Anda di halaman 1dari 47

Dinasti Ming dan

Dinasti Qing
Kelompok
Erna Paramitha 210210302021
Hemi Fatmawati 210210302023
Nafisah Andani 210210302024
Anita Kharisma 210210302025
Sumber Referensi
[Ebook] Rowe, William T. 2009. Cina’s Last Empire: The Great Qing. Harvard University Press

Wakeman, Frederic, Jr. 1975. The Fall of Imperial Cina. New York: The Free Press

Agung, L. (2018). Sejarah Asia Timur 1. Yogyakarta : Ombak.

Taniputera, I. (2016). History of China. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

<http://id.wikipedia.org/wiki/Kaisar_Kangxi>, diakses 5-3-2023 pukul 22.40 WIB

<http://id.wikipedia.org/wiki/Kaisar_Yongzheng>, diakses 5-3-2023 pukul 22.50 WIB

<http://indonesian.cri.cn/Cinaabc/chapter14/chapter140111.htm>, diakses 5-3-2023 pukul 21.30 WIB


Pokok Pembahasan

Latar Belakang Dinasti


01 Ming dan manchu

Perkembangan dan Kejayaan


02 Dinasti Ming dan Qing

03 Keruntuhan Dinasti Ming


dan Dinasti Qing
01
Latar belakang Dinasti
Ming dan manchu
Setelah berhasil mengusir bangsa Mongol,Zhu
Yuangzhang menotabkan dirinya sebagai kaisar
dengan gelar Ming Taizu (1368-1398).Tahun
pemerintahannya disebut dengan Hongwu.

Zhu Yuanzhang digantikan oleh cucunya yang


bernama Zhu yunwen dengan gelar Jianwen (1399-
1402).

Taniputera,I.2017.History of China.AR-RUZZ. Jogjakarta hal 462


Yongle

Yongle digantikan oleh putra tertuanya,


Hongxi (1425), yang hanya memerintah
setahun. Kaisar bertubuh gemuk dan sakit-
sakitan ini tidak begitu tertarik pada
kemiliteran. Meskipun demikian, ia adalah
seorang penguasa yang manusiawi serta
memiliki kecakapan dalam administrasi
pemerintahan.

Taniputera,I.2017.History of China.AR-RUZZ. Jogjakarta Hal 462


Xuande adalah kaisar pertama Dinasti Ming. Bahkan ia sendiri
merupakan seorang seniman berbakat. Seperti seorang pencinta
dungdut seni, dikumpulkannya 1 seniman berbakat dari penjuru negeri
serta pemerintahkan mereka untuk hiasi makam-makam lelurnya
dengan karya seni indah.

Zhu Qishen naik tahra dengan gelar Zhengorg pada tahun 1436 saat
baru berusia 8 tahun,neneknya yang bermarga Zhang (janda Hongu)
memegang tampuk kekuasaan sebagai wali dengan dibantu oleh tiga
orang menteri bijaksana

Taniputera,I.2017.History of China.AR-RUZZ. Jogjakarta Hal 463


Masa pemerintahan Jiajing yang berlangsung cukup lama ini
memberikan kestabilan bagi China. Meskipun demikian, pertahanan
negara dapat dikatakan sangat lemah. Bangsa Mongol di utara yang
saat itu dipimpin oleh Altan Khan (1507-1582) telah menyusun
kekuatannya kembali, dan pada tahun 1542 dengan penuh keberanian
menyerang China.

Taniputera,I.2017.History of China.AR-RUZZ. Jogjakarta Hal 468


Kaisar Dinasti Ming yang terkenal berikutnya adalah Wanli (1573 1620).
Pada masa kekuasaannya, transformasi China menuju negara modern
dimulai. Hasil pertanian dari Amerika, seperti jagung,kentang manis dan
kacang,mulai dikenal dan jumlah penduduk hingga menjadi lebih dari 100
juta jiwa atau bertambah dua kali lipat dibandingkan saat awal berdirinya
Dinasti Ming.

Taniputera,I.2017.History of China.AR-RUZZ. Jogjakarta Hal 469


Latar belakang Dinasti Manchu
Tidak berbeda dengan Dinasti Yuan, Dinasti Qing yang didirikan oleh bangsa Manchu merupakan
dinasti asing di China. Sebagai pequa pertama, Shunzhi harus berjuang keras untuk membersihkan
negerinya dari sisa-sisa kaum pemberontak dan menarik simpati rakyat.

