China
yang mayoritas dari suku Han berhasil mengakhiri 200 tahun pemerintahan
Kekaisaran Dinasti Qing (1644-1912) yang didominasi minoritas etnik
Manchu, korup dan dinilai lemah dalam membendung intervensi asing.
Melalui revolusi ini dihasilkan pula suatu pemerintahan baru dan pertama di
Asia yang berbentuk republik.
Sebagai seorang intelektual dan aktivis gerakan revolusioner, Dr. Sun Yat
Sen aktif membentuk organisasi Revive China Society pada tahun 1894 di
Honolulu dan menjadi salah seorang pemimpinnya. Tujuan pembentukannya
adalah untuk menyingkirkan etnik Manchu, mengembalikan dominasi etnik
Han dan membentuk pemerintahan bersatu. Pendirian organisasi seperti yang
dilakukan Dr. Sun Yat Sen bukanlah satu-satunya karena banyak pula
9
organisasi-organisasi sejenis yang dibentuk oleh para aktivis lainnya di
berbagai wilayah di China maupun luar negeri.
10
membuat Sun Yat-sen dan para pejuang lain melancarkan perlawanan untuk
mengakhiri kekuasaan raja di China. Revolusi ditandai dengan kudeta militer
di Wuhan, China bagian tengah, yang dilancarkan kelompok bawah tanah
anti dinasti Qing dengan dukungan kaum revolusioner di pengasingan.
11
Tentara Beiyang kepercayaannya, melakukan kudetadi Beijing dan Tianjin,
berdasarkan perintah Yuan, untuk memberikan alasan untuk Yuan agar ia tidak
meninggalkanlingkungan pengaruhnya di Zhili (saat ini provinsi Hebei). Kaum
revolusioner akhirnya mengalah, dan ibukota republic baru ini tetap berada di
Beijing. Yuan Shikai dipilih sebagai Presiden Sementara RepublikTiongkokoleh
Senat Sementara Nanjingpada 14 Februari 1912, dan diambil sumpahnya pada 10
Maret pada tahun yang sama.
12
Pada 20 Maret 1913, saat bersama beberapa teman menuju ke Peking,
Song Jiaoren ditembak dua kali oleh seorang bernama, Ying Kuicheng, saat
berada di Stasiun kereta api Shanghai. Ia meninggal dua hari kemudian di
rumah sakit. Bukti-bukti dari penyelidikan mengarah ke sekretaris cabinet
dan perdana menteri sementara dalam pemerintahan Yuan Shikai. Meskipun
Yuan dianggap sebagaiorang yang berkemungkinan besar berada di balik
pembunuhan tersebut, namun para konspirator dan pihak-pihak penting yang
berhubungan dan dicurigai dalam kasus ini terbunuh atau menghilang secara
misterius. Karena kurangnya bukti, Yuan tidak pernah diusut.
B. Menjadi Kaisar
C. Revolusi Kedua
13
Beiyang kepercayaannya,sebagai Perdana Menteri. Ia mempercayakansarjana
dari Amerika Serikat, Tsai Ting Kan untuk menjadi penerjemahnya dalam
berhubungan dengan masyarakat luar negeri. Akhirnya, Yuan merekayasa
diri sebagai presiden terpilih untuk masa jabatan lima tahun. Selain itu ia
menyatakan bahwa Kuomintang adalah organisasi terlarang dan mencopot
semua anggotanya dari Parlemen.
14
Segera setelah memulai masa presidensialnya, Yuan memiliki koin dolar
perak yang bergambar potret dirinya. Koin ini adalah dolar standar Tiongkok
yang pertama dikeluarkan dan menjadi sangat populer,
15
datang dari Amerika Serikat dan Inggris. Perlawanan dari Cina serta protes-
protes dari Negara-negara lain pada akhirnya menyebabkan Jepang harus
beberapa kali memperlunak tuntutannya. Pada akhirnya Jepang terpaksa
mengirimkan ultimatum kepada Cina agar memenuhi beberapa pasal tertentu
dari tuntutannya. Tindakan ini diambil menyusul sikap keras kepala yang
ditunjukkan oleh Cina menyebabkan perundingan-perundingan mengalami
jalan buntu. Pemerintah Cina setelah ultimatum tersebut akhirnya hersedia
memenuhi tuntutantuntutan tertentu dari Jepang. Cina bersedia
menandatangani Perjanjian-Perjanjian tanggal 25 Mei 1915 yang merupakan
penyelesaian dari tuntutan-tuntutan Jepang tersebut.
