Anda di halaman 1dari 25

KERAJAAN HINDU-BUDHA

SEJARAH INDONESIA

Nama : Rossiana
Kelas : X IPS 3
KERAJAAN KUTAI
 Perkembangan :Letak geografis Kerajaan Kutai yang berada menjorok ke daerah
pedalaman,menyebabkan Kutai menjadi tempat yang menarik sebagai persinggahan bagi para
pedagang dari Cina dan India. Hal inilah yang menyebabkan pengaruh Hindu masuk ke Kutai, serta
membuat kegiatan perdagangan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai. Letak dari Kutai
yang berada disekitar aliran Sungai Mahakam merupakan potensi yang besar bagi penduduk Kutai
untuk melakukan kegiatan bertani.Masyarakat di kerajaan Kutai tertata, tertib, dan teratur. Hal ini
disebabkan oleh adanya sistem pemerintahan raja. Selain itu mereka juga sangat menjaga akar tradisi
budaya nenek moyangnya. Dalam kaitan ini, mereka melestarikan tradis imegalithikum melalui
pembuatan tiang batu (yupa) untuk mengenang apa yang mereka buat.
 Pemimpin / raja-raja : - kudungga
- asmawarman
- mulawarman
 Kemunduran : terdesaknya kerajaan hindu budha oleh
munculnya kerajaan islam yang meluas cepat di indonesia

 Kejayaan kerajaan kutai : Kerajaan Kutai jaya pada saat pemerintahan Raja Mulawarman. Kebesaran
kekuasaan raja adalah dengan adanya upacara persembahan kepda para dewa yang pernah
dilakukannya. Kebaikan raja diwujudkan dalam bentuk hadiah/sedekah berupa sapi dalam jumlah
banyak pada para brahmana. Raja juga memiliki sikap yang bijaksana dan baik hati kepada rakyatnya.
Itulah yang membuat Raja Mulawarman sebagai raja terbesar dan paling jaya pemerintahannya.
 Kehidupan ekonomi : masyarakat kutai di perkirakan ditunjang dari sector pertanian baik swah
maupun ladang. Selain itu melihat letaknya yang strategis yaitu disekitar sungai Mahakam yang
menjadi jalu perdaganagn cina dan india, membuat kerajaan kutai menarik untuk di singgahi para
pedagang. Dengan begitu, bidang perdaganagn telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat kutai.
KERAJAAN TARUMANEGARA
 Perkembangan : mengalami masa pemerintahan kerajaan sebanyak 12 kali telah mencapai puncak
kejayaan pada masa pemerintahan raja purnawarman
 Pemimpin : jayasingawarman, dharmayawarman, purnawarman
 Puncak kejayaan : mengadakan hubungan dagang dengan cina dan india. Selain itu untuk memajukan
bidang pertanian, raja memerintahkan pembangunan irigasi dengan cara menggali sebuah saluran
sepanjang 6122 tumbak kurang lebih 11 km. saluran itu disebut dengan sungai gomati.
 Kehidupan ekonomi : pembangunan saluran dapat dipergunakan sebagai sarana untuk mecegah banjir
serta sarana lalu lintas pelayaran pedagangan antar daerah di kerajaan terumanegara dengan dunia
luar. Juga perdagangan dengan daerah daerah di sekitarnya.
 Kemunduran : peperangan yang terjadi dari kerajaan majapahit yang menyebabkan kerajaan
tarumanegara runtuh.
KERAJAAN KALINGGA
 Perkembangan : agama yang dianut kerajaan kalingga yaitu hindu budha. Sebenernya agama yang dianut
oleh penduduk kerajaan ini umumnya budha, karena agama budha berkembang pesat pada saat itu, bahkan
pendeta cina dating ke kalingga dan tinggal selama 3 tahun.
 Pemimpin : ratu maharani shima, raja sanna, saja sanjaya
 Puncak kejayaan : dibawah kekuasaan ratu sima ini, kejayaan kalingga menglami masa kejayaan. Pada saat
itu semua rakyat hidup dengan tenteram dan makmur. Mereka tunduk dan patuh terhadap ratu sima bahkan
tidak ada satu orang pun rakyat atau pejabat kerajaan yang berani melanggarnya.
 Kehidupan ekonomi : mereka menjalin hubungan perdagangan pada suatu tempat yang disebut pasar. Pada
pasar itu, mereka mengadakan hubungan dengan teratur. Selain itu, kegiatan ekonomi masyarakat lainnya,
diantaranya bercocok tanam, menghasilakn kulit, penyu, emas, perak, cula badak, dan gading serta membuat
garam.
 Kemunduran : serangan sriwijaya yang menguasai perdagangan. Serangan tersebut mengakibatkan
pemerintahan kijen menyingkir ke jawa bagian timur atau mundur ke pedalaman jawa bagian tengah antara
tahun 742-755 M.
KERAJAAN SRIWIJAYA
 Perkembangan : pada masa kepemimpinan balaputradewa. Balaputradewa mengedepankan matirimnya
karena wilayah lautnya luas. Sehingga dia menyuruh para nahkoda hebat yang dipilihnya untuk
berlayar.
