Anda di halaman 1dari 12

KAK Perencanaan Gedung Kantor Gubernur NTT Kedua TA.

2015

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG BARU


KANTOR GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan
amanat UUD 1945, Pemerintahan Daerah memiliki tugas dan fungsi untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,
pemberdayaan dan peran serta masyarakat serta peningkatan daya saing daerah
dengan memperhatikan prinsip pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan
suatu daerah dalam sistem NKRI. Efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan
pemerintahan dalam menjalankan tugas dan fungsi demi meningkatkan kinerja dan
kelancaran penyelenggaraan tugas Pemerintahan Daerah secara berdaya guna dan
berhasil guna, diperlukan sarana dan prasarana kerja yang memadai karena
merupakan faktor penting dalam mendukung terlaksananya penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan di daerah.
Salah satu wadah/sarana kerja pemerintah dalam menjalankan roda
pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan yang sangat representatifdi setiap
provinsi dan sekaligussebagai tempat beraktifitasnya perwakilan pemerintah pusat
yang ada di daerah yaitu Kantor Gubernur. Sebagai bangunan negara, Kantor
Gubernur mempunyai nilai strategis sebagai tempat berlangsungnya proses
penyelenggaraan negara yang diatur dan dikelola agar fungsional, andal, efektif,
efisien dan diselenggarakan secara tertib.
Sejak terbakarnya Gedung Kantor Gubernur NTT yang berlokasi di Jalan
Raya El Tari No. 52 Kota Kupang pada tanggal 9 Agustus 2013 yang lalu, telah
memberikan pengaruh pada aktifitas penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat
maupun internal birokrasi yang tidak normal, tidak efektif dan tidak efisien karena
ruang kerja Gubernur, Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah dan beberapa Biro pada
Sekretariat Daerah Provinsi NTT harus dipindahkan dan tersebar ke beberapa gedung
milik pemerintah lainnya yang kurang representatif. Selain dampak administratif,
peristiwa kebakaran tersebut juga memberikan dampak secara teknis dimana aspek
fungsional dan keandalan bangunan menjadi berkurang berdasarkan hasil penelitian
dari lembaga berwenang, sehingga cepat atau lambat akan memberikan pengaruh
buruk terhadap keselamatan, kesehatan, keamanan dan kenyamanan seluruh
penggunayang beraktifitas pada gedung kantor tersebut.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang
Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah yaitu untuk
mewujudkan penyelenggaraan bangunan gedung negara yang tertib, baik secara
administrastif maupun secara teknissehingga terwujud bangunan gedung yang
memenuhi syarat fungsional, andal, yang menjamin keselamatan, keamanan,
kesehatan dan kemudahan bagi pengguna serta memiliki nilai estetika yang serasi dan
selaras dengan lingkungannya, maka Perencanaan dan Pembangunan Kembali
Gedung Baru Kantor Gubernur NTT menjadi pilihan terbaik yang perlu dilakukan untuk
mengembalikan aktifitas penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang efisien dan efektif
serta meningkatkan kinerja dan kelancaran penyelenggaraan tugas-tugas
pemerintahan daerah secara berdaya guna dan berhasil guna.

1
Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
KAK Perencanaan Gedung Kantor Gubernur NTT Kedua TA.2015

2. Maksud dan Tujuan


a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana
yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi
dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas
perencanaan.
b. Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik dan
profesional untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai tuntutan dalam
KAK ini maupun peraturan perudang-undangan terkait lainnya.

3. Sasaran Kegiatan
Sasarandari perencanaan ini adalah adanya Desain Rinci/Detail
DesainPembangunan Gedung Baru Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur dengan
tampilan/model gedung kantor Gubernur sesuai hasil Sayembara yang telah
dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi NTT bekerjasama dengan Ikatan Arsitek
Indonesia Provinsi NTT pada tahun anggaran 2014 lalu.

