AWAL BERDIRINYA
1.Dinasti Ming dimulai dari penghujung Dinasti Yuan yang ditandai dengan
pemerintahan yang korup, pajak dan inflasi yang tinggi. Hal ini diperparah dengan
tingkah laku bangsawan Mongol yang sewenang-wenang yaitu mengganti mata
uang yang telah beredar sejak zaman Kubilai Khan (pendiri Dinasti Yuan dan Kaisar
Mongol) dengan mata uang baru. Mata uang baru ini kemudian dicetak dalam
jumlah besar sehingga menyebabkan hiperinflasi, perekonomian ambruk dan
bencana kelaparan merebak di mana-mana.
2. Tahun 1351, Sungai Kuning meluap menyebabkan banjir besar. Bencana ini
memperparah kondisi perekonomian yang telah sangat kacau sehingga kekaisaran
memerintahkan seluruh ratusan ribu petani dan tentara untuk memperbaiki
bendungan Sungai Kuning. Kerja paksa ini menyebabkan banyak rakyat jelata yang
meninggal.
6. Setelah keberhasilan ini Zhū Yuánzhāng 朱元璋 mengangkat diri sebagai kaisar
pada tahun 1368 dengan nama Kaisar Ming Tai Zu.
MASA AWAL (1368-1436)
1.Setelah berhasil mendirikan Dinasti Ming, Kaisar Ming Tai Zu (Zhu Yuan Zhang)
melaksanakan kebijakan. Di antaranya dengan menghilangkan jabatan perdana
menteri, mengembalikan gerak roda perekonomian, melakukan reformasi birokrasi
Dinasti Yuan dengan membentuk 6 kementerian yang dikendalikan langsung oleh
kaisar sendiri sehingga mmiliki kebebasan penu terhadap setiapkebijakan
meringankan pajak dan beban petani, menghukum berat para pejabat yang korup,
menyeleksi Kepegawaiannya dengan menggunakan Sistem Ujian Nasional
Kekaisaran atau Ke Ju [科举], dan menggunakan waktu selama 12 tahun untuk
menyusun Undang-undang Dinasti Ming yang merupakan dasar dari kestabilan
politik ekonominya.
2.Keenam Kementerian tersebut adalah
Insiden Jingnan
A.Tahun 1398 Kaisar Ming Tai Zu (Zhu Yuan Zhang) wafat dan digantikan oleh
Kaisar Jianwen. Kaisar Jianwen atas nasihat menterinya, Qi Tai berusha
menurunkan beberapa raja yang sebenarnya raja tersebut merupakan pamannya
sendiri dan raja-raja tersebut memiliki kekuatan sendiri di seluruh negeri. Lima raja
berhasil diturunkan dari tahta dan menjalani hukuman sebagai rakyat biasa.
B.Raja Yan (Zhu Di) adalah anak keempat dari Kaisar Ming Tai Zu (Zhu
Yuan Zhang) melakukan kudeta saat mendengar bahwa kekuatannya
akan menjadi target pembersihan selanjutnya oleh Kaisar Jianwen karena Raja Yan
(Zhu Di) memiliki kekuatan paling besar.
C.Zhu Di akhirnya melakukan penyerangan ke ibukota Nanjing pada tahun 1399 atas
saran dari penasihatnya Yao Guangxiao. Perang saudara pecah antara Kaisar
Jianwen dan Zhu Di,namun akhirnya berhasil dimenangkan oleh Zhu Di pada tahun
1402. Kaisar Jianwen hilang dan tidak diketahui nasibnya setelah insiden berdarah
ini.
Kaisar ketiga Dinasti Ming
1.Zhu Di lalu naik tahta dengan gelar Kaisar Ming Cheng Zu [明成祖] .
2.Pada masa pemerintahan Kaisar Ming Cheng Zu (Zhu Di) banyak sekali melakukan
ekspedisi militer untuk mempertahankan kejayaan ini contoh Annam (Vietnam)
berhasil ditaklukkan dan kemudian menjadi protektorat Ming .
3.Tahun 1405 Kaisar Ming Cheng Zu (Zhu Di) juga memerintahkan Zheng He
(Laksamana Cheng Ho) untuk memimpin ekspedisi maritim sebanyak enam kali
ekspedisi melayari lautan sampai ke Madagaskar sehingga telah mengunjungi 30
lebih negara di daerah Asia dan Afrika.
4.Untuk memperkuat pertahanan di bagian utara, Kaisar Ming Cheng Zu (Zhu Di)
melakukan 5 kali penyerangan ke suku minoritas utara pada tahun 1410 sampai
tahun 1424 yang dipimpin oleh Kaisar Ming Cheng Zu (Zhu Di) sendiri.
5. Pada tahun 1421 Kaisar Ming Cheng Zu memindahkan Ibukotanya dari Ying Tian
(Nan Jing) ke Beijing dengan alasan memperkuat pertahanan terhadap ancaman
suku minoritas dibagian Utara.
6.Kaisar Ming Cheng Zu wafat pada tahun 1424 dan digantikan oleh anaknya Zhu
Gaochi (Rénzōng 仁宗).
Pemerintahan Renxuan
1.Malangnya Kaisar Zhu Gaochi (Rénzōng 仁宗). meninggal tahun berikutnya dalam
usia 48 tahun walau era pemerintahannya sangat pendek namun sang Kaisar
melakukan banyak keputusan yang penting di antaranya menghentikan ekspedisi
maritim Zheng He dan ekspedisi militer, mempromosikan produksi rakyat demi
perkembangan ekonomi, mengampuni banyak tawanan politik, meringankan
hukuman penjara dan melakukan penghematan di banyak bidang.
2.Setelah Kaisar Zhu Gaochi (Rénzōng 仁宗) meninggal anaknya Zhu Zhanji
(Xuānzōng 宣宗) meneruskan tahta kekaisaran dan kebijakan yang ditinggalkan
sang ayah. Ia terkenal akan kemahirannya dalam seni lukis.
3.Tahun 1431, Kaisar Zhu Zhanji (Xuānzōng 宣宗) merasakan bahwa pengiriman
upeti dari negara-negara protektorat Ming menyusut. Oleh karenanya ia
memerintahkan Zheng He (Laksamana Cheng Ho) untuk mempersiapkan ekspedisi
maritim ketujuh dan merupakan ekspedisi terakhir bagi Zheng He (Laksamana
Cheng Ho) karena ia kemudian meninggal di Guli sebuah kota di pesisir India.
4.Masa pemerintahan Kaisar Xuande diwarnai dengan campur tangan kasim dalam
keputusan kekaisaran yang dilarang sejak masa pemerintahan Kaisar Ming Tai Zu .
Kaisar Xuande juga dijuluki sebagai kaisar jangkrik karena ia sangat gemar
memelihara dan berlaga jangkrik.
5.Walaupun ada berbagai kekurangan di zaman ini namun pada masa ini rakyat Ming
mengalami kehidupan yang relatif aman dan tenteram. Era ini dikenal sebagai
Pemerintahan Renxuan (仁宣之治) diambil dari gelar kedua kaisar yang
memerintah Renzong dan Xuanzong.
ERA PERTENGAHAN(1436-1573)
INVANSI MONGOL
1.Pada tahun 1435 Zhu Qizhen naik tahta dengan gelar Yīngzōng 英宗.
2.Masa pemerintahan Kaisar Yīngzōng 英宗 diwarnai dengan penyalahgunaan
wewenang oleh kasim ternama Wang Zhen. Wang Zhen secara terang-terangan
melanggar peraturan Kaisar Ming Tai Zu bahwa kasim tidak diperbolehkan untuk
mencampuri urusan kenegaraan sehingga korupsi semakin merajalela selama tujuh
tahun.
3.Tahun 1449 Esen Khan kepala suku Oirat dari Mongolia memimpin tentaranya
menyerang ke selatan dan menduduki kota Datong di perbatasan.Wang Zhen
membujuk Kaisar Yīngzōng 英宗 memimpin langsung 500.000 prajurit untuk
menahan serangan musuh karena pasukan kaisar tidak terlatih dan juga bermoral
rendah menyebabkan garis depan dapat dikalahkan oleh pasukan Mongol.
4.Mendengar kekalahan ini Wang Zhen memerintahkan seluruh pasukan untuk
mundur karena takut kampung halamannya akan runtuh, ia mengambil rute jalan
yang lebih jauh sehingga menyebabkan pasukan Oirat berhasil mengejar pasukan
Ming sesampai Kastil Tumu.
5.Dalam pertempuran di kastil Tumu ini, Kaisar Yīngzōng 英宗 berhasil ditawan oleh
Esen Khan, sedangkan Wang Zhen tewas dalam pertempuran. Dalam beberapa
catatan sejarah tidak resmi, dikatakan bahwa Wang tewas karena dibunuh oleh
jenderal Fan Zhong, pengawal kekaisaran yang tidak puas akan tingkah laku Wang
Zhen. Namun kebenaran peristiwa ini tidak diakui oleh sejarah resmi kekaisaran.
Peristiwa ini dikenal sebagai Insiden Tumubao dalam catatan sejarah.
