Anda di halaman 1dari 8

Kerajaan Islam di Indonesia.

Kerajaan Islam di Indonesia diperkirakan kejayaannya berlangsung antara abad ke-13


sampai dengan abad ke-16. Timbulnya kerajaan-kerajaan tersebut didorong oleh maraknya
lalu lintas perdagangan laut dengan pedagang-pedagang Islam dari Arab, India, Persia,
Tiongkok, dll. Kerajaan tersebut dapat dibagi menjadi berdasarkan wilayah pusat
pemerintahannya, yaitu di Sumatera, Jawa, Maluku, dan Sulawesi.

Kerajaan Samudera Pasai

Kesultanan Pasai, juga dikenal dengan Samudera Darussalam, atau Samudera Pasai, adalah
kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera, kurang lebih di sekitar Kota
Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia. Diperkirakan Samudera Pasai
mendapat pengaruh Islam sejak abad ke-8.

a. Berdirinya Kerajaan Samudera Pasai

Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu, yang bergelar Sultan Malik as-Saleh, sekitar
tahun 1267. Keberadaan kerajaan ini juga tercantum dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq
(Pengembaraan ke Timur) karya Abu Abdullah ibn Batuthah (1304–1368), musafir
Maroko yang singgah ke negeri ini pada tahun 1345. Kesultanan Pasai akhirnya
runtuh setelah serangan Portugal pada tahun 1521.

b. Pemerintahan dan Sosial Ekonomi.

1.) Raja Malik al Saleh

Adalah raja pertama Kerajaan Samudera Pasai. Sebagai raja pertama, Malik al
Saleh berusaha meletakkan dasar-dasar kekuasaannya secara Islam. Malik al
Saleh juga telah berusaha mengembangkan bidang perdagangan.

2.) Sultan Malik al Tahir

Adalah putra Sultan Malik al Saleh. Pada masa pemerintahannya beliau


meneruskan usaha ayahnya sehingga Kerajaan Samudera Pasai terus mengalami
perkembangan.

3.) Sultan Malik al Tahir ||

Pada masa pemerintahannya kehidupan sosial ekonomi mengalami


perkembangan. Aktivitas perdagangan makin ramai. Barang dagangan yang
penting, antara lain lada, kapur barus, dan emas. Samudera Pasai telah mengenal
mata uang sebagai alat tukar. Sultan juga memiliki armada laut yang kuat
sehingga para pedagang merasa aman berdangang di Samudera Pasai.
c. Berakhirnya Kerajaan Samudera Pasai.

Munculnya Kerajaan Malaka menyebabkan Samudera Pasai kehilangan peranannya


dalam perdagangan dan penyebaran agama islam. Selain itu, munculnya Kerajaan
Aceh menyebabkan makin mundurnya Kerajaan Samudera Pasai. Karena semakin
lemah, maka pada tahun 1522 Samudera Pasai diduduki Portugis.

Kerajaan Aceh

a. Berdirinya Kerajaan Aceh

Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis. Para pedagang Islam tidak mau berdagang
dengan orang-orang Portugis. Selanjutnya, orang-orang islam memusatkan kegiatan
pelayaran dan perdagangan di Aceh. Akhirnya, pada masa pemerintahan Sultan
Ibrahim, Aceh berhasil melepaskan diri dari Pedir dan berdiri sebagai kerajaan.

b. Pemerintahan dan Sosial Ekonomi

Sultan Ibrahim membentuk angkatan perang yang kuat. Dengan kekuatan itu, Aceh
berusaha meluaskan daerah kekuasaannya. Daerah Sumatera Barat yang kaya akan
emas dan lada berhasil dikuasai, sehingga menambah kekayaan Aceh.

Sultan Iskandar Muda. Ia memerintah tahun 1607-1636. Wilayah kekuasaannya


meluas sampai ke Semenanjung, Melayu.

c. Kemunduran Kerajaan Aceh.

Sultan Iskandar Muda wafat, digantikan oleh Sultan Iskandar Thani, saat Sultan
Iskandar Thani wafat, raja yang berkuasa selanjutnya merupakan tokoh yang lemah
sehingga Aceh mengalami kemunduran. Sementara itu, Belanda berhasil menguasai
Malaka. Belanda pun selanjutnya berusaha memasukkan pengaruhnya ke Aceh.
Kerajaan Demak

a. Pemerintahan dan Sosisal Ekonomi

1.) Raden Patah / Sultan Alam Akbar al Fatah

Dibawah pimpinannya, Kerajaan Demak terus berkembang. Sebagai pusat


perdagangan, Demak memiliki pelabuhan penting seperti Jepara, Tuban, Sedayu,
dan Gresik.

2.) Pati Unus

Tidak banyak melakukan serangan terhadap Portugis. Akan tetapi Pati Unus tidak
banyak melakukan serangan terhadap Portugis. Akan tetapi, Pati Unus
memperkuat engkatan lautnya untuk meningkatkan pertahanan laut. Hal itu
dimaksudkan untuk membendung kekuatan Portugis agar tidakmasuk ke Jawa.

3.) Sultan Trenggana

Demak mencapai zaman keemasannya, Sultan Trenggana memperluas daerah


kekuasaan ke Jawa Barat, dan Jawa Timur. Trenggana bercita-cita untuk
menghalangi pengaruh Portugis di Jawa yang bermaksud mendirikan Benteng di
Sunda Kelapa.

b. Berakhirnya Kerajaan Demak

Setelah Sultan Trenggana wafat, timbullah pertentangan di kalangan keluarga


kerajaan Demak. Terjadi perebutan kekuasaan antara Arya Penangsang, anak
Pangeran Sekar Pedolepen, dan Adiwijaya, menantu Sultan Trenggana. Berhasil
mengalahkan Arya Penangsang, Adiwijaya memindahkan Kerajaan Demak ke Pajang
karen asudah menjadi raja Demak. Dengan begitu, itu menandai bahwa runtuhnya
Kerajaan Demak.
Kerajaan Pajang

a.) Pemerintahan dan Sosial Ekonomi

Daerah yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajang pun bergeser,


sehingga mempengaruhi kegiatan perekoomian. Hasil di bidang pertanian
mnakin meningkat seperti beras, gula, dan palawija. Kegiatan pelayaran dan
perdagangan juga masih berlangsung, tetapi kurang mendapat perhatian dari
penguasa.

b.) Berakhirnya Kerajaan Pajang

Sutawijaya, anak angkat Sultan Adiwijaya, berhasil mengalahkan Arya Panggiri,


lalu memindahkan Kerajaan Pajang ke Mataram sehingga berakhirlah Kerajaan
Pajang.

Kerajaan Mataram

a.) Perkembangan Kerajaan Mataram

1.) Panembahan Senapati

Banyak terjadi peperangan untuk menundukkan para bupati yang berusaha


melepaskan diri dari kekuasaan Mataram. Pertentangan dengan Surabaya
dapat diselesaikan berkat jasa Sunan Giri.

2.) Mas Jolang


Banyak bupati yang berusaha memberontak dan melepaskan diri di Jawa
Timur. Sebelum menyelesaikan tugasnya menghadapi pemberontakan, Mas
Jolang wafat dalam pertempuran Krapyak.

3.) Sultan Agung

Kerajaan Mataram mencapai zaman emas. Mataram berkembang menjadi


negara agraris maritim. Kegiatan pertanian berkembang pesat.

b.) Runtuhnya Kerajaan Mataram

Setelah Sultan Agung wafat, Kerajaan Mataram mengalami kemunduran akibat


pertentangan perebutan takhta dan campur tangan VOC terhadap Kerajaan
Mataram.

Kerajaan Cirebon

a.) Pemerintahan dan Sosial Ekonomi

Dibawah kekuasaan Syarif Hidayatullah, Cirebon mengalami kemajuan pesat.


Cirebon menjadi kota dagang dan pelabuhan impor dan ekspor. Hubungan dagang
dengan dengan demak dan malakaterus mengalami peningkatan. Perkembangan
pelabuhan ceribon juga membawa perkembangan bagi daerah.

b.) Akhir Kerajaan Cirebon

Pada akhir abad ke- 17, cirebon dapat dikuasai oleh VOC karna kedudukan cirebon
dalam keadaan terancam dengan politik divide et impera, kasulutanan kanoman
terpaksa dibagi dua , yaitu kasultanan kanoman dan kasultanan kacirebonan. Sejak
itu kekuasaan cirebon terpecah menjadi tiga yaitu kasepuhan, kanoman, dan
kacirebonan.
Kerajaan Banten

a.) Pemerintahan dan Sosial Ekonomi

Di bawah kekuasaan Sultan Hassanudin, Banten mengalami kemajuan pesat. Sultan


Hassanudin aktif menyebarkan Islam dan memperluaswilayah kekuasaannya. Setelah
Sultan Hassanudin wafat, digantikan oleh anaknya, Pangeran Yusuf. Banten menjadi
penghasil lada dan merica, sebagai bahan dagangan yang sangat laku di pasaran.
Upaya di bidang pertanian, yaitu dengan cara memperluas areal sawah dan ladang
serta membangun bendungan dan saluran air.

b.) Akhir Kerajaan

Sepeninggal Sultan Maulana Muhammad, anak Pangeran Yusuf, Banten mulai


mengalami kemunduran. Karena gugur dalam ekpedisi penyerangan ke Palembang.

Kerajaan Makassar

a. Pemerintahan dan Sosial Ekonomi

Permusuhan Makassar dan VOC semakin meruncing dengan terjadinya insiden


penyerangan perahu Makassar yang berdagang ke Maluku.VOC memanfaatkan Aru
Palaka yang sedang bermusuhan dengan Makassar untuk mengalahkan Makassar.
Akhirnya Sultan Hasanudin menyerah kepada Belanda yang dibantu pasukan Bone.

b. Akhir Kerajaan Makassar


Kerajaan Makassar menjadi mundur setelah VOC berhasil mengalahkan Sultan
Hassanudin.

Kerajaan Banjar

a. Pemerintahan dan Sosial Ekonomi

Kerajaan Banjar terus berkembang, banyak daerah yang dikuasai. Perdagangan telah
menjadi tulang punggung perekonomian Kerajaan Banjar. Barang dagangan Kerajaan
Banjar adalah kapur barus dan intan.

b. Akhir Kerajaan Banjar

VOC meninggalkan Banjar karena pedagang dari Makassar, Jawa, dan Cina tidak mau
terikat oleh monopoli VOC. Lalu Kerajaan Banjar pun Runtuh.

Kerajaan Ternate dan Tidore

a. Perkembangan Pemerintahan dan Sosial Ekonomi

Tidore merupakan kerajaan yang mengalami perkembangan pesat. Kerajaan Ternate


dan Tidore kemudian berkembang menjadi kerajaan maritim yang sangat penting di
Indonesia. Hasil rempah-rempah menjadi andalan dalam perdagangan.

Setelah masuknya pengaruh dan kekuasaan Portugis, kedua kerajaan itu berseteru
karena menjadi korban politik adu domba.

Anda mungkin juga menyukai