 Pemimpin : dapunta hyan, sri indrawarman, dan rudrawikrama.
 Puncak kejayaan : raja balaputradewa atau sri maharaja balaputadewa. Ia merupakana keturunan
wangsa syailendra. Ayahnya adalah sri maharaja rakai warak dan ibnunya bernama dewi tara atau tara
dharmasetu. Seorang raja yang bergelar wirawairimathana yakni dharanindra atau sri snggrama
dhananjaya.
 Kehidupan ekonomi : letaknya yang geografis, sehingga menjadi jalur pelayaran antara india dan cina.
Setelah menguasai malaka pelabuhan itu banyak di singgahi kapal asing sehingga mendapat pemasukan
pajak. Hasil yang diperdagangkan di kerajaan ini yaitu gading, kayu manis, rempah2 dan emas. Selain
itu penduduknya juga bermata pencarian dibidang agraris.
 Kemunduran : adanya serangan dari pulau jawa yaitu raja dharmawangsa menyerang sriwijaya pada
tahun 990 M dengan mengirim banyak tentaranya.
KERAJAAN MATARAM KUNO
 Perkembangan : daerah ini letaknya di sebuah pulau mulia, jawadwipa yang dimana daerah ini
merupakan daerah yang kaya raya akan hasil bumi terutama padi dan emas sehingga dimasa
selanjutnya kerajaan ini banyak melakukan hubungan dagang dengan daerah lain.
 Pemimpin : sanjaya, rakai panangkaran, rakai warak, dll.
 Puncak kejayaan : sanjaya yang mempunyai keahlian dimdalam peperangan akhirnya naik tahta
menjadi raja. Raja sanjaya juga mampu menjembatani keinginan penduduk di mataram kuno yang ingin
memeluk agama lain yakni agama hindu dan budha sesuai yang dijelaskan dalam kitab
nagarakertagama.
 Kehidupan ekonomi : bertumpu pada sector pertanian karena letaknya yang cukup disebut sebagai
pendlaman dan memiliki tanah yang susbur. Mataram mulai mengembangkan kehidupan pelayaran, hal
ini terjadi pada masa pemerintahan balitung yang memanfaatkan sungai bengawan solo sebagi lalu
lintas perdagangan menuju pantai utara jawa timur.
 Kemunduran : kekalahan sultan agung merebut Batavia dan menguasai seluruh jawa dari belanda.
KERAJAAN KEDIRI
 Perkembangan : kerajaan kediri adalah sebuah kerajaan besar di jawa timur yang berdiri pada abad ke – 12
kerajaan mataram kuno 2007 yang diyakini sebagai peninggalan kerajaan kediri diharapkan dapat
membantu memberikan lebih banyak informasi tentang kerajaan tersebut beberapa arca kuno peninggalan
kerajaan kediri yang di temukan di desa gayam kediri itu tergolong langka karena untuk pertama kali nya di
temukan patung dewa siwa catur muka atau bermuka empat.
 Pemimpin : sri jayaswara, bameswara, jaya baya, kertajaya, dll.
 Puncak kejayaan : kemajuan kerajaan kediri dibidang seni sastra ditandai banyak nya karya sastra ditulis
prapujangga yaitu kitab kresna, bharatayudha,lubdaka.
 Kehidupan ekonomi : perekonomian kediri bersumber atas usaha perdagangan, perternakan dan pertanian
serta terkenal sebagai penghasil beras, kapas dan memelihara sutra. Dengan demikian dipandang dari aspek
ekonomi kerajaan kediri sudah cukup makmur.
 Kemunduran : pada masa pemerintahan kertajaya terjadi pembrontakan karena sikap kertajaya yang
menuntut penghormatan yang berlebihan dari kaum brahmana.
KERAJAAN SINGHASARI
 Perkembagan : singasari melakukan serangan kepada sriwijaya dan bali yang disebut ekspedisi pamalayu dan
ekspedisi pabali. Hasilnya wilayah kerajan singaari meliputi Sumatra, Pahang, bali, maluku, dan Kalimantan
barat.
 Pemimpin : ken arok, anusapati, tohjaya, ranggawuni, dll.
 Puncak kejayaan : pada masa raja kertanegara. Ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasanya keluar
jawa. Pada tahun 1275 ia mengirim pasukan ekspedisi pamalay untuk menjadikan Sumatra sebagai banteng
pertahanan dengan menghadapi ekspansi bangsa.
 Kehidupan ekonomi : rakyat ikut ambil bagian dalam dunia pelayaran. Keadaan ini juga didukung oleh hasil
hasil bumi. Kehidupam ekonomi nya juga didominasi dengan bertani, berdagang, dan pengrajin. Pada masa itu,
perdagangan antar pulau, antar wilayah, bahkan dengan negara lain sudah terselanggara dengan baik.
 Kemunduran : pada tahun 1292 jayakatwang melakukan pemberontakan. Ternyata singasari dapat dikalahkan
dan kertanegara dapat dibunuh. Ini terjadi karena sebagian besar pasukan dikirim untuk melakukan ekspedisi
pamalayu.