Pada tahun 1647, pihak Qing berhasil mengalahkan dan membunuh pimpinan pemberontak lainnya yang
bernama Zhang Xinzhong di Provinsi Sichuan. Zhang adalah orang yang terkenal kekejamannya karena
telah membantai jutaan orang.

Taniputera,I.2017.History of China.AR-RUZZ. Jogjakarta Hal 470


Meskipun bangsa Manchu menyatakan bahwa tujuan mereka adalah demi
membalaskan kematian kaisar terakhir Dinasti Ming dan menyelamatkan negeri
itu dari kaum pemberontak dapat bukti-bukti yang memperlihatkan bahwa
tujuan mereka tidak sepenuhnya mulia. Mereka menolak untuk meninggalkan
Beijing dengan alasan bahwa mereka tidak merebutnya dari Dinasti Ming,
melainkan mengamankannya dari kaum pembrontakan.

Bahkan pada bulan oktober 1644,mereka memindahkan ibukota mereka dari


Mukden ke bajingan, sehingga secara resmi mengawali berddirinya dinasti Qing.

Taniputera,I.2017.History of China.AR-RUZZ. Jogjakarta Hal 470


02
Perkembangan dan Kejayaan
Dinasti Ming dan Qing
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi

 Kaisar Hongxi yang tertarik dengan astronomi telah


berhasil mengenali adanya bintik matahari jauh sebelum
bangsa Barat mengenalnya.

 Salah satu di antara catatan itu berasal dari tanggal 20


Agustus 1514.

 Kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan Dinasti Ming


juga ditunjang oleh kedatangan para Yesuit

 Sabbation De Un pad tahun 1606 ke Beijing Ketika ahli-


ahli astronomi kerajaan melakukan kekeliruan dalam
meramalkan suatu gerhana matahari,
Lanjutan

 Penerjemah ini dilakukan oleh De Ursis dengan Bnatuan Paul Xu ( Xu - Guanqi


) pada tahun 1562 – 1633.
 Salah satu karya Barat yang diterjemahkan adalah risalah matematik karangan
Euklides.
 Tokoh Yesuit penting yang memberikan ilmu pengetahuan Dinasti Ming adalah
Johann Adam Schall.
 Schall juga ikut ditangkap namun belakangan dibebaskan dan meninggal dunia
pada tahun 1666
 Pada tahun 1615, terbitlah suatu karya berjudul Gonghw changku xushi Apa yang
Orang Perlu Ketahui Mengenai Perbengkelan dan Pergudangan Pada Kementerian
Pekerjaan Umum).

 Menyusul kemudian terbitlah Tiangong kaiwu pada tahun 1637 yang berisikan
pembahasan mengenai teknik pertanian, pemintalan pembuatan keramik, pengecoran
besi atau baja, transportasi air, produk senjata, kuas, serta kertas.

 mengena seluk-beluk peralatan militer serta hidrolis.

 dihasilkan suatu karya yang mengupas mesin-mesin Barat dengan judul Yanxi gigi
tushun

 Pada masa akhir Dinasti Ming, terbit pula berbagai buku mengenai pertanian, seperti
Nongshu karya Ma Yilong (1490-1571);
Perkembangan Ilmu Pengobatan
 Li Shishen (1518-1593) adalah tabib terkenal yang hidup semasa
Thati Ming Hasil karyanya yang terpenting adalah Materia Medica
Gangma dalam 52 jilid, yang memuat penjelasan mengenai 1.892
ohar Tionghoa (baik berupa tumbuhan, hewan, maupun mineral)
serta memiliki lebih dari 1.000 ilustrasi.

 ia harus bepergian ke gunung-gunung serta tempat-tempat


terpencil. demi mempelajari dan mengumpulkan contoh bahan
obat-obatan.

 Li Shinzen sendiri berasal dari keluarga tabib.

 Tetapi setelah tiga kali mengalami kegagalan dalam ujian negara,


ayahnya mengizinkan Li untuk mempelajari pengobatan, dan
dengan segera ia menjadi tabib terkenal.
Perkembangan Seni

 zaman Dinasti Ming banyak dari novel tersebut yang masih digemari orang dan telah
diangkat ke layar lebar, seperti Kisah Tiga Negara (Sanguo Yanyi), Perjalanan ke Barat
Xryouji, Hokkian: See You Kie), Kisah Tepi Air (Suihuquan, Hokkian: Shu Hu
Thoan), Penganugerahan Dewa (Fengshen, Hokkian: Hong Sin), dan lain sebagainya.

 Pengarangnya adalah Lo Guanzhong. yang hingga saat ini masih belum dapat
ditemukan dengan pasti kapan kurun waktu kehidupannya.

 Novel ini merupakan buah karya seorang sastrawan bernama Wu Chengen (11510-
1580).
lanjutan
 Kisah Tepi Air mengisahkan tentang 108 pendekar Gunung Liang Langhan).

 Terdapat pula petani yang nengalami tindakan semena-mena serta tidak juga mendapatkan
keadilan, au seorang gagah perkasa yang gemar membela mereka yang tertindas.

 Novel Penganugerahan Dewa tidak jelas siapa pengarangnya. Isinya


mengisahkan tentang pertempuran meruntuhkan Dinasti Shang serta pendirian
Dinasti Zhou yang banyak dibantu oleh orang-orang sakti.
 Kuil Pemujaa Tahunan, tempat kaisar berdoa
memohon panen yang baik (rituali diawali
semenjak zaman Dinasti Zhou, Kal Alam Semesta,
tempat meletakkan papan pemupan bagi langit
dan leluhur; dan Alta Lang -suatu panggung
berbentuk lingkaran

 Altar ini memiliki tiga tingkat dan masing-masing


jumlah anak tangga ataupun tiang semuanya
dibuat kelipatan sembilan, yakni angka yang
melambangkan kekaisaran.

 Setelah berpuasa dan mengenakan jubah baru, ia


menaikan tangga kuil serta melakukan upacara
persembahyangan. Kaisar menyembah sembilan
kali dan memohon berkah serta perlindungan bagi
negerinya.
 Istana Terlarang yang terpampang ke seluruh penjuru dunia
merupakan bukti dari keagungan seni arsitektur Dinasti Ming
Pembangunannya dimulai pada tahun 1406 dengan
mengerahkan 200.000 pekerja dan dihuni pada tahun 1421

 Luasnya mencapai 250 akre. Pemilihan bahan bangunan dan


warna menjadikan istana ini tampak sangat dramatis dan
tidak ada bandingannya dalam sejarah.

 terkenal akan keramik-keramiknya yang dickspor ke seantero


penjuru dunia. Kaisar-kaisarnya sendiri menjadi pelindung
bagi industri keramik dengan mendirikan pabrik keramik
kekaisaran di Jingdezhen, Provinsi Jiangxi.

 Nilainya menjadi lebih berharga ketimbang sutra dan


dickspor hingga ke Jepang, Asia Tenggara, serta Timur
Dekat.
 Objek lukisan pada masa itu adalah pemandangan
alam atau hewan. Sebagaimana halnya pada zaman
Dinasti Song, lukisan Ming bernuansa realistik.

 pada usia 80 tahun melukis pohon sipres di atas batu


karang yang kokoh sebagai perlambang bagi kekuatan

 Qiu Ying (1520-1552), telah menghasilkan lukisan


yang menggambarkan para sarjana sedang mengamati
hasil ujian.

 Oleh karena itu, agar dapat menang dalam persaingan,


para penerbit berlomba-lomba untuk menghiasi buku
terbitannya dengan gambar-gambar agar dapat
menarik minat pembaca
Perkembangan Ekonomi dan Kemasyarakatan Semasa
Dinasti Ming
 Semasa pemerintahan Chenghua (1465-1487), terjadi perkembangan yang pesat dalam bidang
industri, seperti sutra yang dihasilkan di Suzhou Ini menciptakan golongan karya baru yang
berlomba-lomba dengan kaum bangsawan dalam mengumpulkan benda-benda seni.

 Perdagangan : pada saat itu perdagangan internasioanl ini berkembang pesat . banyak produk pada
dinasti ming seperti sutra,keramik yang menjadi terkenal di seluruh penjuru dunia dan juga bisa
memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi dinasti ming.
Perjalalan Musibah Zheng He: Perkembangan dalam
Navigasi dan Teknik Pembuatan Kapal
 Zheng He berangkat pada tahun 1405 dengan membawa 63 kapal yang memuat 27.870 orang (jauh lebih
banyak dibandingkan dengan pelayaran Colombus).