4. Nama paket pekerjaan : Perencanaan Pembangunan Gedung Baru Kantor


Gubernur Nusa Tenggara Timur
Lokasi : Jalan Raya El Tari No. 52 Kota Kupang - NTT

5. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)


Nama PPK : Hypparcus Saturnius Paoe, S.Pt
Jabatan : Kepala Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan
Satuan Kerja : Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi NTT
Jl. Raya El Tari No. 52Kupang - NTT

6. Referensi hukum paket pekerjaan perencanaan ini antara lain :


a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 59
Tahun 2010;
c. Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 172 Tahun 2014;
d. Peraturan Presiden RI Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Negara;
e. Peraturan Menteri PU Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
f. SE Menteri PU nomor 03/SE/M/2013 tentang Pedoman Besaran Biaya
Langsung Personil/Remunerasi Dalam Perhitungan Harga Perkiraan Sendiri
(HPS) Jasa Konsultansi di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum;
g. SE Bersama BAPPENAS RI dan Menteri Keuangan RI nomor 1203/D.II/03/2000
dan nomor SE-38/A/2000 tentang Petunjuk Penyusunan RAB untuk Jasa
Konsultansi,
h. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 10 Tahun 2014 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun Anggaran 2015;
i. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 40 Tahun 2014 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun Anggaran 2015;
j. Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor
900.918.KU/DPA.19.AK/2015 Tanggal 05 Januari 2015 tentang Pengesahan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD)
Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi NTT Tahun Anggaran 2015;

2
Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
KAK Perencanaan Gedung Kantor Gubernur NTT Kedua TA.2015

k. Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 900.918.KU.213.AK/2014


Tanggal 30 Desember 2014 tentang Penunjukan/Penetapan Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi NTT Tahun
Anggaran 2015.
l. Peraturan perundang-undangan teknis terkait lainnya.

II. KEGIATAN PERENCANAAN

A. Kegiatan Pekerjaan Perencanaan ini meliputi :


1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Arsitektur
3. Pekerjaan Sipil
4. Pekerjaan Mekanikal
5. Pekerjaan Elektrikal (termasuk IT)
6. Pekerjaan Penataan Lingkungan
B. Tahap-tahap yang akan dilaksanakan adalah:
1. Persiapan Perencanaan termasuk Survey dll.
2. Penyusunan Pra Rencana Lanjutan.
3. Pengembangan Rencana Lanjutan.
4. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Lanjutan.
5. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Lanjutan.
6. Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ, DLL).
7. Persiapan Pelelangan.
8. Pelaksanaan Pelelangan .
9. Pengawasan Berkala.
C. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana berpedoman pada ketentuan
yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara
vide Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :45/PRT/M/2007 dan peraturan
perudang-undangan terkait lainnya yang masih berlaku.
D. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah meliputi
tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik
bangunan gedung negara yang terdiri dari :
a.Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan
(termasuk penyelidikan tanah), membuat interpretasi secara garis besar terhadap
KAK dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan
daerah/perijinan bangunan.
b. Menyusun Pra Rencana seperti rencana tapak, pra rencana bangunan termasuk
program dan konsep ruang dan perkiraan biaya.
c. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
1) Rencana Arsitektur, dan uraian konsep dan visualisasi yang mudah dimengerti
oleh Pemberi Pekerjaan.
2) Rencana Struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
3) Rencana Utilitas (ME) dan Tata Hijau/Landscape, beserta uraian konsep dan
perhitungannya
4) Perkiraan Biaya.
d. Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat :
1) Gambar-gambar Detail Arsitektur (termasuk Interior dan Ekterior dalam bentuk
3D dan Animasi), Detail Struktur, Utilitas/ME dan Detail Penataan Lingkungan,
yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.
Semua gambar Arsitektur, Struktur dan Utilitas (ME) serta Tata Lingkungan
harus ditandatangani/diparaf oleh Penanggung Jawab Perusahaan, Team
Leader dan masing-masing Tenaga Ahli.
3
Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
KAK Perencanaan Gedung Kantor Gubernur NTT Kedua TA.2015

2) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).


3) Rincian Jenis dan Volume Pelaksanaan Pekerjaan,Rencana Anggaran Biaya
PekerjaanKonstruksi (EE).
4) Laporan Akhir Perencanaan.
e. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dan Panitia Pengadaan di dalam
menyusun dokumen pelelangan dan pelaksanaan pelelangan.
f. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun
kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila
terjadi lelang ulang.
g. Mengadakan Pengawasan Berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan
melaksanakan kegiatan seperti :
a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan.
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama
masa pelaksanaan konstruksi.
c. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang
penggunaan bahan
d. Membuat Laporan Akhir Pengawasan Berkala.

III. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN

1. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan


yang dilakukan sesuai ketentuan perudang-udangan dan kode tata laku profesi
yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab Konsultan adalah sebagai berikut :
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar
hasil karya perencanaan yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-
batasan yang telah diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, termasuk
melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan
dan mutu bangunan yang akan diwujudkan.
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan
gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara.

