INDONESIA
(Belanda : Kolonial Hindia
Belanda +/- 1817)
Dosen Pengampu :
Drs. Kayan Swastika, M.Si
Riza Afita Surya, S.Pd., M.Pd.
ANGGOTA KELOMPOK
01 8A 02
HEMI FATMAWATI
RICCA MAILATUL MAULIYAH
210210302012 210210302023
TABLE OF CONTENT
Soejono, R.P. dan Leirissa, R.Z. (Ed.), 2010, Sejarah Nasional Indonesia
IV: Kemunculan Penjajahan Di Indonesia (± 1700-1900). Jakarta: Balai
Pustaka.
Surjo, J. dan Lubis, N.H. (Ed.), 2013, Indonesia Dalam Arus Sejarah 4:
Kolonisasi dan Perlawanan. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve.
01
Fig. IV
Fig. V
PENDAHULUAN
s
Venu
CIKAL BAKAL NEGARA KOLONIAL HINDIA
BELANDA
Fig. VI
Fig. VII
Pembukuan
Perang
Ganda
Venus
Lanjutan
a. Pembukuan Ganda
.
Semua pengeluaran belanja untuk Asia dicatat b. Perang
dalam pembukuan di negeri Belanda, sedangkan di *Kapal-kapal VOC yang melintas menjadi
Batavia juga memiliki pembukuan sendiri yang sasaran negara yang sedang perang, hal
mencatat pemasukan dan pengeluaran yang tersebut mengakibatkan berkurangnya
dibelanjakan di Asia. Pembukuan Belanda tidak kapal-kapal VOC yang mengarungi laut.
terlihat mengalami kerugian selama abad ke-17.
Tetapi pada abad ke-18 mengalami kerugian. *VOC yang terus merugi tidak sanggup
membayar dividen saham yang dibeli
rakyat. Hal tersebut membuat perusahaan
harus berhutang pada negara.
02
Fig. IV
Fig. V
SISTEM POLITIK
s
Venu
JAWA TENGAH
a. Wilayah
Di pedalam Pulau Jawa berkembang kerajaan b. Raja dan Bangsawan
pajang. Perebuatan kekuasaan mewarnai
perkembangan politik setelah kekuasaan kerajaan Raja mempunyai kekuasaan sentral di
Majapahit sebagai pusat kerajaan memudar. dalam wilayah negarannya. Keabsahan,
Kerajaan pajang mulai tengelam, kerajaan Mataram kedudukan, dan kekuasaan raja didapat
yang terletak dijawa tengah mengambil alih karena warisan menurut tradisi. Dengan
perannya sebagai pusat politik. Daerah pajang juga demikian, pengangkatan raja baru lebih
dibagi menjadi dua bagian, yaitu daerah panumpin, didasarkan pada keturunan atau hak waris
meliputi daerah sukowati dan daerah panekar, yang menurut tradisi. Menurut tradisi istana,
merupakan daerah pajang sendiri. sebagai pengganti raja ditetapkan putra
laki-laki tertua atau satu-satunya putra laki-
laki dari raja dengan permaisuri.
JAWA TENGAH
c. Birokrasi
d. Masyarakat
Pada masa pemerintahan Sultan Agung Adipati
Mandaraka pernah menjabat sebagai Patih Lebet, Secara garis besar masyarakat dalam negara
sedang pada masa pemerintahan Amangkurat, Mataram, termasuk juga setelah menjadi
Tumenggung Singaranu pernah diangkat menjadi Negara Surakarta dan Yogyakarta, dapat
Patih Lebet. Sejak tahun 1755, jabatan Patih Lebet dibagi menjadi dua bagian, pertama yaitu
tersebut dihapuskan. Para wedana gedong lapisan atas atau disebut lapisan orang besar
ditugaskan untuk mengurus keuangan dan (wong gede, priyai luhur), sebagian besar
perbendaharaan istana, sedang wedana keparak termasuk golongan yang memerintab.
bertugas mengurus keprajuritan dan pengadilan. Lapisan kedua adalah lapisan bawah, yaitu
Untuk mengurusi pemerintahan di Kutanegara, raja rakyat biasa (wong cilik, kawulo alit) yang
mengangkat dua orang tumenggung. Kedua jumlahnya jauh lebih besar daripada lapisan
tumenggung ini langsung dibawah perintah raja atas dan merupakan golongan dan
diperintah.
BALI
b. Raja dan Bangsawan
a. Wilayah
Pertengahan abad ke-19, di Bali terdapat sejumlah Di wilayah negaranya, raja dihormati
negara, masing masing mempunyai raja dan sebagai penguasa tertinggi. Kekuasaan raja
pemerintahan sendiri. Dipantai utara, memanjang diperoleh karena keturunan. Dalam keadaan
dari Tanjung Pasir disebelah barat sampai Tanyar damai, untuk memelihara loyalitas rakyat
(sebuah kota di sebelah timur laut gunung Batur), terhadap raja, ada suatu tradisi yang disebut
terdapat kerajaan Buleleng. Diantara raja dari ngarebeg. Didalam upacar ngarebeg
negara tersebut di atas, Raja Dewa Agung dari penduduk laki-laki di wilayah negara
Klungkung diakui sebagai raja tertinggi oleh datang berkumpul dengan membawa
hamper seluruh negara di Bali. Wilayah kekuasaan senjata mereka masing-masing dan
raja-raja Bali pernah tidak terbatas pada daerah Bali memgadakan parade pasukan bersenjata
saja, tetapi sampai Pulau Lombok. dihadapan raja dan para pembesar. Tradisi
ini selain untuk menunjukan kekuasaan raja
juga dimaksudkan untuk memelihara
perasaan tanggung jawab rakyat terhadap
keselamatan negara.
BALI
d. Masyarakat
c. Biokrasi
Untuk menjalankan pemerintahan diseluruh wilayah Meskipun tidak setajam pembagian kasta di
suatu kerjaan, raja dibantu oleh para pejabat India, di Bali terdapat juga pemggolongan
pemerintahan yang secara hierarkis menduduki penduduk menjadi empat kasta yaitu :
fungsi tertentu dalam birokrasi kerajaan. Di dalam • Golongan brahmana adalah golongan
mengambil kebijakan pemerintahan didampingi yang terhormat dalam masyarakat Bali.
oleh sebuah Dewan kerajaan yang bernama • Golongan kesatria dapat dibedakan dalam
pasamuan Agung. Tugas pokok Pasamuan Agung tiga tingkatan, yaitu golongan kesatria
adalam memberi nasihat dan pertimbangan pada dalem, golongan predewa, dan golongan
raja dalam memecahkan persoalan-persoalan sulit pangakan, prebagus, atau presanghiyang.
yang dihadapi dan ikut membantu dalam • Golongan weisya dapat dibedakan dalam
penyusunan undang-undang kerajaan tiga tingkatan, yaitu golongan pregusti
golongan dari keturunan arya jawa, dan
keturunan tiga orang weisya dari jawa yang
datang di Bali bersamasama para arya jawa.
Lanjutan
Fig. V
SISTEM EKONOMI
s
Venu
SISTEM EKONOMI
Fig. VI
Fig. VII
Fig. V
SISTEM SOSIAL
s
Venu
Sistem Sosial Hindia Belanda
Gerakan Gerakan
Gerakan Gerakan
Melawan Sekte
Ratu Andil Samin
pemerasan Keagamaan
Fig. VI
Pemerasan
Secara umum semua perlawanan
yang terjadi ditanah parti kelir
akibat adanya tuntutan pajak dan
kerja rodi yang tidak adil bagi Saturn
“Venus is the kaum petani.
second planet
from the Sun”
Fig. VI
Pemerasan
Tuan tanah dan hak istimewanya
melakukan eksploitasi tanah
miliknya semaksimal mungkin.
Saturn
“Venus is the
second planet
from the Sun”
Fig. VI
Pemerasan
Para petani bertanggungjawab
membayar cuke dan pajeg, pajak
yang dikenakan pada tanaman padi
Saturn
“Venus is the dan kacang
second planet
from the Sun”
Fig. VI
Fig. V
Ratu Adil II
Ratu Adil II
Ratu Adil II
Ratu Adil II
Gerakan Samin II
Gerakan Samin II
KASIH!
Pluto