 Misi pelayaran besar ini, hanya dapat dimungkinkan bila China telah mengembangkan pengetahuan
mengenai navigasi serta pelayaran yang tinggi Bukti nyata kemajuan teknologi China dalam bidang
pelayaran diperlihatkan oleh sebuah kitab berjudul Wu Pei Chi, yang isinya mengenai seluk-beluk pelayaran
China kuno.

 Bintang kutub memiliki arti penting bagi bangsa Tionghoa serta merupakan dasar bagi astronomi China

 para menteri, pejabat, hamba, dan rakyat yang bersama-sama mengelilingi kaisar, demikian pula halnya
dengan bintang-bintang lain yang "mengelilingi bintang kutub.

 ). Penentuan acuan berdasarkan bintang kutub ini memiliki kelebihan, karena dapat menentukan garis lintang
tempat kita berada saat itu hanya dengan mengukur sudut ketinggian bintang kutub.
Lanjutan

 Bila seseorang telah berada di belahan bumi selatan, ia tidak akan


dapat menentukan posisinya lagi; karena bintang kutub utara tidak
tampak dari tempat itu.

 . Namun, bangsa Tionghoa belum mengenal teknik ini, yang juga


yang tidak terpengaruh oleh belahan bumi utara maupun baru
ditemukan oleh bangsa Portugis pada tahun 1474.

 Untuk menghitung posisi atau jarak yang telah ditempuh, mereka


hanya mengalikan kecepatan kapal dengan waktu yang telah berlalu.

 Inilah sebabnya men gapa pengukuran garis lintang yang dilakukan


pelaut China tidak lagi akurat bila berada di belahan bumi selatan.
 Bangsa Tionghoa selama berabad-abad telah mengembangkan teknik pembuatan kapal yang sanggup
bertahan terhadap ganasnya samudra raya.

 Teknik ini telah dikembangkan semenjak abad ke-7. untuk membuat kapal sebesar dipergunakan
Zheng He.

 Para ahli perkapalan di Longjiang, yang merupakan pusat pembangunan kapal masa itu, telah
merancang kapal mereka agar tahan terhadap badai yang paling dahsyat di laut.

 Kapal itu dirancang untuk terus mengapung, meskipun kedua biliknya telah bocor dan dibanjiri air.

 Sebagian besar dari mereka adalah para penjahat yang dihukum buang ke laut dan hukuman ini justru
malah menguntungkan mereka, karena kehidupan sebagai anak buah kapal jauh lebih baik ketimbang
sebagai tahanan.

 Tugas para tukang tersebut adalah memperbaiki layar, jangkar, pompa, dan bagian-bagian kapal
lainnya.
 Zheng He mengundangnya untuk datang menghadap Zhen berpura-pura menerima undangan itu,
tetapi secara diam-diam menyerang Zheng He.

 Perjalanan kedua dilakukan pada tahun 1408 yang mengunjungi Pahang, Singapura, Malaka,
Kalkuta, Srilanka, Maladewa, Quilon, Cochin Kalkuta, Persia, Aden, dan Makkah.

 Perjalanan ketiga berawal pada tahun 1412. Zheng He pada kesempatan kali ini mengunjungi
Sumatera, Jawa, Madura, dan lain sebagainya. Pada tahun 1416, Zheng He mengawali muhibah
keempatnya dengan disertai oleh utusan berbagai negeri yang mempersembahkan upeti pada
Dinasti Ming.

 Misi muhibah kelima dilakukan pada tahun 1421 dengan menyinggahi Siam dan Sumatera. Misi
muhibah keenam merupakan yang terakhir yang dilakukan di bawah pemerintahan Kaisar Yongle.

 Tetapi, penggant Hongxi, Xuande, memerintahkan agar Zheng He berlayar kembali demi
mempererat hubungan dengan negara-negara di seberang lautan. Sehubungan dengan misi
pelayaran Zheng He ini. Gavin Menzies seorang pensiunan angkatan laut Amerika.
Perkembangan Masa Kejayaan Dinasti
Manchu/Qing

1. Kaisar Kangxi (Xuanye) (memerintah tahun 1662-1722)


• Diakui sebagai kaisar terbesar dikarenakan berhasil
menyempurnakan penakhlukan militer Cina.
• Kebudayaan dan militer yang berkembang pesat
2. Kaisar Yongzheng (Yinzhen) (memerintah tahun 1722-1735)
• Ada beberapa kebijakan Kaisar Yongzheng yang menguntungkan
bagi perkembangan dinasti Qing selama dia memerintah, di
antaranya yaitu
a. Membentuk abinet militer “Junji Chu”
b. Memperbaiki hukum pajak
c. Mengirim pejabat handal ke daerah yang tertinggal.
d. Memperkuat pengawasan atas semua aspek pemerintahan
lanjutan

3. Kaisar Qianlong (Hongli) (1735–


1796)
• tentara dinasti Qing
menaklukkan kekuatan-
kekuatan separatis di Xinjiang,
Cina Barat Laut dan berhasil
menyatukan daerah tersebut
• Semakin kuat dan mengalami
perkembangan yang sangat pesat
Keruntuhan Dinasti Ming
1. Abahai berniat untuk menaklukan China bagian utara. Pada tahun
1640, ia menyerang Jizhou dengan kekuatan besar
2. Dinasti Ming memerintahkan Hong Cheng chou serta beberapa
jenderal perang untuk mempertahankan kota
3. Mengerahkan 130.000 pasukan untuk mempertahankan kedaulatan
wilayahnya
4. namun, Abahai tetap berhasil menghancurkan 50.000 pasukan China
 Wilayah Abahai kini bertambah luas hingga mencapai celah di Tembok Besar
(Shanhaiguan), tetapi ia memutuskan untuk tidak terlibat konfrontasi langsung dengan
pasukan Ming yang kuat di daerah itu, ia lebih memilih untuk mengalihkan serangannya ke
Manchuria Utara,

 Semasa pemerintahan kaisar Ming terakhir (Chongzhen), ancaman tidak hanya berasal dari
bangsa Manchu saja, melainkan juga oleh pemberontakan yang melanda dalam negeri
sendiri

 Kaisar Chongzhen menggantung dirinya pada sebatang pohon dan bersamaan dengan
kematiannya itu, berakhir pulalah Dinasti Ming.

 dinasti yang didirikan Li zhi cheng hanya sempat bertahan selama sebulan lebih saja. Dua
hari kemudian atau tepatnya tanggal 6, pasukan Manchu berbaris memasuki ibukota.
masa keruntuhan Dinasti
Manchu/Qing
Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran Dinasti Manchu di Cina ialah

1. Timbulnya Gerakan Teratai Putih

2. Adanya Perang Candu, baik Perang Candu I maupun II

3. Adanya Pemberontakan T'ai P'ing

4. Adanya eksploitasi Cina oleh negara-negara Barat

5. Adanya Perang Cina Jepang I, dan

6. Adanya Gerakan Boxers.


Gerakan Teratai putih
● Gerakan Teratai Putih ini telah muncul sejak
akhir masa pemerintahan Ch'ien Lung. Gerakan
ini terdiri dari orang-orang pecinta Kerajaan
Ming dan ingin mengembalikan kekuasaannya
karena Dinasti Ming pernah mengalami masa
kejayaan yakni masa Kaisar Yung Lo
Perang candu I dan II
● muncul kericuhan-kericuhan di Dinasti Manchu sebelum meletusnya
perang candu
● bangsa barat (Inggris) datang ke Cina dengan tujuan antara lain :

i. Negara-negara Eropa menginginkan untuk dapat berdagang di Cina secara


bebas dengan Inggris sebagai pelopornya,

ii. Di Eropa telah terjadi revolusi industri yang mengakibatkan Inggris harus
keluar mencari daerah pasar industri

iii. Mengadakan hubungan dagang terutama perdagangan candu


Perang candu I dan II
● Meletusnya Perang Candu ini diawali dengan tampilnya seorang tokoh
bernama Lin Tse Hsu, yang diangkat sebagai Komisioner pada Canton
1839 M.
● Ia bertindak sangat keras. Lin Tse Hsu memaksa menyerahkan muatan
candu sebanyak 20.000 peti seharga 9 juta dollar, dibuang ke laut.
● Tindakan tersebut mengakibatkan renggannya hubungan antara Dinasti
Manchu dengan Inggris.
● Akibatnya Lin Tse Hsu digantikan oleh Chi San untuk melakukan
perdamaian.
Perang candu I dan II
● Namun, Inggris membuat tuntutan yang memberatkan China, sehingga
terjadilah Perang Candu I
● China harus menandatangani perjanjian Nangking pada 29 Agustus 1842
● Kekalahan China dalam perang ini menurunkan derajat di mata
Internasional
● Sejak 1843 M sampai 1856 M Inggris memiliki banyak pengaruh di
China
● Karena belom puas, Inggris itu lagi-lagi memasukkan candu sebesar-
besarnya, sehingga terjadilah Perang Candu II
Pemberontakan T’ai Ping (1850-1864)

