Anda di halaman 1dari 2

Mengenal Peran PPNS Penataan Ruang di

Kementerian ATR/BPN

Selain mewujudkan kepastian hukum hak atas tanah melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap (PTSL) serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui program Reforma Agraria,
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) juga memastikan tidak ada
pelanggaran terhadap tata ruang. 

Oleh karena itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
mengamanatkan dibentuknya Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Penataan Ruang.

Direktur Penertiban Pemanfaatan Ruang, Andi Renald mengatakan bahwa yang dimaksud PPNS
Penataan Ruang adalah Aparatur Sipil Negara yang diberikan kewenangan untuk melakukan penyidikan
pelanggaran pemanfaatan ruang berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang. 

“Selain itu, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja atau UUCK juga mengamanatkan
hal tersebut,” ujar Direktur Penertiban Pemanfaatan Ruang, Rabu, 21 Juli 2021.

Andi Renald juga mengatakan bahwa fungsi dan tugas PPNS Penataan Ruang tertuang dalam Peraturan
Menteri (Permen) ATR/Kepala BPN Nomor 3 Tahun 2017 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penataan
Ruang. 

PPNS Penataan Ruang bertugas untuk melakukan penegakan hukum, termasuk penyidikan terhadap
pelanggaran penataan ruang, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang. Penegakan hukum yang dimaksud adalah melakukan penyidikan terkait perbuatan pidana dalam
bidang penataan ruang. 

“Perlu diketahui, PPNS Penataan Ruang tidak berwenang untuk menangkap. Untuk melakukan hal
tersebut kita perlu dukungan dari Polri,” kata Andi Renald.

Lebih lanjut, sebelum menjadi PPNS Penataan Ruang, aparatur yang terpilih mendapatkan pelatihan dari
Polri. Direktur Penertiban Pemanfaatan Ruang mengatakan bahwa aparatur yang dapat menjadi PPNS
memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Hukum serta bidang ilmu terkait penataan ruang. 

“Aparatur tersebut akan dilatih mengenai hukum pidana penataan ruang, pemberkasan, teknik penyidikan,
dan juga substansi mengenai penataan ruang. Apabila aparatur tersebut lulus, maka akan dilantik menjadi
PPNS Penataan Ruang,” ujar Andi Renald.

Selain diberikan pelatihan oleh Polri, Kementerian ATR/BPN juga menjalin kerjasama dengan Komisi
Pemberantasan Korupsi RI, serta Bareskrim Polri untuk peningkatan kapasitas PPNS Penataan Ruang. 
“Kegiatan ini rutin tergantung temanya. Peningkatan kapasitas ini merupakan komitmen, tidak hanya
Kementerian ATR/BPN saja, tetapi juga kementerian dan lembaga lain untuk meningkatkan kapasitas
PPNS-nya,” ucap Direktur Penertiban Pemanfaatan Ruang.

Keberadaan PPNS Penataan Ruang selama ini terbilang cukup efektif, apalagi dengan telah diterbitkannya
Surat Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 1168/13.2/IV/2018 yang menginstruksikan agar dibentuk
Sekretariat PPNS Penataan Ruang di lingkungan Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi se-Indonesia. 

“Pembentukan sekretariat tersebut agar peran PPNS Penataan Ruang lebih optimal,” kata Direktur
Penertiban Pemanfaatan Ruang. []

Anda mungkin juga menyukai