KERAJAAN MAJAPAHIT
 Perkembangan : majapahit di kuasai oleh raja hayam wuruk dan raja yang terkenal dengan sumpah amukti
palapanya. Kejayaan dilihat dari kekuasaan raja hayam wuruk.
 Pemimpin : kertarajasa jayawardhana, sri jayanegara, tribhuwana, dll.
 Puncak kejayaan : pada masa pemerintahan hayam wuruk dan patih gajahmada. Majapahit mampu memperluas
kekuasaannya hingga ke hamper seluruh wilayah Indonesia dan luar negeri. Majapahit juga menjadi kerajaan
nusantara II. Patih gajahmada bersumpah palapa dan membuktikannya dengan wilayah kekuasaan yang
menjadi begitu luas.
 Kehiduoan ekonomi : sector perekonomian majapahir berula pertanian, juga mngadakan kerjasama ekoni
dengan kerajaan kerajaan baik di dalam nusantara atau luar nusantara.
 Kemunduran : perang pregreg yang merupakan perang saudara dalam tubuh kerajaan majapahit menyebabkan
pemerintahan dan persatuan rakyat melemah, sebagai akibatnya banyak daerah daerah yang melepaskan diri.
KERAJAAN BULELENG DAN DINASTI
WARMADEWA
 Perkembangan : buleleng berkembang menjadi pusat perdagangan laut. Dengan perkembangan perdagangan
laut antar pulau di zaman kuno secara ekonomis buleleng memiliki peranan penting bagi perkembnagn
kerajaan kerajaan di bali mislanya pada masa kerajaan dinatsi warmadewa.
 Pemimpin : raja airlangga, dharma udayana,gusti ketut jelantik, dll.
 Puncak kejayaan : buleleng mengalami kejayaan di bawah kekuasaan dinasti warmadewa yang di perintah oleh
anak wungsu. Hal ini dapat di buktikan pada prasati yang disimpan di desa sembiran yang berangka tahun 1065
M.
 Kehidupan ekonomi : bersektor pada pertanian, ada dalam prasasti bulian, komoditas yang terkenal di buleleng
adalah kuda.
 Kemunduran : perjuangan melawan penindasan kepada pemerintah hindia belanda. Kerajaan buleleng berjuang
hingga titik darah penghabisan yang disebut perang jagaraga. Hanya dalam waktu dua hari pertempuran antara
kerajaan di bali melawan belanda. Benteng jagaraga runtuh sehingga mengakibatkan runtuhnya kerajaan
buleleng.
KERAJAAN TULANG BAWANG
 Perkembangan : musafir tiongkok yang pernah mengunjungi nusantara pada abad VII, yaitu I Tsing yang
merupakan seorang peziarah budha, dalam catatannya menyatakan pernah singgah di ToLang P’o-Hwang
“tulang bawang” suatu kerajaan di pedalamaman chrqse (pulau Sumatra). Namun tulang bawang lebih
merupakan satu kesatuan adat. Tulang bawang yang pernah mengalami kejayaan pada abad ke VII M.
 Pemimpin : mulonou, rakehan sakti, ratu pesagi, dll.
 Puncak kejayaan : mengalami kejaayaan pada abad ke VII M. sampai saat ini belum ada yang bias memastikan
pusat kerajaan tulang bawang, namun ahli sejarah DDr. J. w. naarding memperkirakan pusat kerajaan ini terletak
di hulu way tulang bawang.
 Kehidupan ekonomi : lembah sungai umumnya bertanah subur sehingga kegiatan kegiatan pertanian menjadi
andalan. Namun demikian, sungai yang dapat diayari pada saat itu hingga bermuara kelaut juga dapat
menunjang kehidupan perdagangan. Apalagi wilayah lampung sudah sejak dahulu terkenal dengan lada, emas,
dam damar. Bahkan kedua benda tersebut yang menyebabkan sriwijaya menaklukan lampung.
 Kemunduran : meningkatnya kekuasaan kerajaan sriwijaya pada akhir abad. Oleh karenanya, diperkirakan sejak
masa itu kerajaan tulang bawang sudah dikuasai oleh kerajaan sriwijaya.
KERAJAAN KOTA KAPUR
 Perkembangan : penguasaan pulau bangsa oleh sriwijaya ini agaknya berkaitan dengan peranana selat bangsa
sebagai pintu gerbang selatan dari jalur pelayaran niaga di asia tenggara pada waktu itu. Sejak dikuasainya
pulau bangka oleh sriwijaya pada than 686 maka berakhirlah kekuasaan awal yang ada di pulau bangka.
 Pemimpin : raja sriwijaya
 Puncak kejayaan : raja yang memimpin kerajaan kota kapur 1994 masih belum diketahui secara pasti bahkan di
situs prasarti kota kapur tifak dijelaskan mengenai raja yang memimpin kerajaan kota kapur.
 Kehidupan politik : diakhir abad ke 8 kerajaan mereka di pengruh dinbawah kekuasaan sriwijaya.
 Kemunduran : akibat adanya perbedaan pendapat, tidak adanya rasa persatuan dan kesatuan, belum menjalani
ibadahnya / agamanya sehingga kerajaan kotar kapur mengalami kemunduran.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai