Anda di halaman 1dari 14

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH KEPULAUAN RIAU
Jl. Daeng Kamboja Tanjungpinang 29125
Telepon : (0771) 7333083, Faksimile : (0771) 7333083
Laman : kepri.kemenkumham.go.id, Surel : kanwil.kepri@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN
PENGADAAN JASA KONSULTANSI PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG
KANTOR PADA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
KEPULAUAN RIAU TAHUN ANGGARAN 2024

KPA : I NYOMAN SURYA MATARAM


SATKER/SKPD : KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM
DAN HAK ASASI MANUSIA KEPULAUAN RIAU
PPK : RIA RIANTI, S.E.
PROGRAM : DUKUNGAN MANAJEMEN (013.01.WA)
KEGIATAN : PENGELOLAAN ADMINISTRATIF DAN
FASILITATIF KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN
HUKUM DAN HAM (1558)
OUTPUT : LAYANAN SARANA DAN PRASARANA
INTERNAL (1558.EBB)
SUBOUTPUT : LAYANAN PRASARANA INTERNAL
(1558.EBB.971)
KOMPONEN : GEDUNG DAN BANGUNAN (051)
AKUN : BELANJA PENAMBAHAN NILAI GEDUNG DAN
BANGUNAN (533121)

TAHUN ANGGARAN 2024


1. LATAR BELAKANG KEGIATAN
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang
selanjutnya disebut Kantor Wilayah adalah instansi vertikal Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia, berkedudukan di provinsi, berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Kantor Wilayah mempunyai tugas melaksanakan tugas pokok dan fungsi
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam wilayah
Provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kantor Wilayah dipimpin oleh
seorang kepala Kantor Wilayah yang mengoordinasikan pelaksanaan tugas para
kepala divisi. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kantor Wilayah
menyelenggarakan fungsi:
a. Pengoordinasian perencanaan, pengendalian program, dan pelaporan;
b. Pelaksanaan pelayanan di bidang administrasi hukum umum, kekayaan
intelektual, dan pemberian informasi hukum;
c. Pelaksanaan fasilitasi perancangan produk hukum daerah dan
pengembangan budaya hukum serta penyuluhan, konsultasi dan bantuan
hukum;
d. Pengoordinasian pelaksanaan operasional Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di bidang
keimigrasian dan bidang pemasyarakatan;
e. Penguatan dan pelayanan hak asasi manusia untuk mewujudkan
penghormatan, pemenuhan, pemajuan, pelindungan, dan penegakan hak
asasi manusia; dan
f. Pelaksanaan urusan administrasi di lingkungan Kantor Wilayah.
Kantor Wilayah melaksanakan tugas dan fungsinya berpusat pada
Gedung Kantor yang beralamat pada Jalan Daeng Kamboja Kelurahan Air Raja
Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang. Dimana saat ini kondisi
Gedung Kantor Kantor Wilayah membutuhkan perluasan berupa pekerjaan
konstruksi penggantian atap kantor, perluasan ruang lobi, peremajaan instalasi
listrik, dan penggantian plafon.
Pada Konstruksi Gedung Negara, setiap prosesnya akan memerlukan
tindakan Perencanaan/DED, sehingga proses pembangunan dapat berlangsung
dengan arah yang benar. Pada awal Tahap Konstruksi bangunan, secara umum
pekerjaan Perencanaan Detail/DED ditugaskan kepada pihak ketiga, yaitu
Konsultan Perencana. Konsultan Perencana akan melakukan Perencanaan
Detail untuk Pekerjaan Pembangunan tersebut. Secara Kontraktual Konsultan
Perencana bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa
Pengguna Anggaran. Dalam kegiatan operasionalnya Konsultan Perencana
akan mendapatkan bantuan bimbingan dalam menentukan arah pekerjaan
Pembangunan Pengelola Teknis Kegiatan yang ditunjuk dan bertanggung jawab
kepada Kuasa Pengguna Anggaran.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


A. Maksud
Maksud pekerjaan ini adalah untuk melakukan kegiatan perencanaan
berupa design perencanaan, Biaya konstruksi yang dijadikan sebagai
pedoman atau acuan atas pekerjaan penyediaan sarana dan prasarana pada
Perluasan gedung Kantor Wilayah.

B. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya pekerjaan ini adalah:
1. Tersedianya bentuk desain konstruksi pekerjaan Perluasan Gedung
Kantor;
2. Tersedianya gambar rencana dan perkiraan anggaran biaya secara umum
beserta rencana spesifikasi teknis terhadap usulan rencana desain.

3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan Jasa Konsultansi Perencanaan Perluasan Gedung
Kantor Pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Riau Tahun
Anggaran 2024 agar tersedianya perencanaan teknis yang efektif, efisien, dan dapat
dipertanggungjawabkan baik secara administrasi maupun teknis sehingga hasil
rancangan pekerjaan perluasan gedung dapat dilaksanakan pembangunannya
dalam waktu yang ditargetkan dengan pagu yang tersedia dalam anggaran, serta
dapat memberikan manfaat bagi penerima manfaat yaitu seluruh pegawai dan
masyarakat yang menerima pelayanan dari Kantor Wilayah.
4. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan berada pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Kepulauan Riau yang beralamat di Jalan Daeng Kamboja,
Kelurahan Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang,
Provinsi Kepulauan Riau.

5. SUMBER PENDANAAN
Pekerjaan ini dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Tahun Anggaran 2024 berdasarkan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA)
Satuan Kerja Sekretariat Jenderal Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Kepulauan Riau dengan Nomor DIPA: SP DIPA-
013.01.2.667786/2024 tanggal 28 November 2023 dengan pagu Biaya
Perencanaan Konstruksi sebesar Rp340.204.000 (tiga ratus empat puluh juta dua
ratus empat ribu rupiah).

6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Nama organisasi yang menyelenggarakan / melaksanakan pengadaan
barang/jasa:
a. K/L/D/I : Kementerian Hukum dan Hak Asasi Mausia Republik Indonesia
b. Satker/SKPD: Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Kepulauan Riau
c. PPK : Ria Rianti

7. DATA DASAR
Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan
konsultasi terlebih dahulu dengan Pengguna Jasa/ Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen, yaitu untuk mendapatkan konfirmasi
mengenai konstruksi yang akan ditangani. Adapun data-data yang diperlukan
sebelum melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :
a. Data-data dokumen kontrak sesuai dengan Penyedia Barang/Jasa yang
ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan;
b. Data lokasi untuk membantu proses selanjutnya;
c. Data mengenai bahan/material maupun peralatan yang digunakan sehingga
dapat menentukan jenis konstruksi yang akan ditangani;
d. Usulan- usulan teknis lain dari sumber-sumber yang dapat dipercaya;
e. Studi- studi terdahulu maupun data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan
dianggap penting.

8. STANDAR TEKNIS
a. Standar Nasional Indonesia Nomor 6897 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding untuk Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan;
b. Standar Nasional Indonesia Nomor 2835 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah untuk Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan;
c. Standar Nasional Indonesia Nomor 2836 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pondasi untuk Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan;
d. Standar Nasional Indonesia Nomor 2839 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Langit-langit untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan;
e. Standar Nasional Indonesia Nomor 7393 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan;
f. Standar Nasional Indonesia Nomor 7394 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton untuk Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan;
g. Standar Nasional Indonesia Nomor 7395 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Penutup Lantai untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2016
Tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung
i. Permendagri No. 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan ;
j. Permen PU No. 24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaam dan
Perawatan Bangunan/Gedung;
k. Permen PUPR No. 14/PRT/M/2017 Tentang Persyaratan Kemudahan
Bangunan Gedung;
l. Tata Cara pengecetan kayu untuk rumah dan Gedung SNI 03-2407-1991;
m. Tata cara pengecetan dinding tembok dengan cat emulsi SNI 03-2410-1991;

9. STUDI-STUDI TERDAHULU
Pengguna Jasa akan memberikan referensi dari studi terdahulu yang
berkaitan dengan pekerjaan, sebagai informasi kepada penyedia jasa terkait
pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi ini.

10. REFERENSI HUKUM


1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung;
2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Kontruksi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksana
Undang- undang nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
22/PRT/M/2018 Tahun 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
28/PRT/M/2016 Tahun 2016 tentang Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Pekerjaan Umum;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
25/PRT/M/2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun
2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
(Mencabut peraturan Nomor 21/PRT/M/2019 Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi);
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun
2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
(Mencabut peraturan Nomor 21/PRT/M/2019 Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi);
11. Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Usaha
Ketenagalistrikan;
12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 134/PMK.06/2005
Tahun 2005, Tentang Pedoman Pembayaran dalam pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 Tahun 2023 tentang Standar
Biaya Masukan Tahun Anggaran 2024;
14. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintah melalui Penyedia;
15. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
524/KPTS/M/2022 tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi;

11. LINGKUP PEKERJAAN


Penyedia jasa yang terpilih diharapkan dapat melakukan perencanaan yang
baik dengan menyesuaikan kondisi dan luas bangunan serta melakukan perkiraan
(estimasi) biaya secara optimal. Untuk mendapatkan kriteria itu maka ruang lingkup
kegiatan dan tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah
perencanaan Perluasan Gedung Kantor seluas 611 m² dengan berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, khususnya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
22/PRT/M/2018 tanggal 14 September 2018 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara yang meliputi tugas-tugas perencanaan berupa:
a. Rencana arsitektur dan uraian konsep serta visualisasi atau studi maket yang
mudah dimengerti oleh pemberi tugas.
b. Rencana utilitas beserta uraian konsep dan perhitungannya.
c. Penyusunan rencana detail antara lain memuat gambar-gambar detail
arsitektur, detail struktur, detail utilitas, dan detail elektrikal yang sesuai dengan
gambar rencana yang telah disetujui. Semua gambar arsitektur, struktur, utilitas,
dan elektrikal harus ditandatangani oleh penanggung jawab perusahaan dan
tenaga ahli yang memiliki sertifikat keahlian.
d. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
e. Rincian volume pelaksanaan, rencana anggaran biaya pekerjaan
pembangunan yang akan dilaksanakan.
f. Laporan akhir perencanaan.
g. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Kepala Satuan
Kerja/KPA/PPK di dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu
panitia menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.
h. Membantu panitia pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan termasuk
menyusun berita acara penjelasan pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun
kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas-tugas yang sama
apabila terjadi lelang ulang.
i. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan fisik dengan uraian
tugas seperti: melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis
pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan penjelasan terhadap persoalan-
persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan konstruksi, serta memberikan
saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang penggunaan bahan.
j. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.

12. KELUARAN
A. Koordinasi
Koordinasi, pengendalian dan pengawasan terhadap Jasa Konsultansi
Perencanaan Perluasan Gedung Kantor Pada Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2024 yang menyangkut
kuantitas, kualitas, biaya dan waktu serta kelengkapan dan kelancaran
administrasi ketepatan pekerjaan yang efisien, sehingga dicapai wujud akhir
bangunan dan kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan,
serta dapat diterima dengan baik oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

