Menindaklanjuti surat teguran dari Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan
Kebersihan Kota Tasikmalaya, Satpol PP Kota Tasikmalaya menyegel dua rumah di
Perumahan Andalusia yang izinya belum lengkap kemarin (10/11). “Setelah dikroscek
ke lapangan ternyata betul bahwa dua bangunan (rumah, red) ini belum memiliki izin.
Maka kita segel untuk diberhentikan sementara (pembangunannya, Red),” ujar Kepala
Satpol PP Kota Tasikmalaya Drs Asep Maman Permana MSi kepada wartawan.
Dia menjelaskan kedua bangunan ini melanggar Perda Nomor 14 Tahun 2004
tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Pihak pengembang perumahan juga belum
memiliki site plan yang telah disyahkan oleh Dinas Cipta Karya pada tahap
pengembangan yang ketiga ini meskipun bangunan sudah berdiri sekitar 60 persen.
Apabila pihak pengembang sudah menempuh proses perizinan, tentunya segel
yang berbentuk Satpol PP line dan plang bisa dilepas agar pembangunan bisa
dilanjutkan kembali. “Jadi ini bukan berarti pemerintah melarang pembangunan akan
tetapi perizinan harus ditempuh apabila ingin melakukan pembangunan,” tandasnya.
8. Hakim Nakal Pun Banyak di Medan
Jakarta dan sekitarnya sudah memasuki waktu musim hujan. Fenomena sering
terjadi ketika hujan deras mengguyur jalanan di kota ini, banyaknya pengguna sepeda
motor berteduh di kolong jalan. Gusar dengan kondisi itu, kepolisian bakal
menerapkan sanksi tilang.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Valentino Tatareda
menegaskan, sanksi itu tidak langsung diberikan. Pihak bakal mengimbau terlebih
dahulu. Bila tidak digubris maka langsung dilakukan tilang bagi pengemudi berteduh
di bawah flyover.Banyaknya pengendara berteduh membuat arus lalu lintas tersendat.
Sebab, jalur di bawah itu dipenuhi kendaraan bermotor sehingga mempersempit jalan.
Sebelumnya pihak kepolisian mengancam warga yang berteduh di bawah fly over
akan ditilang ataupun denda sebesar 250.000. Sebenarnya kebijakan ini sesuai dengan
ketentuan undang-undang pasal 282 Undang Undang RI No. 22 tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan jalan (LLAJ).
Satpol PP di Prambanan sudah melakukan hal yang tepat, mereka menjalankan tugas
mereka dengan baik. Mereka melaksanakan ketertiban yang ada di Prambanan sesuai
peraturan yang telah ditetapkan mengenai PKL (Pedagang Kaki Lima) yang tidak
mengikuti aturan yang telah berlaku. Meskipun sudah diberi kesempatan untuk
membereskan lapak mereka, PKL tetap tidak segera membereskan lapak mereka
sesuai perjanjian yang telah mereka sepakati bersama Satpol PP.
Sesuai pernyataan AKBP Valentino Tatareda (Wakil Direktur Lalu Lintas Polda
Metro Jaya) sanksi tidak perlu langsung diberikan kepada pemotor, tetapi perlu diberi
himbauan terlebih dahulu. Karena kita harus memberikan kesempatan untuk pemotor,
dan juga memerlukan sosialisasi mengenai berteduh di kolong jalan (fly over).
Perbuatan mereka dapat membuat jalan mengecil dan tertutup, sehingga dapat
menggaggu pengguna jalan yang lain. Jika sudah dihimbau tetapi tidak mau
melakukan sesuai peraturan, maka pemotor harus diberi sanksi sesuai hukum yang
berlaku yaitu ditilang atau didenda 250 ribu.
Satpol PP di Prambanan sudah melakukan hal yang tepat, mereka menjalankan tugas
mereka dengan baik. Mereka melaksanakan ketertiban yang ada di Prambanan sesuai
peraturan yang telah ditetapkan mengenai PKL (Pedagang Kaki Lima) yang tidak
mengikuti aturan yang telah berlaku. Meskipun sudah diberi kesempatan untuk
membereskan lapak mereka, PKL tetap tidak segera membereskan lapak mereka
sesuai perjanjian yang telah mereka sepakati bersama Satpol PP.
Sesuai pernyataan AKBP Valentino Tata reda (Wakil Direktur Lalu Lintas Polda
Metro Jaya) sanksi tidak perlu langsung diberikan kepada pemotor, tetapi perlu diberi
himbauan terlebih dahulu. Karena kita harus memberikan kesempatan untuk pemotor,
dan juga memerlukan sosialisasi mengenai berteduh di kolong jalan (fly over).
Perbuatan mereka dapat membuat jalan mengecil dan tertutup, sehingga dapat
mengganggu pengguna jalan yang lain. Jika sudah dihimbau tetapi tidak mau
melakukan sesuai peraturan, maka pemotor harus diberi sanksi sesuai hukum yang
berlaku yaitu ditilang atau didenda 250 ribu..
KELIPING PPKN
“Analisis Berita Artikel”