IV. BIAYA

1. Biaya Pekerjaan Perencanaan dan tata cara pembayaran akan diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses Seleksi Pengadaan Jasa Konsultansi
sesuai peraturan yang berlaku, antara lain terdiri dari :
a. Honorarium Tenaga Ahli dan Tenaga Penunjang.
b. Materi dan Penggandaan Laporan.
c. Pembelian Bahan dan ATK.
d. Sewa Kendaraan
e. Biaya Rapat-rapat
f. Pembelian dan Sewa Peralatan
g. Biaya Survey/Pemetaan dan Penyelidikan Tanah
h. Jasa dan over head Perencanaan.
i. Asuransi/pertanggungan
j. Pajak dan iuran daerah lainnya.

2. Sumber Dana
Sumber dana pekerjaan perencanaan ini dibebankan pada APBD Pemerintah
Provinsi NTT Tahun Anggaran 2015 melalui DPA Biro Umum Sekretariat Daerah

4
Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
KAK Perencanaan Gedung Kantor Gubernur NTT Kedua TA.2015

Provinsi NTT Nomor: 900.918.KU/DPA.19.AK/2015 tanggal 5 Januari 2015 pada


kegiatan Pembangunan Gedung Kantor (1.20.1.20.03.01.02.03), dengan jumlah
dana yang dialokasikan sebesar Rp. 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta
rupiah).

V. K R I T E R I A

1. KRITERIA UMUM
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang
dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan
berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu :

A. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :


1. Menjamin bangunan bermanfaat sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan
B. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :
1) Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan keseimbangan
dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya dan mempunyai ciri khas
budaya lokal Provinsi NTT.
2) Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan baik tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan atau ramah lingkungan
(green Arsitektur)
C. Persyaratan Struktur Bangunan :
1) Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul
akibat perilaku alam dan manusia (gempa dll).
2) Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka
yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan.
3) Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang
disebabkan oleh perilaku struktur.
4) Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan
oleh kegagalan struktur.
D. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran :
1) Menjamin terwujudnya sistem proteksi pasif dan aktif pada bangunan gedung
2) Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul
akibat perilaku alam dan manusia.
3) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa,
secara struktur stabil selama kebakaran sehingga :
(a) Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.
(b) Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi
untuk memadamkan api.
(c) Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.
E. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses yang
layak, aman dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di
dalamnya.
b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau luka
saat evakuasi pada keadaan darurat.
c. Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat.
F. Persyaratan Transportasi dalam Gedung :
a. Menjamin tersedianya sarana transportasi yang layak, aman dan nyaman di
dalam bangunan gedung
b. Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat.
G. Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah Keluar dan Sistem Peringatan
Bahaya :

5
Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
KAK Perencanaan Gedung Kantor Gubernur NTT Kedua TA.2015

a. Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam bangunan


gedung apabila terjadi keadaan darurat
b. Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman apabila
terjadi keadaan darurat
H. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi :
1) Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam gedungsesuai dengan
fungsinya.
2) Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari
bahaya akibat petir.
3) Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya.
I. Persyaratan Sanitasi Bangunan Gedung dan Lingkungan :
a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam bangunan
gedung dan lingkungannya sesuai dengan fungsinya
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan
bagi penghuni/pengguna bangunandan lingkungan
c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara
baik.
J. Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :
1) Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan
gedung sesuai dengan fungsinya.
2) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara
secara baik.
K. Persyaratan Pencahayaan :
1) Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup,baik alami
maupunbuatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam
bangunan sesuai dengan fungsinya.
2) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapanpencahayaan
secara baik.
L. Persyaratan Kebisingan dan Getaran :
Menjamin terwujudnya aktifitas dalam bangunan yang nyaman dari gangguan
suara dan getaran yang tidak diinginkan.

2. KRITERIA KHUSUS
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus/spesifik
berkaitan dengan bangunan Gedung Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur yang
akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis
lainnya, misalnya :
a. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di sekitar, seperti
dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan sesuai perda
setempat.
b. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat,
geografi klimatologi, dan lain-lain.
(Tampilan bangunan Gedung Baru Kantor Gubernur NTTdisesuaikan dengan
model yang telah dihasilkan dalam Sayembara Disain Kantor Gubernur NTT
tahun 2014 lalu).
d. Mengoptimalkan penggunaan potensi alami (cahaya dan udara) sesuai dengan
perencanaan untuk daerah tropis.