6.Mendengar kabar ini menteri-menteri kuatir akan keselamatan mereka bila Beijing
jatuh ke tangan Oirat mengusulkan untuk memindahkan ibukota ke Nanjing.Namun
usulan ini ditolak oleh salah seorang menteriYu Qian yang kemudian menyarankan
supaya adik dari Kaisar Yīngzōng 英宗 , Zhu Qiyu untuk meneruskan tahta
kekaisaran demi kelanjutan dinasti. Zhu kemudian naik tahta dengan gelar Kaisar
Jǐngtài 景泰.
7. Esen Khan sampai ke Beijing namun tidak berhasil menguasai Beijing karena
pertahanan kota yang relatif kuat karena strategi pertahanan Yu Qian. Yu Qian
kemudian memimpin pasukan Ming untuk memukul mundur pasukan Oirat. Esen
Khan kemudian mundur bersama pasukannya dengan membawa Kaisar Yīngzōng
英宗 sebagai tawanan.
8.Yu Qian tidak menghiraukan tawaran damai dari Esen Khan sebagai tebusan atas
Kaisar Yīngzōng 英宗 , namun menyusun strategi pertahanan yang lebih kuat dan
selanjutnya mengusir pasukan Oirat lebih jauh ke utara. Esen Khan memperlakukan
Kaisar Yīngzōng 英宗 dengan baik dan melepaskan sang kaisar pada tahun 1450
karena tidak berguna lagi.
1.Kaisar Yīngzōng 英宗 yang dilepaskan oleh Esen Khan kemudian pulang ke Beijing
tetapi kepulangannya tidak disambut gembira oleh Kaisar Jingtai sang adik.
2. Kaisar Jingtai malah menjatuhkan Kaisar Yīngzōng 英宗 sebagai tahanan rumah di
Istana Selatan. Lebih jauh Zhu Jianshen anak dari Kaisar Yīngzōng 英宗 yang
sebelumnya adalah putra mahkota dicabut gelarnya dan digantikan oleh anak Kaisar
Jingtai yaitu Zhu Jianji yang tak lama kemudian meninggal karena sakit.
3.Pada tahun 1457 Kaisar Jingtai sakit parah dan beberapa menteri merencanakan
kudeta untuk merestorasi Yingzong sebagai kaisar. Kudeta ini menyebabkan
beberapa menteri yang setia kepada Jingtai dijatuhi hukuman mati, di antaranya Yu
Qian
4.Kaisar Jingtai kemudian diturunkan kedudukannya menjadi raja dan meninggal
sebulan kemudian. Sebaliknya Yingzong bertahta kembali sebagai kaisar .
1. Kaisar Yīngzōng 英宗 pun meninggal dan putra tertua Zhengtong yaitu Zhu
Jianshen memerintah pada tahun 1465-1487 dengan gelar Kaisar Chenghua 成化
dan sang kaisar juga dikenal sebagai penggemar seni musik dan pertunjukan.
2. Kaisar Chenghua 成化 meninggal lalu anaknya Zhū Yòutáng naik tahta dengan
gelar Kaisar Hongzhi yang memerintah pada tahun 1488-1505.Ia merupakan salah
seorang termuka Dinasti Ming yang terkenal karena kebajikannya. Sebagai seorang
penganut aliran Konfusianisme yang teguh ia mendengarkan saran-saran Dewan
Penasehatnya. Kaisar bijaksana ini dikenal cermat dalam urusan kenegaraan. Oleh
karena itu semasa pemerintahannya negara berada dalam keadaan stabil dan
harmonis.
3. Kaisar Hongzhi meninggal dan diganti dengan anaknya Zhū Hòuzhào 朱厚照
dengan gelar Kaisar Zhèngdé 正德 yang memerintah tahun 1505-1521. Sang kaisar
ternyata tidak menyukai urusan kenegaraan , tatacara istana, serta para nasihatnya
yang kolot. Kekuasaan jatuh kembali ke tangan kasim sedangkan kaisar hanya
bermain-main sebagai pedagang dalam pasaran yang diselenggarakan oleh kasim di
istana dan sang kaisar tertarik dengan segala sesuatu yang berbau Tibet. Ia
membangun sebuah kuil baru di kompleks istananya. Pada masa akhir
pemerintahannya kaisar banyak melakukan pemborosan dengan melakukan
perjalanan keliling negeri yang menghabiskan pembendaharan negara.
Sekembalinya dari perjalanan terakhir kaisar muntah darah dan jatuh sakit, tiga
bulan kemudian ia meninggal.
4.Setelah Kaisar Zhèngdé 正德 meninggal karena Kaisar Zhengde tidak mempunyai
seoarng putra, sehingga singgasana Dinasti Ming diberikan kepada putra angkatnya
Zhū Hòucōng 朱厚熜 dengan gelar Kaisar Jiājìng 嘉靖(1522-1566).
5. Kaisar Jiājìng 嘉靖 merupakan keturunan putra bungsu Kaisar Chenghua dengan
seorang selir yang berasal dari Huangzhou dan merupakan penganut Daoisme yang
fanatik sehingga mengabaikan urusan kenegaraan tetapi ia berhasil memilih dan
mengangkat menteri-menteri yang berkapasitas tinggi serta setia.
6. Kaisar Jiājìng 嘉靖 begitu terobsesi untuk menemukan obat hidu abadi
7.Tahun 1542 ada usaha pembunuhan yang dilakukan delapan belas orang selir
dengan cara mencekiknya dengan tali ketika Kaisar Jiājìng 嘉靖 tidur. Namun,
usahanya ini gagal karena mereka telah menarik simpul yang salah dan di
samping itu salah seorang gadis telah membocorkan rencana itu pada ratu.
8.Masa pemerintahan Jiajing yang berlangsung cukup lama ini memberikan kestabilan
bagi China. Namun pertahanan negara dapat dikatakan sangat lemah karena Bangsa
Mongol yang saat itu dipimpin oleh Altan Khan (1507-1582) telah menyusun
kekuatannya kembali dan tahun 1542 dengan penuh keberanian menyerang Cina
sedangkan di pantai sebelah tenggara bajak laut Jepang menjadi makin ganas dan
melakukan perampokan terhadap propinsi-provinsi China yang berbatasan dengan
pantai.
9. Zhū Zǎihòu朱載垕 yang dikenal dengan gelar Kaisar Lóngqìng 隆慶(1566-1572)
yang merupakan pengganti Kaisar Jiajing sesungguhnya tidak begitu disukai
ayahnya yang lebih memilih putra selirnya. Namun karena pertimbangan bahwa
Longqing yang lebih tua usianya. Sebagai penguasa yang lemah ia tidak tertarik
pada urusan negara. Berkat menterinya yang cendekia bernama Zhang Zhuzheng
perjanjian perdamaian berhasil dilakukan dengan Altan Khan yang bersedia
menerima status sebagai negara vasal (negara taklukan) dan gangguan para bajak
laut Jepang juga berhasil diatasi
10.Dinasti Ming yang terkenal berikutnya adalahZhū Yìjūn朱翊鈞 dengan gelar
Kaisar Wànlì 萬曆(1572-1620). Pada masa kekuasaannya, transformasi China
menuju negara modern dimulai.. Ia merupakan putra ketiga Longqing. Bidang
pendidikan juga berkembang pesat semasa kekuasaan kaisar Wanli.
11.Pada mulanya pemerintahan Wanli dapat dikatakan baik karena didukung oleh
menteri-menteri yang cakap dan loyal termasuk Zhang Zhuzheng yang telah
mengabdi semenjak pemerintahan kaisar sebelumnya sehingga efesiensi dan
kedisiplinan dalam administrasi pemerintahan berhasil dibangkitkan kembali.
Tetapi setelah kematian Zhang Zhuzheng, Wanli mulai menarik diri dari
pemerintahan. Perseturuan dengan bangsa Mongol timbul kembali di mana pada
tahun 1560 berhasil merebut Qinghai.
12.Pimpinan berikutnya adalah Zhū Chángluò 朱常洛 dengan gelar Kaisar Tàichāng
泰昌Taichang hanya memerintah selama sebulan saja (1620) Putra Taichang yaitu
Zhū Yóuxiào 朱由校gelar Kaisar Tiānqǐ 天啟 (1620-1627). Kaisar Tiānqǐ
天啟 ini merupakan seorang yang buta huruf, namun sangan terampil dalam
pertukangan. Urusan kenegaraan diabaikan dan di serahkan kepada seorang kasim
Wei Zhongxian yang kemudian melakukan banyak kekejaman.
13.Tianqi digantikan oleh adiknya yang naik rahta dengan gelar Chongzhen (1628-
1644). Ia sekaligus merupakan kaisar Ming yang terakhir.
MASAAKHIR
1. Abahai (pimpinan bangsa Manchu) kini berniat untuk menaklukan China bagian
utara. Pada tahun 1640, ia menyerang Jinzhou dengan kekuatan besar untuk
menghadapi serangan itu, Dinasti Ming memerintahkan Hong Chengchou serta
delapan orang Jenderal termasuk Wu Sangui untuk mempertahankan kota. Selain itu
pihak Ming juga mengerahkan 130.000 pasukan untuk membela kedaulatan
wilayahnya. Namun Abahai berhasil menghancurkan lebih dari 50.000 pasukan
China serta melumpuhkan pertahanan Dinasti Ming danJinzhou akhirnya jatuh ke
tangan bangsa Manchu dan pada tahun 1642 Hong berhasil ditawan oleh mereka.
Wilayah Abahai kini bertambah luas hingga mencapai celah Tembok Besar
(Shanhaiguan), tetapi ia memutuskan untuk tidak terliabat konfrontasi langsung
dengan pasukan Ming yang kuat di daerah itu. Ia lebih memilih untuk mengalihkan
serangannya ke Manchuria Utara, dan pada tahun 1643 seluruh daerah itu telah
berada di bawah genggaman tangannya.
2.Semasa kekaisaran Dinasti Ming yang terakhir Kaisar Chongzhen, ancaman tidak
hanya berasal dari Bangsa Manchu saja melainkan juga oleh pemberontakan yang
melanda dalam negeri sendiri. Pemberontakan terpenting dipimpin oleh Li Zicheng
yang berhasil merebut Beijing, ibukota Dinasti Ming pada tanggal 25 April 1644. Li
lalu menyatakan dirinya sebagai kaisar dan mendirikan dinasti baru adalah Xun.
1.Kaisar Hongxi yang terakhir dengan astronomi telah berhasil mengenali adanya
bintik matahari jauh sebelum bangsa Barat mengenalnya
2.Tokoh misionaris kristen yang memberikan sumbangsih bagi imu pengetahuan
Dinasti Ming adalah Johann Adam Schall. Ia membantu penyusunan penanggalan
dan selain itu mengajar bahasa Tionghoa cara pembuatan meriam.
PERKEMBANGAN SENI
1.Novel “Kisah Tiga Negara” (Sānguó Yǎnyì) karya Luo Guanzhong (1330-1400 M.)
dianggap sebagai novel sejarah terlengkap pertama dari Tiongkok. Luo Guanzhong
hidup pada zaman yang mencakup mulai dari akhir Dinasti Yuan sampai dengan
awal Dinasti Ming. Didalam novelnya, ia menceritakan tentang pertempuran antara
tiga kerajaan Wei, Shu dan Wu, yang berlangsung selama 100 tahun sekitar 184 s/d
280 sesudah Masehi.
2. Novel “Batas Air” (Shuǐhǔ Zhuàn; water margin) dianggap sebagai pemaparan atau
penggambaran genial tentang pemberontakan petani waktu itu. Penulisnya bernama
Shi Nai’an (1296-1370 M.) dan hidup di persimpangan antara Dinasti Yuan dengan
Dinasti Ming.
3. “Perjalanan ke Barat” (Xīyóujì) karya Wu Cheng’en berasal selama Dinasti Ming
(1368-1644 M.) dan dianggap novel mitos yang paling sukses dalam sejarah sastra
Tiongkok. Novel ini menceritakan kisah biksu Xuanzang, yang di abad ketujuh
sesudah Masehi membawa kitab suci Buddha dari India ke Tiongkok. Novel ini,
seperti judulnya, menggambarkan perjalanan ziarah seorang Biksu Tang bersama
dengan tiga muridnya (Sun Wukong, Zhu Bajie dan Sha Heshang) ke barat, untuk
mengambil sutra Buddha.
4.“Jinpingmei” (Jīn Píng Méi) – adalah sebuah karya sastra terkenal dari Dinasti Míng,
kevulgaran alur ceritanya menyebabkan novel ini dianggap sebagai novel erotis dan
tidak diakui sebagai novel bermutu, namun seiring perkembangan dinamis
masyarakat, novel ini kemudian mendapatkan statusnya sebagai salah satu karya
sastra terbaik Tiongkok
Novel ini menceritakan kehidupan dan rumah tangga seorang pemilik apotek dan
pedagang sutra kaya bernama Hsimen di provinsi Shāndōng alur cerita utama adalah
petualangan erotisnya, yang disamping memiliki 6 orang istri resmi juga masih
mempunyai banyak skandal dengan perumpuan lain dan konflik yang terjadi antara
perempuan yang bersangkutan.
B,Dinasti Ming juga sangat terkenal akan keramik-keramiknya yang diekspor ke
seantero penjuru dunia. Nilainya menjadi lebih berhaga ketimbang sutra dan
diekspor hingga ke Jepang, Asia Tenggara serta Timur .