Setelah Yuan Shih Kai menjabat tahun 1915 ia menyatakan bahwa ia adalah kaisar baru
china yang ngebuat akhirnya banyak provinsi (Khususnya di utara) melepaskan diri dari
kekuasaan bejing (Pusat), setelah Yuan Shih Kai wafat ia meninggalkan banyak masalah
dikarenakan Yuan belum memilih pengganti dirinya ketika wafat, pada masa pemerintahan Yuan
china mengalami masa dimana banyak “warlord” atau penguasa di berbagai provinsi yang
membuat china terbelah menjadi selatan (Republik) dan Utara (Warlord).
Ketika wilayah utara sedang mengalami kekacauan di daerah selatan Sun Yat Set membuat
partai bernama Koumintang dan diangkat menjadi kepala pergerakan Republik dan menjabat
menjadi presiden tahun 1925, kemudian digantikan oleh Chiang Kai Shek.
Pada masa pemeritahan kai shek, ia berhasil menaklukan para warlord dan menyatukan
china dibawah pemerintahan koumintang dan di bantuan PKC (Partai Komunis China) melalu
ekspedisi utara tahun 1928, pada tanggal 10 oktober Chiang Kai Shek di angkat menjadi
Presiden Republik china, setelah koumintang berhasil menaklukan semua warlord.
Revolusi Komunis China 1949
Pada masa penjajahan Jepang, PKC dan Koumintang bersatu untuk mengusir Jepang dari
China Pada tahun 1949, setelah berakhirnya Perang China-Jepang sebagai bagian dari Perang
Dunia II, pertikaian antara Partai Komunis China (PKC) dan Kuomintang memuncak.
Pemerintah Republik China segera mengambil alih posisi tentara Jepang di seluruh wilayah
China, sementara PKC memasuki Manchuria dan menuntut perlucutan senjata bekas tentara
Jepang di wilayah yang mereka kuasai. Amerika Serikat, dalam upaya untuk mencegah perang
saudara di China, mengutus Jenderal George Marshall sebagai perantara, yang mencoba
merencanakan penyatuan tentara kedua belah pihak.
Pada saat sebagian besar wilayah China berada di bawah kendali PKC, Mao Tse-tung
memulai persiapan untuk membentuk Republik Rakyat China (RRC). Sebuah panitia persiapan
majelis permusyawaratan politik dibentuk, dan pada tanggal 1 Oktober 1949, RRC secara resmi
dideklarasikan dengan Beijing sebagai ibu kota. Bendera RRC memiliki latar belakang merah
dengan empat bintang kecil kuning di sudut atas, masing-masing melambangkan kelas buruh,
kelas tani, kelas borjuis kecil, dan kelas borjuis nasional, serta satu bintang besar kuning yang
melambangkan kepemimpinan Partai Komunis.
Pemerintah Kuomintang terpaksa melarikan diri ke Taipei, yang kemudian menjadi ibu kota
Republik China (Taiwan). Uni Soviet dan beberapa negara satelitnya segera mengakui RRC,
sementara India dan kemudian Inggris juga mengakui kedaulatannya, menjadikannya negara
Barat pertama yang menjalin hubungan dengan pemerintahan komunis China.