6
Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
KAK Perencanaan Gedung Kantor Gubernur NTT Kedua TA.2015

VI. AZAS – AZAS

Selain dari kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana


hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut :
1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak
berlebihan.
2. Kreatifitas disain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan
material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan
fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat.
3. Dengan batasan tidak mengganggu kenyamanan penghuninya, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah
mungkin.
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
5. Bangunan Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan
menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

VII. PENDEKATANMETODOLOGI

1. Konsep Bangunan pengembangan harus selaras/menyesuaikan dengan bangunan di


lingkungan sekitarnya.
2. Dalam perencanaan harus menyediakan fasilitas pengolah limbah dan antisipasi
terhadap bahaya kebakaran serta bencana.
3. Teknis konstruksi yang disyaratkan oleh perencana hendaknya menggunakan
teknologi tinggi atau hightech, karena merupakan bangunan bertingkat tinggi dan
waktu pelaksanaan sangat terbatas, dari pekerjaan pondasi sampai dengan finishing.
4. Lokasi pekerjaan yang tersedia sangat terbatas, sehingga perencana wajib
menjelaskan rencana pekerjaan yang bersifat fabrikasi harus dilaksanakan di luar
lokasi.
5. Lokasi pekerjaan berada di lingkungan jalan utama, sehingga untuk pengadaan
material ke lokasi proyek harus memperhatikan peraturan yang berlaku.

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,


Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pejabat
Pembuat Komitmen dan Pengelola Teknis Pekerjaan/Kegiatan.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan Produk Awal, Antara dan Pokok yang
harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam
KAK ini.
3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu
pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
4. Jangka waktu pelaksanaan sampai diserahkannya Dokumen/Produk Perencanaan
untuk siap dilelangkan maksimal 90 (sembilan puluh) hari kalender atau 3 (tiga)
bulan sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja.

IX. INFORMASI DAN TENAGA AHLI

1. INFORMASI
a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi
yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pemberi Pekerjaan
termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.

7
Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
KAK Perencanaan Gedung Kantor Gubernur NTT Kedua TA.2015

b. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan


dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Pekerjaan, maupun
yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat
dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.
c. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan
perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
1) Informasi tentang lahan meliputi :
 Kondisi fisik lokasi seperti: luasan, batas-batas dan tapografi
 Kondisi tanah (hasil soil test)
 Keadaan air tanah
 Peruntukan lahan
 Koefisien Dasar Bangunan
 Koefisien Lantai Bangunan
 Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dll.
2) Pemakai bangunan :
 Struktur organisasi
 Jumlah personil sekarang dan pengembangan/proyeksi untuk 30 tahun
mendatang
 Kegiatan utama, penunjang dan pelengkap
 Perlengkapan/peralatan khusus, jenis, berat dan dimensinya.
3) Kebutuhan bangunan :
 Program ruang
 Keinginan tentang organisasi/pemanfaatan ruang.
4) Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan
pemakai atau perlengkapan yang akan digunakan dalam ruang tersebut.
5) Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan.
6) Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti :
 Air bersih :
i. Kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang)
ii. Sumber air, jaringan dan kapasitasnya
 Air hujan dan air buangan :
i. Letak saluran kota
ii. Cara pembuangan keluar tapak
 Air kotor dan sampah :
i. Letak tempat pembuangan sementara (TPS)
ii. Cara pembuangan keluar dari TPS
 Tata udara/AC :
i. Beban
ii. Pembagian beban
iii. Sistem yang diinginkan
 Transportasi vertikal dalam bangunan :
i. Type dan kapasitas yang akan dipilih
ii. Intervall dan waktu tunggu
iii. Penggunaan elevator/escalator dan conveyor
 Penanggulangan bahaya kebakaran :
i. Detector (jenis, type)
ii. Fire alarm (jenis)
iii. Peralatan pemadam kebakaran (jenis, kemampuan)
 Pengaman dari bahaya pencurian dan perusakan :
i. Alarm (jenis, type)
ii. Sistem yang dipilih
 Jaringan listrik :
i. Kebutuhan daya
ii. Sumber daya dan spesifikasinya
iii. Sumber daya cadangan (kapasitas, spesifikasi)

8
Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
KAK Perencanaan Gedung Kantor Gubernur NTT Kedua TA.2015

 Jaringan komunikasi (telepon,telex/fax, radio, intercom) :


i. Kebutuhan titik pembicaraan
ii. Sistem yang dipilih

2. TENAGA AHLI
a. Untuk melaksanakan tujuannya, Konsultan Perencana harus menyediakan
Tenaga Ahli yang memenuhi ketentuan pekerjaan, baik ditinjau dari segi lingkup
kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
b. Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang dibutuhkan dalam perencanaan
kegiatan Pembangunan Gedung Baru Kantor Gubernur NTT ini terdiri dari :
1. Ketua Tim/Team Leader : 1 orang
2. Ahli Arsitektur Bangunan : 2 orang
3. Ahli Arsitektur Interior : 2 orang
4. Ahli Arsitektur Landscape : 1 orang
5. Ahli Arsitektur Teknik Iluminasi : 1 orang
6. Ahli Sipil Struktur : 5 orang
7. Ahli Sipil Manajemen Konstruksi/Proyek : 3 orang
9. Ahli Sipil Geodesi/Geoteknik : 1 orang
10. Ahli Teknik Lingkungan : 1 orang
11. Ahli Mekanikal : 3 orang
12. Ahli Elektrikal : 2 orang
13. Ahli Sistem Jaringan IT : 1 orang
14. Surveyor : 10 orang
15. Drafter (CAD Operator) : 10 orang
16. Estimator : 3 orang
17. Tenaga Administrasi : 6 orang

c. Persyaratan Tenaga Ahli dan Personil adalah sebagai berikut :


1) Team Leader, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil/Arsitektur (S1)
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah
terakreditasi minimal B. Berpengalaman dalam bidang jasa konsultansi
profesional perencanaan bangunan bertingkat non perumahan sekurang-
kurangnya 8 (delapan) tahun dan 6 (enam) tahun untuk S2 dan memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) yang masih berlaku minimal Ahli Madya.
2) Tenaga Ahli Arsitektur, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Arsitektur (S1)
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah
terakreditasi minimal B. Berpengalaman dalam bidang jasa konsultansi
profesional perencanaan bangunan bertingkat non perumahan (struktur
bertingkat) sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun dan memiliki Sertifikat
Keahlian (SKA) yang masih berlaku.
3) Tenaga Ahli Sipil, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi
minimal B. Berpengalaman dalam bidang jasa konsultansi profesional
perencanaan bangunan bertingkat non perumahan (struktur bertingkat)
sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA)
yang masih berlaku.
4) Tenaga Ahli Mekanikal, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Mesin (S1)
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah
terakreditasi minimal B. Berpengalaman dalam bidang jasa konsultansi
profesional perencanaan mekanikal bangunan bertingkat non perumahan
sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA)
yang masih berlaku.

9
Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
KAK Perencanaan Gedung Kantor Gubernur NTT Kedua TA.2015

5) Tenaga Ahli Elektrikal, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Elektro (S1)


lulusan universitas/Perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah
terakreditasi minimal B. Berpengalaman dalam bidang jasa konsultansi
profesional perencanaan elektrikal bangunan bertingkat non perumahan
sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA)
yang masih berlaku.
6) Tenaga Ahli Lingkungan, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Lingkungan
(S1) lulusan universitas/Perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah
terakreditasi minimal B. Berpengalaman dalam bidang jasa konsultansi
profesional perencanaan penataan lingkungan bangunan bertingkat non
perumahan sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun dan memiliki Sertifikat
Keahlian (SKA) yang masih berlaku.
7) Tenaga Ahli Sistem Jaringan IT, berpendidikan minimal Sarjana Teknik
Komputer dan Informatika (S1) lulusan universitas/Perguruan tinggi negeri
atau swasta yang telah terakreditasi minimal B. Berpengalaman dalam bidang
jasa konsultansi profesional perencanaan instalasi sistem jaringan informatika
dan teknologi (IT) pada bangunan bertingkat non perumahan sekurang-
kurangnya 6 (enam) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang masih
berlaku.
8) CAD Operator/Drafter, minimal berpendidikan Sarjana Muda (D3) Jurusan
Teknik Sipil/Arsitektur/Mesin/Elektro berpengalaman minimal 6 (enam) tahun
dan 3 (tiga) tahun untuk S1 serta dapat mengoperasikan program AutoCAD,
3D Max atau yang sejenisnya dan memiliki Sertifikat Keahlian/Ketrampilan
yang masih berlaku sesuai bidangnya.
9) Estimator, minimal berpendidikan Sarjana Muda (D3) Jurusan Teknik Sipil,
berpengalaman minimal 6 (enam) tahun dan 3 (tiga) tahun untuk S1 dan
dapat mengoperasikan program SAP Teknik Sipil atau yang sejenisnya dan
memiliki Sertifikat Keahlian/Ketrampilan yang masih berlaku sesuai
bidangnya.
c. Tenaga Pendukung lainnya seperti Tenaga Surveyor, Administrasi, Pengemudi
dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan serta ketentuan yang berlaku.

X. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :
1. Tahap Konsep Rencana Teknis
a. Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan perencana.
b. Konsep skematik rencana teknis.
c. Laporan data dan informasi lapangan.
2. Tahap Pra-rencana Teknis
a. Gambar-gambar Pra-rencana.
b. Perkiraan biaya dan tahapan pembangunannya.
c. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
3. Tahap Pengembangan Rencana
a. Gambar Pengembangan Rencana Arsitektur, Struktur, Utilitas (ME) dan Penataan
Lingkungan/Tata Hijau.
b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
c. Draft Rencana Anggaran Biaya dan tahapan pembangunannya.
d. Draft Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
4. Tahap Rencana Detail
a. Gambar Rencana Teknis Bangunan Lengkap dalam kertas A0.
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
10
Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
KAK Perencanaan Gedung Kantor Gubernur NTT Kedua TA.2015

c. Rincian Jenis dan Volume Pekerjaan(BoQ) dengan tahapan pembangunannya.


d. Rencana Anggaran Biaya (EE)
e. Rencana Penjadwalan (Schedule) Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
e. Animasi Gedung Baru Kantor Gubernur NTT
f. Gambar 3 Dimensi Interior dan Exterior
g. Miniatur/Maket Gedung Baru Kantor Gubernur NTT dalam etalase kaca.
5. Tahap Pelelangan.
Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.

XI. LAPORAN

Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen oleh Penyedia
Jasa Konsultansi adalah meliputi :
1. Laporan Pendahuluan, yang berisi :
a. Rencana Kerja Penyedia Jasa secara menyeluruh.
b. Mobilisasi tenaga Ahli dan tenaga Pendukung Lainnya.
c. Jadwal Kegiatan penyedia Jasa.
Laporan Pendahuluan tersebut dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) dan harus
diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal Surat
Perintah Mulai Kerja.
2. Laporan Bulanan/Antara, yang berisi :
a. Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan.
b. Kendala dan Solusi Penyelesaiannya.
c. Gambar-gambar Pra-rencana.
Laporan Bulanan/Antara tersebut dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) dan harus
diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen selambat-lambatnya 60 (enam
puluh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja.
3. Laporan Akhir Perencanaan, yang berisi :
a. Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan.
b. Kendala dan Solusi Penyelesaiannya.
c.Gambar-gambarRencana dan Detail Teknis dalam kertas A0 serta softcopy dalam
cakram padat (compact disk). Gambar-gambar dimaksud sudah lengkap
diparaf/ditandatangani oleh penanggung jawab/pimpinan perusahaan, team leader
dan para tenaga ahli sesuai bidang/jenisnya.
d. Dan data/dokumen lainnya seperti tersebut diatas.
Laporan Hasil Perencanaan tersebut dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) dan harus
diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen selambat-lambatnya 90 (sembilan
puluh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja.
4. Laporan Pengawasan Berkala, yang berisi tentang Hasil Pengawasan Berkala,
kendala dan solusi penyelesaiannya. Laporan Pengawasan Berkala tersebut dibuat
dalam rangkap 10 (sepuluh) dan harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak tanggal Serah Terima
Pertama Pekerjaan Fisik (PHO).

XII. PROGRAM KERJA

A. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :


1. Jadwal kegiatan secara detail.
2. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya) tenaga-tenaga yang
diusulkan oleh Konsultan Perencana harus mendapatkan persetujuan dari
Pengguna Anggaran/PPK. Konsultan Perencana dapat juga bekerjasama dengan
para tenaga ahli yang menang dalam Sayembara Disain Kantor Gubernur NTT.

11
Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
KAK Perencanaan Gedung Kantor Gubernur NTT Kedua TA.2015

3. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.


B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pengguna
Anggaran/PPKsetelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan
mendapatkan masukan dari Pengelola Teknis Proyek/Pekerjaan.
C. Secara umum persyaratan teknis bangunan gedung negara mengikuti ketentuan
dalam :
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2011 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember
2006 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember
2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
4. Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Bangunan Gedung serta Standar-
standar Teknis terkait lainnya;
5. Peraturan Daerah setempat tentang Bangunan Gedung.

XIII. PENUTUP

1. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima maka konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain
yang dibutuhkan.
2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja
untuk dibahas dengan Pemberi Tugas.

12
Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur

Anda mungkin juga menyukai