Anda di halaman 1dari 27

VIETNAM

1. Sejarah Vietnam
Bangsa Vietnam memiliki sejarah yang panjang dan keras sejak
sebelum Masehi hingga akhir Perang Vietnam tahun 1975. Vietnam (Bahasa
Vietnam: Vit Nam), bernama resmi Republik Sosialis Vietnam (Cng Ha X
Hi Ch Ngha Vit Nam) 1. Vietnam adalah negara paling timur di
Semenanjung Indochina di Asia Tenggara. Vietnam berbatasan dengan
Republik Rakyat Cina di sebelah utara, Laos di sebelah barat laut, Kamboja
di sebelah barat daya dan di sebelah timur terbentang Laut China Selatan
sehingga masyarakat Vietnam juga disebut sebagai masyarakat Indocina 2.
Vietnam mencatat dalam perjalanan sejarahnya yang didominasi 1000 tahun
oleh Kerajaan Utara untuk merujuk penguasaan Vietnam oleh Kekaisaran
Cina dari Dinasti Han di utara yang bermula dari sekitar 200 tahun sebelum
masehi hingga tahun 939 Masehi. Dalam kurun waktu tersebut, Vietnam telah
diduduki empat kali dan sebanyak itu pula bangsa Vietnam berhasil
mengalahkan serbuan penjajah. Sejarah Vietnam dapat ditinjau kembali dari
abad ke-3 SM. Sejarah Vietnam dapat digolongkan dalam beberapa periode
diantaranya:
1 https://en.wikipedia.org/wiki/Vietnam (diakses pada tanggal 8 oktober
2016, pukul 21:26)
2 Joseph Buttinger.1958. The Smaller Dragon (A Political History Of
Vietnam). New York : Library Of Congres Catalog Card Number 58-7748.
Hal 17

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Masa Pra-Dinasti
Masa Dinasti-dinasti
Masa kolonialisme Perancis
Perang Vietnam
Pasca Perang Vietnam
Doi Moi
1. Masa Pra-dinasti
Sejarah Vietnam dapat ditarik kembali dari 2500 tahun yang lalu,

namun menurut legenda bisa ditarik kembali ke 4000 tahun yang lalu. Sejak
abad 11 SM sampai abad 10 Masehi mayoritas berada di bawah kekuasaan
kekaisaran Cina.
Beberapa tahun setelah Kaisar Qin Shihuang mempersatukan
Tiongkok tahun 214 SM, ia mengirim bala tentara ke selatan Tiongkok untuk
menaklukkan wilayah yang sekarang adalah Guangdong, Guangxi, Fujian
dan utara Vietnam. Penaklukkan itu disertai dengan penaklukkan suku kuno
Bai Yue. Setelah penaklukan tersebut Dinasti Qin mendukung migrasi suku
Han secara besar-besaran ke selatan dan membentuk 3 provinsi di selatan.
Tahun 203 SM, Dinasti Qin terpuruk ke dalam kekacauan. Pada saat itu
pemimpin militer Qin di Nanhai (sekarang Vietnam utara), Zhao Tuo
mengambil kesempatan ini untuk membentuk negara sendiri yaitu Nan Yue
dengan Raja Wu. Ibukota negara Nan Yue berada di daerah Guangzhou
sekarang. Namun, Nan Yue kemudian ditaklukkan oleh Kaisar Han Wudi dari
Dinasti Han pada tahun 111 SM. Untuk 10 abad selanjutnya, Vietnam utara
secara langsung dikuasai oleh Dinasti Han, Dong Wu, Dinasti Jin, Dinasti
Selatan, Dinasti Sui dan Dinasti Tan. Tahun 939 M Vietnam merdeka secara
politis, dan mulai menggunakan Champa sebagai nama negara3.
2. Masa Dinasti-dinasti.
Pada masa ini pengaruh budaya Cina sudah merasuk pada
kehidupan sosial budaya bangsa Vietnam, seperti nilai-nilai ajaran Konghucu,
3 Anne-Valerie Schweyer. The Birth of Champa. Crossing borders in southeast
asian archaeology,Sep 2010, Berlin, Germany. pp.17, 2012..

Taoisme. Bersamaan dengan itu juga berkembang kepercayaan Tam Giao


(Tiga Agama), yaitu perpaduan dari Taoisme, kepercayaan masyarakat Cina
dan animisme Vietnam. Mundurnya dominasi Kerajaan Utara mendorong
munculnya Kerajaan-Kerajaan lokal seperti Dai Viet di utara dan Champa di
selatan. Kerajaan Champa mulai terbentuk tahun 1192 dan berakhir sekitar
tahun 1700 an seiring mulai masuknya desakan dari kekuatan-kekuatan luar 4.
Di masa lalu, kerajaan tersebut telah menjalin hubungan erat dengan
Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit di Nusantara.
Di masa Kerajaan Champa pengaruh budaya India berkembang
sangat pesat. Pengaruh agama Budha dan Hindu serta kultur India
mendominasi kehidupan masyarakat, yang terlihat pada bangunan-bangunan
arsitektur dan kehidupan ritual masyarakatnya. Pengaruh budaya India ke
Vietnam ini sebagian juga dibawa melalui Nusantara. Periode Champa ini
juga dikenal sebagai masa keemasan. Awalnya kerajaan terbagi dalam
empat nagari, yaitu Amaravati (Quang Nam), Vijaya (Binh Dinh), Kauthara
(Nha Trang), dan Panduranga (Phan Rang). Keempat nagari itu memiliki
kekuatan armada laut yang kuat dan sering digunakan untuk mendukung
kegiatan perdagangan. Pada tahun 400 Masehi, keempat nagari tersebut
disatukan dalam suatu pemerintahan terpusat di bawah kendali Raja
Bhadravarman.
Pada 939 masehi orang-orang Vietnam berhasil mengalahkan militer
Tiongkok di Sungai Bach Dang dan mendapatkan kemerdekaan setelah 10
abad di bawah kepemimpinan Tiongkok. Satu abad kemudian mereka
mendapatkan otonomi secara lengkap. Pada masa pemerintahan Dinasti
Tran, Dai Viet mengalahkan tiga usaha invasi Mongol di bawah Dinasti Yuan.
Tiga kali dengan pasukan yang sangat besar dengan persiapan hati-hati
4 The history of Champa by Assoc. Prof. Po Dharma. http://www.ciptvn.org/wp-content/uploads/2013/05/History-of-Champa_Final.pdf (diakses
pada tanggal 8 oktober 2016 pukul 22.10).

untuk serangan mereka, tetapi tiga kali berturut-turut orang-orang Mongol


dikalahkan oleh Dai Viet. Secara kebetulan, pertempuran terakhir dimana
jendral Vietnam Tran Hung Dao mengalahkan militer Mongol terjadi lagi di
Sungai Bach Dang seperti nenek moyangnya kurang lebih 300 tahun yang
lalu. Feudalisme di Vietnam mencapai titik puncaknya saat Dinasti Le
khususnya selama masa pemerintahan Kaisar Le Thanh Tong. Antara abad
ke 11 dan 15 SM, Vietnam memperluas wilayahnya ke arah Selatan dalam
proses yang disebut Nam Tien (Perluasan ke Selatan). Mereka akhirnya
menaklukan kerajaan Champa dan banyak kekaisaran Khmer. Tahun 1884
Vietnam sudah mendapatkan kemerdekannya dan bebas dari jajahan Cina.
3. Masa Kolonialisme Prancis
Kemerdekaan Vietnam berakhir pada pertengahan abad 19 Setelah
Masehi,

ketika

Vietnam

dikolonialisasikan

oleh

Kerajaan

Perancis.