● Pemberontakan ini berasal dari dalam (rakyat Cina) yang ingin


menggulingkan kekuasaan Manchu
adapun faktornya :
a) Hilangnya kepercayaan rakyat China terhadap pemerintahan Manchu /
Qing
b) Masyarakat menderita akibat peperangan
c) Timbulnya semangat Nasionalisme China
d) Berkembangnya agama Kristen
Pemberontakan T’ai Ping (1850-1864)

● Pada tahun 1849 M daerah Kwangsi mengalami bencana kelaparan, dan


menderita hebat.
● Dimanfaatkan Hung Hsiu Ch’uan untuk melakukan pemberontakan dan
lama-kelamaan mengalami dapat menaklukan beberapa wilayah China
● Kecermelangan kaum pemberontak mulai menurun dalam pertempuran di
Kwangsi dan Anwei
● Dengan jatuhnya Nangking, berarti hancurlah kekuatan T’ai Ping
Perang China-Jepang (1894-1895 M)

● Sebab Umum peperangan :


a) Korea merupakan batu loncatan untuk memasuki Manchuria dan
China serta daratan Asia yang lain
b) Korea akan dijadikan sebagai tempat pemindahan sebagian
penduduk Jepang yang telah padat
c) Korea kaya akan bahan mentah untuk industri,
Perang China-Jepang (1894-1895 M)
● Sebab khusus peperangan : Korea mengalami pemberontakan
Tonghak
● Pemberontakan golongan kaum konservatif melawan kaum progresif
● Kaum konservatif meminta bantuan China
● Sedangkan kaum Progresif meminta bantuan Jepang
● Pemberontakan berhasil di padamkan sebelum bala bantuan tersebut
datang
Perang China-Jepang (1894-1895 M)

a) Pemerintahan Korea menginginkan pembaharuan dengan


meminta bantuan Jepang
b) Sehingga persengketaan China-Jepang seakin besar, hingga
melutuslah Perang
c) Dengan kemenagan di pihak Jepang, dan diakhiri dengan
perjanjian Shimonoseki pada 17 April 1895 M
Keadaan setelah Perang
a) Banyak negara-negara barat yang mulai berambisi kepada
Manchuria dan Korea
b) Sehingga rakyat banyak menderita
c) Menyadari akibat ketertinggalan serta kekalahan dari bangsa
Barat, Kerajaan menjanjikan dibentuknya Dewan Rakyat
d) Karena adanya ketidakpuasan rakyat, muncul banyaknya
pemberontakan
e) Paling terkemuka adalah Sun Yat Sen
f) Ia membentuk mendirikan suatu perkumpulan bernama
Zhengguo Dongmenghui
Keadaan setelah Perang

a) Dimana anggotanya beriikrar


- mengusir bangsa Manchu
- merebut kembali China bagi Bangsa Tionghoa
- mendirikan suatu negara berbentuk Republik
- menyamaratakan kepemilikan tanah
b. Banyak orang Tionghoa luar negeri yang meberikan
dukungan kepada gerakan Dr Sun Yat Sen
c. Perkumpulan itu menuntut agar keluarga kaisar tidak
diperbolehkan menjadi Kabinet
Lanjutan
• pemerintahan revolusioner mengajukan tuntutan pada pangeran Chun II
selaku wali agar Kaisar Xuandong meletakan jabatannya
• Pemerintah revolusioner berusaha menggalang dukungan dengan
mengatakan bahwa kemerdekaan merupakan hak segala bangsa
• Pangeran Chun II tidak dapat mempertahankan kedudukannya dan
mengundurkan diri pada 6 Desember.
• Kemenangan telah berpihak pada kubu revoluisioner
• Wakil provinsi juga sudah menyatakan keberpihakannya terhadap kaum
revoluisioner
• Mereka sepakat mengangkat Dr. Sun sebagai presiden pemerintah
Republik Rakyat China pada 1 Januari 1912
• Keruntuhan pemerintahan Qing sebagai Dinasti berakhir pada abad ke 16-
20 M
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai