Anda di halaman 1dari 2

Kejagung cokok DPO kasus korupsi dana

parkir Bandara Ngurah Rai

Merdeka.com - Tim Satuan Petugas (Satgas) Kejaksaan Agung (Kejagung) bersama


Tim Kejari Denpasar berhasil menangkap tersangka kasus korupsi pengelolaan dana
parkir Bandara Ngurah Rai, Bali, yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO)
Bidang Pidana Khusus (Gedung Bundar) Kejagung.

"Tersangka atas nama Chris Sridana, MBA (Dirut PT PSB) pada hari Sabtu
(23/11/2013) pukul 00.30 WITA di Platinum Executive Club, Jalan Suwung Batan
Kendal, Nomor 20 Denpasar, Bali," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung,
Setia Untung Arimuladi melalui siaran persnya kepada wartawan, Sabtu (23/11).

Untung menjelaskan, penangkapan ini terkait dengan kasus dugaan tindak pidana
korupsi pengelolaan parkir Bandara Ngurah Rai, yang dilakukannya bersama-sama
dengan 3 tersangka lainnya, yang lebih dulu telah di limpahkan oleh Penyidik Kejagung
ke tahap penuntutan di Kejaksaan Negeri Denpasar (19/11). 

Ketiga tersangka itu adalah: Inderapura Bernoza (general manager PT PSB), Mikhael
Maksi (manager operasional PT PSB), dan Rudi Johnson Sitorus (staf admin PT PSB).

Untung menambahkan, tersangka diduga telah melakukan perbuatan korupsi ketika PT


Angkasapura menunjuk PT PSB mengelola parkir di sana. PT PSB diketahui mengelola
parkir dengan sistem komputerisasi. Para tersangka itu, dalam melakukan sharing atau
pembagian keuntungan pendapatan parkir diduga memanipulasi jumlah pengunjung
yang masuk.

Ketiganya, kata Untung, mengurangi lamanya waktu pengunjung yang keluar, dan lain-
lain dengan memanfaatkan sistem komputerisasi (merekayasa laporan pendapatan
parkir) periode Oktober 2008 sampai Desember 2011).

"Bahwa pada saat penyidikan dilakukan penyidik berhasil melakukan penyitaan berupa
23 item surat-surat atau dokumen, serta bangunan berupa kantor-rumah-lahan tanah
yang terbagi dalam 7 sertifikat hak milik, antara lain di lokasi Jalan Raya Baypass
Ngurah Rai, Pererenan dan Tabanan senilai Rp 15.100.000.000," paparnya.

Hingga saat ini Chris Sridana telah ditahan di Rutan Grobogan Denpasar untuk 20 hari
ke depan mulai 23 November 2013. Tersangka diduga merugikan negara sebesar
kurang lebih Rp 20.826.955.358, melanggar pasal 2 ayat(1) Undang-undang Nomor 31
Tahun 1999 jo Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 jo pasal 55 ayat(1) ke-1 KUHP.

Anda mungkin juga menyukai