Pemerintahan Perancis menanamkan perubahan signifikan dalam bidang


politik dan kebudayaan pada masyarakat Vietnam. Sistem pendidikan
modern gaya Barat dikembangkan dan agama Kristen dikenalkan kepada
masyarakat

Vietnam.

Pengembangan

ekonomi

perkebunan

untuk

mempromosikan ekspor tembakau, nila (indigo), teh dan kopi. Perancis


mengabaikan permintaan akan pemerintahan sendiri (self-government) dan
hak-hak sipil yang terus meningkat. Sebuah pergerakan politik nasionalis
dengan cepat muncul, dan pemimpin muda Ho Chi Minh memimpin
permintaan akan kemerdekaan kepada League of Nations (Liga BangsaBangsa). Tetapi, Perancis memelihara dan mengontrol dominasi terhadap
koloni-koloninya hingga Perang Dunia II, ketika perang Jepang di Pasifik
memicu penyerbuan ke Indochina. Sumber daya alam Vietnam dieksploitasi
untuk kepentingan kampanye militer Jepang ke Burma, Semenanjung Malaya
dan

India.

Pada

tahun

terkahir

perang,

pemberontakan

nasionalis

berpasukan muncul di bawah Ho Chi Minh, melakukan kemerdekaan dan


komunisme. Menyusul kekalahan Jepang, pasukan nasionalis melawan

pasukan kolonial Perancis pada Perang Indochina Pertama yang dimulai


pada tahun 1945 hingga 1954. Perancis mengalami kekalahan besar pada
Pertempuran Dien Bien Phu dan dalam waktu singkat ditarik dari Vietnam.
4. Perang Vietnam.
Perang Vietnam yang terjadi pada tahun 1954-1975, merupakan
perang yang paling bersifat kontroversi, memecah belah, dan juga
merupakan perang terlama yang pernah dialami Amerika 5 . amerika dan
negara Barat lainnya menyebut perang ii sebagai perang Vietnam karena
terjadi di Vietnam dan melibatkan orang-orang Vietnam. Sebaliknya, orang
Vietnam menyebut perang ini sebagai perang Amerika kerana untuk
membedakannya dari sejumlah konfrontasi yang pernah terjadi antara
Vietnam dengan negara-negara lain pada abad ke 20. Lain lagi menurut para
sarjana, mereka menyebut perang ini sebagai perang Indo Cina II
dikarenakan tidak hanya Vietnam saja yang turut ambil bagian dalam perang
ini, melainkan Kamboja dan Laos juga ikut terlibat. Sedangkan para komunis
menyebut perang ini sebagai perang kebebasan atau perang keselamatan
nasional anti Amerika Serikat6.
Sejarah perang ini diawali tanggal 2 September 1945 di Hanoi, Ho Chi
Minh secara umum mendeklarasikan kemerdekaan Vietnam. Ketika para
komunis di Vietnam Selatan Viet Minh mengikutsertakan pemerintahan
kolonial Perancis pada perang gerilya, bermula tepat setelah deklarasi
kemerdekaan tersebut, Ho Chi Minh, pada posisinya sebagai pemimpin
pergerakkan

kemerdekaan

di

Vietnam

Utara,

memutuskan

untuk

bernegosiasi dengan Perancis. Alasannya adalah pada waktu itu lebih dari
5 American Soldiers Lives .2007. The Vietnam War. Greenwood Press. Hal
50
6 The Vietnam War.2008. A Concise International History.Oxford
Universities Press. Hal 34

180.000

pasukan

nasionalis

Cina

di

Vietnam

Utara;

Viet

Minh

di Vietnam Utara merasa secara simultan liberalisasi mereka untuk melawan


kekuatan dari kolonial Perancis dan pasukan Cina.
Pada

tahun

1946,

setelah

Perancis

membangun

kembali

pemerintahan
kolonial

mereka

di

Vietnam,

para

nasionalis

Cina

setuju

diberlakukannya kembali pasukan Cina dari Vietnam. Hal ini telah


terjadi, Viet Minh menambah serangan mereka terhadap kekuatan kolonial
Perancis dan memasangnya juga di bagian Selatan dan Utara Vietnam.
Ketika Perancis berhasil dalam menahan kota dibawah kekuasaan mereka,
peraturan di daerah pedalaman makin bertambah karena Viet Minh. 20
November 1953, kekuatan kolonial Perancis menempatkan sebanyak 16.000
pasukannya di Bien Phu, yaitu sebuah lembah pegunungan di sepanjang
perbatasan Vietnam Utara dan Laos Utara. Dari Dien Bien Phu, Perancis
bermaksud untuk mengawasi daerah perbatasan di antara kedua negara.
Hal ini dianggap perlu karena Viet Minh melakukan pergerakan komunis
dilengkapi dengan persenjataan di Laos, Pathet Lao. Militer Perancis percaya
bahwa Lembah Dien Bien Phu yang memiliki panjang 19 kilometer dan lebar
13 kilometer, aman dari serangan Viet Minh. Namun pada minggu-minggu
dan bulan-bulan berikutnya, pasukan Vietnam dibawah pimpinan Jenderal
Giap, menyiapkan penyerangan ke Dien Bien Phu. Dengan bantuan lebih
dari

200.000

orang

kuli

pengangkut

barang,

Viet

Minh

mengatur

pengangkutan artileri berat ke gunung-gunung yang mengelilingi lembah Dien


Bien Phu.
Pada bulan Maret 1954, Viet Minh memulai penyerangan mereka
terhadap pasukan Perancis di Dien Bien Phu. Pada tanggal 7 Mei 1954,
mereka berhasil menaklukan pusat komando Perancis. 9.500 anggota
pasukan kolonial Perancis ditangkap. Ini merupakan kekalahan paling buruk
dalam sejarah pasukan kolonial Perancis. Lebih dari 20.000 orang Viet Minh

dan lebih dari 3.000 orang Perancis terbunuh dalam pertempuran di Dien
Bien Phu. Perang antara Viet Minh dengan Perancis yang berlangsung
selama sembilan tahun, telah menelan korban jiwa yang sangat besar. Lebih
dari satu juta warga sipil 200.000 hingga 300.000 orang Viet Minh dan lebih
dari 95.000 anggota pasukan kolonial Perancis telah kehilangan nyawanya.
Pada tanggal 20 Juli 1954 di Jenewa, negosiator Viet Minh dan
Perancis
setuju membagi Vietnam menjadi dua negara bagian : komunis Vietnam
Utara dan kapitalis Vietnam Selatan. Pada tahun 1959-1963, setelah gerilya
komunis