B. Dokumentasi
Dokumentasi yang dihasilkan laporan Jasa Konsultansi Perencanaan
Perluasan Gedung Kantor Pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2024, yang tahapan laporannya meliputi:
a. Tahap Konsepsi Perancangan :
1. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah
dan kualifikasi tim perencana, metode pelaksanaan dan tanggung
jawab waktu perencanaan.
2. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi
hubungan ruang, dan lain-lain.
3. Laporan data dan informasi lapangan, termasuk penyelidikan tanah
sederhana, keterangan rencana kota, dan lain-lain.
b. Tahap Pra-Rancangan :
1. Perkiraan biaya pekerjaan fisik.
2. Laporan perencanaan.
3. Garis besar Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
c. Tahap Pengembangan Rancangan :
1. Rencana arsitektur beserta uraian konsep dan visualisasi dwimatra
dan trimatra.
2. Rencana struktur beserta konsep perhitungannya.
3. Rencana elektrikal beserta uraian konsep dan perhitungannya.
4. Rencana utilitas beserta uraian konsep dan perhitungannya.
5. Garis besar spesifikasi teknis (outline spesification).
6. Perkiraan Biaya.
d. Tahap Rancangan Detail :
1. Membuat gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail
utilitas, dan detail elektrikal yang ditandatangani oleh penanggung
jawab perusahaan dan tenaga ahli yang memiliki sertifikat keahlian.
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (BQ).
4. Rincian anggaran biaya pekerjaan pelaksanaan fisik berdasarkan
analisa biaya konstruksi -SNI.
5. Menyusun laporan perencanaan; arsitektur, struktur, utilitas, elektrikal,
dengan perhitungan-perhitungan yang bisa dipertanggungjawabkan.
e. Tahap Pelelangan Penyedia Jasa Konstruksi:
1. Gambar rencana beserta detail pelaksanaan; arsitektur, struktur,
elektrikal, dan tata ruang.
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat adminsitratif, syarat umum dan
syarat teknis (RKS).
3. Rencana Anggaran Biaya (RAB).
4. Rincian volume pekerjaan (BQ).
5. Laporan perencanaan.
f. Tahap Pengawasan Berkala :
1. Laporan pengawasan berkala seperti memeriksa kesesuaian
pelaksanaan pekerjaan dengan rencana secara berkala, melakukan
penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan, memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan
yang timbul selama masa konstruksi, memberikan rekomendasi
tentang penggunaan bahan dan membuat laporan akhir pengawasan
berkala.
2. Menyusun laporan akhir pekerjaan perencanaan yang terdiri atas
perubahan perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi, petunjuk
penggunaan, pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan
mekanikal-elektrikal bangunan.

13. PERALATAN, MATERIAL, PERSONEL DAN FASILITAS DARI PPK


Untuk pelaksanaan pekerjaan jasa konsultan, Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) menyediakan:
A. Laporan dan Data
Data hasil survei baik yang bersifat primer maupun sekunder (bila
tersedia) tentang lokasi dan fisik lingkungan maupun kawasan yang akan
direncanakan yang mencakup data teknis hasil penelitian tanah, data standar
dan peraturan teknis, serta data lain yang terkait.

B. Staf Perwakilan (Liaision Officer)


Pengguna jasa akan mengangkat staff petugas atau wakilnya yang
bertindak sebagai Liaison Officer atau Project Officer (PO) maupun sebagai
Personal In Charge (PIC) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi ini.

C. Tim Teknis
Pengguna Jasa akan menyediakan Tim Teknis sebagai pengarah dari
Instansi terkait yang ditunjuk sesuai ketentuan yang berlaku, yang akan
mendampingi Konsultan Perencana dalam pekerjaannya terutama dalam
kaitannya dengan peraturan pemerintah dan perundang-undangan.

14. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTANSI


Dalam melaksanakan tugasnya, konsultan harus menyediakan sumber
daya seperti peralatan dan material guna mendukung kelancaran pelaksanaan
tugas. Konsultan harus menyediakan ruang dan peralatan kerja yang dapat
digunakan oleh timnya serta kendaraan operasional. Peralatan minimal yang harus
disediakan oleh konsultan antara lain adalah:
a. komputer / laptop dan perlengkapannya (milik sendiri);
b. printer color A4 dan A3 (milik sendiri);
c. kamera digital (milik sendiri);
d. alat-alat survey dan ukur sesuai kebutuhan kompleksitas pekerjaan (milik
sendiri);

15. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA


a. Membuat desain perencanaan berdasarkan keahlian sehingga menghasilkan
konstruksi bangunan geduang sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa;
b. Mendapat informasi dan konsultansi teknis dari pengguna jasa;
c. Menerima pembayaran sesuai Kontrak/Surat Perintah Kerja (SPK);
d. Mendapatkan Dokumen Kontrak yang jelas sesuai dengan aturan konsultansi
yang berlaku.

16. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN


Waktu pelaksanan kegiatan ini adalah 45 (empat puluh lima) hari kalender. namun
konsultan perencana wajib melakukan pengawasan berkala selama pelaksanaan
pekerjaan konstruksi berlangsung.
17. PERSONEL
Kualifikasi Jumlah
Posisi Orang
Pendidikan Jurusan Keahlian Pengalaman
Bulan

Professional Staff / Tenaga Ahli

Ahli Teknik
minimal 5
Team Leader Min. S-1 Teknik Sipil Bangunan
tahun 1.5 OB
Gedung Madya

minimal 3
Ahli Arsitek Teknik Arsitektur Ahli Arsitek Muda 1.5 OB
Min. S-1 tahun

Ahli Teknik
minimal 3
Ahli Struktur Teknik Sipil Bangunan 1.5 OB
tahun
Gedung Muda
Min. S-1

Teknik Ahli Tenaga Listrik minimal 3


Ahli Elektrikal 1.5 OB
Min. S-1 Elektro/Listrik Muda tahun

Min. S-1 Ahli Muda K3 minimal 2 1.5 OB


K3 Konstruksi Semua Jurusan
Konstruksi tahun

Sub Professional Staff / Tenaga Pendukung

minimal
SMK Jurusan minimal 3
Cost Estimator SLTA/seder Juru Hitung 1.5 OB
Teknik Bangunan tahun
ajat

minimal
SMK Jurusan minimal 1
Drafter SLTA/seder Juru Gambar 1.5 OB
Teknik Bangunan tahun
ajat

minimal
SMK Jurusan minimal 1
Surveyor SLTA/seder Juru Ukur 1.5 OB
Teknik Bangunan tahun
ajat

minimal
Minimal 1
Administrator SLTA/seder Semua Jurusan Administrasi 1.5 OB
tahun
ajat

18. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konsultan Perencana meliputi :
1. Tahap Konsepsi Perancangan
2. Tahap Pra Rancangan,
3. Tahap Pengembangan Rancangan,
4. Tahap Rancangan Detail,
5. Tahap Pelelangan Penyedia jasa pelaksanaan konstruksi
6. Tahap Pengawasan Berkala.

19. LAPORAN PENDAHULUAN


Laporan Pendahuluan, memuat:
a. Rencana kerja penyedia jasa Konsultan Perencana secara menyeluruh;
b. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya;
c. Jadwal kegiatan penyedia.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 7 (tujuh) hari kerja sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan (jilid hard cover).

20. LAPORAN ANTARA


Laporan Antara, memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan:
a. Konsep perencanaan, pra rencana teknis dan pengembangan rencana;
b. Rencana detail;
c. Hasil sementara dari pekerjaan perencanaan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 1 (satu) bulan sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan (jilid hard cover).

21. LAPORAN AKHIR


Laporan Akhir, memuat:
a. Gambar kerja dan detail;
b. Spesifikasi teknis dan rencana kerja dan syarat-syarat;
c. Engineer estimate, rencana anggaran biaya dan rincian volume
pelaksanaan pekerjaan (BQ);
d. Dokumen Pelelangan;
e. Laporan Akhir Perencanaan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 2 (dua) bulan sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan (jilid hard cover)
Penyedia Jasa berkewajiban menyerahkan masing-masing laporan dengan
media penyimpanan berupa Hard Disk 1 TB.
22. PRODUK DALAM NEGERI
Semua kegiatan Jasa Konsultansi Konstruksi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

23. PERSYARATAN KERJA SAMA


- Mengacu pada syarat- syarat umum dan syarat-syarat khusus kontrak.

24. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


- Mengacu pada syarat- syarat umum dan syarat-syarat khusus kontrak.

25. ALIH PENGETAHUAN


- Mengacu pada syarat- syarat umum dan syarat-syarat khusus kontrak

Tanjungpinang, 25 Januari 2024


Pejabat Pembuat Komitmen

Ria Rianti
IP 198510252009122003

Anda mungkin juga menyukai