E. Kembalinya monarki
16
menjadi kaisar. Pada 12 Desember 1915, Yuan setuju menjadi kaisar
berikutnyadan mendeklarasikan dirinya menjadi Kaisar Kekaisaran. Kaisar
baru Tiongkok ini resmi naik takhta pada 1 Januari 1916, saat Yuan
menjalani sebuah ritual aksesi. Segera setelah menjadi kaisar, Yuan memesan
40.000-buah porselen kekaisaran senilai 1.4 juta yuan, sebuah lambing besar
dari batu nefrit, dan dua jubah kekaisaran yang masing-masing senilai
400.000 yuan.
17
kekaisaran pada 22 Maretsetelah 83 hari. Hal ini belum cukup untuk para musuh-
musuhnya, yang menginginkan pengunduran dirinya sebagai presiden. Banyak
provinsi yang memberontak hingga akhirnya Yuan meninggalkarena uremiapada
5 Juni 1916, pada usia lima puluh enam tahun. Kematiannya ini diumumkan
keesokan harinya. Jasadnya lalu dibawa ke kampung halamannya dan
ditempatkan di mausoleum besar. Pada 1928, bekas tempat makamnya ini
ditempati oleh jasad Feng Yuxiang, seorang Tentara Guo Minjun
selama Ekspedisi Utara.
18
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Banyak dari kebijakan Yuan dinilai menyebabkan dampak negatif bagi kehidupan
berbangsa di Tiongkok. Meskipun ia adalah orang yang telah melatih dan
mengorganisasi salah satu pasukan modern Tiongkok dan memperkenalkan modernisasi
dalam ranah hukum dan sosial, para loyalis Yuan yang sebelumnya diberi kekuasaan
untuk mengurus pasukannya sendiri-sendiri bersaing dan melakukan pertempuran tak
perlu setelah kematian Yuan. Yuan juga hanya melakukan sedikit perbaikan ekonomi
dan perkembangan teknologi, dan ia membiayai rezimnya melalui pinjaman luar negeri
yang sangat besar. Ia dikritik karena dianggap sebagai pihak yang membuat moral dan
reputasi internasional Tiongkok merosot, hal ini juga berhubungan dengan kebijakannya
yang memperbolehkan Jepang memperoleh konsesi dari pemerintahannya.
Setelah kematian Yuan, Tiongkok menjadi negara tanpa pemerintah pusat yang diakui,
dantentara nasional terpecah menjadi para komandan-komandan perang yang
berkompetisi untuk memperebutkan pengaruh. Karena alasan ini Yuan disebut sebagai
"Bapak Komandan Perang". Selama hidupnya, ia sangat mengerti persoalan pengelolaan
19
pasukan, kemampuannya ini menjadikan ia mampu membentuk pasukan Tiongkok
modern yang terorganisasi. Setelah ia kembali berkuasa pada 1911, ia mengandalkan
kemampuan pasukan yang ia buat untuk ambisi kekaisaran serta untuk menghancurkan
ide mengenai republik di sana.
20
Daftar Literatur
Daftar Rujukan
Spence, Jonathan D. (1999) The Search for Modern China, W.W. Norton and Company Hugh
Chisholm,
Daftar Pustaka
Taniputera, Ivan. 2009, History of China. Yogjakarta : Ar-ruzz Media
Daftar Website
www.Biography.com/people/yuan-shikai/
en.wikipedia.com/history-of-republic-people-of-china/
en.wikipedia.com/yuan-shikai
21