Vietnam

Selatan

dapat

menjatuhkan

pemerintahan

Diem,

pemerintahan komunis Vietnam Utara mengendalikan jalannya konfrontasi


militer. Lebih dari 40.000 gerilya Vietnam Utara masuk ke wilayah selatan,
dan memberikan persenjataan dan amunisi kepada komunis Vietnam
Selatan, yang dibawa melalui jalan-jalan kecil Ho Chi Minh di wilayah Laos
dan Kamboja.
Pada tahun 1961, presiden AS yang baru dipilih, Kennedy,
mengirimkan
100 penasihat militernya yang pertama bersama dengan satu unit khusus
dengan 400 tentara ke Vietnam. Pada tahun berikutnya, AS menambah
jumlah pasukannya di Vietnam Selatan menjadi 11.000 tentara. Pada tanggal
2 Agustus 1964, dua kapal pesiar Amerika di tembaki oleh kapal-kapal patroli
Vietnam Utara di Teluk Tonkin. Amerika bersikeras bahwa kapal-kapal pesiar
itu berada di perairan internasional. Dan menjadikan peristiwa itu sebagai
alasan untuk membom Vietnam Utara untuk pertama kalinya. Hanya saja
pada tahun 1971, diketahui bahwa dua kapal perang Amerika telah
melanggar daerah perairan Vietnam Utara.
Pada bulan Maret 1965, pesawat tempur AS memulai Operation
Rolling
Thunder, pemboman besar-besaran terhadap Vietnam Utara. Sekitar tiga

setengah tahun kemudian, bom-bom dijatuhkan di sekitar Vietnam Utara


yang jumlahnya dua kali lebih banyak dari jumlah bom yang dijatuhkan
pada Perang Dunia II. Untuk mengurangi pembangunan industri dan
penduduk negara, Vietnam Utara memberlakukan desentralisasi total
ekonomi dan evakuasi sejumlah orang dari kota-kota. Puncak Perang
Vietnam

pada

tahun

1968,

yaitu

saat AS mengirimkan hampir setengah juta tentaranya ke Vietnam Selatan.


Pasukan Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, Filipina dan Thailand
semuanya berjumlah 90.000 orang. Dan saat itu tentara Vietnam Selatan
berjumlah 1,5 juta orang.
Front Pembebasan Nasional di bawah kepemimpinan komunis, yang
diberi nama Vietkong oleh Amerika Serikat, memiliki kekuatan 400.000
pasukan. Pada tanggal 1 Februari 1968, kekuatan Tentara Pembebasan
Nasional memulai serangan Tet ke 105 kota-kota di Vietnam Selatan.
Walaupun

Vietkong

berhasil

dipukul mundur dan mengalami kekalahan (kecuali di Hu), serangan Tet


ini merupakan saat yang menentukan dalam Perang Vietnam.
Serangan Tet mengakibatkan perubahan sikap Amerika Serikat.
Setelah

serangan

Tet,

pemerintahan

memenangkan

AS

perang.

tidak

tertarik

lagi

ingin
Tapi

mereka hanya tidak ingin kehilangan reputasinya sebagai kekuatan


militer terhebat. Melalui operasi militer AS, angkatan udara AS melakukan
pengeboman ke wilayah Vietnam Utara, dan berakhir pada Oktober 1968. AS
mulai menarik kembali pasukan-pasukannya dari Vietnam. Tahun 1969 di
Paris, AS, Vietnam Selatan, Vietnam Utara dan Vietkong melakukan
negosiasi untuk menarik seluruh pasukan AS dari Vietnam. Pada tahun 1972,
sebelum negosiasi Paris membawa hasil, AS telah mengurangi pasukannya
sebesar 100.000 orang dari Vietnam.

Tanggal 30 Maret 1972, terjadi serangan komunis, tapi bukan oleh


Vietkong melainkan oleh pasukan Vietnam Utara yang melewati garis
demarkasi (17 derajat garis lintang utara) melanggar wilayah Vietnam
Selatan. Pengeboman yang dilakukan secara terus-menerus oleh pesawat
tempur AS, telah menyebabkan mundurnya pasukan Vietnam Utara.
Pada

tanggal

27

Januari

1973,

persetujuan

gencatan

senjata

ditandatangani di Paris dan mulai diberlakukan sejak hari itu. Pada


bulan Maret 1973, pasukan terakhir Amerika, meninggalkan Vietnam. Dua
tahun kemudian, Vietnam Utara dan kekuatan komunis Selatan memulai
serangan dengan maksud untuk menguasai negara Vietnam Selatan.
Beberapa minggu kemudian, tepatnya tanggal 30 April 1975, pasukan
Vietnam Utara menduduki Saigon dan mengakibatkan berakhirnya perang
yang telah berlangsung selama tiga puluh tahun.
5. Pasca Perang Vietnam
Perang Dunia II dimenangkan oleh kelompok Sekutu. Prancis yang
tergabung

dalam

kelompok

Sekutu

bermaksud

kembali

melakukan

kolonialisai Vietnam. Niat Prancis mendapat dukungan penuh dari Inggris.


Keinginan Prancis untuk berkuasa kembali di Vietnam tentu saja mendapat
perlawanan dari Viet Minh. Akibatnya, Vietnam mulai tahun 1946 bergejolak
lagi dengan berbagai pertempuran antara Viet Minh dan Prancis yang dibantu
Inggris. Agar berhasil menguasai Vietnam, Prancis menjalankan politik
memecah belah dan adu domba. Sementara itu, Viet Minh pada tahun 1949
mulai bangkit kekuatannya. Hal itu disebabkan Viet Minh mendapat bantuan
persenjataan dari Cina. Dukungan juga didapatkan dari negara Uni Soviet
sebagai sesama negara komunis. Viet Minh karena merasa telah kuat,
kembali melancarkan serangan pada pertahanan Prancis. Wilayah luar kota
berhasil dikuasai tentara Viet Minh. Sementara itu, Prancis hanya mampu
bertahan di kota-kota.

Merasa kepentingannya terancam, Blok Barat menuntut segera


diadakan gencatan senjata dan perundingan. Viet Minh sebenarnya menolak
perintah tersebut karena selangkah lagi mereka akan menyatukan Vietnam.
Namun, akibat didesak Cina dan Uni Soviet yang merupakan negara
pendukungnya, Viet Minh memenuhi tuntutan itu. Pada bulan Februari 1954,
Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet mengadakan pertemuan di
Berlin, Jerman. Pertemuan itu membahas tentang penyelesaian masalah
Perang

Korea

dan

Perang

Vietnam.

