Anda di halaman 1dari 7

Nanjing\nanking

Sejarah kota Nanjing

1. Pada tahun 495 SM, Negara Wu mendirikan Ye Cheng (sekarang Nanjing).


2. Negara Yue menaklukkan Wu dan mendirikan Yuecheng pada 473 SM.
3. Negara Chu mendirikan Jinling di kawasan ini pada 333 M.
4. Nanking telah dimusnahkan dan dibangun beberapa kali.
5. Sekurang-kurangnya tiga kota telah dibangun: Jiankang pada 229 (dihancurkan pada 589
dan menjadi tanah pertanian setelah itu), Jinling terakhir kali dibangun pada 914, dan ibu
kota Ming di Nanking dibangun pada 1366.
6. Nanking juga basis Pemberontakan Taiping pada pertengahan abad ke-19.
7. Setelah Ekspedisi ke Utara pada tahun 1928, Kuomintang di bawah pimpinan Chiang
Kai-Shek mendirikan Nanking sebagai ibu kota Tiongkok guna melawan
pemerintahan Beijing yang dipimpin oleh panglima perang utara, dan pemerintahan
pengganti di Wuhan dipimpin oleh Wang Jingwei. Setelah selesainya Ekspedisi ke
Utara pada tahun 1931, pemerintahan Chiang menjadi satu-satunya pemerintahan yang
diakui di Tiongkok.
8. Pada tahun 1937, kota ini jatuh ke tangan Jepang, yang membantai para tahanan perang,
pengungsi, dan penduduknya selama Pertempuran Nanking (lihat Pembantaian Nanking).
Chiang memindahkan pemerintahannya ke kota Chongqing, dan Jepang mendirikan
pemerintahan boneka di Nanking yang dipimpin oleh Wang Jingwei. Setelah
berakhirnya Perang Dunia II, Nanking didirikan kembali sebagai ibu kota Republik
Tiongkok. Pada tahun 1949, setelah kekalahan pasukan Chiang di Tanah Daratan, ibu
kota Republik Tiongkok didirikan di Beijing. Sedangkan Republik
Tiongkok di Taiwan masih terus mengakui Nanking sebagai ibu kota "resmi"nya,
sedangkan Taipei dianggap hanya "sementara."

Dinasti Ming (1368–1644)

Dinasti Ming  (1368 - 1644) adalah dinasti satu dari dua dinasti yang didirikan
dari pemberontakan petani sepanjang sejarah Tiongkok. Dinasti ini adalah dinasti
bangsa Han yang terakhir memerintah setelah Dinasti Song. Pada tahun 1368, Zhu
Yuanzhang berhasil mengusir bangsa Mongol kembali ke utara dan menghancurkan Dinasti
Yuan yang mereka dirikan. Ia mendirikan dinasti Ming, dengan ibu kotanya
di Yingtian (sekarang Nanjing) sebelum putranya, Zhu Di, yang menjadi kaisar ke-3
memindahkan ibu kota ke Shuntian (sekarang Beijing). Yingtian kemudian berganti nama
menjadi Nanjing (ibu kota selatan).
Awal Dinasti Ming ditandai dengan masa-masa ketenangan dan kemakmuran di bawah
Kaisar Hongwu, Zhu Yuanzhang. Kaisar Hongwu melakukan reformasi pada sistem
pemerintahan dan birokrasi dengan membentuk organ birokrasi baru yang saling
mengimbangi untuk mencegah munculnya lembaga pemerintah yang mempunyai wewenang
terlalu besar. Ia juga melakukan pembangunan ekonomi, menghentikan segala ekspedisi
militer untuk memberi rakyat waktu dan ketenangan untuk melakukan tanggung jawab
mereka di bidang masing-masing. Kebijakan ini berhasil ditandai dengan peningkatan jumlah
populasi sampai dengan 10.650.000 kepala keluarga atau 65.000.000 jiwa pada tahun 1393.

Masa kejayaan awal dinasti ming (1368-1436)

Pemerintahan Hongwu/ era hongwu

Setelah berhasil mendirikan Dinasti Ming, Kaisar Hongwu melaksanakan kebijakan untuk
menenangkan rakyat. Di antaranya dengan mengembalikan gerak roda perekonomian,
melakukan reformasi birokrasi Dinasti Yuan, meringankan pajak dan beban petani dan
menghukum berat para pejabat yang korup. Masa ini dikenal sebagai pemerintahan Hongwu
dalam sejarah.

Insiden Jingnan

Zhu di

Insiden Jingnan adalah peristiwa kudeta berdarah karena perebutan tahta kekaisaran antara
Kaisar Jianwen dan Raja Yan, Zhu Di yang selanjutnya menjadi Kaisar Yongle. Kaisar
Jianwen, Zhu Yunwen adalah cucu tertua dari Zhu Yuanzhang. Zhu Yunwen sendiri adalah
anak dari Zhu Biao, anak sulung Zhu yang mati muda sebelum sempat naik tahta.
Era kejayaan Yongle

Masa pemerintahan Yongle ditandai dengan kedamaian dan kemajuan yang pesat di seluruh
negeri. Dalam catatan sejarah, masa ini dikenal sebagai era kejayaan Yongle . Namun, di
balik masa kejayaan ini, Kaisar Yongle bukanlah seorang kaisar yang pengasih. Hukuman
yang dijatuhkan kepada lawan politik dan oposisi tidak berkurang, ditandai dengan peristiwa
penjatuhan hukuman mati sepuluh kerabat kepada Fang Xiaoru. Ini merupakan peristiwa
satu-satunya di dalam sejarah Tiongkok yang biasanya hanya membunuh sampai sembilan
kerabat. Kaisar Yongle wafat pada tahun 1424 dan digantikan oleh anaknya, Zhu Gaochi.

Pemerintahan Renxuan

Pada masa ini diperintah oleh kaisar hongxi yaitu anak dari kaisar Yongle yang wafat pada
1424. Sayangnya kaisar hongxi wafat pada tahun berikunya.

Kaisar Hongxi melakukan banyak keputusan yang penting di antaranya menghentikan


ekspedisi maritim Zheng He dan ekspedisi militer. Ia juga mempromosikan produksi rakyat
demi perkembangan ekonomi, mengampuni banyak tawanan politik, meringankan hukuman
penjara dan melakukan penghematan di banyak bidang.

Setelah kaisar hongxi wafat ia digantikan oleh anaknya yaitu Zhu Zhanji Pada tahun 1431,
Kaisar zhu zhanji merasakan bahwa pengiriman upeti dari negara-negara protektorat Ming
menyusut. Oleh karenanya, ia memerintahkan Zheng He untuk mempersiapkan ekspedisi
maritim ketujuh. Ekspedisi ini menjadi ekspedisi terakhir bagi Zheng He karena ia kemudian
meninggal di Guli, sebuah kota di pesisir India.

pada masa ini rakyat Ming mengalami kehidupan yang relatif aman dan tenteram. Era ini
dikenal sebagai pemerintahan Renxuan diambil dari gelar kedua kaisar yang memerintah,
Renzong dan Xuanzong.
Era pertengahan (1436-1573)

Invasi Mongol

Zhu Qizhen

Pada tahun 1435, Zhu Qizhen naik tahta dengan gelar Yingzong dan era tahun Zhengtong. Kaisar
Zhengtong adalah satu-satunya kaisar dinasti Ming yang memerintah dengan dua era pemerintahan,
Zhengtong dan Tianshun setelah restorasi tahta kekaisaran. Kaisar zhentong ditawan oleh esen khan
dari mongol dan dibebaskan tahun 1450

Restorasi Kaisar Zhengtong

Kaisar Zhengtong yang dilepaskan oleh Esen Khan kemudian pulang ke Beijing. Malangnya,
kepulangannya ini tidak disambut gembira oleh Kaisar Jingtai, sang adik yang bertahta
menggantikannya selama menjadi tawanan. Zhu Jianshen yang sebelumnya adalah putra mahkota
dicabut gelarnya dan digantikan oleh anak Kaisar Jingtai, Zhu Jianji yang tak lama kemudian
meninggal karena sakit.

Pada tahun 1457, Kaisar Jingtai sakit parah dan beberapa menteri merencanakan kudeta
untuk merestorasi Yingzong sebagai kaisar. Kudeta ini menyebabkan beberapa menteri yang
setia kepada Jingtai dijatuh hukuman mati, di antaranya Yu Qian. Kaisar Jingtai kemudian
diturunkan kedudukannya menjadi raja dan meninggal sebulan kemudian. Sebaliknya,
Yingzong bertahta kembali sebagai kaisar dengan era tahun Tianshun.
Menara Porselen Nanjing

Sumber; https://id.minghui.org/html/articles/2014/9/2/9927.html

Menara Porselen Nanjing dirancang pada masa pemerintahan Kaisar Yongle (memerintah
1402-1424), tidak lama sebelum pembangunannya pada awal abad ke-15. Ia pertama kali
diketahui oleh dunia Barat saat penjelajah Eropa seperti Johan Nieuhof mengunjunginya,
kadang mencantumkannya sebagai salah satu Tujuh Keajaiban Dunia. Setelah publisitasnya
ke dunia luar, menara tersebut dipandang sebagai pusaka nasional bagi penduduk lokal dan
budaya lain di seluruh dunia.

Pada tahun 1801, menara disambar petir dan empat lantai teratas jeblok, tetapi segera
diperbaiki. Buku tahun 1843, The Closing Events of Campaign in China oleh Granville
Gower Loch, berisi deskripsi rinci tentang menara seperti yang ada pada awal 1840-an. Pada
tahun 1850-an, daerah sekitar menara berkobar dalam perang saudara saat Pemberontakan
Taiping mencapai Nanjing dan pemberontak mengambil alih kota. Mereka menghancurkan
citra-citra Buddha dan menghancurkan tangga dalam agar musuh Qing tidak bisa
menggunakannya untuk platform pengamatan. Menara Porselen Nanjing, dalam literatur
Tiongkok diterjemahkan secara literal menjadi “Kuil Balas budi.” Kuil ini dirancang dan
didirikan atas perintah Kaisar Yongle. Seluruh menara, tidak hanya genteng atap,
dikonstruksi dari bata yang mengkilap.
Orang-orang sudah lazim dengan rumah yang dibangun dari batu atau kayu, tetapi sangat
jarang untuk seluruh bangunan dibuat dari glasir. Menara Porselen Nanjing 9 tingkat dan
berbentuk segi delapan, mempunyai alas dengan diamater 29,57 meter dan tinggi 79,25
meter. Dibangun dengan bata porselen yang mengkilap baik di dalam maupun di luar. Tidak
ada kayu pada struktur kecuali satu tiang di ujungnya. Bata porselen berwarna dan mengkilap
digabungkan membentuk strukturnya, dari sisi dalam dan luar. Merupakan struktur konstruksi
glasir yang jarang ada.Porselen yang mengkilap dipilih sebagai material utama bangunan
karena kecemerlangan dan kilauannya yang mencerminkan kemegahannya dengan artistik.

Sumber

1. "Nanjing pagoda - Seven wonders of the medieval world". www.unmuseum.org.


U.N.Museum. Diakses tanggal 28 April 2017.
2. "Wanda chairman makes largest donation in China's history". People's Daily. 10
November 2010. Diakses tanggal 10 September 2011.
3. Yu, Elaine (2016-09-16). "Nanjing's Porcelain Tower: Ancient 'world wonder'
brought back to life". CNN. Diakses tanggal 2017-02-28.
4. "Thousand-year Porcelain Tower of Nanjing completes renovation". People's Daily.
2015-12-15. Diakses tanggal 2017-02-28.
5. Digital Library for the Decorative Arts and Material Culture
6. Jonathan D. Spence. God's Chinese Son, New York 1996
7. Williams, S. Wells. The Middle Kingdom: a Survey of the Geography, Government,
Literature, Social Life, Arts, & History of the Chinese Empire & its Inhabitants, Vol.
1. Scribner (New York), 1904.
8.  Kelsen, Hans, 1881-1973. (2000). The law of the United Nations  : a critical analysis of its
fundamental problems  : with supplement. London Institute of World Affairs. Union, N.J.: Lawbook
Exchange.  ISBN  1-58477-077-5. OCLC  43526872.
9. Fueter, Eduard (1922). World history, 1815–1930

Anda mungkin juga menyukai