Sebagai

realisasinya,

akan

diselenggarakan Konferensi Jenewa pada tanggal 20 Juli 1954 yang


membuat keputusan antara lain7:
a. mengakui

kemerdekaan

negara

Kampuchea,

Laos,

dan

Vietnam;
b. menyetujui bahwa wilayah Vietnam terbagi atas Vietnam Utara
dan Vietnam Selatan;
c. akan segera diadakan pemilu pada bulan Juli 1956 untuk
menyatukan Vietnam, di bawah pengawasan Komisi Pengawas
Internasional.
Perjanjian Jenewa ternyata tidak mampu menyelesaikan
masalah Vietnam. Perjanjian Jenewa justru mengesahkan
Vietnam terbagi atas Vietnam Utara dan Vietnam Selatan.
Wilayah Vietnam Utara bernama Republik Demokrasi Vietnam
dan wilayah Vietnam Selatan bernama Republik Vietnam.
Kedua negara itu mempunyai ideologi dan perilaku yang
berbeda. Vietnam Utara berideologikan sosialis komunis,
sedangkan Vietnam Selatan berideologikan liberal kapitalis.
Sekali lagi tragedi kemanusiaan dan pelanggaran hak asasi
manusia terjadi akibat pembagian wilayah.
7 Dr. Boer Purnama.2000.Hukum Internasional: Pengertian Peranan dan Fungsi
dalam Era Dinamika Global. Penerbit Alumni. Hal: 35

6. Doi Moi
Pada perubahan sejarah pada tahun 1986, Partai Komunis Vietnam
menerapkan reformasi pasar bebas yang dikenal sebagai Doi Moi
(Renovasi). Dengan kekuasaan negara yang tetap tidak terlawankan,
kepemilikan swasta atas pertanian dan perusahaan-perusahaan, deregulasi
dan investasi asing dipacu. Ekonomi Vietnam mencapai pertumbuhan yang
cepat dalam produksi bidang pertanian dan perindustrian, konstruksi dan
perumahan, ekspor dan investasi asing. Vietnam sekarang adalah satu di
antara negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Secara
politis, reformasi belum terjadi. Partai Komunis Vietnam mempertahankan
kontrol atas semua organ-organ pemerintah.
2. Geografi dan Iklim Negara Vietnam
Geografi
Letak geografis Vietnam yaitu berbatasan dengan Cina di sebelah
utara, Laos di sebelah barat laut, Kamboja di sebelah barat daya, dan Laut
Cina Selatan di sebelah timur. Letaknya ini berada di kawasan Indocina.
Letak astronomisnya adalah 1020 1090 BT dan 80 230 LU. Luas Vietnam
kurang lebih 331.688 km2. Daerah Vietnam terdiri atas bukit-bukit dan
gunung-gunung berhutan lebat dan sedikit dataran rendah. Pegunungan
Utara terletak di bagian barat laut. Puncak tertingginya adalah Fan-Si-Pan
(3.143 m). Di wilayah bagian utara terdapat gunung Tsin Ho dan di bagian
selatan terdapat gunung Chu Yang Sin.
Delta sungai Merah membentang dari pegunungan Utara sampai teluk
Tonkin. Wilayah ini merupakan daerah pertanian. Pegunungan Annam
merupakan rangkaian pegunungan di wilayah barat dari pegunungan Utara
sampai 80 km di utara Ho Chi Minh City. Dataran pantai meliputi wilayah
timur dan bagian tengah, membentang dari delta sungai Merah sampai

sungai Mekong. Delta Mekong terbentuk oleh sungai Mekong. Sungai


Mekong merupakan sungai yang sering dilanda banjir setiap tahunnya.
Vietnam beriklim tropis musim.

Iklim

Vietnam memiliki iklim monsoon (hujan lebat) tropis, dengan


kelembaban rata-rata 84% sepanjang tahun. Tetapi, karena perbedaan pada
garis lintang dan keanekaragaman topografi, iklim cenderung sangat
bervariasi dari satu tempat terhadap tempat yang lainnya. Pada saat musim
dingin atau musim kering, umumnya terjadi dari November hingga April, angin
monsoon biasanya bertiup dari Timur Laut sepanjang pantai RRT dan
mengarah ke Teluk Tonkin, meningkatkan banyak kelembaban; dampaknya,
musim dingin di sebagian besar Vietnam adalah kering. Suhu tahunan ratarata umumnya lebih tinggi di dataran rendah daripada di pegunungan dan
dataran tinggi.
3. Kependudukan Vietnam
Mayoritas penduduknya adalah etnis Vietnam, Khmer, dan Cham.
Kelompok etnis terbesar adalah etnis Vietnam/Kinh. Mereka tinggal di sekitar
delta-delta endapan dan dataran rendah di tepi pantai. Orang Kinh
memengaruhi kehidupan nasional melalui kontrol mereka dalam urusanurusan politik dan ekonomi. Kebudayaan Vietnam berpegang teguh pada
konfusianisme

yang

menekankan

pada

tugas-tugas

yang

bersifat

kekeluargaan. Pada masa lalu, Vietnam adalah negara jajahan Prancis dan
Amerika. Vietnam merdeka pada tanggal 21 Juli 1954. Vietnam juga pernah
mengalami perang saudara. Sebagian besar mata pencaharian penduduk
Vietnam adalah pertanian. Hasil utama pertaniaannya adalah padi. Vietnam
telah berhasil membuat sejuta hektar sawah padi yang hasilnya diekspor ke

berbagai negara termasuk Indonesia. Vietnam juga menghasilkan jagung,


kapas, teh, tebu, ubi jalar, buah-buahan, dan tembakau. Hasil industri
Vietnam diantaranya semen, pupuk, ban. dan tekstil.
Hasil pertambangannya meliputi emas, bijih besi, timah, gamping,
fosfat, dan seng. Vietnam (Bahasa Vietnam: Vit Nam), bernama resmi
Republik Sosialis Vietnam (Cng Ha X Hi Ch Ngha Vit Nam) adalah
negara paling timur di Semenanjung Indochina di Asia Tenggara. Vietnam
berbatasan dengan Republik Rakyat Cina di sebelah utara, Laos di sebelah
barat laut, Kamboja di sebelah barat daya dan di sebelah timur terbentang
Laut China Selatan. Dengan populasi sekitar 84 juta jiwa, Vietnam adalah
negara terpadat nomor 13 di dunia. Vietnam termasuk di dalam grup ekonomi
"Next Eleven"; menurut pemerintah, GDP Vietnam tumbuh sebesar 8.17%
pada tahun 2006, negara dengan pertumbuhan tercepat kedua di Asia Timur
dan pertama di Asia Tenggara. Pada akhir tahun 2007, menteri keuangan
menyatakan pertumbuhan GDP Vietnam diperkirakan mencapai rekor
tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir sebesar 8.44%. Sejarah Vietnam dapat
ditarik kembali ke 2500 tahun yang lalu, namun, menurut legenda, bisa ditarik
kembali ke 4000 tahun yang lalu. Vietnam, sejak abad 11 SM sampai abad 10
Masehi mayoritas berada di bawah kekuasaan kekaisaran Cina. Tahun 939
M, Vietnam merdeka secara politis, dan mulai menggunakan Champa
sebagai

nama

negara.

Masa

setelah

ini

dianggap

sebagai

masa

pembangunan identitas kebangsaan Vietnam.


4. Ekonomi Vietnam
Vietnam merupakan negara yang pertumbuhan ekonominya yang
tinggi . Bank-bank di sana juga tercatat paling agresif menyalurkan kredit
akibat tingginya permintaan akan bahan bangunan dan material lainnya untuk
sektor properti. Perekonomian Vietnam berada dalam masa transisi dari

ekonomi terpusat yang direncanakan murni berdasarkan pertanian ke pasar


ekonomi sosialis. Pada tahun 1986, Vietnam memulai pada sebuah reformasi
ekonomi yang dikenal sebagai Doi Moi yang membuka jalan bagi Vietnam 8.
Pada dasarnya, reformasi ekonomi ini termasuk rencana yang diarahkan
pada pengembangan pasar multi-sektoral, mereformasi perbankan, hukum,
fiskal dan moneter sistem, mengendalikan inflasi dan anggaran nasional; dan
menciptakan lingkungan yang kondusif untuk menarik investasi, khususnya
investasi langsung asing. Pertumbuhan tahunan dalam PDB rata-rata 8,2%
untuk periode 1991-1995, dan pertumbuhan beberapa tahun ke depan
diharapkan berada dalam kisaran 9-10%. Meskipun PDB per kapita masih
rendah bila dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara, jelas ada
potensi kuat untuk pertumbuhan dan investor asing telah berkelompok sejak
proses reformasi dimulai.
Pertumbuhan produksi industri total telah melebihi 10% per tahun
sejak tahun 1991. Oleh karena itu, industri dan konstruksi bersama-sama
membentuk sekitar 30% pada tahun 1995, naik dari 23% pada tahun 1990.
Demikian pula, sektor jasa telah berkembang menjadi 43% dari total PDB,
naik dari 39% pada tahun 1990. Hal ini menunjukkan bahwa struktur ekonomi
Vietnam bergeser dari pertanian menuju industri dan jasa. Vietnam juga telah
berhasil mengendalikan inflasi, yang telah turun dari angka tiga digit sebelum
reformasi menjadi 5,2% pada tahun 1993, 14,4% pada tahun 1994 dan
12,7% yang diharapkan pada tahun 1995. Ini merupakan prestasi cukup
signifikan dalam waktu singkat.
Pertumbuhan dalam perdagangan internasional Vietnam juga amat
mengesankan. Hal ini dapat dilihat dari ekspor pada tahun 1994 total US $
8 Nunggraini, Nirmala Ayu. 2010. Perubahan Ekonomi Vietnam Menuju World
Trade Organization (WTO). Universitas Muhammadiyah Malang.

4050000000, yang mengalami kenaikan dari US $ 2,4 miliar pada tahun


1990, sedangkan total impor lebih dari dua kali lipat, dari US $ 2750000000
menjadi US $ 5830000000 pada tahun 1990 dan 1994. Pertumbuhan impor
ini tentu saja didorong oleh permintaan atas barang modal, mengikuti aliran
kuat dari investasi langsung asing. Ekspor utama Vietnam adalah minyak
mentah, tekstil dan garmen, beras, kopi, karet, batu bara, perikanan dan hasil
olahan hutan. Meskipun produk pertanian masih mendominasi dalam daftar
ekspor, hal ini akan berubah seiring usaha Vietnam memperluas basis
industri nya. Dari segi produk impor, impor utama Vietnam adalah produk
minyak bumi, baja, pupuk, elektronik, mesin dan peralatan.
Pada saat ini mitra dagang utama Vietnam adalah Jepang, Singapura,
Hong Kong, Taiwan, Korea dan Uni Eropa, dan perdagangan dengan negara
Asia merupakan 80% dari total keseluruhan perdagangan. Sebelum tahun
1990, mitra utama Vietnam dalam perdagangan adalah negara-negara
sosialis terutama Uni Soviet. Pada masa sekarang, Vietnam telah
memperluas pasar di luar negerinya dengan mempromosikan industri
berorientasi ekspor dan menempatkan penekanan pada substitusi impor
barang-barang manufaktur. Di sisi lain pertumbuhan ekonomi tinggi tak bisa
dipungkiri telah memicu tumbuhnya kelas menengah di Vietnam. Kelas itu,
kini bermunculan di Hanoi dan Ho Chi Minh, dua kota terbesar di Vietnam
dan membelanjakan uangnya untuk menjemput kemewahan. Pada umumnya
para remaja dan pemuda di Vietnam mulai menerapakan gaya hidup hedonis
seiring mereka mencari gaya hidup modern. Sementara para wanitanya mulai
menyukai membeli produk-produk dengan merek yang mendunia seperti
Louis Vuitton, Bulgari dan Cartier. Louis Vuitton bahkan berencana
meningkatkan gerainya di Hanoi sampai tiga lantai untuk mengantisipasi
banyaknya pembeli. Hitungan itu dibuat berdasarkan jumlah pembeli yang

mencapai 170 orang setiap minggu dengan nilai belanja US$ 5 ribu per
orang.
Pendapatan per kapita Vietnam memang hanya berkisar US$ 480 atau
masih jauh lebih kecil dari pendapatan per kapita Indonesia yang mencapai
US$ 830 atau Thailand yang sebesar US$ 1.987. Namun hampir setiap akhir
pekan, gerai-gerai mebel dan elektronik di Hanoi penuh sesak dipadati
pengunjung. Mereka datang bukan hanya sekadar untuk cuci mata, namun
juga menghamburkan uang: membeli sofa kulit seharga US$ 2.500 atau
televisi layar datar berukuran 50 inci seharga US$ 11 ribu. Banyak faktor
yang berperan untuk kenyataan konsumsi yang mencolok itu. Beberapa
analis menghubungkannya dengan korupsi pemerintah dan booming di
sektor properti. Namun tumbuhnya sektor swasta dalam empat tahun
terakhir, telah menyulap banyak keluarga di kota-kota besar mempunyai lebih
banyak uang dibanding masa sebelumnya. Banyak dari kekayaan mereka
yang tak terdata dan terbebas dari pajak.
Kalkulasi yang dibuat oleh Bank Dunia pada 2002, juga mengejutkan.
Di dua kota besar itu, setiap US$ 1 yang dibelanjakan penduduknya berharga
lima kali lebih besar dibanding nilai yang sama yang digunakan di Amerika.
Dengan kalimat lain, setiap empat orang di Hanoi dan Ho Chi Minh
sebenarnya telah membelanjakan US$ 20 ribu pada tahun itu. Apa yang
terjadi di Hanoi dan Ho Chi Minh memang terasa timpang jika dibandingkan
dengan daya beli sebagian besar penduduk Vietnam yang tinggal di
pedesaan, karena setiap empat penduduk pedesaan hanya membelanjakan
US$ 2.500 atau delapan kali lebih kecil. Pertumbuhan ekonomi tampaknya
memang selalu menciptakan jarak antara yang miskin dan kaya. Masalahnya
menurut hitungan Bank Dunia, jarak itu masih belum selebar ketimpangan
yang terjadi di Cina. Karena di Vietnam, meskipun sedikit, penduduk desanya

juga mulai menikmati kemakmuran. Mereka juga diuntungkan dengan kiriman


dari keluarga mereka yang bekerja di Hanoi dan Ho Chi Minh.
5. Sistem pemerintahan dan Sistem politik Vietnam
Vietnam

adalah

negara

Asia

Tenggara

yang

paling

ekspansionis9. Sebelum kedatangan negara-negara colonial dari


Eropa, Vietnam menyerang kerajaan Khmer (Kamboja) 10. Lalu
setelah Perancis masuk ke wilayahnya, Vietnam memeranginya
untuk dapat mempertahankan wilayahnya. Setelah Perancis dan
sekutu kalah untuk sementara dalam Perang Dunia II dan harus
menyerahkan Vietnam sebagai jajahan Jepang, Vietnam terus
berperang dalam usaha memerdekakan diri. Hingga akhirnya pada
tanggal 2 September 1945, dengan dipimpin oleh Ho Chi Minh yang
beraliran kiri, Vietnam memproklamirkan kemerdekaannya. Namun
setelah merdeka Vietnam tidak berhenti berperang. Perancis
datang kembali ke Vietnam setelah kekalahan Jepang di kancah
global. Akibatnya perang antara Perancis dan Vietnam tidak
terhindarkan. Pertempuran utama kemudian terjadi di Dien Bien
Phu. Perancis mengalami kekalahan dan bersedia berunding di
Geneva11. Hasil perundingan di Geneva pada 29 Juli 1954 tersebut
mengakhiri perang Indochina. Vietnam pun harus dibagi menjadi
dua, yaitu Vietnam Utara dengan Ibukota Hanoi, dan Vietnam
Selatan yang beribukota di Saigon. Vietnam Utara beraliran
9 B. Cipto. 2007. Hubungan Internasional di Asia Tenggara, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, hal : 22
10 Ibid hal. 10
11 Ibid hal: 36

komunis dengan disokong Uni Soviet dan China. Sementara


Vietnam Selatan yang non-komunis didukung Amerika.
Perseteruan kembali muncul ketika ide pemilihan umum dan
reunifikasi Vietnam bergulir. Vietnam Selatan dan Amerika menolak
ide tersebut. Kedua Vietnam segera menjadi bidak dalam perang
ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Namun dalam
perang Vietnam, Amerika secara mengejutkan berhasil dikalahkan
dalam perang tersebut. Ini ditandai dengan disetujuinya Paris Peace
Accord pada 27 Januari 1973 untuk menarik seluruh pasukan
Amerika Serikat dari Vietnam Selatan. Tanpa bantuan AS, Vietnam
Selatan sulit memenangi pertempuran., hingga akhirnya Saigon
jatuh ke tangan komunis dan berganti nama menjadi Ho Chi Minh
City pada April 1975. Kedua negara pun akhirnya bersatu di bawah
pemerintahan komunis dengan nama Republik Sosialis Vietnam
pada tahun 1976.
Pemimpin di Hanoi merasa bangga dengan status mereka sebagai
pemenang dalam perang melawan Amerika yang merupakan
negara adidaya.

Merasa

di atas

angin mereka

pun segera

berekspansi ke Kamboja pada 25 Desember 1978.


Vietnam menganut sistem partai tunggal dengan Republik Sosialis
Vietnam sebagai partai tunggal negara. Pada April 1992, lahir sebuah
konstitusi baru menggantikan versi 1975. Peran utama terdahulu Partai
Komunis disertakan kembali dalam semua organ-organ pemerintah, politik
dan masyarakat. Hanya organisasi poltik yang bekerjasama atau didukung
oleh Partai Komunis diperbolehkan ikut dalam pemilihan umum. Ini meliputi
Barisan Tanah Air Vietnam (Vietnamese Fatherland Front), partai serikat
pedagang dan pekerja. Meskipun negara tetap secara resmi berjanji kepada

sosialisme sebagai doktrinnya, makna ideologi tersebut telah berkurang


secara besar sejak tahun 1990-an. Presiden Vietnam adalah kepala negara
dan secara nominal adalah panglima tertinggi militer Vietnam, menduduki
Dewan Nasional untuk Pertahanan dan Keamanan (Council National Defense
and Security). Perdana Menteri Vietnam adalah kepala pemerintahan,
mengepalai kabinet yang terdiri atas 3 deputi perdana menteri dan kepala 26
menteri-menteri dan perwira-perwira.
Adapun Majelis Nasional Vietnam (National Assembly of Vietnam)
adalah pemegang hak legislatif di negara tersebut yang terdiri atas 498
anggota yang mempunyai tugas sebagai pembuat undang-undang. Majelis ini
memiliki posisi yang lebih tinggi daripada lembaga eksekutif dan yudikatif.
Seluruh anggota kabinet berasal dari Majelis Nasional. Mahkamah Agung
Rakyat (Supreme Peoples Court of Vietnam) memiliki kewenangan hukum
tertinggi di Vietnam, juga bertanggung jawab kepada Majelis Nasional. Di
bawah Mahkamah Agung Rakyat adalah Pengadilan Kotamadya Propinsi dan
Pengadilan Daerah Vietnam. Pengadilan Militer Vietnam juga cabang
adjudikatif yang kuat dengan kewenangan khusus dalam hal keamanan
nasional. Semua organ-organ pemerintah Vietnam secara besar dikontrol
oleh Partai Komunis. Mayoritas orang-orang yang ditunjuk pemerintah adalah
anggota-anggota partai. Sekretaris Jenderal Partai Komunis mungkin adalah
salah satu pemimpin politik terpenting di Vietnam, mengontrol organisasi
nasional partai dan perjanjian-perjanjian negara, juga mengatur undangundang.
Tentara Rakyat Vietnam (TRV) adalah tentara nasional Vietnam, yang
diorganisasikan mencontoh pada organisasi Tentara Pembebasan Rakyat.
TRV lebih jauh lagi dibagi menjadi Angkatan Darat Rakyat Vietnam (termasuk
Pasukan Pendukung Strategis dan Pasukan Pertahanan Perbatasan),

Angkatan Laut Rakyat Vietnam, Angkatan Udara Rakyat Vietnam serta


Penjaga Pantai. Dalam sejarahnya, TRV secara aktif dilibatkan dalam
pembangunan Vietnam untuk mengembangkan ekonomi Vietnam. Ini
dilakukan dalam upaya untuk mengkoordinasikan pertahanan nasional dan
ekonomi. TRV diterjunkan di bidang seperti industri, pertanian, perhutanan,
perikanan dan telekomunikasi. Saat ini, kekuatan TRV mendekati 500.000
tentara. Pemerintah juga mengontrol pasukan cadangan sipil dan kepolisian.
Peran militer dalam sektor kehidupan rakyat pelan-pelan dikurangi sejak
tahun 1980an.

Politik luar negeri Vietnam

Berakhirnya perang dingin ikut membentuk politik luar negeri Vietnam


yang lebih pragmatis dibanding era sebelumnya. Elit Vietnam mulai terbuka
mengakui realitas baru yang berkembang di seluruh dunia. Mereka
berpendapat bahwa dunia mulai menjadikan ekonomi sebagai tolak ukur
keberhasilan suatu bangsa. Oleh karena itu, perang bukan lagi sarana yang
diperlukan bagi negara untuk mencapai tujuannya khususnya untuk
mencapai kesejahteraan rakyat.
1. Faktor eksternal.
Diantara faktor eksternal yang paling menentukan politik luar negeri
Vietnam adalah faktor Cina. Posisi Cina yang sedemikian dekat dengan
Vietnam membuat negeri ini senantiasa mencemaskan kemungkinan
invervensi Cina ke dalam negerinya. Disamping itu, pantai timurnya yang
berbentuk S membentang sepanjang 3000 km yang berhadapan langsung
dengan kepulauan Spratly merupakan kawasan yang dianggap peka
terhadap invasi dari luar. Kawasan inilah yang sangat potensial menciptakan
konflik antara Vietnam dan Cina. Sebagai contoh, tahun 1994 Cina telah

memberikan konsesi pada sebuah perusahaan Amerika, Crestone Energy


Corporation untuk menambang minyak disebelah barat kepulauan Spratly.
Sebaliknya Vietnam pada 1996 juga telah menyewakan dua blok wilayah air
di kawasan yang sama kepada Connoco, anak perusahaan Amerika, Dupont.
Sumber konflik lain adalah perdagangan lintas perbatasan yang
semakin meningkat sejak dibuka pada akhir 1988. Hubungan dagang ini
disatu pihak menguntungkan Vietnam karena mempermudah konsumen
dalam negeri mendapatkan barang-barang konsumen dari Cina. Namun pada
di sisi lain Vietnam tidak mampu mengurangi defisit perdagangannya dengan
Cina. Oleh karena itu, sekalipun hubungan kedua negara berjalan normal,
Cina tampaknya akan tetap dipandang sebagai ancaman bagi masa depan
keamanan Vietnam. Untuk mengurangi tingkat kecemasan terhadap negara
tetangga yang jauh lebih kuat dan perkasa ini Vietnam tidak ragu untuk
melakukan

penambangan

disebutkan

diatas.

minyak

Konsesi

yang

di

kawasan
diberikan

Spratly

sebagaimana

Vietnam

mengandung

pertimbangan keamanan, yaitu, melibatkan Amerika dalam menghadapi Cina


yang lebih besar dan kuat. Pelibatan faktor Amerika ini menjadi penting sejak
Rusia meninggalkan basis militernya di Cam Ranh Bay, walaupun masih
menyisakan kekuatan terbatas. Angkatan Laut AS sendiri memang kemudian
rajin melakukan kunjungan ke berbagai negara di kawasan ASEAN untuk
memperkuat posisinya di kawasan ASEAN yang sempat ditinggalkan sejak
berkahirnya perang Vietnam.
2. Faktor Internal .
Faktor internal juga memainkan peran penting dalam pembuatan
politik luar negeri Vietnam. Faktor internal ini sangat menonjol perannya
terutama dalam penciptaan stabilitas dalam negeri. Tanpa terbentuknya
stabilitas dalam negeri tidak mudah bagi Vietnam menjalankan agenda politik

luar negeri mereka. Oleh karena itu, pemerintah Vietnam menekankan


pentingnya keamanan dalam negeri dalam segenap aspeknya. Walaupun
demikian sejak agenda renvoasi dicanangkan tahun 1986 pemerintah
Vietnam secara bertahap mengurangi cengkeraman politik mereka terhadap
warga negaranya sendiri. Sekalipun demikian, konsepsi ancaman dalam
negeri mengalami transformasi sejalan dengan implementasi kebijakan pintu
terbuka. Ancaman militer bukan lagi ancaman utama, sebaliknya ancaman
non militer mulai berkembang dan diterima sebagai salah satu bentuk
ancaman yang perlu mendapat perhatian penuh.
Ancaman terhadap stabilitas tersebut berupa korupsi yang merajalela
dikalangan elit politik. Pemerintahan republik Vietnam tidak mampu
mengatasinya. Ancaman lain adalah penyelundupan, kemiskinan yang
menyebar luas, serta ketidak mampuan pemerintah mencegah Vietnam
sebagai tempat pembuangan sampah dari negara lain. Persoalan lain yang
menghadang Vietnam berasal dari umat Buddha. Walaupun mayoritas
penduduk Vietnam beragama Buddha, banyaknya organisasi Buddha
menimbulkan persoalan tersendiri bagi pemerintah sosialis Vietnam.
Persoalan tersendiri bagi pemerintah sosialis Vietnam. Persatuan Vihara
Buddha Vietnam (UBCV) dikenal kritis dan memiliki jaringan kerjasama
dengan aktifis Vietnam di luar negeri dan organisasi hak azasi manusia
internasional. Mereka menuntut kebebasan beragama yang lebih luas.
Invasi Vietnam ke Kamboja 1977-1991 menguras energi politik dan
ekonomi utama Republik Sosialis tersebut. Paska invasi Vietnam mulai
menyadari cara berpikir yang lebih realistis menghadapi kenyataan regional
dan internasional yang sedemikian kompleks dan menantang. Kondisi ini
memaksa pemerintahan sosialis Vietnam untuk segera memupuk hubungan
dengan ASEAN yang secara geografis paling dekat dan memang merupakan
kumpulan dari negara-negara yang sedang menuju ke kemakmuran. Usaha

keras ini memang ada hasilnya dan pada 1995 ASEAN menerima
keanggotaan Vietnam.
Sudah barang tentu sebagai negara sosialis yang membutuhkan
bantuan

asing

Vietnam

menjadikan

Amerika,

negara

yang

pernah

dikalahkannya dalam perang Vietnam, sebagai harapan utama guna


memperbaiki perekonomiannya sejak 1995 hubungan kedua negara mulai
membaik dan Vietnam pun membantu mencari dan menemukan orang-orang
Amerika yang terlibat dalam peperangan (missing in action). Tahun 2000
merupakan salah satu puncak keberhasilan politik luar negeri Vietnam saat
presiden Clinton melakukan kunjungan resmi ke Vietnam.
Hubungan Vietnam dengan negara-negara komunis terkemuka juga
kembali membaik walaupun Vietnam tak selalu dapat berharap banyak dari
sesama negara komunis. Rusia, misalnya, sekalipun berharap untuk tetap
memelihara hubungan dengan Vietnam dan masih berhak menggunakan
pangkalan militernya hingga 2004, perekonomian Rusia dewasa ini tidaklah
sesehat sebagaimana pada era Perang Dingin. Salah satu isu politik luar
negeri utama sesudah berakhirnya kolonisasi Kamboja adalah prospek
hubungan Vietnam-Cina. Sebagai negara yang berbatasan langsung dengan
Cina selama ratusan tahun, Vietnam dipersepsikan sebagai ancaman utama
dari utara. Isu yang mencuat dari hubungan kedua negara adalah perbatasan
langsung sepanjang 750 mil, perdagangan lintas batas, kepulauan Paracel
yang diduduki Cina, dan konflik atas kawasan di Laut Cina Selatan. Indikasi
adanya upaya Amerika untuk merangkul Vietnam dalam suatu persekutuan di
bidang pertahanan dan keamanan sebenarnya sudah terlihat sejak Oktober
dan November 2007, ketika kapal militer Angkatan Laut Amerika mengunjungi
pelabuhan Vietnam. Bahkan pada 3-5 Desember 2007,kedekatan kedua
negara tersebut semakin intensif dengan kunjungan Wakil Sekretaris Menteri
Luar Negeri Amerika bidang politik dan militer. Sebagai tindak lanjut dari

pertemuan penting tersebut, untuk pertama kalinya pimpinan politik Vietnam


tertarik untuk mengadakan latihan militer bersama dengan AS tersebut.
Karena itu akan menjadi ironis ketika di tengah-tengah eratnya hubungan
Cina-ASEAN, Amerika justru mendapat momentum untuk memperbesar
kembali kehadiran militer dan pengaruh ekonominya di Asia Tenggara dengan
dalih adanya ancaman dari Cina
Sekarang ini, pemerintah Vietnam berniat merampungkan proyek
pembangunan reaktor nuklir hingga tahun 2020 dan dalam hal ini beberapa
perusahaan AS, Cina, Rusia, Jepang, dan Korea Selatan, tengah bersaing
untuk mengantongi tender pembangunannya. Pasca runtuhnya Uni Soviet,
Vietnam kehilangan salah satu pendukung terbesarnya di kancah global dan
regional. Vietnam dengan sistem pemerintah komunisnya, tidak dapat
menemukan negara lain sebaik Uni Soviet untuk dijadikan sebagai pelindung
dan pengayomnya. Di sisi lain, Vietnam tidak dapat mengekor Cina menyusul
munculnya friksi ideologis dengan pemerintah Beijing dalam masalah Laos
dan Kamboja. Bahkan friksi tersebut nyaris menyulut konfrontasi. Vietnam
tampaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk meyakinkan sekutu
komunisnya, Cina, bahwa hubungan kedua negara tak akan terganggu akibat
kehadiran Amerika Serikat (AS), yang sekarang telah menjalin kemitraan
baru dengan AS. Di masa pemerintahan Barack Obama sekarang ini,
Singapura, Thailand, Vietnam, Indonesia dan Filipina jauh lebih mendapatkan
tempat khusus dalam politik luar negeri AS. Belum lagi ditambah dengan
posisi Vietnam sebagai Country Coordinator hubungan ASEAN Cina untuk
periode tahun 2009-2012.

6. Peringkat Internasional
Organisasi

Nama Survei

Peringkat

Heritage Foundation/The Wall Street


Journal
The Economist

142 dari
157
Indeks Kualitas Hidup, 2005 61 dari 111
155 dari
Reporters Without Borders
Indeks Kebebasan Pers
167
Transparency International
Indeks Persepsi Korupsi
111 dari 163
Indeks Pembangunan
109 dari
United Nations Development Programme
Manusia
177
Forum Ekonomi Dunia
Laporan Daya Saing Global 77 dari 125
12
Tabel 1. Peringkat Internasional
Indeks Kebebasan Ekonomi

12 www.wikipedia.com (diakses pada tanggal 09 oktober 2016 pukul


01.55)

KESIMPULAN
Secara astronomis, Vietnam terletak antara 9LU - 23LU dan 102BT - 110BT. Negara ini
ber-batasan langsung dengan Laos dan Kamboja di sebelah Barat, Cina di sebelah Utara,
serta Teluk Tonkin dan Laut Cina Selatan di sebelah Timur dan Selatan.
Wilayah daratan Vietnam bergunung-gunung, akan tetapi memiliki tiga wilayah
dataran rendah yang luas. Delta Sungai Song Hong terletak di bagian Utara dengan
pegunungan yang berdinding curam di kanan-kirinya. Kondisi ini dijadikan sebagai
batas alam dengan wilayah Laos dan Cina bagian Selatan. Puncak tertinggi di bagian Utara
adalah Gunung Fan Si Pan (3.142 m), sedangkan di bagian Selatan terdapat Delta Sungai
Mekong. Sungai Mekong merupakan sungai terpanjang di Asia Tenggara (4.106 km
Masyarakat Vietnam menggunakan bahasa resmi yaitu bahasa Vietnam dengan
mayoritas beragama Buddha dan 90% penduduk bersuku bangsa Vietnam. Lagu
kebangsaan Vietnam yaitu For Ward Soldier dan mata uang Vietnam disebut juga Dong.
Pada 21 juli 1954 Vietnam dinyatakan merdeka atas Prancis. Negara yang
juga merupakan bekas jajahan Cina ini telah melewati masa-masa yang panjang
dalam menuliskan sejarahnya yang digolongkan dengan beberapa

periode,

yaitu : Masa Pra-Dinasti ,Masa Dinasti-dinasti, Masa kolonialisme Perancis, Perang


Vietnam, Pasca Perang Vietnam, dan Doi Moi.
Negara yang beribukotakan Hanoii ini sebuah negara kesatuan dengan
bentuk pemerintahan Republik Sosialis. Pembagian kekuasaan dibagi menjadi
tiga, yaitu : kekuasaan legislatif dipegang oleh Majelis Nasional, kekuasaan
eksekutif dipegang oleh presiden yang dibantu wakil presiden dan perdana
menteri yang dibantu oleh lima wakil perdana menteri dan para menteri kabinet
serta kekuasasan judikatif dipegang oleh Badan Peradilan yaitu Peoples Court
dan Central Commissions.
Pemilihan Badan Perwakilan Politik yang berperan untuk merumuskan
kebijakan publik berasal dari satu partai karena negara Vietnam hanya memiliki
partai tunggal yaitu partai komunis. Badan eksekutif mempertanggungjawabkan
tugas-tugasnya kepada partai komunis bersama Majelis Nasional Vietnam yang
merupakan pemegang kedaulatan tertinggi negara. Dalam setiap kebijakannya
Vietnam berdasarkan pada partai komunis Vietnam yang juga mengendalikan

kekuasaan dan pelaksanaan politik melalui kongres partai komunis dan majelis
nasional.
Tabel Perbandingan Politik
(Lembaga Negara)
Lembaga
Eksekutif

Kuba

Vietnam
Peran pemerintah khususnya
Presiden bertugas mewakili rakyat
baik secara internal maupun
eksternal. Dan juga bertugas
menjaga konstitusi yang ada. Dan
sekaligus presiden menjabat
panglima tertinggi militer

Legislatif

National State Assembly


(unicameral)
Parlemen dipilih oleh rakyat melalui
pemilu namun calonnya bebas dari
manapun namun harus disetujui oleh
parlemen

Yudikatif

Memiliki Mahkamah Agung


Rakyat(supreme peoples court of
Vietnam) sebagai lembaga tertinggi
di bidang hukum.anggotanya dipilih
oleh national assembly( NA)

Partai Politik

Single Partai
Partai Komunis Vietnam (VCP)

Anda mungkin juga menyukai